Lompat ke isi

Bandar Udara Iskandar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ricky Setiawan (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 1171641 oleh 202.65.117.50 (Bicara)revert
Budi baskoro (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
|elevasi=23 [[meter|m]] (75 [[feet|f]])
|elevasi=23 [[meter|m]] (75 [[feet|f]])
|koordinat={{koordinat|2|42|18|81|S|111|40|23|55|T|type:airport|br=Y}}}}
|koordinat={{koordinat|2|42|18|81|S|111|40|23|55|T|type:airport|br=Y}}}}
{{landaspacu|sudut=13/31|panjang_f=5.415|panjang_m=1.650|permukaan=aspal}}
{{landaspacu|sudut=13/31|panjang_f=5.415|panjang_m=1.850|permukaan=aspal}}
{{Kotakinfo bandara tutup}}
{{Kotakinfo bandara tutup}}


Bandara Iskandar terletak di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Akhir tahun 2007, pemerintah setempat telah menyelesaikan proyek penambahan panjang landasan pacu (run way) Bandara Iskandar, dari panjang 1.750 meter menjadi 1.850 meter dengan lebar 30 meter. Dengan penambahan panjang run way, mulai awal 2008 ini, Bandara Iskandar siap didarati pesawat bermesin jet dan berbadan lebar. Kesiapan ini, seolah menjawab tawaran dari beberapa maskapai penerbangan nasional untuk mendarat di Bandara Iskandar. Disebut-sebut, sebelumnya maskapai penerbangan seperti Merpati Nusantara Airlines, Batavia Air dan Riau Air menunjukkan minatnya melayani penerbangan ke dan dari Pangkalan Bun ke berbagai kota lain di Kalimantan dan Jawa.
'''Bandara Iskandar''' adalah sebuah [[bandar udara]] yang terletak di [[Pangkalan Bun]], [[Kabupaten Kotawaringin Barat]], provinsi [[Kalimantan Tengah]].

Kota-kota yang selama ini dan pernah terkoneksi dengan Pangkalan Bun antara lain, Ketapang dan Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin (Kalimantan) dan Semarang (Jawa). Dengan kondisi run way yang jauh lebih baik saat ini, koneksi langsung dengan ibu kota negara, Jakarta dan Surabaya dimungkinkan segera terealisasi pada tahun 2008. Bahkan, Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, menyatakan hasratnya agar Pangkalan Bun terkoneksi langsung dengan Denpasar. Hasrat itu dilandasi alasan bahwa Kotawaringin Barat adalah daerah tujuan wisata utama di Kalimantan Tengah, dengan Taman Nasional Tanjung Puting sebagai objek tujuan utama(Lihat:''http://www.radarsampit.com/berita/index.asp?Berita=Kobar&id=26396'').

Tahun 2008 ini, Bandara Iskandar mendapat kucuran dana 33 milyar lebih dari pemerintah pusat. Dana ini akan dipergunakan untuk kembali menambang panjang run way hingga mencapai 2.200 meter dan penambahan beberapa fasilitas lainnya (Lihat:''http://www.radarsampit.com/berita/index.asp?Berita=Kobar&id=26325''). Agaknya bila itu semua terealisasi, Bandara Iskandar akan tetap menegaskan diri sebagai bandara dengan tingkat kepadatan pengguna jasa penerbangan terbesar di Kalimantan Tengah setelah Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya (Lihat:''data pengguna jasa penerbangan di kalteng di http://kalteng.go.id/goto.asp?URL=http://kalteng.bps.go.id'') Bahkan, bukan tak mungkin, Bandara Iskandar menjadi yang terbesar di Kalimantan Tengah, sepanjang kebijakan pembangunan di level provinsi tidak memposisikan ibu kota provinsi sebagai pusat segalanya. Seperti, misalnya di Jawa Tengah, Bandara Adisoemarmo Solo berkembang lebih besar dibanding Bandara Achmad Yani di ibu kota provinsi, Semarang.

