Lompat ke isi

Gadis Rasid: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
| other_names =
| other_names =
| alma_mater =
| alma_mater =
| occupation = [[Wartawan]]
| occupation = [[Wartawan]], pejuang
| known_for =
| known_for =
| religion = [[Islam]]
| religion = [[Islam]]
Baris 21: Baris 21:
}}
}}


'''Gadis Rasid''' (lahir di [[Bangkinang (kota)|Bangkinang]], [[Sumatera Tengah]], 1923 - meninggal di [[Kota Jakarta|Jakarta]], [[28 April]] 1988 pada umur 65 tahun) adalah seorang wartawan dan pejuang [[Indonesia]]. Ia merupakan pendiri harian ''Sinar Baroe'', dan dikenal sebagai seorang perempuan yang gigih, ulet dan berwawasan luas.
'''Gadis Rasid''' (lahir di [[Bangkinang (kota)|Bangkinang]], [[Sumatera Tengah]], [[1923]] - meninggal di [[Kota Jakarta|Jakarta]], [[28 April]] [[1988]] pada umur 65 tahun) adalah seorang [[wartawan]] dan pejuang kemerdekaan [[Indonesia]]. Ia dikenal sebagai seorang perempuan pemberani, ulet, dan berwawasan luas.


Karena kekagumannya pada Gadis Rasid, penyair terkenal [[Chairil Anwar]] pernah menulis puisi yang berjudul ''Buat Gadis Rasid'' pada tahun 1948.
Karena kekagumannya pada Gadis Rasid, [[penyair]] terkenal [[Chairil Anwar]] pernah menulis sebuah [[puisi]] yang berjudul ''Buat Gadis Rasid'' pada tahun 1948.


== Riwayat ==
== Riwayat ==
==== Kehidupan pribadi ====
==== Kehidupan pribadi ====
Gadis Rasid lahir di Bangkinang, Sumatera Tengah, pada tahun 1923. Ia menikah dengan Henk J. Rondonuwu dan dianugerahi seorang anak perempuan bernama Ratna Irma. Namun perkawinan mereka tidak berlangsung lama, dan mereka bercerai. Gadis kemudian menjanda sampai ia meninggal dunia di Jakarta pada 28 April 1988 pada usia 65 tahun, karena komplikasi luka yang ia dapatkan di [[Bandaneira]] ketika acara peresmian pemugaran rumah yang dulu pernah ditempati [[Sutan Syahrir]] dalam pembuangan.
Gadis Rasid lahir di Bangkinang, Sumatera Tengah, pada tahun 1923. Ia menikah dengan Henk J. Rondonuwu dan dianugerahi seorang anak perempuan bernama Ratna Irma. Namun perkawinan mereka tidak berlangsung lama, dan mereka bercerai. Gadis kemudian menjanda sampai ia meninggal dunia di Jakarta pada 28 April 1988 pada usia 65 tahun, karena komplikasi luka yang ia dapatkan di [[Bandaneira]] ketika acara peresmian pemugaran rumah yang dulu pernah ditempati [[Sutan Syahrir]] dalam pembuangan pada zaman penjajahan [[Belanda]].


Tanggal dan bulan kematian Gadis Rasid bertepatan dengan tanggal dan bulan kematian Chairil Anwar, tokoh penyair yang mengaguminya.
Tanggal dan bulan kematian Gadis Rasid bertepatan dengan tanggal dan bulan kematian Chairil Anwar, tokoh penyair yang mengaguminya.


