Lompat ke isi

The Passion of the Christ: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ign christian (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Ign christian (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 114: Baris 114:


=== Naskah dan bahasa ===
=== Naskah dan bahasa ===
Gibson awalnya mengumumkan bahwa ia akan menggunakan dua bahasa lama tanpa [[sub judul]] dan hanya mengandalkan "penceritaan filmis". Karena cerita [[Kisah Sengsara (Kekristenan)|Sengsara]] telah sedemikian terkenal, Gibson merasa perlu menghindari bahasa-bahasa [[vernakular]] untuk memberi kejutan kepada penonton: "Saya pikir hampir-hampir kontraproduktif jika mengucapkan beberapa hal ini dalam suatu [[bahasa modern]]. Membuat Anda ingin berdiri dan meneriakkan kalimat berikutnya, seperti ketika Anda mendengar 'Jadi atau tidak' dan secara naluriah Anda berkata kepada diri sendiri, 'Itulah pertanyaannya.{{'"}}<ref>{{cite news | url= http://www.zenit.org/article-6723?l=english| title= Mel Gibson's Great Passion| publisher=Zenit | date=March 6, 2003}}</ref> Naskah film ditulis dalam bahasa Inggris oleh Gibson dan [[Benedict Fitzgerald]], kemudian [[terjemahan|diterjemahkan]] oleh [[William Fulco]], S.J., seorang profesor di [[Universitas Loyola Marymount]], ke dalam [[bahasa Latin]] dan [[bahasa Ibrani|Ibrani]] yang direkonstruksi. Gibson memilih menggunakan bahasa Latin daripada [[bahasa Yunani]], yang adalah [[lingua franca]] dari bagian [[Kekaisaran Romawi]] tersebut pada saat itu, karena tidak ada referensi yang menyebutkan bahwa [[bahasa Yunani Koine]] digunakan di wilayah tersebut. Bahasa Yunani sehari-hari yang digunakan di wilayah [[Levant]] kuno pada zaman Yesus bukan merupakan bahasa Yunani sebenarnya yang digunakan dalam Kitab Suci.<ref>'Msgr. Charles Pope' {{cite web | url=http://blog.adw.org/2012/05/a-hidden-mysterious-and-much-debated-word-in-the-our-father/' |title=A Hidden, Mysterious, and Much Debated Word in the Our Father}}</ref> Fulco terkadang memasukkan kesalahan-kesalahan yang disengaja dalam berbagai pelafalan dan akhiran kata ketika karakter-karakter berbicara bahasa yang asing bagi mereka, dan beberapa bahasa kasar yang digunakan oleh para prajurit Romawi tidak diterjemahkan dalam teks ([[sub judul]]).<ref>{{cite web | url= http://www.languagehat.com/archives/001196.php| title= Translating the passion| publisher=Language Hat | date=March 8, 2004}}</ref>
Gibson awalnya mengumumkan bahwa ia akan menggunakan dua bahasa lama tanpa [[sub judul]] dan hanya mengandalkan "penceritaan filmis". Karena cerita [[Kisah Sengsara (Kekristenan)|Sengsara]] telah sedemikian terkenal, Gibson merasa perlu menghindari bahasa-bahasa [[vernakular]] untuk memberi kejutan kepada penonton: "Saya pikir hampir-hampir kontraproduktif jika mengucapkan beberapa hal ini dalam suatu [[bahasa modern]]. Membuat Anda ingin berdiri dan meneriakkan kalimat berikutnya, seperti ketika Anda mendengar 'Jadi atau tidak' dan secara naluriah Anda berkata kepada diri sendiri, 'Itulah pertanyaannya.{{'"}}<ref>{{cite news | url= http://www.zenit.org/article-6723?l=english| title= Mel Gibson's Great Passion| publisher=Zenit | date=March 6, 2003}}</ref> Naskah film ditulis dalam bahasa Inggris oleh Gibson dan [[Benedict Fitzgerald]], kemudian [[terjemahan|diterjemahkan]] oleh [[William Fulco]], S.J., seorang profesor di [[Universitas Loyola Marymount]], ke dalam [[bahasa Latin]] dan [[bahasa Ibrani|Ibrani]] yang direkonstruksi. Gibson memilih menggunakan bahasa Latin daripada [[bahasa Yunani]] karena bahasa Latin adalah [[lingua franca]] di bagian [[Kekaisaran Romawi]] tersebut pada saat itu, dan tidak ada referensi yang menyebutkan kalau [[bahasa Yunani Koine]] digunakan di wilayah tersebut. Bahasa Yunani sehari-hari yang digunakan di wilayah [[Levant]] kuno pada zaman Yesus bukan merupakan bahasa Yunani sebenarnya yang digunakan dalam Kitab Suci.<ref>'Msgr. Charles Pope' {{cite web | url=http://blog.adw.org/2012/05/a-hidden-mysterious-and-much-debated-word-in-the-our-father/' |title=A Hidden, Mysterious, and Much Debated Word in the Our Father}}</ref> Fulco terkadang memasukkan kesalahan-kesalahan yang disengaja dalam berbagai pelafalan dan akhiran kata ketika karakter-karakter berbicara bahasa yang asing bagi mereka, dan beberapa bahasa kasar yang digunakan oleh para prajurit Romawi tidak diterjemahkan dalam teks ([[sub judul]]).<ref>{{cite web | url= http://www.languagehat.com/archives/001196.php| title= Translating the passion| publisher=Language Hat | date=March 8, 2004}}</ref>


