Lompat ke isi

Agrofarmasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mas Amrun (bicara | kontrib)
Penambahan logo obat bahan alam Indonesia
Mas Amrun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 31: Baris 31:


==== Sumber bahan baku ====
==== Sumber bahan baku ====
Pada proses pengembangan obat bahan alam, tahapan awal yang paling penting adalah pemilihan sumber (asal) dan kualitas bahan baku. Pemerintah melalui Depkes menyarankan penggunaan tanaman budidaya dan menghindari penggunaan tumbuhan liar untuk pembuatan obat bahan alam<ref>Anonim, 1985. Cara pembuatan simplisia, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.</ref>.
Pada proses pengembangan obat bahan alam, tahapan awal yang paling penting adalah pemilihan sumber (asal) dan kualitas bahan baku. Pemerintah melalui Depkes menyarankan penggunaan tanaman budidaya dan menghindari penggunaan tumbuhan liar untuk pembuatan obat bahan alam<ref>Anonim, 1985. ''Cara pembuatan simplisia''. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.</ref>.


Tumbuhan liar umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :
Tumbuhan liar umumnya memiliki karakteristik sebagai berikut :
Baris 43: Baris 43:


==== Proses budidaya tanaman obat ====
==== Proses budidaya tanaman obat ====
Pedoman budidaya tanaman obat telah dikembangkan oleh pemerintah melalui [[Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan]] (Balitbangkes RI)<ref name=":2">[http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/2085/2/BK2011-340.pdf]Balitbangkes, 2011. Pedoman Umum Budidaya Tanaman Obat. Jakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.</ref>. Secara garis besar, tahapan budidaya tanaman obat dibagi menjadi : pembenihan dan pembibitan tanaman obat, serta budidaya tanaman obat. [[Organisasi Kesehatan Dunia|Organisasi kesehatan dunia]] (''WHO'') sebelumnya juga mengembangkan pedoman praktek budidaya dan pemanenan tanaman obat yang baik (''Good Agricultural and Collection Practice'') pada tahun 2003<ref>[http://whqlibdoc.who.int/publications/2003/9241546271.pdf]World Health Organization, 2003. WHO guidelines on good agricultural and collection practices (GACP) for medicinal plants. Geneva: WHO Press.</ref>.
Pedoman budidaya tanaman obat telah dikembangkan oleh pemerintah melalui [[Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan]] (Balitbangkes RI)<ref name=":2">[http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/2085/2/BK2011-340.pdf]Balitbangkes, 2011. ''Pedoman umum budidaya tanaman obat''. Tawang Mangu: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.</ref>. Secara garis besar, tahapan budidaya tanaman obat dibagi menjadi : pembenihan dan pembibitan tanaman obat, serta budidaya tanaman obat. [[Organisasi Kesehatan Dunia|Organisasi kesehatan dunia]] (''WHO'') sebelumnya juga mengembangkan pedoman praktek budidaya dan pemanenan tanaman obat yang baik (''Good Agricultural and Collection Practice'') pada tahun 2003<ref name=":3">[http://whqlibdoc.who.int/publications/2003/9241546271.pdf]World Health Organization, 2003. WHO guidelines on good agricultural and collection practices (GACP) for medicinal plants. Geneva: WHO Press.</ref>.


===== Pembenihan dan pembibitan tanaman obat =====
===== Pembenihan dan pembibitan tanaman obat =====
Baris 72: Baris 72:


==== Pengelolaan pasca panen tanaman obat ====
==== Pengelolaan pasca panen tanaman obat ====
Pedoman pengelolaan pasca panen tanaman obat telah dikembangkan oleh pemerintah melalui [[Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan|Balitbangkes RI]]<ref>[http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream/123456789/765/4/BK2008-G104.pdf]Katno, 2008. ''Pengelolaan pasca panen tanaman obat''. Tawangmangu: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI.</ref>. Pengelolaan pasca panen tanaman obat juga dapat merujuk pada pedoman GACP yang dikeluarkan [[Organisasi Kesehatan Dunia|WHO]] tahun 2003<ref name=":3" />. Pengelolaan pasca panen merupakan suatu perlakuan yang diberikan pada hasil panen hingga produk siap dikonsumsi.

Pengelolaan pasca panen yang kurang tepat dapat menyebabkan berbagai kerusakan bahan baku (simplisia) baik secara fisika maupun kimia. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan fisik/kimiawi dapat diuraikan sebagai berikut.
# Perubahan fisiologis bahan
# Pencemaran mikroba patogen
# Kerusakan penyimpanan
# Kerusakan fisik.
Faktor-faktor yang berpengaruh pada kerusakan kandungan kimia simplisia dapat diuraikan sebagai berikut.
# Kandungan air bahan
# Pengaruh sinar ultra violet (UV)
# Faktor pemanasan
# Derajat keasaman (pH).


== Rumusan Konsep ==
== Rumusan Konsep ==

Revisi per 25 Juni 2016 15.26

Artikel bermasalah

Ini adalah pengalihan yang memenuhi kriteria penghapusan cepat artikel tentang orang, hewan individu, organisasi (grup musik, klub, perusahaan, dll.), konten web, atau peristiwa yang terselenggara yang tidak mengindikasikan kepentingan subjeknya. Lihat KPC A7.

Jika pengalihan ini tidak memenuhi syarat KPC, atau Anda ingin memperbaikinya, silakan hapus pemberitahuan ini, tetapi tidak dibenarkan menghapus pemberitahuan ini dari halaman yang Anda buat sendiri. Jika Anda membuat halaman ini tetapi Anda tidak setuju, Anda boleh mengeklik tombol di bawah ini dan menjelaskan mengapa Anda tidak setuju halaman itu dihapus. Silakan kunjungi halaman pembicaraan untuk memeriksa jika sudah menerima tanggapan pesan Anda.

Ingat bahwa pengalihan ini dapat dihapus kapan saja jika sudah tidak diragukan lagi memenuhi kriteria penghapusan cepat, atau penjelasan dikirim ke halaman pembicaraan Anda tidak cukup meyakinkan kami.

Kepada nominator: Tempatkan templat:
{{subst:db-notability-notice|Agrofarmasi|header=1}} ~~~~
pada halaman pembicaraan pembuat/pengunggah.
Catatan untuk pembuat halaman: Anda belum membuat atau menyunting article  halaman pembicaraan. Jika Anda mengajukan keberatan atas penghapusan, mengeklik tombol di atas akan membawa Anda untuk meninggalkan pesan untuk menjelaskan mengapa Anda tidak setuju pengalihan ini dihapus.
Jika Anda sudah ke halaman pembicaraannya, tetapi pesan ini masih muncul, coba hapus singgahan (cache).

Pilih templat yang spesifik – {{db-person}}, {{db-animal}}, {{db-band}}, {{db-club}}, {{db-inc}}, {{db-web}} or {{db-event}} – jika bisa.
Pengurus: periksa pranala balik, riwayat (beda), dan catatan sebelum dihapus. Konfirmasi sebelum penghapusan bahwa halaman itu tidak terlihat sebagai halaman profil pengguna. Jika perlu, lebih baik pindahkan ke halaman pengguna yang bersangkutan. Terkadang tag ini juga dipakai untuk menandai KPC A9 (rekaman musik), karena sama-sama tidak mengindikasikan kepentingan. Periksa di Google.
Halaman ini terakhir disunting oleh Mas Amrun (kontribusi | log) pada 15:26, 25 Juni 2016 (UTC) (8 tahun lalu)