Lompat ke isi

Naskah Laut Mati: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30: Baris 30:
# Sekitar 30% merupakan teks-teks dari [[Periode Bait Kedua]] yang pada akhirnya tidak [[Perkembangan kanon Alkitab Ibrani|dikanonisasi dalam Alkitab Ibrani]], seperti [[Kitab Henokh]], [[Kitab Yobel|Yobel]], [[Kitab Tobit]], Kebijaksanaan [[Sirakh]], [[Mazmur 152–155]], dan lain-lain.
# Sekitar 30% merupakan teks-teks dari [[Periode Bait Kedua]] yang pada akhirnya tidak [[Perkembangan kanon Alkitab Ibrani|dikanonisasi dalam Alkitab Ibrani]], seperti [[Kitab Henokh]], [[Kitab Yobel|Yobel]], [[Kitab Tobit]], Kebijaksanaan [[Sirakh]], [[Mazmur 152–155]], dan lain-lain.
# Sisanya sekitar 30% merupakan naskah-naskah [[sektarian]] dari dokumen-dokumen yang tidak diketahui sebelumnya, yang mana menjelaskan beragam aturan dan keyakinan dari suatu kelompok tertentu atau kelompok-kelompok dalam [[Yudaisme]] yang lebih besar, seperti [[Aturan Komunitas]], [[Peperangan Para Putra Terang Melawan Para Putra Kegelapan|Aturan Peperangan]], [[Pesyer Habakuk]], dan [[Aturan Pemberkatan]].<ref>{{en}} Abegg, Jr., Martin, Peter Flint, and [[Eugene Ulrich]], ''The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English'', San Francisco: Harper, 2002.</ref>
# Sisanya sekitar 30% merupakan naskah-naskah [[sektarian]] dari dokumen-dokumen yang tidak diketahui sebelumnya, yang mana menjelaskan beragam aturan dan keyakinan dari suatu kelompok tertentu atau kelompok-kelompok dalam [[Yudaisme]] yang lebih besar, seperti [[Aturan Komunitas]], [[Peperangan Para Putra Terang Melawan Para Putra Kegelapan|Aturan Peperangan]], [[Pesyer Habakuk]], dan [[Aturan Pemberkatan]].<ref>{{en}} Abegg, Jr., Martin, Peter Flint, and [[Eugene Ulrich]], ''The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English'', San Francisco: Harper, 2002.</ref>

{{TOC limit|2}}


== Penemuan ==
== Penemuan ==
Baris 720: Baris 722:
=== Teori Qumran–Saduki ===
=== Teori Qumran–Saduki ===
Suatu variasi khusus dari teori Qumran–Sektarian yang memiliki popularitas tinggi belakangan ini adalah karya [[Lawrence Schiffman]], yang mengusulkan bahwa komunitas tersebut dipimpin sekelompok imam Zadokit ([[Saduki]]).<ref>{{en}} Schiffman, Lawrence H., ''Reclaiming the Dead Sea Scrolls: their True Meaning for Judaism and Christianity'', Anchor Bible Reference Library (Doubleday) 1995.</ref> Dokumen terpenting yang digunakan untuk mendukung pandangan ini adalah "Miqsat Ma'ase Ha-Torah" ([[4QMMT]]), yang mana mengutip hukum-hukum kemurnian (misalnya perpindahan kenajisan) sama dengan apa yang disebut dalam tulisan-tulisan para [[rabi]] kepada orang-orang Saduki. 4QMMT juga memunculkan kembali suatu kalender festival yang mengikuti prinsip-prinsip Saduki perihal penanggalan hari-hari festival tertentu.
Suatu variasi khusus dari teori Qumran–Sektarian yang memiliki popularitas tinggi belakangan ini adalah karya [[Lawrence Schiffman]], yang mengusulkan bahwa komunitas tersebut dipimpin sekelompok imam Zadokit ([[Saduki]]).<ref>{{en}} Schiffman, Lawrence H., ''Reclaiming the Dead Sea Scrolls: their True Meaning for Judaism and Christianity'', Anchor Bible Reference Library (Doubleday) 1995.</ref> Dokumen terpenting yang digunakan untuk mendukung pandangan ini adalah "Miqsat Ma'ase Ha-Torah" ([[4QMMT]]), yang mana mengutip hukum-hukum kemurnian (misalnya perpindahan kenajisan) sama dengan apa yang disebut dalam tulisan-tulisan para [[rabi]] kepada orang-orang Saduki. 4QMMT juga memunculkan kembali suatu kalender festival yang mengikuti prinsip-prinsip Saduki perihal penanggalan hari-hari festival tertentu.

== Frekuensi kitab-kitab yang ditemukan ==
Potongan-potongan dari 38 kitab di [[Perjanjian Lama]] atau [[Alkitab Ibrani]] telah ditemukan. Hanya kitab Ester yang tidak ditemukan. Ada sejumlah potongan kecil bahasa Yunani dari gua 7 dilaporkan berisi sejumlah ayat-ayat dalam [[Injil Markus]] (4 fragmen), [[Kisah Para Rasul]], [[Surat Roma]], [[Surat 1 Timotius]], dan [[Surat Yakobus]], masing-masing 1 fragmen.

'''Kitab-kitab disusun menurut jumlah manuskrip yang ditemukan (11 kitab terbanyak)'''
<table border="1">
<tr><td>Nama kitab</td><td>Jumlah ditemukan</td></tr>
<tr><td>Mazmur</td><td>39</td></tr>
<tr><td>Ulangan</td><td>33</td></tr>
<tr><td>1 Henokh</td><td>25</td></tr>
<tr><td>Kejadian</td><td>24</td></tr>
<tr><td>Yesaya</td><td>22</td></tr>
<tr><td>Yobel</td><td>21</td></tr>
<tr><td>Keluaran</td><td>18</td></tr>
<tr><td>Imamat</td><td>17</td></tr>
<tr><td>Bilangan</td><td>11</td></tr>
<tr><td>Nabi-nabi kecil</td><td>10</td></tr>
<tr><td>Daniel</td><td>8</td></tr>
<tr><td>Yeremia</td><td>6</td></tr>
<tr><td>Yehezkiel</td><td>6</td></tr>
<tr><td>Ayub</td><td>6</td></tr>
<tr><td>1&2 Samuel</td><td>4</td></tr>
</table>

== Maknanya ==

Makna naskah-naskah ini masih diganggu oleh ketidakpastian mengenai waktu penulisan dan asal-usulnya.

Meskipun terdapat keterbatasan ini, naskah-naskah ini sudah cukup berharga bagi [[kritik teks]]. Sebelum ditemukannya Naskah Laut Mati, manuskrip Alkitab tertua dalam bahasa Ibrani adalah sejumlah [[Teks Masoret]] yang berasal dari [[abad ke-9]]. Manuskrip-manuskrip Alkitab yang ditemukan di antara naskah-naskah Laut Mati mendorong tanggal itu menjadi lebih tua, yaitu [[abad ke-2 SM]]. Sebagian dari naskah Alkitab yang ditemukan di Qumran mengandung sejumlah perbedaan dengan teks Masoret, tetapi kebanyakan teks naskah itu ternyata sangat mirip dan tidak terdapat perbedaan doktrin atau ajaran yang besar. Jadi, naskah-naskah itu memberikan varian-varian baru dan kemampuan untuk lebih percaya terhadap bacaan-bacaan itu apabila manuskrip-manuskrip Laut Mati itu sepakat dengan teks Masoret.

Lebih jauh, teks-teks [[sektarian]] dari Naskah Laut Mati, yang kebanyakan sebelumnya tidak diketahui, memberikan terang baru terhadap suatu bentuk Yudaisme yang dipraktikkan pada masa [[Bait Suci Herodes|Bait Allah kedua]].