=== Pengambilan gambar ===
=== Pengambilan gambar ===
Baris 121: Baris 121:
Film ini diproduksi secara [[film independen|independen]] dan syuting dilakukan di [[Italia]] – terutama dalam [[Cinecittà|Studio Cinecittà]] di [[Roma]], di kota tua [[Matera]], dan di kota hantu [[Craco]] ([[Basilicata]]).<ref name="Reeves (2011)">{{cite web| last = Reeves| first = Tony| title = The Passion of the Christ film locations| publisher =The Worldwide Guide To Movie Locations| date = February 2, 2012| url = http://www.movie-locations.com/movies/p/Passion_Of_The_Christ.html| accessdate = February 18, 2012 }}</ref> Biaya produksi yang diperkirakan sebesar US$30 juta, ditambah dengan biaya pemasaran yang diperkirakan sebesar $15 juta, ditanggung sepenuhnya oleh Gibson dan perusahaannya, [[Icon Productions]]. Film ini dirilis pada hari [[Rabu Abu]] tanggal 25 Februari 2004. [[Motion Picture Association of America]] memberi rating "R" (''Restricted'' atau ada batasan bagi yang ingin menontonnya) karena terdapat "rangkaian kekerasan grafis". [[Icon Productions|Icon Entertainment]] mendistribusikan versi bioskop film ini, dan [[20th Century Fox]] mendistribusikan versinya dalam media VHS/DVD/Blu-ray.
Film ini diproduksi secara [[film independen|independen]] dan syuting dilakukan di [[Italia]] – terutama dalam [[Cinecittà|Studio Cinecittà]] di [[Roma]], di kota tua [[Matera]], dan di kota hantu [[Craco]] ([[Basilicata]]).<ref name="Reeves (2011)">{{cite web| last = Reeves| first = Tony| title = The Passion of the Christ film locations| publisher =The Worldwide Guide To Movie Locations| date = February 2, 2012| url = http://www.movie-locations.com/movies/p/Passion_Of_The_Christ.html| accessdate = February 18, 2012 }}</ref> Biaya produksi yang diperkirakan sebesar US$30 juta, ditambah dengan biaya pemasaran yang diperkirakan sebesar $15 juta, ditanggung sepenuhnya oleh Gibson dan perusahaannya, [[Icon Productions]]. Film ini dirilis pada hari [[Rabu Abu]] tanggal 25 Februari 2004. [[Motion Picture Association of America]] memberi rating "R" (''Restricted'' atau ada batasan bagi yang ingin menontonnya) karena terdapat "rangkaian kekerasan grafis". [[Icon Productions|Icon Entertainment]] mendistribusikan versi bioskop film ini, dan [[20th Century Fox]] mendistribusikan versinya dalam media VHS/DVD/Blu-ray.