==== Karier ====
==== Karier ====
Gadis pernah berkarier sebagai reporter pada surat kabar di [[Negeri Belanda]], ''Nieuwe Rotterdamse Courant'' (NRC), lalu kemudian menjadi wartawan di koran ''Pedoman'' pada akhir tahun 40-an<ref>[[Ajip Rosidi]]. [http://books.google.co.id/books?id=9eou96EnD2gC&pg=PA199&lpg=PA199&dq=gadis+rasid&source=bl&ots=3AK02hS6m6&sig=jQDHsDjQBzhYUXmKDo9XKx7Dgyc&hl=en&sa=X&ei=NtWKUcGbAcXNiAeYv4CwBA&ved=0CEUQ6AEwAzgK#v=onepage&q=gadis%20rasid&f=false "Mengenang hidup orang lain: sejumlah obituari"] [[Kepustakaan Populer Gramedia]]. Diakses 19 Februari 2014.</ref> serta sebagai anggota dewan redaksi pada mingguan ''Siasat'' yang dipimpin oleh [[Rosihan Anwar]] dan [[Soedjatmoko]], pada tahun 50-an.<ref>[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2858/Siasat "Siasat"] Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Diakses 19 Februari 2014.</ref>
Gadis pernah berkarier sebagai reporter pada surat kabar di [[Negeri Belanda]], ''Nieuwe Rotterdamse Courant'' (NRC), lalu kemudian menjadi wartawan di koran ''Pedoman'' sejak akhir tahun 40-an<ref>[http://books.google.co.id/books?id=9eou96EnD2gC&pg=PA199&lpg=PA199&dq=gadis+rasid&source=bl&ots=3AK02hS6m6&sig=jQDHsDjQBzhYUXmKDo9XKx7Dgyc&hl=en&sa=X&ei=NtWKUcGbAcXNiAeYv4CwBA&ved=0CEUQ6AEwAzgK#v=onepage&q=gadis%20rasid&f=false "Gadis Rasid: Wartawan Sejati"] [[Ajip Rosidi]], ''Mengenang hidup orang lain: sejumlah obituari'', [[Kepustakaan Populer Gramedia]]. Diakses 19 Februari 2014.</ref> serta sebagai anggota dewan redaksi pada mingguan ''Siasat'' yang dipimpin oleh [[Rosihan Anwar]] dan [[Soedjatmoko]], pada tahun 50-an.<ref>[http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/2858/Siasat "Siasat"] Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Diakses 19 Februari 2014.</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==
Baris 42: Baris 42:


{{indo-bio-stub}}
{{indo-bio-stub}}

[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]

Revisi per 18 Februari 2014 21.17

Gadis Rasid
Berkas:Gadis Rasid.jpg
Lahir1923
Belanda Bangkinang, Sumatera Tengah, Hindia Belanda
Meninggal28 April 1988 (umur 65)
Indonesia Jakarta
KebangsaanIndonesia Indonesia
PekerjaanWartawan, pejuang
Suami/istriHenk J. Rondonuwu
AnakRatna Irma

Gadis Rasid (lahir di Bangkinang, Sumatera Tengah, 1923 - meninggal di Jakarta, 28 April 1988 pada umur 65 tahun) adalah seorang wartawan dan pejuang kemerdekaan Indonesia. Ia dikenal sebagai seorang perempuan pemberani, ulet, dan berwawasan luas.

Karena kekagumannya pada Gadis Rasid, penyair terkenal Chairil Anwar pernah menulis sebuah puisi yang berjudul Buat Gadis Rasid pada tahun 1948.

Riwayat

Kehidupan pribadi

Gadis Rasid lahir di Bangkinang, Sumatera Tengah, pada tahun 1923. Ia menikah dengan Henk J. Rondonuwu dan dianugerahi seorang anak perempuan bernama Ratna Irma. Namun perkawinan mereka tidak berlangsung lama, dan mereka bercerai. Gadis kemudian menjanda sampai ia meninggal dunia di Jakarta pada 28 April 1988 pada usia 65 tahun, karena komplikasi luka yang ia dapatkan di Bandaneira ketika acara peresmian pemugaran rumah yang dulu pernah ditempati Sutan Syahrir dalam pembuangan pada zaman penjajahan Belanda.

Tanggal dan bulan kematian Gadis Rasid bertepatan dengan tanggal dan bulan kematian Chairil Anwar, tokoh penyair yang mengaguminya.

Karier

Gadis pernah berkarier sebagai reporter pada surat kabar di Negeri Belanda, Nieuwe Rotterdamse Courant (NRC), lalu kemudian menjadi wartawan di koran Pedoman sejak akhir tahun 40-an[1] serta sebagai anggota dewan redaksi pada mingguan Siasat yang dipimpin oleh Rosihan Anwar dan Soedjatmoko, pada tahun 50-an.[2]

Rujukan

  1. ^ "Gadis Rasid: Wartawan Sejati" Ajip Rosidi, Mengenang hidup orang lain: sejumlah obituari, Kepustakaan Populer Gramedia. Diakses 19 Februari 2014.
  2. ^ "Siasat" Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. Diakses 19 Februari 2014.

Pautan luar