== Penerbitan ==
== Penerbitan ==
Baris 762: Baris 733:


=== Kontroversi ===
=== Kontroversi ===

Tuduhan-tuduhan bahwa [[Vatikan]] menghalangi penerbitan naskah-naskah ini diterbitkan pada tahun [[1990-an]]. Khususnya buku ''The Dead Sea Scrolls Deception'' karya [[Michael Baigent]] dan Richard Leigh mengklaim bahwa sejumlah gulungan penting dengan sengaja disimpan selama beberapa puluh tahun untuk menghalangi teori-teori yang negatif tentang sejarah Kekristenan perdana. Khususnya, spekulasi Eisenman bahwa kehidupan [[Yesus]] dengan sengaja dimitoskan oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]], yang kemunginan adalah seorang agen Romawi yang memalsukan "pertobatannya" dari Saulus guna menggerogoti pengaruh penyembahan mesianik anti Romawi ini di wilayah tersebut. Penerbitan lengkap dan penyebaran terjemahan-terjemahan dari naskah-naskah ini pada akhir tahun [[1990-an]] dan awal tahu [[2000-an]] telah sangat mengurangi kredibilitas argumen mereka di antara keilmuan arus utama. Sekarang kebanyakan ahli, baik sekular maupun religius, merasa bahwa dokumen-dokumen ini sangat Yahudi, dan bukan Kristen. Walaupun demikian dokumen tersebut berbicara mengenai Tuhan sesembahan agama Yahudi dan [[Kristen]].
Tuduhan-tuduhan bahwa [[Vatikan]] menghalangi penerbitan naskah-naskah ini diterbitkan pada tahun [[1990-an]]. Khususnya buku ''The Dead Sea Scrolls Deception'' karya [[Michael Baigent]] dan Richard Leigh mengklaim bahwa sejumlah gulungan penting dengan sengaja disimpan selama beberapa puluh tahun untuk menghalangi teori-teori yang negatif tentang sejarah Kekristenan perdana. Khususnya, spekulasi Eisenman bahwa kehidupan [[Yesus]] dengan sengaja dimitoskan oleh [[Paulus dari Tarsus|Paulus]], yang kemunginan adalah seorang agen Romawi yang memalsukan "pertobatannya" dari Saulus guna menggerogoti pengaruh penyembahan mesianik anti Romawi ini di wilayah tersebut. Penerbitan lengkap dan penyebaran terjemahan-terjemahan dari naskah-naskah ini pada akhir tahun [[1990-an]] dan awal tahu [[2000-an]] telah sangat mengurangi kredibilitas argumen mereka di antara keilmuan arus utama. Sekarang kebanyakan ahli, baik sekular maupun religius, merasa bahwa dokumen-dokumen ini sangat Yahudi, dan bukan Kristen. Walaupun demikian dokumen tersebut berbicara mengenai Tuhan sesembahan agama Yahudi dan [[Kristen]].

== Makna biblika ==
{{lihat pula|Kanon Alkitab|Naskah Alkitab}}

Sebelum penemuan Gulungan-gulungan Naskah Laut Mati, naskah-naskah Alkitab tertua dalam [[bahasa Ibrani]] adalah [[Teks Masoret]] yang berasal dari abad ke-10 M, misalnya [[Kodeks Aleppo]].<ref>{{en}} {{cite news|last1=RABINOVICH|first1=ABRAHAM|title=A sound in silence|url=http://www.jpost.com/Magazine/Features/A-sound-in-silence|accessdate=29 August 2015|publisher=Jerusalem Post|date=26 March 2010|archiveurl=https://web.archive.org/web/20131101012524/http://www.jpost.com/Magazine/Features/A-sound-in-silence|archivedate=1 November 2013}}</ref> Saat ini naskah-naskah tertua yang diketahui dari Teks Masoret berasal dari sekitar [[abad ke-9]]. Naskah-naskah biblika yang ditemukan di antara berbagai Gulungan Naskah Laut Mati mendorong waktu tersebut kembali seribu tahun, yaitu [[abad ke-2 SM]].<ref>{{en}} {{cite book|title= Radiocarbon dating and the dead sea scrolls: A comment on "REDATING"|author=Johannes Van Der Plitch|publisher=Center for Isotope Research, Groningen University and Faculty of Archaeology, Leiden University|url=http://ehacksandcheats.com/pdf/2007DeadSeaDiscovvdPlicht.pdf}}</ref> Naskah-naskah berbahasa Ibrani yang mengandung fragmen-fragmen dari [[Tanakh|Alkitab Yahudi]] ini seharusnya tidak dicampuradukkan dengan kodeks Alkitab Kristen ber[[bahasa Yunani]], yang mana meliputi kitab-kitab [[Perjanjian Baru]] dan naskah paling awalnya adalah [[Kodeks Vaticanus|Kodeks Vaticanus Graecus 1209]] dan [[Kodeks Sinaiticus]] (keduanya berasal dari abad ke-4 M).

Menurut ''The Oxford Companion to Archaeology'':
:Naskah-naskah biblika dari Qumran, yang meliputi setidaknya fragmen-fragmen dari setiap kitab [[Perjanjian Lama]], kecuali mungkin [[Kitab Ester]], memberikan persilangan tradisi kitab suci yang jauh lebih tua daripada yang tersedia bagi para akademisi sebelumnya. Meskipun beberapa naskah biblika Qumran hampir sama dengan teks Ibrani Masoretik, atau tradisional, dari Perjanjian Lama, beberapa naskah dari kitab-kitab Keluaran dan Samuel yang ditemukan di Gua 4 menunjukkan perbedaan yang dramatis baik dalam hal bahasa maupun konten. Dalam rentang varian tekstualnya yang menakjubkan, temuan-temuan biblika Qumran telah mendorong para akademisi untuk mempertimbangkan kembali teori-teori yang dahulu diterima mengenai perkembangan teks biblika modern dari hanya 3 kelompok naskah: dari teks Masoretik, dari sumber asli bahasa Ibrani [[Septuaginta]] asli Ibrani, dan dari [[Pentateukh Samaria]]. Hal ini sekarang menjadi semakin jelas bahwa kitab suci Perjanjian Lama dulunya sangat tidak pasti sampai [[Perkembangan kanon Perjanjian Lama|kanonisasinya]] sekitar tahun 100 M.<ref>{{en}} Fagan, Brian M., and Charlotte Beck, ''The Oxford Companion to Archeology'', entry on the "Dead sea scrolls", Oxford University Press, 1996.</ref>

=== Kitab-kitab biblika yang ditemukan ===
Ada 225 teks biblika yang tercakup dalam dokumen-dokumen Naskah Laut Mati, atau sekitar 22% dari keseluruhan, dan menjadi 235 teks dengan menyertakan kitab-kitab [[deuterokanonika]].<ref name="AbeggFlint2012"/><ref>{{en}} Abegg et al. "The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English." 1999.</ref> Gulungan-gulungan Naskah Laut Mati mencakup semua kitab-kitab [[Tanakh]] (selain [[Kitab Ester]]) dari [[Alkitab Ibrani]] dan [[protokanonika|protokanon]] [[Perjanjian Lama]]; termasuk juga 4 kitab deuterokanonika yang terdapat dalam [[Alkitab Katolik]] dan [[Alkitab Ortodoks Yunani / Timur|Ortodoks Timur]]: [[Kitab Tobit|Tobit]], [[Sirakh|Ben Sira]], [[Kitab Barukh|Barukh]] 6 (juga dikenal sebagai [[Surat Nabi Yeremia]]), dan [[Mazmur 151]].<ref name="AbeggFlint2012">{{en}} {{cite book|author1=Martin G. Abegg|author2=Peter Flint|author3=Eugene Ulrich|title=The Dead Sea Scrolls Bible|url=http://books.google.com/books?id=Jmm8Mvjw2WQC&pg=PR16|accessdate=3 April 2013|date=7 August 2012|publisher=HarperCollins|isbn=978-0-06-203112-9|pages=16–}}</ref> Kitab Ester masih belum ditemukan dan para akademisi percaya bahwa Ester dihilangkan karena, sebagai seorang Yahudi, pernikahannya dengan seorang raja [[Kekaisaran Akhemeniyah|Persia]] mungkin dipandang rendah oleh para penghuni Qumran, atau karena kitab ini menuliskan festival [[Purim]] yang mana tidak termasuk dalam [[kalender Qumran]].<ref name="VanderKamFlint2005">{{en}} {{cite book|author1=James VanderKam|author2=Peter Flint|title=The Meaning of the Dead Sea Scrolls: Their Significance For Understanding the Bible, Judaism, Jesus, and Christianity|url=http://books.google.com/books?id=SBMXnB4CRpUC&pg=PA180|accessdate=15 March 2013|date=10 July 2005|publisher=Continuum International Publishing Group|isbn=978-0-567-08468-2|pages=180–}}</ref> Di bawah ini adalah daftar kitab-kitab, beserta deuterokanonika, dari Alkitab yang paling banyak direpresentasikan yang ditemukan di antara gulungan-gulungan Naskah Laut Mati, termasuk jumlah teks Laut Mati yang dapat diterjemahkan dan mewakili suatu salinan kitab suci dari setiap kitab biblika:<ref>{{en}} [[Theodor Gaster|Gaster, Theodor H.]], ''The Dead Sea Scriptures'', Peter Smith Pub Inc., 1976. ISBN 0-8446-6702-1.</ref><ref>{{en}} E. Tov, "Joshua, Book of," in ''Encyclopedia of the Dead Sea Scrolls'' (eds. L. H. Schiffman and J. C. VanderKam; 2 vols.; New York: OUP, 2000) 1: 431</ref>