Gibson berkonsultasi dengan beberapa penasihat [[teologi]]s selama pengambilan gambar, termasuk Pastor [[Jonathan Morris]]. Saat syuting, asisten direktur Jan Michelini disambar [[petir]] dua kali. Beberapa menit kemudian, [[Jim Caviezel]] juga terkena sambaran petir.<ref>{{cite news|last=Susman|first=Gary|title=Charged Performance|url=http://www.ew.com/ew/article/0,,525927,00.html|accessdate=March 31, 2013|work=Entertainment Weekly|date=October 24, 2003}}</ref><ref>{{cite web|last=Ross|first=Scott|title=Behind the Scenes of 'The Passion' with Jim Caviezel|url=http://www.cbn.com/700club/guests/interviews/scottross-jim_caviezel_2.aspx|accessdate=March 31, 2013}}</ref><ref name="bbc-lightning">{{cite news|title=Jesus actor struck by lightning |work=BBC News |date=October 23, 2003 |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/entertainment/3209223.stm |accessdate=April 14, 2013}}</ref>
Gibson berkonsultasi dengan beberapa penasihat [[teologi]]s selama pengambilan gambar, termasuk Pastor [[Jonathan Morris]]. Saat syuting, asisten sutradara Jan Michelini disambar [[petir]] dua kali. Beberapa menit kemudian, [[Jim Caviezel]] juga terkena sambaran petir.<ref>{{cite news|last=Susman|first=Gary|title=Charged Performance|url=http://www.ew.com/ew/article/0,,525927,00.html|accessdate=March 31, 2013|work=Entertainment Weekly|date=October 24, 2003}}</ref><ref>{{cite web|last=Ross|first=Scott|title=Behind the Scenes of 'The Passion' with Jim Caviezel|url=http://www.cbn.com/700club/guests/interviews/scottross-jim_caviezel_2.aspx|accessdate=March 31, 2013}}</ref><ref name="bbc-lightning">{{cite news|title=Jesus actor struck by lightning |work=BBC News |date=October 23, 2003 |url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/entertainment/3209223.stm |accessdate=April 14, 2013}}</ref>


=== Musik ===
=== Musik ===

Revisi per 10 Juli 2016 16.06

The Passion of the Christ
Berkas:Thepassionposterface-1-.jpg
Poster tayangan bioskop
SutradaraMel Gibson
Produser
Skenario
Berdasarkan
Kisah Sengsara dalam Alkitab Perjanjian Baru
Pemeran
Penata musikJohn Debney
SinematograferCaleb Deschanel
PenyuntingJohn Wright
Perusahaan
produksi
Distributor
Tanggal rilis
  • 25 Februari 2004 (2004-02-25)
Durasi
  • 126 menit[1]
  • 122 menit (recut)[2]
NegaraAmerika Serikat
Bahasa
Anggaran$30 juta[3]
Pendapatan
kotor
$612 juta[3]

The Passion of the Christ (terkadang disebut The Passion[4]) adalah suatu film drama epik buatan Amerika Serikat, disutradarai oleh Mel Gibson dan dibintangi oleh Jim Caviezel yang berperan sebagai Yesus Kristus. Film ini menggambarkan Penderitaan Yesus yang utamanya berdasarkan pada Injil Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Film ini juga mengacu pada praktik keimanan seperti Jumat Dukacita beserta karya tulis devosional yang lain, contohnya penampakan-penampakan terkenal Maria yang dikaitkan dengan Beata Anna Katharina Emmerick.[5][6][7][8]

Film ini secara khusus menceritakan 12 jam terakhir kehidupan Yesus di dunia, dimulai dengan Penderitaan di Taman Getsemani, insomnia dan kedukaan Santa Perawan Maria, serta berakhir dengan suatu penggambaran singkat kebangkitan Yesus. Kilas balik sosok Yesus sebagai seorang anak kecil dan sebagai seorang pemuda dengan Maria ibu-Nya, memberikan Khotbah di Bukit, mengajar Kedua Belas Rasul, dan saat Perjamuan Terakhir, merupakan beberapa penggambaran yang paling penting. Pengambilan gambar film ini dilakukan di Italia, semua percakapan menggunakan bahasa Aram, Ibrani vernakular, dan Latin, beserta dengan sub judul.[9]

The Passion of the Christ telah menjadi kontroversi dan mendapat berbagai ulasan beragam hingga yang positif, dengan beberapa kritikus mengklaim bahwa kekerasan ekstrem dalam film ini "mengaburkan pesannya".[10][11][12][13] Film ini mengalami kesuksesan besar, memperoleh pendapat kotor sebesar $612 juta selama penayangannya di bioskop.[14] The Passion of the Christ menjadi film keagamaan dengan pendapatan kotor tertinggi dan film bukan berbahasa Inggris dengan pendapatan kotor tertinggi sepanjang sejarah.[15] Film ini juga mendapat tiga nominasi di Academy Awards ke-77.