Potensi berkembangnya Bandara Iskandar, selain didukung oleh daya tarik Taman Nasional Tanjung Puting, sebagai tujuan wisata konservasi yang telah go internasional, juga didukung oleh perkembangan pesat industri perkebunan dan bisnis lainnya di daerah Kotawaringin Barat dan Timur. Setidaknya, ada empat kabupaten, yakni Kotawaringin Barat, Seruyan, Sukamara dan Lamandau, yang penduduknya mengandalkan Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk bepergian keluar pulau.


{{bandara-stub}}
{{bandara-stub}}

Revisi per 17 Januari 2008 15.28

Bandara Iskandar
Informasi
Jenissipil
LokasiPangkalan Bun, Kalimantan Tengah
Zona waktuUTC+7
Koordinat{{{coordinates}}}
Landas pacu
Arah Panjang Permukaan
ft m

|}

Bandara Iskandar terletak di Pangkalan Bun, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Akhir tahun 2007, pemerintah setempat telah menyelesaikan proyek penambahan panjang landasan pacu (run way) Bandara Iskandar, dari panjang 1.750 meter menjadi 1.850 meter dengan lebar 30 meter. Dengan penambahan panjang run way, mulai awal 2008 ini, Bandara Iskandar siap didarati pesawat bermesin jet dan berbadan lebar. Kesiapan ini, seolah menjawab tawaran dari beberapa maskapai penerbangan nasional untuk mendarat di Bandara Iskandar. Disebut-sebut, sebelumnya maskapai penerbangan seperti Merpati Nusantara Airlines, Batavia Air dan Riau Air menunjukkan minatnya melayani penerbangan ke dan dari Pangkalan Bun ke berbagai kota lain di Kalimantan dan Jawa.

Kota-kota yang selama ini dan pernah terkoneksi dengan Pangkalan Bun antara lain, Ketapang dan Pontianak, Palangkaraya, Banjarmasin (Kalimantan) dan Semarang (Jawa). Dengan kondisi run way yang jauh lebih baik saat ini, koneksi langsung dengan ibu kota negara, Jakarta dan Surabaya dimungkinkan segera terealisasi pada tahun 2008. Bahkan, Bupati Kotawaringin Barat, Ujang Iskandar, menyatakan hasratnya agar Pangkalan Bun terkoneksi langsung dengan Denpasar. Hasrat itu dilandasi alasan bahwa Kotawaringin Barat adalah daerah tujuan wisata utama di Kalimantan Tengah, dengan Taman Nasional Tanjung Puting sebagai objek tujuan utama(Lihat:http://www.radarsampit.com/berita/index.asp?Berita=Kobar&id=26396).

Tahun 2008 ini, Bandara Iskandar mendapat kucuran dana 33 milyar lebih dari pemerintah pusat. Dana ini akan dipergunakan untuk kembali menambang panjang run way hingga mencapai 2.200 meter dan penambahan beberapa fasilitas lainnya (Lihat:http://www.radarsampit.com/berita/index.asp?Berita=Kobar&id=26325). Agaknya bila itu semua terealisasi, Bandara Iskandar akan tetap menegaskan diri sebagai bandara dengan tingkat kepadatan pengguna jasa penerbangan terbesar di Kalimantan Tengah setelah Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya (Lihat:data pengguna jasa penerbangan di kalteng di http://kalteng.go.id/goto.asp?URL=http://kalteng.bps.go.id) Bahkan, bukan tak mungkin, Bandara Iskandar menjadi yang terbesar di Kalimantan Tengah, sepanjang kebijakan pembangunan di level provinsi tidak memposisikan ibu kota provinsi sebagai pusat segalanya. Seperti, misalnya di Jawa Tengah, Bandara Adisoemarmo Solo berkembang lebih besar dibanding Bandara Achmad Yani di ibu kota provinsi, Semarang.

Potensi berkembangnya Bandara Iskandar, selain didukung oleh daya tarik Taman Nasional Tanjung Puting, sebagai tujuan wisata konservasi yang telah go internasional, juga didukung oleh perkembangan pesat industri perkebunan dan bisnis lainnya di daerah Kotawaringin Barat dan Timur. Setidaknya, ada empat kabupaten, yakni Kotawaringin Barat, Seruyan, Sukamara dan Lamandau, yang penduduknya mengandalkan Bandara Iskandar Pangkalan Bun untuk bepergian keluar pulau.