{| class="wikitable collapsible" style="text-align: center; width: 25%"
|-
! Kitab !! Jumlah temuan
|-
| [[Kitab Mazmur|Mazmur]] || 39
|-
| [[Kitab Ulangan|Ulangan]] || 33
|-
| [[Kitab Henokh|1 Henokh]] || 25
|-
| [[Kitab Kejadian|Kejadian]] || 24
|-
| [[Kitab Yesaya|Yesaya]] || 22
|-
| [[Kitab Yobel|Yobel]] || 21'''
|-
| [[Kitab Keluaran|Keluaran]] || 18
|-
| [[Kitab Imamat|Imamat]] || 17
|-
| [[Kitab Bilangan|Bilangan]] || 11
|-
| [[Nabi-nabi Kecil]] || 10{{refn|group=notes|10 gulungan naskah berisikan fragmen-fragmen dari keduabelas "Nabi-nabi Kecil" ditemukan di Gua 4, meskipun tidak ada fragmen yang berisikan lebih dari tiga nabi.<ref name="von Weissenberg">{{en}} {{cite web|last1=von Weissenberg|first1=Hanne|title=The Twelve Minor Prophets at Qumran and the Canonical Process:Amos as a "Case Study"|url=http://www.academia.edu/393434/The_Twelve_Minor_Prophets_at_Qumran_and_the_Canonical_Process_Amos_as_a_Case_Study|website=Academia.edu|publisher=University of Helsinki|accessdate=October 3, 2014}}</ref>}}
|-
| [[Kitab Daniel|Daniel]] || 8
|-
| [[Kitab Yeremia|Yeremia]] || 6
|-
| [[Kitab Yehezkiel|Yehezkiel]] || 6
|-
| [[Kitab Ayub|Ayub]] || 6
|-
| [[Kitab Tobit|Tobit]] || 5<ref>Ada 4 teks penggalan Aramaik dari Kitab Tobit, dan 1 teks Ibrani; {{en}} A.A. Di Lella, [http://ccat.sas.upenn.edu/nets/edition/19-tobit-nets.pdf ''New English Translation of the Septuagint'', "Tobit" (PDF)], 2007</ref>
|-
| [[Kitab Raja-raja|1 & 2 Raja-raja]] || 4
|-
| [[Kitab Samuel|1 & 2 Samuel]] || 4
|-
| [[Kitab Hakim-hakim|Hakim-hakim]] || 4<ref name=Rezetko>{{en}} {{cite journal|last1=Rezetko|first1=Robert|title=The Qumran Scrolls of the Book of Judges: Literary Formation, Textual Criticism, and Historical Linguistics|journal=Journal of Hebrew Scriptures|date=2013|volume=13|issue=2|page=9|url=http://www.jhsonline.org/Articles/article_182.pdf|accessdate=3 October 2014}}</ref>
|-
| [[Kitab Kidung Agung|Kidung Agung]] || 4
|-
| [[Kitab Rut|Rut]] || 4
|-
| [[Kitab Ratapan|Ratapan]] || 4
|-
| [[Kitab Yesus bin Sirakh|Sirakh]] || 3
|-
| [[Kitab Pengkhotbah|Pengkhotbah]] || 2
|-
| [[Kitab Yosua|Yosua]] || 2
|}


== Kepemilikan ==
== Kepemilikan ==

Revisi per 16 November 2015 17.26

Naskah Laut Mati
Gulungan Kitab Mazmur (11Q5), salah satu dari 972 naskah dari Gulungan Naskah Laut Mati, dengan sebagian tulisan dalam bahasa Ibrani.
Bahan bakuPapirus, perkamen, dan perunggu
Sistem penulisanIbrani, Aramaik, Yunani, dan Nabatea
Dibuat408 SM sampai 318 M
Ditemukan1946/7–1956
Lokasi sekarangBeragam
Potongan-potongan naskah Laut Mati dipamerkan di Museum Arkeologi, Amman

Naskah Laut Mati, dalam arti sempit dari Naskah Gua-gua Qumran,[notes 1] adalah suatu kumpulan sekitar 981 naskah berbeda yang ditemukan antara tahun 1946 dan 1956 dalam 11 gua di sekitar pemukiman kuno di Khirbet Qumran di Tepi Barat. Gua-gua tersebut terletak sekitar 2 kilometer ke pedalaman dari sebelah barat laut pantai Laut Mati, tempat asal naskah-naskah tersebut memperoleh namanya.[3]

Konsensusnya adalah Naskah Gua-gua Qumran bertarikh tiga abad terakhir SM dan abad pertama Masehi (lihat paragraf "Umur" dalam artikel ini dan situs yang didedikasikan dari Museum Israel[2]). Koin-koin perunggu yang ditemukan di situs yang sama membentuk suatu rangkaian yang diawali dengan Yohanes Hyrkanos (135–104 SM) dan berlanjut hingga Perang Yahudi-Romawi Pertama (66–73 M), mendukung penanggalan menurut analisis teks dan radiokarbon atas gulungan-gulungan tersebut.[4] Naskah-naskah dari situs lainnya di Gurun Yudea bertarikh abad ke-8 SM hingga akhir abad ke-11 M.[1]

Teks-teks tersebut memiliki makna linguistik, religius, dan historis, yang sangat penting karena mencakup naskah-naskah ketiga tertua yang diketahui dan masih terlestarikan yang mana kemudian dimasukkan dalam kanon Alkitab Ibrani, bersama dengan deuterokanonika dan naskah-naskah biblika tambahan yang menyimpan bukti keanekaragaman pemikiran religius pada akhir masa Yudaisme Bait Kedua. Teks biblika yang lebih tua dari Naskah Laut Mati ditemukan dalam dua jimat berbentuk gulungan perak berisikan bagian-bagian Berkat Keimaman dari Kitab Bilangan; gulungan-gulungan perak tersebut berhasil digali di Yerusalem, di Ketef Hinnom, dan berasal dari sekitar tahun 600 SM. Sebuah potongan yang sudah terbakar dari Kitab Imamat, berasal dari sekitar abad ke-6 M, belum lama ini telah dianalisis dan merupakan potongan tertua keempat dari Taurat yang diketahui masih ada.[5]

Sebagian besar teks-teks tersebut ditulis dalam bahasa Ibrani, dengan beberapa dalam bahasa Aram (dalam dialek-dialek daerah yang berbeda, termasuk Nabatea), dan ada sedikit yang ditulis dalam bahasa Yunani Koine.[6] Apabila temuan dari Gurun Yudea disertakan, maka bahasa Latin (dari Masada) dan bahasa Arab (dari Khirbet al-Mird) dapat ditambahkan.[7] Kebanyakan teks ditulis di perkamen, beberapa di papirus, dan satu di tembaga.[8]

Menurut tradisi, gulungan-gulungan tersebut diidentifikasi dengan sekte Yahudi kuno yang disebut Eseni, meskipun beberapa penafsiran baru-baru ini menentang keterkaitannya dan beralasan bahwa gulungan-gulungan tersebut ditulis oleh para imam di Yerusalem, Saduki, atau kelompok-kelompok Yahudi tak dikenal lainnya.[9][10]

Karena kondisi yang buruk dari beberapa gulungan naskah tersebut, belum semuanya berhasil diidentifikasi. Naskah yang telah diidentifikasi dapat dibagi menjadi tiga kelompok umum:

  1. Sekitar 40% merupakan salinan-salinan teks dari Alkitab Ibrani.
  2. Sekitar 30% merupakan teks-teks dari Periode Bait Kedua yang pada akhirnya tidak dikanonisasi dalam Alkitab Ibrani, seperti Kitab Henokh, Yobel, Kitab Tobit, Kebijaksanaan Sirakh, Mazmur 152–155, dan lain-lain.
  3. Sisanya sekitar 30% merupakan naskah-naskah sektarian dari dokumen-dokumen yang tidak diketahui sebelumnya, yang mana menjelaskan beragam aturan dan keyakinan dari suatu kelompok tertentu atau kelompok-kelompok dalam Yudaisme yang lebih besar, seperti Aturan Komunitas, Aturan Peperangan, Pesyer Habakuk, dan Aturan Pemberkatan.[11]

Penemuan

Gua Qumran 4, tempat di mana 90% naskah-naskah ditemukan.

