Lompat ke isi

Josef Nae Soi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Referensi: Bot: Perubahan kosmetika
Baris 73: Baris 73:
{{End}}
{{End}}
{{Nusa Tenggara Timur}}{{Wakil kepala daerah di Nusa Tenggara Timur}}{{Wakil Gubernur provinsi di Indonesia}}
{{Nusa Tenggara Timur}}{{Wakil kepala daerah di Nusa Tenggara Timur}}{{Wakil Gubernur provinsi di Indonesia}}
{{bio-stub}}
{{Bio-stub}}
{{lifetime|1952||Soi, Josef Nae}}
{{lifetime|1952||Soi, Josef Nae}}
[[Kategori:Alumni Universitas Atma Jaya Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Atma Jaya Jakarta]]

Revisi per 10 Februari 2022 14.41

Josef Nae Soi
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur ke-9
Mulai menjabat
5 September 2018
PresidenJoko Widodo
GubernurViktor Laiskodat
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Anggota DPR RI Fraksi Golkar
Masa jabatan
1 Oktober 2004 – 26 Februari 2018
Presiden
Informasi pribadi
Lahir22 September 1952 (umur 72)
Indonesia Mataloko, Ngada
Kebangsaan Indonesia
Partai politikGolkar
Anak
  • Alfredo Sebastanus Soi
  • Justina Yosefa Mamo Soi
AlmamaterUniversitas Atma Jaya Jakarta
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Drs. Josef Nae Soi, M.M.[1] (lahir 22 September 1952) adalah Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur periode 2018—2023 mendampingi Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat.

Biografi

Josef A. Nae Soi adalah salah satu anggota DPR RI dari Fraksi Golongan Karya. Saat pemilihan anggota DPR ia berada pada daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur 1 yang meliputi Kabupaten Manggarai Barat, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur, Kabupaten Lembata, Kabupaten Alor, Kabupaten Nagekeo, dan Kabupaten Manggarai Timur. Pada periode 2009 hingga tahun 2014, Josef A. Nae Soi tergabung sebagai anggota Komisi V yang menggeluti bidang Perhubungan, Telekomunikasi, Pekerjaan Umum, Perumahan Rakyat, Pembangunan Pedesaan dan Kawasan Tertinggal. Ia berhasil menjadi anggota DPR RI dengan dukungan 53.798 suara.

Politisi yang memiliki filosofi “forterter in re suaviter in mondo” (tegas menuntaskan masalah, ramah dalam penyelesaiannya) ini memulai pendidikan dasar hingga menengah atas di Flores. Kemudian, Ia sempat menjadi guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Maumere Flores mulai tahun 1970 hingga tahun 1972 sebelum kemudian hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan studi di Universitas Atmajaya Jakarta. Selepas meraih gelar S1, ia melanjutkan ke jenjang S2 Managemen di Sekolah Tinggi Ilmu Management LPMI Rawamangun-Jakarta. Rekam jejak kehidupannya mulai meningkat pada tahun 1987 ketika Ia menjadi Dosen Altri Kehakiman Jakarta. Kemudian, Ia melanjutkan pekerjaannya menjadi Pembantu Direktur III Altri Kehakiman Jakarta yang dijalaninya mulai tahun 2000 hingga tahun 2005.

Karier Politik

Karier Legislatif

Karier legislatifnya dimulai di awal periode reformasi, saat ia diajak oleh Akbar Tandjung untuk menjadi seorang politisi di bawah bendera Partai Golkar. Josef pun mengubah haluan dari seorang akademisi menjadi politisi. Ia berpendapat bahwa antara dosen politisi memiliki kesamaan dalam mengabdi kepada rakyat. Hanya saja, sebagai seorang politisi ia lebih bisa berbuat langsung saat menemukan ketidakberesan pemerintah. Josef A. Nae Soi akhirnya terpilih menjadi anggota DPR RI pada periode 2004—2009, yang dilanjutkan hingga sekarang sampai pada tahun 2014.

Josef A. Nae Soi memiliki banyak pengalaman di bidang organisasi. Ia sempat menjadi sekertaris DPC PMKRI mulai tahun 1974 hingga tahun 1976. Ia pernah menjadi ketua umum Koordinator Mahasiswa Universitas Atmajaya Jakarta mulai tahun 1977 hingga tahun 1979. Selepas kuliah, ia menjadi wakil ketua umum di HILLSI di Jakarta mulai tahun 1992 hingga tahun 2007. Ia juga tercatat sebagai pengurus DPP Partai Golkar dari tahun 1998 hingga pada tahun 2005. Setelah itu ia menjadi Pokja DPP Partai Golkar sejak tahun 2005.

Saat ini, Josef A. Nae Soi sedang memperjuangkan peningkatan kualitas hidup rakyat NTT. Sebagai putra asli NTT, ia faham betul susahnya mendapatkan akses berupa infrastruktur dan moda transportasi. Karena itu ia berharap agar pemerintah memberikan perhatian yang lebih serius bagi pembangunan jalan-jalan dan bandara di provinsi ini.

Riwayat Pendidikan

  • SR Katholik Mataloko Flores (1963)
  • Ambach Schole Mataloko (1967)
  • SMOA Ende Flores (1967—1969)
  • S1 Jurusan Manajemen, Universitas Atmajaya, Jakarta
  • S2 Managemen Sekolah Tinggi Ilmu Management LPMI Rawamangun, Jakarta

Riwayat Karier

  • Guru di Sekolah Menengah Atas (SMA) Maumere Flores (1970—1972)
  • Dosen ALTRI Kehakiman Jakarta (mulai 1987)
  • Pembantu Direktur III ALTRI Kehakiman Jakarta (2000—2005)
  • Anggota DPR RI (2004—2009)
  • Anggota DPR RI (2009—2014)
  • Anggota DPR RI (2014—2018)
  • Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (2018—)

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Benny Alexander Litelnoni
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur
2018—sekarang
Petahana