Lompat ke isi

Air alkali: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Klaim manfaat: dari air yang mengandung pH 9+ (alkali) dan aman dikonsumsi (air sehat)
k Membatalkan 1 suntingan by ReporterIDN2021 (bicara): Promosi produk
Tag: Pembatalan
 
Baris 20: Baris 20:


Tidak ada bukti empiris yang mendukung klaim-klaim ini, dan tidak ada bukti bahwa meminum air alkali akan berdampak terhadap tubuh.<ref name=Skeptoid>{{Skeptoid|id=4139|number=139 |title = Change Your Water, Change Your Life |access-date=3 February 2009}}</ref> Meminum air alkali tidak akan mengubah [[pH]] tubuh karena tubuh memiliki mekanisme yang mempertahankan pH pada kadar tertentu yang disebut [[homeostasis asam-basa]].<ref name="latimes"/>
Tidak ada bukti empiris yang mendukung klaim-klaim ini, dan tidak ada bukti bahwa meminum air alkali akan berdampak terhadap tubuh.<ref name=Skeptoid>{{Skeptoid|id=4139|number=139 |title = Change Your Water, Change Your Life |access-date=3 February 2009}}</ref> Meminum air alkali tidak akan mengubah [[pH]] tubuh karena tubuh memiliki mekanisme yang mempertahankan pH pada kadar tertentu yang disebut [[homeostasis asam-basa]].<ref name="latimes"/>

Kualitas air minum yang sehat. Sebagian besar orang Indonesia masih minum air dari tanah, dengan teknik dimasak untuk mematikan kuman, atau filter dengan teknologi pabrikan dan lainnya. Namun ternyata, tingkat kandungan mineral yang tinggi, apabila dikonsumsi dalam jangka panjang, akan dapat menyebabkan kerja organ ginjal menjadi lebih berat. Teknologi pengolahan air minum kini, telah mencapai titik dimana ait dapat dibuat sedemikan rupa, sehingga orang yang meminum air yang masuk kategori sehat ini, menjadi makin sehat. Berikut adalah kriteria air sehat:

·       PH 9-10

·       TDS < 20

·       30 ppm 02

·       ORP (-) Negative

Salah satu produk yang telah memenuhi kriteria ini adalah Hygio Air Alkali 9+



== Referensi ==
== Referensi ==
Baris 39: Baris 26:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{cite news | title = Does Your Water Need More Ions? The latest health fad is even more ridiculous than most health fads | author = Kent Sepkowitz | publisher = ''[[Slate (majalah)|Slate]]'' | url = http://www.slate.com/articles/technology/technology/2013/03/ionized_and_alkalinized_water_ridiculous_health_fad_debunked.html | accessdate = July 19, 2018}}
* {{cite news | title = Does Your Water Need More Ions? The latest health fad is even more ridiculous than most health fads | author = Kent Sepkowitz | publisher = ''[[Slate (majalah)|Slate]]'' | url = http://www.slate.com/articles/technology/technology/2013/03/ionized_and_alkalinized_water_ridiculous_health_fad_debunked.html | accessdate = July 19, 2018}}
*Hygio - Air Alkali Generasi ke-enam diterbitkan di [https://www.hygioofficial.com www.hygioofficial.com]


[[Kategori:Air]]
[[Kategori:Air]]

Revisi terkini sejak 11 Januari 2022 15.30

Air alkali adalah air yang dihasilkan oleh mesin pengion air (bahasa Inggris: water ionizer, juga disebut pengion alkali, bahasa Inggris: alkaline ionizer), yaitu peralatan rumah yang diklaim dapat meningkatkan pH air minum dengan metode elektrolisis untuk memisahkan air menjadi komponen asam dan basa.[1][2] Praktisi yang menggunakan mesin semacam ini mengklaim bahwa konsumsi air alkali dapat memberikan manfaat kesehatan, tetapi klaim seperti ini sebenarnya melanggar asas-asas kimia dan fisiologi. Meminum air alkali tidak akan mengubah pH tubuh akibat homeostasis asam-basa. Selain itu, tidak ada bukti penelitian medis yang menunjukkan bahwa air alkali memiliki manfaat kesehatan.[3][4]

Mesin semacam ini awalnya populer di Jepang dan negara-negara Asia Timur lainnya sebelum akhirnya mulai dijual di wilayah lain seperti Indonesia, Amerika Serikat, dan Eropa.