Naskah Laut Mati ditemukan dalam jajaran 11 gua di sekitar lokasi yang dikenal sebagai Wadi Qumran, dekat Laut Mati di Tepi Barat (di Sungai Yordan), antara tahun 1946 dan 1956 oleh para gembala Badawi dan sekelompok arkeolog.[12]

Penemuan awal (1946–1947)

Penemuan awal tersebut, oleh Muhammed edh-Dhib (seorang gembala Badawi), sepupunya Jum'a Muhammed, dan Khalil Musa, terjadi antara bulan November 1946 dan Februari 1947.[13][14] Para gembala tersebut menemukan tujuh gulungan naskah (lihat Fragmen dan gulungan) yang tersimpan dalam guci-guci di sebuah gua dekat dengan apa yang sekarang dikenal sebagai situs Qumran. John C. Trever menyusun kembali kisah gulungan-gulungan naskah tersebut dari beberapa wawancara dengan kaum Badawi itu. Sepupu Edh-Dhib melihat gua-gua tersebut, tetapi edh-Dhib sendiri yang pertama kali masuk ke dalam salah satu gua itu. Ia mengambil segelintir gulungan naskah, yang kemudian diidentifikasi oleh Trever sebagai Gulungan Kitab Yesaya, Naskah Komentari Kitab Habakuk, dan Aturan Komunitas, dan membawanya kembali ke perkemahan untuk ditunjukkan kepada keluarganya. Tidak ada satu gulungan naskah pun yang hancur dalam proses ini, kendati ada rumor populer yang menyatakan sebaliknya.[15] Orang-orang Badawi itu menggantung gulungan-gulungan tersebut pada sebuah tiang tenda sambil mencari tahu apa yang harus diperbuat dengannya, dan secara berkala membawanya keluar untuk ditunjukkan kepada orang lain. Pada suatu saat selama masa ini, Aturan Komunitas terpecah menjadi dua. Gulungan-gulungan tersebut pertama-tama dibawa ke seorang pedagang bernama Ibrahim 'Ijha di Betlehem. 'Ijha mengembalikannya sambil mengatakan bahwa gulungan-gulungan tersebut tidak berharga, setelah memperingatkan mereka bahwa temuan tersebut mungkin hasil curian dari sebuah sinagoga. Tanpa gentar, orang Badawi itu pergi ke suatu pasar di dekatnya, di mana seorang Kristen Suriah menawarkan diri untuk membelinya. Seorang syekh lalu bergabung dalam percakapan mereka dan menyarankan agar mereka membawa gulungan-gulungan tesebut ke Khalil Eskander Shahin, "Kando", seorang tukang sepatu dan pedagang barang antik paruh waktu. Para pedagang dan orang Badawi itu kembali ke situs penemuan, meninggalkan satu gulungan pada Kando dan menjual tiga lainnya ke seorang pedagang dengan harga £ 7 (setara dengan $ 29 pada tahun 2003, atau $ 37 pada 2014).[15] Gulungan-gulungan naskah asli tersebut terus berpindah tangan setelah orang Badawi itu melepas kepemilikannya ke pihak ketiga sampai suatu transaksi penjualan dapat terlaksana. (lihat Kepemilikan).

Pada tahun 1947 ketujuh gulungan naskah asli tersebut menarik perhatian Dr. John C. Trever, dari American Schools of Oriental Research (ASOR), yang membandingkan naskah dalam gulungan-gulungan tersebut dengan Papirus Nash, naskah biblika tertua yang diketahui, dan menemukan kesamaan di antara keduanya. Perang Arab-Israel 1948 mendorong dipindahkannya beberapa gulungan ke Beirut, Lebanon, pada bulan Maret 1948 untuk alasan keamanan. Pada 11 April 1948, Millar Burrows, ketua ASOR, mengumumkan penemuan gulungan-gulungan naskah tersebut dalam sebuah siaran pers umum.

Pencarian gua-gua Qumran (1948–1949)

Pada awal September 1948, Uskup Metropolitan Mar Samuel membawa beberapa fragmen gulungan tambahan yang ia dapatkan kepada Professor Ovid R. Sellers, direktur baru ASOR. Pada akhir tahun 1948, hampir dua tahun setelah penemuan awal, para akademisi masih belum dapat menemukan gua asli di mana fragmen-fragmen tersebut ditemukan. Adanya kerusuhan di negara tersebut pada waktu itu membuat pencarian besar-besaran tidak dapat dilakukan dengan aman. Sellers berusaha untuk mendapatkan orang Suriah yang mau membantunya melakukan pencarian gua tersebut, tetapi ia tidak mampu membayar harga yang ditawarkan. Pada awal taun 1948, pemerintah Yordania memberi izin kepada Legiun Arab untuk melakukan pencarian pada daerah di mana gua Qumran asli diperkirakan berada. Sebagai akibatnya Gua 1 ditemukan kembali pada tanggal 28 Januari 1949 oleh Kapten Phillipe Lippens, pengamat Perserikatan Bangsa-Bangsa dari Belgia, dan Kapten Akkash el-Zebn, dari Legiun Arab.[16]

Pemandangan Laut Mati dari sebuah gua di Qumran di mana beberapa Gulungan Naskah Laut Mati ditemukan.

Penemuan kembali gua-gua Qumran dan penemuan-penemuan gulungan baru (1949–1951)

Penemuan kembali apa yang dikenal sebagai "Gua 1" di Qumran mendorong penggalian awal situs tersebut dari 15 Februari sampai 5 Maret 1949 oleh Dinas Purbakala Yordania yang dipimpin Gerald Lankester Harding dan Roland de Vaux.[17] Gua 1 juga menghasilkan penemuan tambahan fragmen-fragmen Gulungan Naskah Laut Mati, kain linen, guci-guci, dan artefak lainnya.[18]

Penggalian-penggalian di Qumran (1951–1956)

Pada bulan November 1951, Roland de Vaux beserta timnya dari ASOR memulai penggalian sepenuhnya di Qumran.[19] Pada bulan Februari 1952, orang-orang Badawi berhasil menemukan 30 fragmen di dalam apa yang disebut Gua 2.[20] Penemuan dari gua kedua akhirnya menghasilkan 300 fragmen dari 33 naskah, termasuk fragmen-fragmen Yobel, Kebijaksanaan Sirakh, dan Ben Sira dalam bahasa Ibrani.[18][19] Pada bulan berikutnya, tanggal 14 Maret 1952, tim ASOR menemukan gua ketiga berisi fragmen-fragmen Yobel dan Gulungan Naskah Tembaga.[20] Antara bulan September dan Desember 1952, berbagai fragmen dan gulungan dari Gua 4, 5, 6 ditemukan oleh tim-tim ASOR.[19]

Meningkatnya nilai ekonomis dari gulungan-gulungan naskah tersebut, seiring dengan arti pentingnya secara historis yang semakin dibuka ke publik, para arkeolog ASOR dan orang Badawi mempercepat pencarian atas gulungan-gulungan tersebut secara terpisah di area umum yang sama di Qumran, yang mana jaraknya lebih dari 1 kilometer. Antara tahun 1953 dan 1956, Roland de Vaux memimpin 4 ekspedisi arkeologi tambahan di area tersebut untuk menemukan gulungan-gulungan dan artefak-artefak.[18] Gua terakhir, Gua 11, ditemukan pada tahun 1956 dan menghasilkan temuan fragmen-fragmen terakhir di sekitar Qumran.[21]

Fragmen dan gulungan

Gulungan Kitab Yesaya (1QIsaa) mengandung hampir keseluruhan Kitab Yesaya.
"Perang antara Anak-anak Terang melawan Anak-anak Kegelapan" (War of the Sons of Light Against the Sons of Darkness atau "The War Scroll", ditemukan di gua 1 Qumran.
Satu bagian salinan gulungan Kitab Yesaya, 1QIsab.

972 naskah yang ditemukan di Qumran terutama terbagi dalam dua format yang berbeda: berupa gulungan dan berupa fragmen dari teks dan gulungan sebelumnya. Dalam gua keempat, fragmen-fragmen yang ditemukan mencapai 15.000 potongan. Fragmen-fragmen kecil ini menjadi sedikit masalah bagi para akademisi; G.L. Harding, direktur Dinas Purbakala Yordania, mengawali pekerjaan menyatukan kembali semua fragmen tersebut dan setelah empat puluh tahun ia masih belum juga menyelesaikannya.[22]

Gua 1

Tujuh gulungan naskah asli dari Gua 1 di Qumran adalah: [23]

Isi lengkapnya:

Gua 2

Gua 2 yang ditemukan pada bulan Februari 1952,[20] menghasilkan 300 fragmen dari 33 naskah, termasuk Kitab Yobel dan Kitab Yesus bin Sirakh dalam bahasa Ibrani asli.

Gua 3

Gua 3 yang ditemukan pada tanggal 14 Maret 1952,[20] menghasilkan 14 naskah termasuk Kitab Yobel dan Gulungan Tembaga (Copper Scroll) yang misterius dan berisi 67 tempat persembunyian, kebanyakan di bawah tanah, di seluruh wilayah Provinsi Iudaea (Romawi), sekarang Israel. Menurut "Gulungan Tembaga" itu, kotak-kotak rahasia itu berisi jumlah besar emas, perak, tembaga, wangi-wangian dan naskah-naskah.

Gua 4a and 4b

Gua 4 yang ditemukan dalam bulan Agustus 1952, dan diekskavasi pada tanggal 22–29 September 1952 oleh Gerald Lankester Harding, Roland de Vaux, dan Józef Milik,[20] sebenarnya terdiri dari 2 gua hasil pahatan tangan (4a dan 4b), tetapi karena fragmen-fragmen itu tercampur, maka semua diberi label 4Q. Gua 4 paling terkenal di antara gua-gua Qumran baik karena terlihat jelas dari dataran Qumran maupun karena banyaknya naskah yang ditemukan di sana, menghasilkan 90% seluruh naskah Laut Mati, sekitar 15.000 fragmen dari 500 naskah yang berbeda, termasuk 9–10 salinan Kitab Yobel, bersama 21 tefillin dan 7 mezuzot.

