Lompat ke isi

Ilmu positif: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arsadam (bicara | kontrib)
k Merubah link yang sudah mati : https://web.archive.org/web/20171007170658/http://www.ilmuekonomi.net/2015/12/pengertian-dan-jenis-ilmu-ekonomi-deskriptif-teori-dan-terapan-beserta-contohnya.html agar pembaca mendapatkan informasi yang lengkap dari postingan ini. Muatan artikel dari https://ditulis.id/pengertian-dan-jenis-ilmu-pengetahuan-ekonomi/ kurang lebih sama dan lebih fresh. Terimakasih
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2
 
Baris 1: Baris 1:
'''Ilmu Positif''' merupakan pendekatan [[ilmu ekonomi]] yang didasarkan pada pernyataan atau analisis-analisis positif. Ekonomi positif menjelaskan tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta dan situasi dalam [[Ilmu ekonomi|dunia ekonomi]] yang sedang terjadi dan [[Masa depan Bumi|yang akan terjadi]]. Jadi pendekatan positif berkaitan dengan penjelasan aktual dan [[ramalan]] sehinggga hal ini mengarah pada [[analisis]] dan [[bukti empiris]], karena kebenaran dalam sebuah pernyataan positif dapat langsung dilihat atau dibuktikan melalui peristiwa yang sebenarnya terjadi. Ekonomi positif disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat dan dikenal juga sebagai ekonomi bebas nilai ([[Bahasa Jerman]]: ''Wertfrei)''.<ref>{{Cite news|url=https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/perbedaan-ekonomi-positif-dan-normatif|title=Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif dan Contohnya - DosenEkonomi.com|date=2016-11-22|newspaper=DosenEkonomi.com|language=en-US|access-date=2017-10-07}}</ref>
'''Ilmu Positif''' merupakan pendekatan [[ilmu ekonomi]] yang didasarkan pada pernyataan atau analisis-analisis positif. Ekonomi positif menjelaskan tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta dan situasi dalam [[Ilmu ekonomi|dunia ekonomi]] yang sedang terjadi dan [[Masa depan Bumi|yang akan terjadi]]. Jadi pendekatan positif berkaitan dengan penjelasan aktual dan [[ramalan]] sehinggga hal ini mengarah pada [[analisis]] dan [[bukti empiris]], karena kebenaran dalam sebuah pernyataan positif dapat langsung dilihat atau dibuktikan melalui peristiwa yang sebenarnya terjadi. Ekonomi positif disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat dan dikenal juga sebagai ekonomi bebas nilai ([[Bahasa Jerman]]: ''Wertfrei)''.<ref>{{Cite news|url=https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/perbedaan-ekonomi-positif-dan-normatif|title=Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif dan Contohnya - DosenEkonomi.com|date=2016-11-22|newspaper=DosenEkonomi.com|language=en-US|access-date=2017-10-07}}</ref>


Selain itu, ilmu ekonomi positif juga dapat dijelaskan sebagai pendekatan [[ilmu ekonomi]] yang mempelajari berbagai perilaku dan proses bekerjanya [[aktivitas ekonomi]] tanpa menggunakan sudut pandang subjektif untuk mengatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.<ref name=":0">Hasoloan, Jimmy, 2010,Pengantar Ilmu Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit Deepublish</ref> Ilmu positif ini memiliki pendekatan yang berkebalikan yaitu ilmu normatif yang dideskripsikan sebagai pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://www.soas.ac.uk/cedep-demos/000_P570_IEEP_K3736-Demo/unit1/page_16.htm|title=3.1 Positive and normative economics|last=Al-Attili|first=A|website=www.soas.ac.uk|language=en|access-date=2017-10-07}}</ref> Sederhananya, ekonomi positif dijelaskan di dalam kalimat ekonomi positif berikut "jumlah pengangguran di [[Amerika Serikat]] jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pengangguran di [[Yunani]]". Ekonomi positif sendiri dibagi menjadi dua jenis: ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.<ref name=":0" />
Selain itu, ilmu ekonomi positif juga dapat dijelaskan sebagai pendekatan [[ilmu ekonomi]] yang mempelajari berbagai perilaku dan proses bekerjanya [[aktivitas ekonomi]] tanpa menggunakan sudut pandang subjektif untuk mengatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.<ref name=":0">Hasoloan, Jimmy, 2010,Pengantar Ilmu Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit Deepublish</ref> Ilmu positif ini memiliki pendekatan yang berkebalikan yaitu ilmu normatif yang dideskripsikan sebagai pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.<ref name=":0" /><ref>{{Cite web|url=https://www.soas.ac.uk/cedep-demos/000_P570_IEEP_K3736-Demo/unit1/page_16.htm|title=3.1 Positive and normative economics|last=Al-Attili|first=A|website=www.soas.ac.uk|language=en|access-date=2017-10-07|archive-date=2021-04-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210420101953/https://www.soas.ac.uk/cedep-demos/000_P570_IEEP_K3736-Demo/unit1/page_16.htm|dead-url=yes}}</ref> Sederhananya, ekonomi positif dijelaskan di dalam kalimat ekonomi positif berikut "jumlah pengangguran di [[Amerika Serikat]] jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pengangguran di [[Yunani]]". Ekonomi positif sendiri dibagi menjadi dua jenis: ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.<ref name=":0" />