Pemeran

Tema

Dalam The Passion: Photography from the Movie "The Passion of the Christ", Mel Gibson sebagai sutradara film ini mengatakan: "Ini adalah suatu film tentang kasih, pengharapan, iman, dan pengampunan. Ia [Yesus] wafat untuk semua umat manusia, menderita bagi kita semua. Sekarang saatnya untuk kembali ke pesan dasar tersebut. Dunia ini sudah gila. Kita semua dapat menggunakan sedikit lebih banyak cinta, iman, harapan, dan pemberian maaf."

Materi sumber

Perjanjian Baru

Menurut Mel Gibson, sumber bahan utama untuk The Passion of the Christ adalah kisah sengsara Kristus dalam keempat Injil kanonik. Film ini mencakup peristiwa pengadilan Yesus di istana Herodes, yang hanya ditemukan dalam Injil Lukas. Banyak perkataan Yesus dalam film ini yang tidak bersumber langsung pada Injil dan merupakan bagian dari suatu narasi Kristen yang lebih luas. Film ini juga bersumber dari bagian Perjanjian Baru yang lain. Kalimat yang diucapkan oleh Yesus dalam film ini, "Aku menjadikan segala sesuatu baru," dapat ditemukan dalam Kitab Wahyu.[16]

Tanakh

The Passion of the Christ juga merujuk pada Tanakh. Film ini dimulai dengan suatu epigraf dari Nyanyian Keempat dari Hamba yang Menderita dalam Kitab Yesaya.[17] Dalam rangkaian adegan pembuka di Taman Getsemani, Yesus meremukkan kepala ular sebagai kiasan visual yang secara langsung merujuk pada Kejadian 3:15.[18] Sepanjang film ini, Yesus mengambil kutipan-kutipan dari Kitab Mazmur, selain hal-hal yang tercatat dalam Perjanjian Baru.

Cerita dan ikonografi menurut tradisi

Banyak penggambaran dalam film ini yang mencerminkan representasi tradisi Kisah Sengsara dalam karya seni. Sebagai contoh, 14 stasi Jalan Salib merupakan pusat penggambaran Via Dolorosa dalam The Passion of the Christ. Semua stasi atau perhentian tersebut tergambarkan dalam film ini, kecuali stasi ke-8 (Yesus menghibur perempuan-perempuan Yerusalem yang menangisi-Nya, suatu adegan yang dihapus di versi DVD) dan stasi ke-14 (Yesus dimakamkan). Gibson juga terinspirasi secara visual oleh representasi Yesus dalam Kain Kafan Turin.[19]

Atas saran aktris Maia Morgenstern, Seder Paskah Yahudi dikutip di awal film. Maria bertanya, "Mengapa malam ini berbeda dengan malam-malam lainnya?", dan Maria Magdalena menjawab dengan tanggapan sebagaimana lazimnya: "Karena kita pernah menjadi budak dan [sekarang] kita bukan lagi budak".[20]

Identifikasi Maria Magdalena dengan pezina yang diselamatkan oleh Yesus dari hukuman rajam memiliki beberapa preseden dalam tradisi, dan menurut sang sutradara hal ini dilakukan demi alasan-alasan dramatis. Nama beberapa karakter dalam film ini adalah berdasarkan tradisi dan tidak terdapat dalam Kitab Suci, misalnya para penyamun yang disalibkan bersama dengan Kristus, yaitu Dismas dan Gesmas.

Tulisan devosional Katolik

Para penulis skenario film ini, Gibson dan Benedict Fitzgerald, mengatakan bahwa mereka membaca banyak laporan mengenai Kisah Sengsara Kristus sebagai inspirasi, termasuk tulisan-tulisan devosional dari para mistikus Katolik Roma. Salah satu sumber utama yaitu Dukacita Sengsara Tuhan Kita Yesus Kristus yang berisi visiun-visiun (penglihatan) dari stigmatis bernama Anna Katharina Emmerick (1774–1824) yang adalah seorang biarawati Jerman, sebagaimana ditulis oleh penyair bernama Clemens Brentano.[6][7][8] Pembacaan dengan cermat atas buku Emmerick tersebut menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi film ini padanya.[6][7][21]

Bagaimanapun atribusi Clemens Brentano atas buku Dukacita Sengsara pada Emmerick telah menimbulkan perdebatan, dengan dugaan bahwa Brentano menulis sendiri kebanyakan isi buku tersebut; penyelidikan Vatikan menyimpulkan bahwa: "Benar-benar tidak yakin kalau [Emmerick] pernah menulisnya".[22][23][24] Dalam ulasan terhadap film ini di suatu publikasi Katolik berjudul America, seorang imam Yesuit bernama John O' Malley menggunakan istilah "fiksi kesalehan" dan "penipuan bermaksud baik" untuk menyebut tulisan-tulisan Clemens Brentano tersebut.[5][22]

