Mi aceh: Perbedaan antara revisi
k Membatalkan 1 suntingan by Muhammadnasirar (bicara): Promo Tag: Pembatalan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 22: | Baris 22: | ||
== Lihat pula == |
== Lihat pula == |
||
* [[ |
* [[Mi Celor]] |
||
* [[Mi kocok]] |
|||
* [[Mie goreng]] |
* [[Mie goreng]] |
||
* [[Nasi goreng]] |
* [[Nasi goreng]] |
Revisi per 14 Maret 2022 13.04
Mi aceh | |
---|---|
Tempat asal | Indonesia |
Daerah | Aceh |
Bahan utama | Mi, daging (kambing atau sapi) atau makanan laut (udang dan ikan), rempah sejenis kari, seledri, daun bawang, bawang merah |
Variasi | Mi aceh goreng (digoreng dan kering), mi aceh tumis (dengan sedikit kuah) dan mi aceh kuah (sup) |
Sunting kotak info • L • B | |
Mi aceh adalah masakan mi pedas khas Aceh di Indonesia. Mie kuning tebal dengan irisan daging sapi, daging kambing atau makanan laut (udang dan cumi) disajikan dalam sup sejenis kari yang gurih dan pedas. Mi aceh biasanya ditaburi dengan bawang goreng dan disajikan bersama emping, potongan bawang merah, mentimun, dan jeruk nipis.
Sejarah
Mie aceh menunjukkan sejarah budaya masyarakat Aceh dengan yang mendapat banyak pengaruh budaya asing yang membentuk wilayah Aceh. Kuah berbahan dasar kari adalah pengaruh masakan India, sedangkan mi adalah pengaruh masakan Tionghoa. Preferensi pada daging kambing dan daging sapi menunjukkan nilai Islam yang mengharuskan memakan makanan yang halal. Sedangkan preferensi pada seafood menunjukkan letak geografis Aceh yang dikelilingi perairan seperti Selat Malaka, Laut Andaman dan Samudra Hindia, juga cara hidup mayoritas penduduk Aceh sebagai pedagang, petani dan nelayan. Saat ini, tempat makan mi aceh dapat ditemukan di sebagian besar kota-kota di Indonesia, dan juga negara tetangga seperti Malaysia dan Australia.