== Sejarah ==
== Sejarah ==

Revisi terkini sejak 11 November 2022 22.06

Ilmu Positif merupakan pendekatan ilmu ekonomi yang didasarkan pada pernyataan atau analisis-analisis positif. Ekonomi positif menjelaskan tentang hal-hal yang sesuai dengan fakta dan situasi dalam dunia ekonomi yang sedang terjadi dan yang akan terjadi. Jadi pendekatan positif berkaitan dengan penjelasan aktual dan ramalan sehinggga hal ini mengarah pada analisis dan bukti empiris, karena kebenaran dalam sebuah pernyataan positif dapat langsung dilihat atau dibuktikan melalui peristiwa yang sebenarnya terjadi. Ekonomi positif disebut juga sebagai ekonomi hubungan sebab akibat dan dikenal juga sebagai ekonomi bebas nilai (Bahasa Jerman: Wertfrei).[1]

Selain itu, ilmu ekonomi positif juga dapat dijelaskan sebagai pendekatan ilmu ekonomi yang mempelajari berbagai perilaku dan proses bekerjanya aktivitas ekonomi tanpa menggunakan sudut pandang subjektif untuk mengatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.[2] Ilmu positif ini memiliki pendekatan yang berkebalikan yaitu ilmu normatif yang dideskripsikan sebagai pendekatan ekonomi dalam mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi dengan mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan subjektif.[2][3] Sederhananya, ekonomi positif dijelaskan di dalam kalimat ekonomi positif berikut "jumlah pengangguran di Amerika Serikat jauh lebih rendah dibandingkan jumlah pengangguran di Yunani". Ekonomi positif sendiri dibagi menjadi dua jenis: ekonomi deskriptif dan ekonomi teori.[2]

Pemisahan ilmu ekonomi menjadi ilmu ekonomi positif dan normatif sendiri dimulai pada Abad ke-19 oleh sejumlah tokoh-tokoh ekonomi seperti John Stuart Mill dan John Neville Keynes (ayah dari John Maynard Keynes, pencetus paham ekonomi Keynesianisme). Di dalam analisisnya, ekonom ini meneliti suatu peristiwa ekonomi dan merumuskan suatu hipotesis yang berfungsi menjelaskan fenomena tersebut. Hipotesis ini kemudian diujicobakan lagi terhadap pengamatan nyata/faktual dari tindakan ekonomi untuk menentukan cakupan penerapan-penerapan teori tersebut.[4] Tokoh lain yang dikenal mendukung ekonomi positif adalah Milton Friedman, salah satu tokoh mazhab ekonomi Chicago, yang menekankan ekonomi positif di dalam pemikirannya (buku terbitan tahun 1953 "Essay in Positive Economics"[5]) selain juga mendukung konsep ekonomi laissez-faire.[5]

Ekonomi Deskriptif

[sunting | sunting sumber]

Ekonomi deskriptif dijabarkan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang memaparkan secara apa adanya tentang kehidupan ekonomi suatu daerah/negara pada suatu masa tertentu.[6] Dalam kalimat lain ekonomi deskriptif menggambarkan kondisi aktivitas ekonomi suatu wilayah dalam masa tertentu. Yang termasuk di dalam kondisi ekonomi positif adalah laju pertumbuhan ekonomi per wilayah (GDP).

Ekonomi deskriptif dapat dijabarkan sebagai salah satu metode ekonomi di dalam menjelaskan suatu kasus ekonomi melalui mempelajari serta menghubungkan fakta-fakta terkait yang tersedia.[7]

Ekonomi Teori

[sunting | sunting sumber]

Ekonomi teori dijabarkan sebagai bagian dari ilmu ekonomi yang menganalisis tentang hubungan antara variabel-variabel ekonomi. Ekonomi teori dibagi atas ekonomi mikro (microeconomics) dan ekonomi makro (macroeconomics).[6] Ekonomi teori sendiri cenderung bersifat deskriptif dibandingkan ekonomi deskriptif karena menjelaskan cara kerja suatu sistem dan ciri-ciri dari sistem ekonomi tersebut.[7]

Baca Juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Perbedaan Ekonomi Positif dan Ekonomi Normatif dan Contohnya - DosenEkonomi.com". DosenEkonomi.com (dalam bahasa Inggris). 2016-11-22. Diakses tanggal 2017-10-07. 
  2. ^ a b c Hasoloan, Jimmy, 2010,Pengantar Ilmu Ekonomi, Yogyakarta: Penerbit Deepublish
  3. ^ Al-Attili, A. "3.1 Positive and normative economics". www.soas.ac.uk (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-20. Diakses tanggal 2017-10-07.  horizontal tab character di |title= pada posisi 4 (bantuan)
  4. ^ "Positive economics | Policonomics". policonomics.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-07. 
  5. ^ a b Friedman, Milton, 1970, Essay in Positive Economics Part 1 - The Methodology of Positive Economics, Chicago: University of Chicago Press (1953), pp. 3-43
  6. ^ a b dam, Arsa. "Ilmu Ekonomi: Pengertian dan jenis Ilmu Ekonomi (Deskriptif, Teori dan Terapan) Beserta Contohnya". Ilmu Ekonomi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-10-07. 
  7. ^ a b Ekonomi & Akuntansi: Mengasah Kemampuan Ekonomi. PT Grafindo Media Pratama. ISBN 9789799281562.