Lompat ke isi

Usman Admadjaja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh 114.142.170.30 (bicara) ke revisi terakhir oleh RaFaDa20631
Tag: Pengembalian
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Usman Admadjaja''' (lahir dengan nama Djauw Jaw Wu)<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/hilangnya-identitas-orang-tionghoa-akibat-asimilasi-paksa-el92|title=Hilangnya Identitas Orang Tionghoa Akibat Asimilasi Paksa|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref> ({{lahirmati|[[Tanjung Karang]], [[Lampung]]|3|5|1946}}) adalah pria yang dikenal sebagai pendiri [[Bank Danamon]] dan pabrik minuman [[Pepsi]] di [[Indonesia]]. Ia juga merupakan ketua kehormatan Yayasan Budi Luhur sejak tahun 1928. Usman Admadjaja memiliki tiga orang anak, pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Taruma Negara pada tahun 1965, namun tidak sampai selesai dikarenakan terjadi peristiwa [[Gerakan 30 September|G-30-S/PKI]]. Sejak itulah Usman memulai kariernya dengan PD Fadjar Bhakti dibidang perdagangan sebagai penyuplai tekstil, minyak kayu putih dengan merk Cap Singa sampai akhirnya menjadi penyuplai pakaian, bahan makanan dan alat rumah tangga karyawan Shell, perusahaan minyak Inggris-Belanda. Pada tahun 1976, ia mengambil alih [[Bank Persatuan Indonesia]], yang kemudian berubah menjadi [[Bank Danamon|Bank Danamon Indonesia]]. Dengan dukungan [[Citibank|Bank Citibank]], Usman juga mengambil alih ''Pepsi-Cola'', baik di Jakarta maupun Surabaya.<ref name="tempo">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|last=|first=|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|year=|isbn=979444006X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|pages=27-28|oclc=37095471|url-status=live}}</ref>
'''Usman Admadjaja''' (lahir dengan nama Djauw Jaw Wu)<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/hilangnya-identitas-orang-tionghoa-akibat-asimilasi-paksa-el92|title=Hilangnya Identitas Orang Tionghoa Akibat Asimilasi Paksa|website=tirto.id|language=id|access-date=2020-05-02}}</ref> ({{lahirmati|[[Tanjung Karang]], [[Lampung]]|3|5|1946}}) adalah pria yang dikenal sebagai pendiri [[Bank Danamon Indonesia|Bank Danamon]] dan pabrik minuman [[Pepsi]] di [[Indonesia]]. Ia juga merupakan ketua kehormatan Yayasan Budi Luhur sejak tahun 1928. Usman Admadjaja memiliki tiga orang anak, pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Taruma Negara pada tahun 1965, namun tidak sampai selesai dikarenakan terjadi peristiwa [[Gerakan 30 September|G-30-S/PKI]]. Sejak itulah Usman memulai kariernya dengan PD Fadjar Bhakti dibidang perdagangan sebagai penyuplai tekstil, minyak kayu putih dengan merk Cap Singa sampai akhirnya menjadi penyuplai pakaian, bahan makanan dan alat rumah tangga karyawan Shell, perusahaan minyak Inggris-Belanda. Pada tahun 1976, ia mengambil alih [[Bank Persatuan Indonesia]], yang kemudian berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Dengan dukungan [[Citibank|Bank Citibank]], Usman juga mengambil alih ''Pepsi-Cola'', baik di Jakarta maupun Surabaya.<ref name="tempo">{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/37095471|title=APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986|last=|first=|date=1986|publisher=Grafiti Pers|others=Tempo (Jakarta, Indonésie)|year=|isbn=979444006X|edition=Cet. 1|location=Jakarta|pages=27-28|oclc=37095471|url-status=live}}</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==

Revisi per 19 Juli 2023 03.01

Usman Admadjaja (lahir dengan nama Djauw Jaw Wu)[1] (lahir 3 Mei 1946) adalah pria yang dikenal sebagai pendiri Bank Danamon dan pabrik minuman Pepsi di Indonesia. Ia juga merupakan ketua kehormatan Yayasan Budi Luhur sejak tahun 1928. Usman Admadjaja memiliki tiga orang anak, pernah mengenyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Taruma Negara pada tahun 1965, namun tidak sampai selesai dikarenakan terjadi peristiwa G-30-S/PKI. Sejak itulah Usman memulai kariernya dengan PD Fadjar Bhakti dibidang perdagangan sebagai penyuplai tekstil, minyak kayu putih dengan merk Cap Singa sampai akhirnya menjadi penyuplai pakaian, bahan makanan dan alat rumah tangga karyawan Shell, perusahaan minyak Inggris-Belanda. Pada tahun 1976, ia mengambil alih Bank Persatuan Indonesia, yang kemudian berubah menjadi Bank Danamon Indonesia. Dengan dukungan Bank Citibank, Usman juga mengambil alih Pepsi-Cola, baik di Jakarta maupun Surabaya.[2]

Pendidikan

Riwayat Karier

  • Pemilik dan Pelaksana UD Apollo (1966-1970)
  • Dirut PT Kaliraya Sari (1971-1982)
  • Komisaris Utama Bank Danamon sejak 1976
  • Komisaris Utama Perusahaan Genting Tiara sejak 1978
  • Komisaris Utama Perusahaan Sepatu Bintang Raya Sari sejak 1981
  • Komisaris Utama PT Kaliraya Sari
  • Pemilimk Wisma Sandang Sarana di Bandung
  • Pabrik Pepsi
  • Pabrik Bola Lampu Tungsram.

Rujukan

  1. ^ "Hilangnya Identitas Orang Tionghoa Akibat Asimilasi Paksa". tirto.id. Diakses tanggal 2020-05-02. 
  2. ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. hlm. 27–28. ISBN 979444006X. OCLC 37095471.