Di antara banyak elemen yang diambil dari Dukacita Sengsara misalnya adegan tergantungnya Yesus di sebuah jembatan setelah Ia ditangkap oleh para penjaga Bait Allah, penyiksaan Yudas oleh roh-roh jahat setelah ia menyerahkan Yesus kepada Sanhedrin, penyekaan darah Yesus setelah Ia didera, dan dislokasi bahu Yesus sehingga telapak tangan-Nya dapat dipaku pada lubang yang telah disiapkan.[25]

Pembuatan

Naskah dan bahasa

Gibson awalnya mengumumkan bahwa ia akan menggunakan dua bahasa lama tanpa sub judul dan hanya mengandalkan "penceritaan filmis". Karena cerita Sengsara telah sedemikian terkenal, Gibson merasa perlu menghindari bahasa-bahasa vernakular untuk memberi kejutan kepada penonton: "Saya pikir hampir-hampir kontraproduktif jika mengucapkan beberapa hal ini dalam suatu bahasa modern. Membuat Anda ingin berdiri dan meneriakkan kalimat berikutnya, seperti ketika Anda mendengar 'Jadi atau tidak' dan secara naluriah Anda berkata kepada diri sendiri, 'Itulah pertanyaannya.'"[26] Naskah film ditulis dalam bahasa Inggris oleh Gibson dan Benedict Fitzgerald, kemudian diterjemahkan oleh William Fulco, S.J., seorang profesor di Universitas Loyola Marymount, ke dalam bahasa Latin dan Ibrani yang direkonstruksi. Gibson memilih menggunakan bahasa Latin daripada bahasa Yunani karena bahasa Latin adalah lingua franca di bagian Kekaisaran Romawi tersebut pada saat itu, dan tidak ada referensi yang menyebutkan kalau bahasa Yunani Koine digunakan di wilayah tersebut. Bahasa Yunani sehari-hari yang digunakan di wilayah Levant kuno pada zaman Yesus bukan merupakan bahasa Yunani sebenarnya yang digunakan dalam Kitab Suci.[27] Fulco terkadang memasukkan kesalahan-kesalahan yang disengaja dalam berbagai pelafalan dan akhiran kata ketika karakter-karakter berbicara bahasa yang asing bagi mereka, dan beberapa bahasa kasar yang digunakan oleh para prajurit Romawi tidak diterjemahkan dalam teks (sub judul).[28]

Pengambilan gambar

Kota tua Matera

Film ini diproduksi secara independen dan syuting dilakukan di Italia – terutama dalam Studio Cinecittà di Roma, di kota tua Matera, dan di kota hantu Craco (Basilicata).[29] Biaya produksi yang diperkirakan sebesar US$30 juta, ditambah dengan biaya pemasaran yang diperkirakan sebesar $15 juta, ditanggung sepenuhnya oleh Gibson dan perusahaannya, Icon Productions. Film ini dirilis pada hari Rabu Abu tanggal 25 Februari 2004. Motion Picture Association of America memberi rating "R" (Restricted atau ada batasan bagi yang ingin menontonnya) karena terdapat "rangkaian kekerasan grafis". Icon Entertainment mendistribusikan versi bioskop film ini, dan 20th Century Fox mendistribusikan versinya dalam media VHS/DVD/Blu-ray.

Gibson berkonsultasi dengan beberapa penasihat teologis selama pengambilan gambar, termasuk Pastor Jonathan Morris. Saat syuting, asisten sutradara Jan Michelini disambar petir dua kali. Beberapa menit kemudian, Jim Caviezel juga terkena sambaran petir.[30][31][32]

Musik

Tiga album dirilis melalui kerjasama dengan Mel Gibson: (1) soundtrack film berupa musik orkestra orisinal gubahan John Debney dengan Nick Ingman sebagai konduktornya; (2) The Passion of the Christ: Songs, karya produser Mark Joseph dan Tim Cook, dengan komposisi orisinal karya berbagai artis; (3) The Passion of the Christ: Songs Inspired By. Masing-masing dari kedua album pertama meraih GMA Dove Award 2005, dan soundtrack film ini juga meraih nominasi Academy Award kategori Musik Orisinal Terbaik.