Gulungan Dokumen Damaskus, 4Q271Df, ditemukan di Gua 4

Gua 5

Gua 5 yang ditemukan bersama-sama dengan Gua 6 pada tahun 1952, sesaat setelah penemuan Gua 4, menghasilkan sekitar 25 naskah.[20]

Gua 6

Gua 6 yang ditemukan bersama-sama dengan Gua 5 pada tahun 1952, sesaat setelah penemuan Gua 4, menghasilkan fragmen-fragmen dari sekitar 31 naskah.[20]

Daftar kelompok fragmen yang dikumpulkan dari Wadi Qumran Gua 6:[27][28]

Gua 7

Fragmen Naskah Laut Mati 7Q4, 7Q5, dan 7Q8 dari Gua 7 di Qumran, ditulis di atas papirus.
Bagian dari Gulungan Bait Allah (Temple Scroll) yang ditemukan di Gua 11.

Gua 7 menghasilkan hampir 20 fragmen dokumen bahasa Yunani, termasuk 7Q2 ("Surat Yeremia" = Barukh 6), 7Q5 (yang mana menjadi subjek dari banyak spekulasi dalam beberapa dasawarsa setelahnya), dan sebuah salinan bahasa Yunani dari gulungan Kitab Henokh.[29][30][31] Gua 7 juga menghasilkan sejumlah guci-guci bertulisan.[32]

Daftar kelompok fragmen yang dikumpulkan dari Wadi Qumran Gua 7:[27][28]

Gua 8

Gua 8 menghasilkan 5 fragmen: Kitab Kejadian (8QGen), Kitab Mazmur (8QPs), fragmen tefillin (8QPhyl), sebuah mezuzah (8QMez), dan sebuah kitab nyanyian (8QHymn).[33] Gua 8 juga menghasilkan beberapa kotak tefillin, sekotak barang-barang kulit, banyak lampu-lampu, guci, dan sol sepatu.[32]

Daftar kelompok fragmen yang dikumpulkan dari Wadi Qumran Gua 8:[27][28]

Gua 9

Hanya ada satu fragmen yang ditemukan di Gua 9:

Gua 10

Dalam Gua 10 arkeolog menemukan 2 ostraca dengan tulisan di atasnya, bersama dengan simbol yang tidak diketahui artinya pada sepotong besar batu berwarna kelabu:

Gua 11

Gua 11 yang ditemukan pada tahun 1956 menghasilkan 21 naskah, beberapa di antaranya cukup panjang. Temple Scroll ("Gulungan Bait Allah"), disebut demikian karena lebih dari separuhnya berkenaan dengan pembangunan Bait Allah di Yerusalem, adalah gulungan terpanjang yang ditemukan di Gua 11. Panjangnya sekarang 26,7 kaki (8,15 m). Diduga panjang aslinya 28 kaki (8,75 m). The Temple Scroll dianggap oleh Yigael Yadin sebagai "Taurat menurut orang Eseni ("The Torah According to the Essenes"). Sebaliknya, Hartmut Stegemann, seorang sarjana sezaman dan teman Yadin, percaya gulungan itu tidak dianggap demikian, melainkan suatu dokumen tanpa signifikansi unik. Stegemann mengamati bahwa dokumen itu tidak disebut maupun dikutip oleh tulisan-tulisan Eseni yang dikenal.[34]

Juga di dalam Gua 11 ditemukan sebuah fragmen eskatologi tentang tokoh Alkitab Melkisedek (11Q13) serta sebuah salinan Kitab Yobel.

Menurut bekas penyunting utama tim editorial DSS John Strugnell, paling sedikit ada empat gulungan dari Gua 11 yang menjadi koleksi pribadi, dan tidak terbuka bagi para pakar. Di antaranya adalah sebuah naskah bahasa Aram berisi Kitab Henokh yang lengkap.[35]

Daftar kelompok fragmen yang dikumpulkan dari Wadi Qumran Gua 11:

Fragmen-fragmen yang tidak diketahui jelas asalnya

Sejumlah fragmen gulungan tidak diketahui jelas asal dan nilai arkeologisnya dari daerah gua Qumran mana ditemukan, tetapi kemungkinan berasal dari situs arkeologi lain di daerah padang gurun Yudea.[36] Karenanya, fragmen-fragmen ini diberi penomoran sementara seri "X".

Asal usul

Ada banyak perdebatan mengenai asal usul Gulungan Naskah Laut Mati. Teori yang dominan menyatakan bahwa naskah-naskah tersebut merupakan buatan suatu sekte Yahudi yang tinggal dekat Qumran yang disebut kaum Eseni, tetapi teori ini ditentang oleh beberapa akademisi modern.

Teori Qumran–Eseni

Pandangan di kalangan akademisi, yang mana hampir secara universal dipegang hingga tahun 1990-an, adalah hipotesis "Qumran–Eseni" yang awalnya dikemukakan oleh Roland de Vaux[37] dan Józef Milik,[38] meskipun secara independen baik Eleazar Sukenik maupun Butrus Sowmy dari Biara St. Markus telah mengaitkan naskah-naskah tersebut dengan kaum Eseni sebelum diadakan penggalian di Qumran.[39] Teori Qumran–Eseni menyatakan bahwa naskah-naskah tersebut ditulis oleh kaum Eseni, atau oleh kelompok sektarian Yahudi lainnya, yang menetap di Khirbet Qumran. Mereka menyusun naskah-naskah ini dan kemudian menyembunyikannya dalam gua-gua di dekat kediaman mereka selama Pemberontakan Yahudi, pada suatu waktu antara tahun 66 dan 68 M. Situs Qumran itu kemudian dihancurkan dan naskah-naskah tersebut tidak pernah ditemukan. Sejumlah argumen digunakan untuk mendukung teori ini.

  • Ada kesamaan-kesamaan yang mencolok antara gambaran suatu upacara inisiasi anggota baru dalam Aturan Komunitas dan deskripsi upacara inisiasi kaum Eseni yang disebutkan dalam karya Flavius Yosefus –seorang sejarawan Yahudi Romawi dari Periode Bait Kedua.
  • Yosefus menyebut kaum Eseni saling berbagi harta milik di antara anggota-anggota komunitas tersebut, seperti halnya Aturan Komunitas.
  • Selama penggalian di Qumran ditemukan dua tempat tinta dan elemen tempelan yang dianggap sebagai meja, sehingga menjadi bukti bahwa beberapa tulisan dilakukan di sana. Tempat-tempat tinta lainnya ditemukan juga di dekatnya. Roland de Vaux menyebut area ini "skriptorium" berdasarkan penemuan tersebut.
  • Beberapa tempat mandi ritual Yahudi (bahasa Ibrani: miqvah = מקוה) ditemukan di Qumran, sehingga menjadi bukti adanya kehadiran kaum Yahudi yang taat di situs tersebut.
  • Plinius yang Tua (seorang penulis geograf setelah jatuhnya Yerusalem tahun 70 M) mendeskripsikan sekelompok Eseni yang tinggal dalam suatu komunitas padang gurun di pantai barat laut dari Laut Mati dekat reruntuhan kota Ein Gedi.

Qumran–Sektarian

Teori Qumran–Sektarian merupakan variasi dari teori Qumran–Eseni. Pokok utama perbedaannya dari teori Qumran–Eseni adalah keraguan untuk menghubungkan secara khusus Gulungan Naskah Laut Mati dengan kaum Eseni. Sebagian besar pendukung teori Qumran–Sektarian memahami bahwa sekelompok kaum Yahudi yang tinggal di atau dekat Qumran bertanggung jawab atas Gulungan Naskah Laut Mati tersebut, tetapi belum tentu dapat disimpulkan kalau kaum sektarian tersebut adalah Eseni.

Teori asal usul dari Kristen

José O'Callaghan Martínez, seorang Yesuit Spanyol, berpendapat bahwa salah satu fragmen (7Q5) merupakan bagian teks Perjanjian Baru dari Injil Markus, pasal 6, ayat 52–53.[40] Teori ini difalsifikasi pada tahun 2000 melalui analisis paleografik dari fragmen tertentu.[41]

Dalam beberapa tahun terakhir, Robert Eisenman telah mengembangkan teori bahwa beberapa gulungan naskah menggambarkan komunitas Kristen awal. Eisenman juga berpendapat bahwa karir Yakobus sang Orang Benar dan Rasul Paulus sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang tercatat dalam beberapa dokumen ini.[42]

Teori asal usul dari Yerusalem

Beberapa akademisi berpendapat bahwa gulungan-gulungan naskah tersebut merupakan buatan kaum Yahudi yang tinggal di Yerusalem, yang menyembunyikan gulungan-gulungan tersebut dalam gua-gua dekat Qumran saat melarikan diri dari kejaran orang-orang Romawi selama kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M. Karl Heinrich Rengstorf lebih dahulu mengusulkan bahwa Naskah Laut Mati berasal dari perpustakaan Bait Suci Yahudi di Yerusalem.[43] Di kemudian hari Norman Golb mengusulkan bahwa gulungan-gulungan tesebut berasal dari beberapa perpustakaan di Yerusalem, dan belum tentu perpustakaan Bait Suci Yerusalem.[10][44] Para pendukung teori ini merujuk pada keragaman pemikiran dan tulisan tangan di antara gulungan-gulungan tesebut sebagai bukti untuk menentang teori yang menyatakan bahwa Qumran adalah daerah asal gulungan-gulungan tersebut. Beberapa arkeolog juga menerima teori mengenai asal usul gulungan tersebut selain dari Qumran, termasuk Yizhar Hirschfeld[45] dan baru-baru ini Yizhak Magen dan Yuval Peleg,[46] yang mana semuanya menganggap bahwa peninggalan Qumran tersebut berasal dari sebuah benteng Hashmonayim yang digunakan kembali selama periode-periode selanjutnya.

