Puti Panjang Rambut II: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Puti Panjang Rambut II adalah Raja Minangkabau [[Pagaruyung]] yang ke-5 sesudah Maharaja [[Wijayawarman]] Yang Dipertuan Maharaja Sakti I Dewang Pandan Putrawana. Ia menjadi ratu semenjak 1441 hingga tahun 1470<ref>https://mozaikminang.wordpress.com/2012/10/29/direktori-silsilah-keluarga-raja-raja-pagaruyung/</ref>. |
Puti Panjang Rambut II adalah Raja Minangkabau [[Pagaruyung]] yang ke-5 sesudah Maharaja [[Wijayawarman]] Yang Dipertuan Maharaja Sakti I Dewang Pandan Putrawana. Ia menjadi ratu semenjak 1441 hingga tahun 1470<ref>https://mozaikminang.wordpress.com/2012/10/29/direktori-silsilah-keluarga-raja-raja-pagaruyung/</ref><ref>http://boyyendratamin.blogspot.com/2013/05/bundo-kanduang-dalam-tambo-salasilah.html</ref>. |
||
==Keluarga== |
==Keluarga== |
||
Baris 5: | Baris 5: | ||
==Serangan Raja Tiang Bungkuk dari Kerinci== |
==Serangan Raja Tiang Bungkuk dari Kerinci== |
||
Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dari Kerajaan Sungai Ngiang, di wilayah [[Kerinci]] sekarang. Serangan itu dipicu oleh perjodohan antara Kerajaan Renah Sekalawi (sekarang [[Rejang]], [[Bengkulu]]) dengan Kerajaan Sungai Ngiang yang pada hakikatnya merupakan pelanggaran dan pengkhianatan atas perjanjian yang telah dibuat antara Renah Sekalawi dengan [[Pagaruyung]]. Demi menyelamatkan rakyat dari pertumpahan darah yang lebih besar, Puti Panjang Rambut II sekeluarga berinisiatif untuk mengasingkan diri ke suatu negeri yang tidak diketahui oleh fihak musuhnya. |
Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dari Kerajaan Sungai Ngiang, di wilayah [[Kerinci]] sekarang. Serangan itu dipicu oleh perjodohan antara Kerajaan Renah Sekalawi (sekarang [[Rejang]], [[Bengkulu]]) dengan Kerajaan Sungai Ngiang yang pada hakikatnya merupakan pelanggaran dan pengkhianatan atas perjanjian yang telah dibuat antara Renah Sekalawi dengan [[Pagaruyung]]. Demi menyelamatkan rakyat dari pertumpahan darah yang lebih besar, Puti Panjang Rambut II sekeluarga berinisiatif untuk mengasingkan diri ke suatu negeri yang tidak diketahui oleh fihak musuhnya<ref>http://boyyendratamin.blogspot.com/2013/05/bundo-kanduang-dalam-tambo-salasilah.html</ref>. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
Revisi per 8 November 2014 14.16
Puti Panjang Rambut II adalah Raja Minangkabau Pagaruyung yang ke-5 sesudah Maharaja Wijayawarman Yang Dipertuan Maharaja Sakti I Dewang Pandan Putrawana. Ia menjadi ratu semenjak 1441 hingga tahun 1470[1][2].
Keluarga
Puti Panjang Rambut II yang sangat terkenal dengan julukan Bundo Kanduang adalah cucu dari Maharaja Ananggawarman. Ibunya bernama Puti Bungsu Silindung Bulan dan ayahnya Maharaja Wijayawarman[3][4].
Serangan Raja Tiang Bungkuk dari Kerinci
Pada masa pemerintahannya, terjadi serangan dari Kerajaan Sungai Ngiang, di wilayah Kerinci sekarang. Serangan itu dipicu oleh perjodohan antara Kerajaan Renah Sekalawi (sekarang Rejang, Bengkulu) dengan Kerajaan Sungai Ngiang yang pada hakikatnya merupakan pelanggaran dan pengkhianatan atas perjanjian yang telah dibuat antara Renah Sekalawi dengan Pagaruyung. Demi menyelamatkan rakyat dari pertumpahan darah yang lebih besar, Puti Panjang Rambut II sekeluarga berinisiatif untuk mengasingkan diri ke suatu negeri yang tidak diketahui oleh fihak musuhnya[5].
Referensi
- ^ https://mozaikminang.wordpress.com/2012/10/29/direktori-silsilah-keluarga-raja-raja-pagaruyung/
- ^ http://boyyendratamin.blogspot.com/2013/05/bundo-kanduang-dalam-tambo-salasilah.html
- ^ http://www.geni.com/people/Raja-Puti-Panjang-Rambut-II/6000000018878501583
- ^ http://swarnabhumigroup.wordpress.com/
- ^ http://boyyendratamin.blogspot.com/2013/05/bundo-kanduang-dalam-tambo-salasilah.html
Didahului oleh: Wijayawarman |
Raja Malayapura 1440–1470 |
Diteruskan oleh: Dewang Pandan Sri Raiwana |