Richard Axel: Perbedaan antara revisi
Luckas-bot (bicara | kontrib) k bot Menambah: oc:Richard Axel |
k bot Menambah: yo:Richard Axel |
||
Baris 43: | Baris 43: | ||
[[tr:Richard Axel]] |
[[tr:Richard Axel]] |
||
[[uk:Річард Ексел]] |
[[uk:Річард Ексел]] |
||
[[yo:Richard Axel]] |
|||
[[zh:理查德·阿克塞尔]] |
[[zh:理查德·阿克塞尔]] |
Revisi per 11 Oktober 2010 19.52
Richard Axel, M.D. (lahir 2 Juli 1946 di Kota New York) adalah ilmuwan Amerika Serikat yang meneliti sistem penghidu atau penciuman dengan hidung. hasil penelitiannya dengan Linda B. Buck tersebut memenangi Hadiah Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 2004.
Biografi
Lahir di Kota New York, Axel lulus dari Sekolah Menengah Stuyvesant pada 1963, memperoleh gelar sarjana muda pada 1967 dari Universitas Columbia, dan doktor ilmu kedokteran pada 1971 dari Universitas John Hopkins. Ia kembali ke Columbia dan menjadi profesor penuh pada 1978.
Karya
Pada akhir 1970an, Axel bersama mikrobiolog Saul J. Silverstein, dan ahli genetika Michael H. Wigler, menemukan teknik kotransformasi, sebuah proses di mana DNA asing dapat dimasukkan ke sel pejamu untuk membuat protein tertentu. Teknik ini merupakan dasar rekombinasi DNA untuk ilmu farmasi dan bioteknologi.
Penelitian utama Axel mengenai bagaimana otak mengartikan indera penghidu, secara spesifik memetakan bagian otak yang sensitif pada reseptor penghidu spesifik.
Pada makalahnya yang diterbitkan pada 1991, Buck dan Azel mengklon reseptor penghidu dan menunjukkan bahwa reseptor tersebut merupakan kelompok pasangan reseptor protein G. Dengan menganalisa DNA tikus, mereka menilai bahwa terdapat kira-kira seribu gen yang berbeda pada resptor-reseptor penghidu di genom mamalia. Penelitian ini membuka jalan untuk analisa genetik dan molekuler pada mekanisme penghidu. Dalam penelitian berikutnya, Buck dan Axel telah menunjukkan setiap sel saraf reseptor penghidu benar hanya mengekspresikan satu jenis protein reseptor dan masukan dari semua sel saraf yang diekspresikan pada reseptor yang sama akan dikumpulkan di glomerulus pada bulbus olfaktorius.