Teori Qumran–Saduki

Suatu variasi khusus dari teori Qumran–Sektarian yang memiliki popularitas tinggi belakangan ini adalah karya Lawrence Schiffman, yang mengusulkan bahwa komunitas tersebut dipimpin sekelompok imam Zadokit (Saduki).[47] Dokumen terpenting yang digunakan untuk mendukung pandangan ini adalah "Miqsat Ma'ase Ha-Torah" (4QMMT), yang mana mengutip hukum-hukum kemurnian (misalnya perpindahan kenajisan) sama dengan apa yang disebut dalam tulisan-tulisan para rabi kepada orang-orang Saduki. 4QMMT juga memunculkan kembali suatu kalender festival yang mengikuti prinsip-prinsip Saduki perihal penanggalan hari-hari festival tertentu.

Penerbitan

Sebagian dari dokumen-dokumen ini segera diterbitkan: semua tulisan yang ditemukan dalam Gua 1 muncul dalam bentuk tertulis antara 1950 dan 1956; temuan-temuan dari 8 gua diterbitkan dalam satu buku pada 1963; dan pada 1965 diterbitkanlah Gulungan Mazmur dari Gua 11. Terjemahan dari bahan-bahan ini segera menyusul.

Yang terkecuali dari penerbitan kilat ini adalah dokumen-dokumen dari Gua 4, yang merupakan 40% dari keseluruhan bahan. Penerbitan bahan-bahan ini dipercayakan kepada suatu tim internasionalyang dipimpin oleh Pater Roland de Vaux, seorang anggota Ordo Dominikan di Yerusalem. Kelompok ini menerbitkan jilid pertama dari bahan-bahan yang dipercayakan kepada mereka pada 1968, namun mereka banyak sekali menghabiskan energi mereka untuk membela teori-teori mereka tentang bahan-bahan itu, ketimbang menerbitkannya. Geza Vermes, yang telah terlibat sejak permulaan dalam menyunting dan penerbitan bahan-bahan ini, mempersalahkan penundaan —dan akhirnya kegagalannya— pada pemilihan timnya oleh de Vaux karena dianggap tidak cocok dengan kualitas pekerjaan yang telah diharapkannya. Juga dikatakan bahwa ia terlalu mengandalkan "otoritas pribadinya yang agak patriarkhal" untuk mengontrol penyelesaian pekerjaan ini.

Akibatnya, temuan-temuan dari Gua 4 tidak diumumkan selama bertahun-tahun. Akses kepada naskah-naskah ini diatur oleh suatu "aturan kerahasiaan" yang membolehkan hanya Tim Internasional yang asli atau mereka yang ditunjuk Tim ini untuk melihat bahan-bahan aslinya. Setelah kematian de Vaux pada 1971, para penggantinya berulang-ulang menolak untuk bahkan mengizinkan penerbitan foto-foto dari bahan-bahan ini sehingga para sarjana lain sekurang-kurangnya dapat membuat penilaian mereka. Aturan ini akhirnya dilanggar: pertama oleh penerbitan pada musim gugur tahun 1991 atas 17 dokumen yang direkonstruksikan dari sebuah konkordansi yang telah dibuat pada 1988 dan telah jatuh ke tangan para ahli di luar Tim Internasional. Berikutnya, pada bulan yang sama, oleh penemuan dan penerbitan dari serangkaian lengkap foto-foto dari bahan-bahan Gua 4 di Perpustakaan Huntington di San Marino, California, yang tidak terkena "aturan kerahasiaan". Setelah penundaan beberapa kali foto-foto ini diterbitkan oleh Robert Eisenman dan James Robinson (A Facsimile Edition of the Dead Sea Scrolls, dua jilid, Washington, D.C., 1991). Akibatnya, "aturan kerahasiaan" itu dicabut, dan penerbitan dari dokumen-dokumen Gua 4 segera menyusul, dengan lima jilid bahan yang dicetak pada 1995.

Kontroversi

Tuduhan-tuduhan bahwa Vatikan menghalangi penerbitan naskah-naskah ini diterbitkan pada tahun 1990-an. Khususnya buku The Dead Sea Scrolls Deception karya Michael Baigent dan Richard Leigh mengklaim bahwa sejumlah gulungan penting dengan sengaja disimpan selama beberapa puluh tahun untuk menghalangi teori-teori yang negatif tentang sejarah Kekristenan perdana. Khususnya, spekulasi Eisenman bahwa kehidupan Yesus dengan sengaja dimitoskan oleh Paulus, yang kemunginan adalah seorang agen Romawi yang memalsukan "pertobatannya" dari Saulus guna menggerogoti pengaruh penyembahan mesianik anti Romawi ini di wilayah tersebut. Penerbitan lengkap dan penyebaran terjemahan-terjemahan dari naskah-naskah ini pada akhir tahun 1990-an dan awal tahu 2000-an telah sangat mengurangi kredibilitas argumen mereka di antara keilmuan arus utama. Sekarang kebanyakan ahli, baik sekular maupun religius, merasa bahwa dokumen-dokumen ini sangat Yahudi, dan bukan Kristen. Walaupun demikian dokumen tersebut berbicara mengenai Tuhan sesembahan agama Yahudi dan Kristen.

Makna biblika

Sebelum penemuan Gulungan-gulungan Naskah Laut Mati, naskah-naskah Alkitab tertua dalam bahasa Ibrani adalah Teks Masoret yang berasal dari abad ke-10 M, misalnya Kodeks Aleppo.[48] Saat ini naskah-naskah tertua yang diketahui dari Teks Masoret berasal dari sekitar abad ke-9. Naskah-naskah biblika yang ditemukan di antara berbagai Gulungan Naskah Laut Mati mendorong waktu tersebut kembali seribu tahun, yaitu abad ke-2 SM.[49] Naskah-naskah berbahasa Ibrani yang mengandung fragmen-fragmen dari Alkitab Yahudi ini seharusnya tidak dicampuradukkan dengan kodeks Alkitab Kristen berbahasa Yunani, yang mana meliputi kitab-kitab Perjanjian Baru dan naskah paling awalnya adalah Kodeks Vaticanus Graecus 1209 dan Kodeks Sinaiticus (keduanya berasal dari abad ke-4 M).

Menurut The Oxford Companion to Archaeology:

Naskah-naskah biblika dari Qumran, yang meliputi setidaknya fragmen-fragmen dari setiap kitab Perjanjian Lama, kecuali mungkin Kitab Ester, memberikan persilangan tradisi kitab suci yang jauh lebih tua daripada yang tersedia bagi para akademisi sebelumnya. Meskipun beberapa naskah biblika Qumran hampir sama dengan teks Ibrani Masoretik, atau tradisional, dari Perjanjian Lama, beberapa naskah dari kitab-kitab Keluaran dan Samuel yang ditemukan di Gua 4 menunjukkan perbedaan yang dramatis baik dalam hal bahasa maupun konten. Dalam rentang varian tekstualnya yang menakjubkan, temuan-temuan biblika Qumran telah mendorong para akademisi untuk mempertimbangkan kembali teori-teori yang dahulu diterima mengenai perkembangan teks biblika modern dari hanya 3 kelompok naskah: dari teks Masoretik, dari sumber asli bahasa Ibrani Septuaginta asli Ibrani, dan dari Pentateukh Samaria. Hal ini sekarang menjadi semakin jelas bahwa kitab suci Perjanjian Lama dulunya sangat tidak pasti sampai kanonisasinya sekitar tahun 100 M.[50]