Cara kerja

[sunting | sunting sumber]

Walaupun disebut "pengion air", mesin yang digunakan sebenarnya melakukan proses elektrolisis air[5] yang memicu disosiasi dan bukan ionisasi. Elektrolisis air adalah proses elektrokimia yang memisahkan air untuk membentuk hidrogen dan oksigen. Reaksi kimianya adalah sebagai berikut:[3]

2 H2O(l) → 2 H2(g) + O2(g)

Selama proses ini, air di dekat anoda bersifat asam, sementara air di dekat katode bersifat basa.

2 H2O + 2e → H2 + 2 OH (di katode)
2 H2O → 4e + O2 + 4 H+ (di anoda)

Pengion air mengambil air di dekat katode dan akan memiliki pH yang lebih tinggi karena memiliki kandungan hidroksida (OH) yang lebih besar.[3] Namun, kemujaraban proses ini telah dipertanyakan karena dibutuhkan banyak waktu dan energi, sehingga jumlah hidroksida yang dapat dihasilkan dari air yang mengalir dengan deras cenderung minimal. Selain itu, proses yang membatalkan reaksi tersebut membutuhkan lebih sedikit energi, sehingga jika daerah yang memisahkan air alkali dan asam dapat ditembus, ion hidronium (H+) dan hidroksida (OH) akan kembali bereaksi untuk menghasilkan air netral.[3] Reaksinya adalah sebagai berikut:[3]

H+ + OH → H2O

Klaim manfaat

[sunting | sunting sumber]

Air alkali diklaim dapat memberikan manfaat seperti memperlambat penuaan,[6] mencegah penyakit, melindungi dari curahan radioaktif,[7] memberikan lebih banyak energi, dan menyeimbangkan efek makanan yang berasam.[5]

Tidak ada bukti empiris yang mendukung klaim-klaim ini, dan tidak ada bukti bahwa meminum air alkali akan berdampak terhadap tubuh.[8] Meminum air alkali tidak akan mengubah pH tubuh karena tubuh memiliki mekanisme yang mempertahankan pH pada kadar tertentu yang disebut homeostasis asam-basa.[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Henry, Marc; Chambron, Jacques (2013-12-16). "Physico-Chemical, Biological and Therapeutic Characteristics of Electrolyzed Reduced Alkaline Water (ERAW)". Water (dalam bahasa Inggris). 5 (4): 2094–115. doi:10.3390/w5042094. 
  2. ^ Young, Robert O.; Young, Shelley Redford (2008-11-16). The pH Miracle: Balance Your Diet, Reclaim Your Health (dalam bahasa Inggris). Grand Central Publishing. ISBN 9780446548854. 
  3. ^ a b c d e Lower, S. "'Ionized' and alkaline water: Snake oil on tap". Diakses tanggal 2008-10-30. 
  4. ^ The Skeptic Encyclopedia of Pseudoscience: Volume One (dalam bahasa Inggris). ABC-CLIO. 2002-01-01. hlm. 130. ISBN 9781576076538. 
  5. ^ a b Johannes, Laura (2012-04-09). "The Positives and Negatives of Ionized Water". Wall Street Journal. ISSN 0099-9660. Diakses tanggal 2016-05-17. 
  6. ^ a b Woolston, Chris (2007-01-22). "The Healthy Skeptic; It'll quench your thirst, of course; But whether ionized water can slow aging and fight disease is another matter". Los Angeles Times. Diakses tanggal 2008-10-30. 
  7. ^ Alan Ross, Robert. "The Raw Food-Radiation Connection". Raw Food Life. Diakses tanggal 18 September 2014. 
  8. ^ Dunning, Brian. "Skeptoid #139: Change Your Water, Change Your Life". Skeptoid. Diakses tanggal 3 February 2009. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]