Lompat ke isi

Surah Al-Mu’minun: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SieBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: fa:مؤمنون
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
# Keimanan: Kepastian hari berbangkit dan hal-hal yang terjadi pada hari kiamat; [[Allah]] tidak memerlukan anak atau sekutu.
# Keimanan: Kepastian hari berbangkit dan hal-hal yang terjadi pada hari kiamat; [[Allah]] tidak memerlukan anak atau sekutu.
# Hukum-hukum: Manusia dibebani sesuai dengan kesanggupannya; rasul-rasul semuanya menyuruh manusia memakan makanan yang halal lagi baik; pokok-pokok agama yang dibawa para nabi adalah sama, hanya syariatnya yang berbeda-beda.
# Hukum-hukum: Manusia dibebani sesuai dengan kesanggupannya; rasul-rasul semuanya menyuruh manusia memakan makanan yang halal lagi baik; pokok-pokok agama yang dibawa para nabi adalah sama, hanya syariatnya yang berbeda-beda.
# Kisah-kisah: Kisah [[Nuh]] a.s.; kisah [[Hud]] a.s. kisah [[Musa]] a.s. dan [[Harun]] a.s.; kisah [[Isa]] a.s.
# Kisah-kisah: Kisah [[Nuh]] a.s.; kisah [[Nabi Hud|Hud]] a.s. kisah [[Musa]] a.s. dan [[Harun]] a.s.; kisah [[Isa]] a.s.
# Dan lain-lain: Tujuh perkara yang harus dipenuhi, oleh seorang mukmin yang ingin mendapat keberuntungan hidup di dunia maupun di akhirat; proses kejadian manusia; tanda-tanda orang yang bersegera kepada kebaikan; nikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia wajib disyukuri.
# Dan lain-lain: Tujuh perkara yang harus dipenuhi, oleh seorang mukmin yang ingin mendapat keberuntungan hidup di dunia maupun di akhirat; proses kejadian manusia; tanda-tanda orang yang bersegera kepada kebaikan; nikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia wajib disyukuri.



Revisi per 19 Desember 2007 09.09

Surat Al Mu'minuun adalah surat ke-23 dari Al Qur'an, surat ini terdiri atas 118 ayat dan termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai Al Mu'minuun, karena permulaan ayat ini manerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka di akhirat dan ketenteraman jiwa mereka di dunia. Demikian tingginya sifat-sifat itu, hingga ia telah menjadi akhlak bagi Nabi Muhammad s.a.w.

Pokok-pokok isi

  1. Keimanan: Kepastian hari berbangkit dan hal-hal yang terjadi pada hari kiamat; Allah tidak memerlukan anak atau sekutu.
  2. Hukum-hukum: Manusia dibebani sesuai dengan kesanggupannya; rasul-rasul semuanya menyuruh manusia memakan makanan yang halal lagi baik; pokok-pokok agama yang dibawa para nabi adalah sama, hanya syariatnya yang berbeda-beda.
  3. Kisah-kisah: Kisah Nuh a.s.; kisah Hud a.s. kisah Musa a.s. dan Harun a.s.; kisah Isa a.s.
  4. Dan lain-lain: Tujuh perkara yang harus dipenuhi, oleh seorang mukmin yang ingin mendapat keberuntungan hidup di dunia maupun di akhirat; proses kejadian manusia; tanda-tanda orang yang bersegera kepada kebaikan; nikmat Allah yang dianugerahkan kepada manusia wajib disyukuri.

Referensi

  • Mukaddimah Al Qur'an versi terjemahan Departemen Agama Republik Indonesia