Lompat ke isi

Noe: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Balkis (bicara | kontrib)
Balkis (bicara | kontrib)
Baris 39: Baris 39:


Pada tahun 2004, Musica tertarik pada lagu yang ditawarkan Noe dan kawan-kawannya. Barulah mereka membentuk band yang diberi nama Letto. Pada tahun 2006, Letto mengeluarkan debut album berjudul Truth, Cry and Lie. Keseriusan bermusik membuahkan double platinum bagi Letto. Kesuksesan itu memacu Letto untuk membuat album kedua, "Don't Make Me Sad" (2007).
Pada tahun 2004, Musica tertarik pada lagu yang ditawarkan Noe dan kawan-kawannya. Barulah mereka membentuk band yang diberi nama Letto. Pada tahun 2006, Letto mengeluarkan debut album berjudul Truth, Cry and Lie. Keseriusan bermusik membuahkan double platinum bagi Letto. Kesuksesan itu memacu Letto untuk membuat album kedua, "Don't Make Me Sad" (2007).

Sejak 10 Juni 2008 mendirikan "[[Production House]]" "[[Pic[k]Lock Productions]]" bersama "[[Dewi Umaya Rachman]]". Film perdananya "[[Minggu Pagi di Victoria Park]]" dirilis 10 Juni 2010. Kini sedang mempersiapkan film keduanya; "[[RAYYA, Cahaya Di Atas Cahaya]]" yang ditulis oleh bapaknya sendiri "[[Emha Ainun Nadjib]]" dan "[[Viva Westi]]".


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==

Revisi per 30 Desember 2011 00.52

Sabrang Mowo Damar Panuluh
Informasi latar belakang
Pekerjaanpenyanyi

Sabrang Mowo Damar Panuluh lebih dikenal sebagai Noe (lahir 10 Juni 1979) adalah vokalis band Letto. Noe merupakan anak pertama budayawan, Emha Ainun Nadjib dan anak tiri bintang sinetron dan penyanyi, Novia Kolopaking.

Masa Kecil

Noe lahir sebagai anak pertama dari budayawan, Emha Ainun Najib atau Cak Nun dari istri pertamanya, Neneng. Sayangnya saat dirinya menginjak umur 6 tahun, orangtuanya memutuskan untuk bercerai. Noe menghabiskan masa SD di SD 1 Yosomulyo, Lampung kemudian melanjutkan ke SMP Xaverius Metro, Lampung.

Saat Noe masih SMP, pamannya memberikan kaset bekas kumpulan lagu-lagu Queen. Setelah mendengarkan berulang kali, akhirnya dia mempunyai pikiran bagaimana membuat musik yang bisa menggerakkan rasa dan menggerakkan perasaan orang lain. Mulailah Noe bersentuhan dengan keyboard, alat musik yang pertama ia sentuh.

Setelah lulus SMP, Noe kembali ke Yogyakarta dan meneruskan sekolah di SMU 7 Yogyakarta. Ia bergabung dengan ayahnya dan bergaul bersama komunitas ayahnya. SMU 7 Yogyakarta-lah yang mempertemukan Noe dengan Ari, Dedy dan Patub. Pada waktu itu mereka belum membentuk band. Pada tahun 1998 Noe memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Universitas Alberta, Kanada. Ia mengambil dua jurusan sekaligus, yaitu matematika dan fisika. Lima tahun kemudian, ia pulang ke Yogya dengan membawa gelar Bachelor of Mathematic dan Bachelor of Physics.

Karier

Setelah kembali ke tanah air dan bertemu kembali dengan kawan-kawan karibnya, Noe sering bermain musik di studio Kiai Kanjeng, grup musik milik ayahnya. Dari studio Kanjeng, Noe bisa mengerti bagaimana mixing, mastering dan memproduksi musik. Noe mulai menulis lirik lagu, yang akhirnya banyak tertuang dalam album perdana Letto, Truth, Cry, and Lie.

Pada tahun 2004, Musica tertarik pada lagu yang ditawarkan Noe dan kawan-kawannya. Barulah mereka membentuk band yang diberi nama Letto. Pada tahun 2006, Letto mengeluarkan debut album berjudul Truth, Cry and Lie. Keseriusan bermusik membuahkan double platinum bagi Letto. Kesuksesan itu memacu Letto untuk membuat album kedua, "Don't Make Me Sad" (2007).

Sejak 10 Juni 2008 mendirikan "Production House" "[[Pic[k]Lock Productions]]" bersama "Dewi Umaya Rachman". Film perdananya "Minggu Pagi di Victoria Park" dirilis 10 Juni 2010. Kini sedang mempersiapkan film keduanya; "RAYYA, Cahaya Di Atas Cahaya" yang ditulis oleh bapaknya sendiri "Emha Ainun Nadjib" dan "Viva Westi".

Pranala luar