Gotong royong: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{for|kabinet Republik Indonesia 2001|Kabinet Gotong Royong}} |
{{for|kabinet Republik Indonesia 2001|Kabinet Gotong Royong}} |
||
[[Berkas:Gotong Royong adalah warisan budaya.jpg|jmpl|266x266px|Gotong royong membersihkan lingkungan.]] |
[[Berkas:Gotong Royong adalah warisan budaya.jpg|jmpl|266x266px|Gotong royong membersihkan lingkungan.]] |
||
'''Gotong royong''' ([[Arkaisme|bentuk arkais]]: '''weharima''')<ref>{{cite web |
'''Gotong royong''' ([[Arkaisme|bentuk arkais]]: '''weharima''')<ref>{{cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/weharima|title=Weharima|author=<!--Not stated-->|website=kbbi.kemdikbud.go.id|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|access-date=17 Agustus 2021|archive-date=2021-08-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20210817002923/https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/weharima|dead-url=no}}</ref> merupakan istilah untuk bekerja bersama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata bahasa Jawa ''gotong'' yang berarti "mengangkat" dan ''royong'' yang berarti "bersama". Bersama dengan [[musyawarah]], [[Pancasila]], [[hukum adat]], [[ketuhanan]], serta kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar [[filsafat Indonesia]] seperti yang dikemukakan oleh [[M. Nasroen]].{{Cn}} |
||
==Etimologi== |
==Etimologi== |
||
Istilah ini diturunkan dari budaya masyarakat desa yang saling menolong ketika membangun dan memindahkan rumah,<ref>{{Cite news|date=2019-02-23|title=Tradisi Unik Pindah Rumah dengan Cara Gotong Royong di Sigi|url=https://www.liputan6.com/news/read/3902097/tradisi-unik-pindah-rumah-dengan-cara-gotong-royong-di-sigi|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-11-02|editor-last=Flora|editor-first=Maria}}</ref> menggotongnya bahu-membahu dengan tandu dari batang royong (ruyung), tumbuhan tinggi sejenis kelapa.{{Cn}} |
Istilah ini diturunkan dari budaya masyarakat desa yang saling menolong ketika membangun dan memindahkan rumah,<ref>{{Cite news|date=2019-02-23|title=Tradisi Unik Pindah Rumah dengan Cara Gotong Royong di Sigi|url=https://www.liputan6.com/news/read/3902097/tradisi-unik-pindah-rumah-dengan-cara-gotong-royong-di-sigi|work=[[Liputan6.com]]|language=id|access-date=2021-11-02|editor-last=Flora|editor-first=Maria|archive-date=2021-11-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20211105022839/https://www.liputan6.com/news/read/3902097/tradisi-unik-pindah-rumah-dengan-cara-gotong-royong-di-sigi|dead-url=no}}</ref> menggotongnya bahu-membahu dengan tandu dari batang royong (ruyung), tumbuhan tinggi sejenis kelapa.{{Cn}} |
||
==Referensi== |
==Referensi== |
||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
Revisi per 7 Agustus 2023 23.32
Gotong royong (bentuk arkais: weharima)[1] merupakan istilah untuk bekerja bersama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Istilah ini berasal dari kata bahasa Jawa gotong yang berarti "mengangkat" dan royong yang berarti "bersama". Bersama dengan musyawarah, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, serta kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen.[butuh rujukan]
Etimologi
Istilah ini diturunkan dari budaya masyarakat desa yang saling menolong ketika membangun dan memindahkan rumah,[2] menggotongnya bahu-membahu dengan tandu dari batang royong (ruyung), tumbuhan tinggi sejenis kelapa.[butuh rujukan]
Referensi
- ^ "Weharima". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-08-17. Diakses tanggal 17 Agustus 2021.
- ^ Flora, Maria, ed. (2019-02-23). "Tradisi Unik Pindah Rumah dengan Cara Gotong Royong di Sigi". Liputan6.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-05. Diakses tanggal 2021-11-02.