LRT Sumatera Selatan: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 27: | Baris 27: | ||
== Sejarah == |
== Sejarah == |
||
[[Berkas:Palembang LRT Map 1.1.png|jmpl|300px|Peta Jaringan LRT Palembang]] |
|||
Pada awalnya Palembang merencanakan membangun [[Monorel]] dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring sebagai alternatif transportasi umum karena berdasar penelitian yang ada, kota Palembang akan mengalami macet total pada 2019 mendatang.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/04/14/n415kn-pemprov-sumsel-dan-bappenas-bahas-monorel-palembang Pemprov Sumsel dan Bappenas Bahas Monorel Palembang]</ref> |
Pada awalnya Palembang merencanakan membangun [[Monorel]] dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring sebagai alternatif transportasi umum karena berdasar penelitian yang ada, kota Palembang akan mengalami macet total pada 2019 mendatang.<ref>[http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/04/14/n415kn-pemprov-sumsel-dan-bappenas-bahas-monorel-palembang Pemprov Sumsel dan Bappenas Bahas Monorel Palembang]</ref> |
||
Revisi per 6 September 2016 10.20
Desember 2015 ini membahas mengenai bangunan, struktur, infrastruktur, atau kawasan terencana yang sedang dibangun atau akan segera selesai. |
Palembang LRT | |
---|---|
Info | |
Pemilik | - |
Wilayah | Palembang, Indonesia |
Jenis | Angkutan cepat, Transportasi umum |
Jumlah jalur | 1 dalam kota |
Jumlah stasiun | 13 (+1 depo) |
Penumpang harian | - |
Kantor pusat | - |
Operasi | |
Dimulai | 2018 |
Operator | Kereta Api Indonesia |
Waktu antara | - |
Teknis | |
Panjang sistem | 24,5 km (rencana) |
Lebar sepur | 1067 |
Listrik | 1.500 V DC |
Palembang Light Rail Transit atau disingkat Palembang LRT adalah sebuah sistem MassTransit dengan kereta api ringan (LRT) yang sedang dibangun di Palembang, Indonesia dan menghubungkan Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II dengan Kompleks Olahraga Jakabaring.
Sejarah
Pada awalnya Palembang merencanakan membangun Monorel dari Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II ke Kompleks Olahraga Jakabaring sebagai alternatif transportasi umum karena berdasar penelitian yang ada, kota Palembang akan mengalami macet total pada 2019 mendatang.[1]
Dalam rangka menyambut Asian Games 2018 di Palembang, rencana pembangunan Monorel tersebut kemudian dibatalkan karena kesulitan mencari investor yang dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu serta proyek dianggap kurang menguntungkan. Monorel kemudian diganti dengan LRT yang dianggap lebih efektif. Proyek senilai 7,2 trilyun rupiah ini diminta dibiayai oleh Pemerintah Pusat melalui APBN dan penugasan konstruksi pada BUMN.[2][3]
Presiden Joko Widodo kemudian menandatangani Perpres Nomor 116 Tahun 2015 tentang percepatan penyelenggaraan kereta api ringan di Sumatera Selatan tanggal 20 Oktober 2015. Menurut Perpres, pemerintah menugaskan kepada PT Waskita Karya Tbk untuk membangun prasarana LRT meliputi jalur termasuk konstruksi jalur layang, stasiun dan fasilitas operasi. Pendanaan proyek di 2016 akan dibiayai PT Waskita Karya. Selanjutnya, pemerintah melalui Kementerian Perhubungan akan mengalokasikan anggaran pembiayaan proyek tersebut pada APBN 2017 dan 2018.[4][5]
Stasiun
Ada 13 Stasiun pada jalur Palembang LRT ini dan 1 Depo
Stasiun | Keterangan |
---|---|
Bandara SMB II | |
Asrama Haji | |
Telkom | |
RSUD | |
Polda | |
Demang Lebar Daun | |
Palembang Icon | |
Dishub Kominfo | |
Pasar Cinde | |
Ampera | |
Gubernur Bastari | |
Jakabaring | |
OPI Mall | |
Depo LRT |
Referensi
- ^ Pemprov Sumsel dan Bappenas Bahas Monorel Palembang
- ^ Proyek Monorel Bandara-Jakabaring Batal, Pemprov Sumsel Pilih LRT
- ^ Sumsel Minta Pemerintah Pusat Danai Pembangunan LRT Rp7,2 Triliun
- ^ Pemerintah Tunjuk Waskita Karya Bangun LRT di Palembang
- ^ Waskita Mulai Persiapan Fisik Bangun LRT Palembang