Lompat ke isi

Adeng Hudaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
Baris 15: Baris 15:


Meski cukup terkenal, ia tidak pernah mencetak gol sepanjang kariernya.
Meski cukup terkenal, ia tidak pernah mencetak gol sepanjang kariernya.

{{pemain-sb-stub}}


{{DEFAULTSORT:Hudaya, Adeng}}
{{DEFAULTSORT:Hudaya, Adeng}}

[[Kategori:Tokoh dari Garut]]
[[Kategori:Tokoh dari Garut]]
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pemain sepak bola Indonesia]]
[[Kategori:Pemain Persib Bandung]]
[[Kategori:Pemain Persib Bandung]]
[[Kategori:Tokoh dari Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Sunda]]


{{pemain-sb-stub}}

Revisi per 3 April 2016 05.10

Berkas:Adeng Hudaya.jpg
Adeng Hudaya

Adeng Hudaya (lahir 30 Juni 1957) adalah Libero sekaligus kapten, ketika Persib Bandung Berjaya di pentas sepak bola nasional semasa kompetisi era Perserikatan.

Adeng Mulai bergabung dengan Tim Persib sejak tahun 1979, Sudah dua kali menjadi juara kompetisi perserikatan yaitu pada tahun tahun 1986 dan 1989 atau 1990. Ketika menjadi bagian dari tim nasional Indonesia A yang berlatih di Brasil, ia tidak sempat memperkuat Persib di Piala Hasanal Bolkiah (Piala Pesta Sukan II) 1986 di Brunei Darussalam. kemudian Persib memanggil dua pemain asal Bandung (Jawa Barat) yang memperkuat klub lain, yaitu Heri Kiswanto (Krama Yudha Tiga Berlian Palembang) dan Yusuf Bachtiar (Perkesa '78 Sidoardjo).

Perjalan karier di lapangan Hijau relatif mulus, Adeng muda Hijrah ke Kota Bandung pada tahun 1977 untuk kuliah di FPOK UPI ( IKIP) Guna menyalurkan hobinya bermain sepak bola ia masuk klub POP dan selanjut nya POR UNI. 2 tahun kemudian Adeng sudah masuk skuat inti Tim Maung Bandung.

Pada awal karier bersama Persib Bandung Justru kang Adeng bukan pemain belakang, ia malah di plot sebagai striker, Belakangan posisinya berganti ganti,selain jadi striker ia pun sempat menjadi gelandang bek sayap Hingga Kiper.

Bahkan sebagi kiper ia pernah turun sebagai pemain cadangan dalam satu laga kompetisii perserikatan 1984. Ceritanya saat itu Wawan dan Boyke yang biasa jadi pelapis Kiper utara Sobur tak bisa turun karena cedera, Kang Adeng terpaksa di siapkan sebagai Kiper dadakan.

Dia tempatkan sebagai libero pada tahun 1985, posisi ini tidak berubah sampai ia mengundurkan diri pada tahun 1992.

Meski cukup terkenal, ia tidak pernah mencetak gol sepanjang kariernya.