Kitab-kitab biblika yang ditemukan

Ada 225 teks biblika yang tercakup dalam dokumen-dokumen Naskah Laut Mati, atau sekitar 22% dari keseluruhan, dan menjadi 235 teks dengan menyertakan kitab-kitab deuterokanonika.[51][52] Gulungan-gulungan Naskah Laut Mati mencakup semua kitab-kitab Tanakh (selain Kitab Ester) dari Alkitab Ibrani dan protokanon Perjanjian Lama; termasuk juga 4 kitab deuterokanonika yang terdapat dalam Alkitab Katolik dan Ortodoks Timur: Tobit, Ben Sira, Barukh 6 (juga dikenal sebagai Surat Nabi Yeremia), dan Mazmur 151.[51] Kitab Ester masih belum ditemukan dan para akademisi percaya bahwa Ester dihilangkan karena, sebagai seorang Yahudi, pernikahannya dengan seorang raja Persia mungkin dipandang rendah oleh para penghuni Qumran, atau karena kitab ini menuliskan festival Purim yang mana tidak termasuk dalam kalender Qumran.[53] Di bawah ini adalah daftar kitab-kitab, beserta deuterokanonika, dari Alkitab yang paling banyak direpresentasikan yang ditemukan di antara gulungan-gulungan Naskah Laut Mati, termasuk jumlah teks Laut Mati yang dapat diterjemahkan dan mewakili suatu salinan kitab suci dari setiap kitab biblika:[54][55]

Kitab Jumlah temuan
Mazmur 39
Ulangan 33
1 Henokh 25
Kejadian 24
Yesaya 22
Yobel 21
Keluaran 18
Imamat 17
Bilangan 11
Nabi-nabi Kecil 10[notes 2]
Daniel 8
Yeremia 6
Yehezkiel 6
Ayub 6
Tobit 5[57]
1 & 2 Raja-raja 4
1 & 2 Samuel 4
Hakim-hakim 4[58]
Kidung Agung 4
Rut 4
Ratapan 4
Sirakh 3
Pengkhotbah 2
Yosua 2

Kepemilikan

Eleazar Sukenik, pakar naskah kuno, sedang meneliti salah satu Gulungan Laut Mati pada tahun 1951.

Urusan dengan kaum Bedouin ini akhirnya menyebabkan naskah-naskah itu jatuh ke tangan pihak ketiga sebelum dilakukan tawar-menawar. Pihak ketiga itu, George Isha'ya, adalah seorang anggota Gereja Ortodoks Suriah, yang segera menghubungi Biara St. Markus dengan harapan akan mendapatkan penilaian harga untuk teks-teks itu. Berita tentang penemuan ini tiba di tangan Metropolitan Athanasius Yeshue Samuel, yang lebih sering disapa Mar Samuel.

Setelah meneliti gulungan-gulungan tersebut dan yakin bahwa mereka memang sangat tua, Mar Samuel menyatakan niatnya untuk membelinya. Keempat naskah itu jatuh ke tangannya, yaitu Gulungan Kitab Yesaya, Aturan Komunitas, Komentari Kitab Habakuk (Penafsiran Habakuk), dan Apokrifon Kejadian (Naskah apokrif Kejadian). Lewat pasar barang antik, lebih banyak gulungan yang bermunculan, dan Eleazer Sukenik kemudian memiliki tiga gulungan naskah: Naskah Peperangan, Nyanyian Pengucapan Syukur, dan sejumlah potongan-potongan gulungan Yesaya lainnya.

Pada 1 Juni 1954, sebuah iklan di Wall Street Journal mengumumkan, "Empat Naskah Laut Mati: Manuskrip-manuskrip Alkitab [sic] yang berasal sekurang-kurangnya dari tahun 200 SM [sic], ditawarkan untuk dijual. Ini akan menjadi pemberian yang ideal kepada suatu lembaga pendidikan atau keagamaan oleh seorang individu atau kelompok. Iklan ini menarik perhatian Yigael Yadin, yang, melalui seorang pertantara, berhasil membeli gulungan-gulungan itu seharga $250.000.

Catatan

  1. ^ Istilah "Naskah Laut Mati" atau "Gulungan Naskah Laut Mati" digunakan baik dalam arti yang lebih sempit, hanya mengacu pada temuan dari Gua-gua Qumran; atau digunakan untuk mencakup sejumlah besar situs dari seluruh Gurun Yudea, tidak ada yang letaknya terlalu jauh dari Laut Mati, yang mana termasuk fragmen-fragmen naskah dari rentang yang lebih luas dari periode sejarah.[1] Ada ribuan fragmen tulisan yang telah ditemukan, sisa-sisa naskah yang lebih besar telah rusak akibat penyebab alami atau campur tangan manusia, dengan sebagian besarnya hanya menyimpan potongan kecil teks. Namun ada sejumlah kecil yang terlestarikan dengan baik, berupa naskah yang nyaris utuh —tidak sampai selusin dari keseluruhan naskah yang ditemukan di Gua-gua Qumran.[1][2]
  2. ^ 10 gulungan naskah berisikan fragmen-fragmen dari keduabelas "Nabi-nabi Kecil" ditemukan di Gua 4, meskipun tidak ada fragmen yang berisikan lebih dari tiga nabi.[56]