Suatu musik pendahuluan digubah dan direkam oleh Lisa Gerrard dan Patrick Cassidy, namun tidak terselesaikan saat film dirilis. Jack Lenz merupakan peneliti musik utama dan termasuk salah satu komponis soundtrack film ini;[33] beberapa klip dari komposisinya diposkan secara daring.[34]

Sekuel

Pada bulan Juni 2016 diumumkan bahwa Mel Gibson akan membuat sekuel The Passion of The Christ yang berfokus pada kebangkitan Yesus Kristus.[35]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "The Passion of the Christ (18)". British Board of Film Classification. February 18, 2004. Diakses tanggal June 2, 2013. 
  2. ^ "The Passion – Recut (15)". British Board of Film Classification. February 25, 2005. Diakses tanggal June 2, 2013. 
  3. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama BOM
  4. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama noonan
  5. ^ a b Father John O'Malley A Movie, a Mystic, a Spiritual Tradition America, March 15, 2004 [1]
  6. ^ a b c Jesus and Mel Gibson's The Passion of the Christ by Kathleen E. Corley, Robert Leslie Webb. 2004. ISBN 0-8264-7781-X. pages 160–161.
  7. ^ a b c Mel Gibson's Passion and philosophy by Jorge J. E. Gracia. 2004. ISBN 0-8126-9571-2. page 145.
  8. ^ a b Movies in American History: An Encyclopedia edited by Philip C. Dimare. 2011. ISBN 1-59884-296-X. page 909.
  9. ^ "The Jesuit Scholar Who Translated 'The Passion'". www.rense.com. Diakses tanggal 2015-12-12. 
  10. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama EW
  11. ^ "The Passion of the Christ Movie Reviews, Pictures – Rotten Tomatoes". Rotten Tomatoes. Diakses tanggal 2008-07-16. 
  12. ^ "Passion of the Christ, The (2004): Reviews". Metacritic. Diakses tanggal 2008-07-16. 
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Roger
  14. ^ "All Time Worldwide Box Office Grosses". Box Office Mojo. Diakses tanggal 2011-02-02. 
  15. ^ O'Neill, Eddie (February 2, 2014). "'The Passion of the Christ', a Decade Later". National Catholic Register. Diakses tanggal July 31, 2014. 
  16. ^ The Holy Bible, Book of Revelation 21:5. 
  17. ^ The Holy Bible, Book of Isaiah 53:5. 
  18. ^ The Holy Bible, Book of Genesis 3:15. 
  19. ^ Cooney Carrillo, Jenny (February 26, 2004). "The Passion of Mel". Urbancinefile. 
  20. ^ Abramowitz, Rachel (March 7, 2004). "Along came Mary; Mel Gibson was sold on Maia Morgenstern for 'Passion' at first sight". Los Angeles Times. 
  21. ^ Movies in American History: An Encyclopedia edited by Philip C. DiMare 2011 ISBN 1-59884-296-X page 909
  22. ^ a b Emmerich, Anne Catherine, and Clemens Brentano. The Dolorous Passion of Our Lord Jesus Christ. Anvil Publishers, Georgia, 2005 pages 49–56
  23. ^ John Thavis, Catholic News Service February 4, 2004: "Vatican confirms papal plans to beatify nun who inspired Gibson film" [2]
  24. ^ John Thavis, Catholic News Service October 4, 2004: "Pope beatifies five, including German nun who inspired Gibson film" [3]
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama dolorous
  26. ^ "Mel Gibson's Great Passion". Zenit. March 6, 2003. 
  27. ^ 'Msgr. Charles Pope' "A Hidden, Mysterious, and Much Debated Word in the Our Father". 
  28. ^ "Translating the passion". Language Hat. March 8, 2004. 
  29. ^ Reeves, Tony (February 2, 2012). "The Passion of the Christ film locations". The Worldwide Guide To Movie Locations. Diakses tanggal February 18, 2012. 
  30. ^ Susman, Gary (October 24, 2003). "Charged Performance". Entertainment Weekly. Diakses tanggal March 31, 2013. 
  31. ^ Ross, Scott. "Behind the Scenes of 'The Passion' with Jim Caviezel". Diakses tanggal March 31, 2013. 
  32. ^ "Jesus actor struck by lightning". BBC News. October 23, 2003. Diakses tanggal April 14, 2013. 
  33. ^ "Jack Lenz Bio". JackLenz.com. 
  34. ^ "Clips of Musical Compositions by Jack Lenz". JackLenz.com. 
  35. ^ Mel Gibson is working on a ‘Passion of the Christ’ sequel

Pranala luar