Referensi

  1. ^ a b c (Inggris) "The Digital Library: Introduction". Leon Levy Dead Sea Scrolls Digital Library. Diakses tanggal 2014-10-13. 
  2. ^ a b (Inggris) "The Digital Dead Sea Scrolls: Nature and Significance". Israel Museum Jerusalem. Diakses tanggal 2014-10-13. 
  3. ^ (Inggris) Down, David. Unveiling the Kings of Israel. p. 160. 2011.
  4. ^ (Inggris) ARC Leaney, Fom Judaean Caves, p.27, Religious Education Press, 1961.
  5. ^ (Inggris) "CT scan of charred scroll yields oldest Biblical remnant after Dead Sea Scrolls". The Times of Israel. 
  6. ^ (Inggris) Vermes, Geza (1977). The Dead Sea Scrolls. Qumran in Perspective. London: Collins. hlm. 15. ISBN 0-00-216142-7. 
  7. ^ (Inggris) "Languages and Scripts". Leon Levy Dead Sea Scrolls Digital Library. Diakses tanggal 2014-10-13. 
  8. ^ (Inggris) "From papyrus to cyberspace". The Guardian. 27 August 2008. 
  9. ^ (Inggris) Ofri, Ilani (13 March 2009). "Scholar: The Essenes, Dead Sea Scroll 'authors,' never existed". Ha'aretz. 
  10. ^ a b (Inggris) Golb, Norman (5 June 2009). "On the Jerusalem Origin of the Dead Sea Scrolls" (PDf). University of Chicago Oriental Institute. 
  11. ^ (Inggris) Abegg, Jr., Martin, Peter Flint, and Eugene Ulrich, The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English, San Francisco: Harper, 2002.
  12. ^ (Inggris) "Dead Sea Scrolls". virtualreligion.net. 
  13. ^ (Inggris) Humphries, Mark. Early Christianity. 2006.
  14. ^ a b (Inggris) Evans, Craig. Guide to the Dead Sea Scrolls. 2010.
  15. ^ a b (Inggris) John C. Trever. The Dead Sea Scrolls. Gorgias Press LLC, 2003.
  16. ^ (Inggris) "The Archaeological Site OF Qumran and the Personality Of Roland De Vaux" (PDF). Diakses tanggal 22 May 2012. 
  17. ^ (Inggris) VanderKam, James C., The Dead Sea Scrolls Today, Grand Rapids: Eerdmans, 1994. p. 9.
  18. ^ a b c (Inggris) S.S.L. Frantisek Trstensky. "The Archaeological Site Of Qumran and the Personality Of Roland De Vaux" (PDF). Diakses tanggal 22 May 2012. 
  19. ^ a b c (Inggris) "Dead Sea Scrolls: Timetable". The Gnostic Society Library. Diakses tanggal 23 May 2012. 
  20. ^ a b c d e f g (Inggris) VanderKam, James C., The Dead Sea Scrolls Today, Grand Rapids: Eerdmans, 1994. pp. 10–11.
  21. ^ (Inggris) "Digital Dead Sea Scrolls at the Israel Museum, Jerusalem - Discovery". imj.org.il. 
  22. ^ (Inggris) Wise, Michael; Abegg Jr., Martin; Cook, Edward (2005). The Dead Sea Scrolls. New York, New York: HarperSanFranscisco. hlm. 5,6. ISBN 0-06-076662-X. 
  23. ^ (Inggris) Vermes, Geza, The Complete Dead Sea Scrolls in English, London: Penguin, 1998. ISBN 0-14-024501-4.
  24. ^ a b (Inggris) "THE QUMRAN LIBRARY: SCROLLS". 
  25. ^ (Inggris) Buitenwerf, Rieuwerd, The Gog and Magog Tradition in Revelation 20:8, in, H. J. de Jonge, Johannes Tromp, eds., The book of Ezekiel and its influence, Ashgate Publishing, Ltd., 2007, p.172; scheduled to be published in Charlesworth's edition, volume 9
  26. ^ (Inggris) "Uncovered in Jerusalem, 9 tiny unopened Dead Sea Scrolls". The Times of Israel. 
  27. ^ a b c (Inggris) Garcia Martinez, Florentino and Tigchelaar, Eibert. "The Dead Sea Scrolls Study Edition." Vol. 1. 1999.
  28. ^ a b c (Inggris) Fritzmyer, Joseph. "A Guide to the Dead Sea Scrolls and Related Literature." 2008.
  29. ^ (Inggris) Baillet, Maurice ed. Les 'Petites Grottes' de Qumrân (ed., vol. 3 of Discoveries in the Judean Desert; Oxford: Oxford University Press, 1962), 144–45, pl. XXX.
  30. ^ (Inggris) Muro, Ernest A., "The Greek Fragments of Enoch from Qumran Cave 7 (7Q4, 7Q8, &7Q12 = 7QEn gr = Enoch 103:3–4, 7–8)," Revue de Qumran 18 no. 70 (1997).
  31. ^ (Inggris) Puech, Émile, "Sept fragments grecs de la Lettre d'Hénoch (1 Hén 100, 103, 105) dans la grotte 7 de Qumrân (= 7QHén gr)," Revue de Qumran 18 no. 70 (1997).
  32. ^ a b (Inggris) Humbert and Chambon, Excavations of Khirbet Qumran and Ain Feshkha, 67.
  33. ^ (Inggris) Baillet ed. Les 'Petites Grottes' de Qumrân (ed.), 147–62, pl. XXXIXXXV.
  34. ^ (Inggris) Stegemann, Hartmut. "The Qumran Essenes: Local Members of the Main Jewish Union in Late Second Temple Times." Pages 83–166 in The Madrid Qumran Congress: Proceedings of the International Congress on the Dead Sea Scrolls, Madrid, 18–21 March 1991, Edited by J. Trebolle Barrera and L. Vegas Montaner. Vol. 11 of Studies on the Texts of the Desert of Judah. Leiden: Brill, 1992.
  35. ^ (Inggris) Shanks, Hershel. ""An Interview with John Strugnell", Biblical Archaeology Review, July/August 1994". Bib-arch.org. Diakses tanggal 21 October 2010. 
  36. ^ a b (Inggris) Grossman, Maxine. "Rediscovering the Dead Sea Scrolls." Pgs. 66–67. 2010.
  37. ^ (Inggris) de Vaux, Roland, Archaeology and the Dead Sea Scrolls (Schweich Lectures of the British Academy, 1959). Oxford: Oxford University Press, 1973.
  38. ^ (Inggris) Milik, Józef Tadeusz, Ten Years of Discovery in the Wilderness of Judea, London: SCM, 1959.
  39. ^ (Inggris) For Sowmy, see: Trever, John C., The Untold Story of Qumran, (Westwood: Fleming H. Revell Company, 1965), p. 25.
  40. ^ (Inggris) O'Callaghan–Martínez, Josep, Cartas Cristianas Griegas del Siglo V, Barcelona: E. Balmes, 1963.
  41. ^ (Inggris) Enste, Stefan. (2000). Kein Markustext in Qumran: Eine Untersuchung der These; Qumran-Fragment 7Q5 = Mk 6, 52–53 (No Mark text: an enquiry of the thesis; Qumran fragment 7Q5 = Gospel of Mark 6: 52–53). Göttingen: Vandenhoeck & Ruprecht. ISBN 978-3-525-53945-3
  42. ^ (Inggris) Eisenman, Robert H. James, the Brother of Jesus: The Key to Unlocking the Secrets of Early Christianity and the Dead Sea Scrolls. 1st American ed. New York: Viking, 1997.
  43. ^ (Inggris) Rengstorf, Karl Heinrich. Hirbet Qumran und die Bibliothek vom Toten Meer. Translated by J. R. Wilkie. Stuttgart: W. Kohlhammer, 1960.
  44. ^ (Inggris) Golb, Norman, Who Wrote the Dead Sea Scrolls? The Search for the Secret of Qumran, New York: Scribner, 1995.
  45. ^ (Inggris) Hirschfeld, Yizhar, Qumran in Context: Reassessing the Archaeological Evidence, Peabody: Hendrickson Publishers, 2004.
  46. ^ (Inggris) Yizhak, Magen; Peleg, Yuval (2007). "The Qumran Excavations 1993–2004: Preliminary Report, JSP 6" (PDF). Jerusalem: Israel Antiquities Authority. 
  47. ^ (Inggris) Schiffman, Lawrence H., Reclaiming the Dead Sea Scrolls: their True Meaning for Judaism and Christianity, Anchor Bible Reference Library (Doubleday) 1995.
  48. ^ (Inggris) RABINOVICH, ABRAHAM (26 March 2010). "A sound in silence". Jerusalem Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 November 2013. Diakses tanggal 29 August 2015. 
  49. ^ (Inggris) Johannes Van Der Plitch. Radiocarbon dating and the dead sea scrolls: A comment on "REDATING" (PDF). Center for Isotope Research, Groningen University and Faculty of Archaeology, Leiden University. 
  50. ^ (Inggris) Fagan, Brian M., and Charlotte Beck, The Oxford Companion to Archeology, entry on the "Dead sea scrolls", Oxford University Press, 1996.
  51. ^ a b (Inggris) Martin G. Abegg; Peter Flint; Eugene Ulrich (7 August 2012). The Dead Sea Scrolls Bible. HarperCollins. hlm. 16–. ISBN 978-0-06-203112-9. Diakses tanggal 3 April 2013. 
  52. ^ (Inggris) Abegg et al. "The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English." 1999.
  53. ^ (Inggris) James VanderKam; Peter Flint (10 July 2005). The Meaning of the Dead Sea Scrolls: Their Significance For Understanding the Bible, Judaism, Jesus, and Christianity. Continuum International Publishing Group. hlm. 180–. ISBN 978-0-567-08468-2. Diakses tanggal 15 March 2013. 
  54. ^ (Inggris) Gaster, Theodor H., The Dead Sea Scriptures, Peter Smith Pub Inc., 1976. ISBN 0-8446-6702-1.
  55. ^ (Inggris) E. Tov, "Joshua, Book of," in Encyclopedia of the Dead Sea Scrolls (eds. L. H. Schiffman and J. C. VanderKam; 2 vols.; New York: OUP, 2000) 1: 431
  56. ^ (Inggris) von Weissenberg, Hanne. "The Twelve Minor Prophets at Qumran and the Canonical Process:Amos as a "Case Study"". Academia.edu. University of Helsinki. Diakses tanggal October 3, 2014. 
  57. ^ Ada 4 teks penggalan Aramaik dari Kitab Tobit, dan 1 teks Ibrani; (Inggris) A.A. Di Lella, New English Translation of the Septuagint, "Tobit" (PDF), 2007
  58. ^ (Inggris) Rezetko, Robert (2013). "The Qumran Scrolls of the Book of Judges: Literary Formation, Textual Criticism, and Historical Linguistics" (PDF). Journal of Hebrew Scriptures. 13 (2): 9. Diakses tanggal 3 October 2014. 

Lihat pula

Pustaka

Sumber-sumber lain

  • Michael Wise, Martin Abegg, Jr, and Edward Cook, The Dead Sea Scrolls: A New Translation, (1996), HarperSanFrancisco paperback 1999, ISBN 0-06-069201-4, (mengandung bagian-bagian non-Alkitab dari naskah-naskahnya)
  • Martin Abegg, Jr, Peter Flint, and Eugene Ulrich, The Dead Sea Scrolls Bible: The Oldest Known Bible Translated for the First Time into English, (1999) HarperSanFrancisco paperback 2002, ISBN 0-06-060064-0, (mengandung bagian-bagian Alkitab dari naskah-naskahnya)
  • Dead Sea Scrolls Study Vol 1: 1Q1-4Q273, Vol. 2: 4Q274-11Q31, (cakram padat), Logos Research Systems, Inc., ASIN: B0002DQY7S (memuat bagian-bagian non-Alkitab dari gulungan-gulungan ini, dengan transkripsi bahasa Ibrani dan Aram yang paralel dengan terjemahan bahasa Inggris)
  • Hershel Shanks, editor, Understanding the Dead Sea Scrolls: A Reader From the Biblical Archaeology Review, Vintage Press reprint 1993, ISBN 0-679-74445-2
  • Lawrence H. Schiffman, Reclaiming the Dead Sea Scrolls: their True Meaning for Judaism and Christianity, Anchor Bible Reference Library (Doubleday) 1995, ISBN 0-385-48121-7, (meneliti gulungan-gulungan ini sebagai dokumen Yahudi, dan mengusulkan bahwa mereka berasal dari kelompok Saduki dan bukan Esene)
  • Hershel Shanks, The Mystery and Meaning of the Dead Sea Scrolls, Vintage Press 1999, ISBN 0-679-78089-0 (pengantar yang dianjurkan untuk penemuan dan sejarah penelitiannya)
  • Theodore Heline, Dead Sea Scrolls, New Age Bible & Philosophy Center, 1957, Edition cetak ulang Maret 1987, ISBN 0-933963-16-5
  • Joseph A. Fitzmyer, Responses to 101 Questions on the Dead Sea Scrolls, Paulist Press 1992, ISBN 0-8091-3348-2
  • Carsten Peter Thiede, The Dead Sea Scrolls and the Jewish Origins of Christianity, PALGRAVE 2000, ISBN 0-312-29361-5

Pranala luar