Lompat ke isi

Karl Martell: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Karl Martell
Adesio2010 (bicara | kontrib)
Baris 46: Baris 46:


Ia membagi Frankia di antara putra-putranya, [[Karlmann (Karoling)|Karlmann]] dan [[Pippin yang Pendek|Pippin]]. Yang terakhir kemudian menjadi pelopor [[Kekaisaran Karoling|Wangsa Karoling]]. Cucu Karl, [[Charlemagne]], memperluas Kerajaan Franka dan memasukkan banyak dari Barat, dan menjadi Kaisar pertama di Barat sejak runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat|Roma]].
Ia membagi Frankia di antara putra-putranya, [[Karlmann (Karoling)|Karlmann]] dan [[Pippin yang Pendek|Pippin]]. Yang terakhir kemudian menjadi pelopor [[Kekaisaran Karoling|Wangsa Karoling]]. Cucu Karl, [[Charlemagne]], memperluas Kerajaan Franka dan memasukkan banyak dari Barat, dan menjadi Kaisar pertama di Barat sejak runtuhnya [[Kekaisaran Romawi Barat|Roma]].

==Latar belakang==
Karl Martell adalah putra [[Pippin II]] dan istri keduanya [[Alpaida]].<ref name="Matthiesen Verlag">{{cite book|author1-last=Joch|author1-first=Waltraud|title=Legitimität und Integration: Untersuchungen zu den Anfängen Karl Martells|date=1999|publisher=Matthiesen Verlag|location=Husum, Germany}}</ref><ref name="ReferenceA">{{cite news|author1-last=Gerberding|author1-first=Richard A.|title=Review of ''Legitimität und Integration: Untersuchungen zu den Anfängen Karl Martells'' by Waltraud Joch|date=October 2002|journal=Speculum|volume=77|number=4|pages=1322–1323}}</ref><ref>{{cite book|title=World military leaders: a biographical dictionary|year=2007|publisher=Facts on File|isbn=978-0-8160-4732-1|page=63|url=https://books.google.com/books?id=QSJoaugn2h8C&lpg=PA63&dq=Charles%20Martel%20born%20Herstal&pg=PA63#v=onepage&q=Charles%20Martel%20born%20Herstal&f=false|author=Mark Grossman|accessdate=2 June 2011}}</ref><ref name=Kurth>Kurth, Godefroid (1908). "Charles Martel," In ''The Catholic Encyclopedia,'' Vol. 3, New York, NY, USA: Robert Appleton, see [http://www.newadvent.org/cathen/03629a.htm], accessed August 2, 2015.{{update after|2015|8|3}}</ref> Ia memiliki seorang saudara yang bernama [[Childebrand I]], yang kemudian menjadi ''dux'' Perancis (yang berarti ''adipati'') di [[Bourgogne]].

Di dalam historiografi kuno, Karl digambarkan sebagai "anak haram". Hal ini menjadi sebuah kebudayaan populer karena poligami adalah sah di Franka pada zaman itu oleh karena itu tidak mungkin apabila Karl dianggap sebagai "anak haram". Sangat mungkin bahwa penafsiran "anak haram" adalah sebuah anggapan yang berasal dari istri pertama Pippin, ([[Plectrude]]) yang berhasrat keturunannya dapat menjadi ahli waris kekuasaan Pippin.<ref name="Matthiesen Verlag"/><ref name="ReferenceA"/>

Setelah pemerintahan [[Dagobert I]] (629–639) bangsa Meroving secara efektif menyerahkan kekuasaan kepada Pippinid, yang memerintah wilayah Franka di [[Austrasia]] hanya di nama saja sebagai Mayordomo. Mereka menguasai harta kerajaan, meniadakan patronase, dan menjamin wilayah dan hak atas nama raja boneka. Ayahanda Karl, Pippin, berada di urutan kedua dari keluarga yang memerintah suku Franka. Pippin mampu menyatukan seluruh kerajaan Franka dengan menaklukkan [[Neustria]] dan [[Bourgogne]]. Ia menjadi tokoh pertama yang menyebut dirinya sebagai Adipati dan Pangeran Franka, sebuah gelar yang nantinya akan diambil oleh Karl.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 1 Oktober 2016 15.24

Karl Martell
Raja Franka
Mayordomo
Patung pahatan dari abad ke-19 Istana Versailles.[1][2]:281
Adipati dan Pangeran Franka
Berkuasa718–741
Penobatan718
PendahuluPippin II
PenerusPippin yang Pendek
Mayordomo Austrasia
Berkuasa715–741
Penobatan715
PendahuluTheudoald
PenerusKarlmann
Mayordomo Neustria
Berkuasa718–741
Penobatan718
PendahuluRaganfrid
PenerusPippin yang Pendek
Raja Franka (bertindak)
Berkuasa737–741
Penobatan737
PendahuluTheuderichIV
PenerusChilderich III
Kelahiranskt. 686
Herstal
Kematian22 Oktober 741 (usia 55)
Quierzy
Pemakaman
PasanganRotrude dari Trier
Swanahild
KeturunanKarlmann
Pippin
Grifo
Bernard
Remigius
Hiltrud
Lainnya
WangsaWangsa Karoling
AyahPippin II
IbuAlpaida

Karl Martell (skt. 686 – 22 Oktober 741) merupakan negarawan Franka dan seorang pemimpin militer sebagai Adipati dan Pangeran Franka dan Mayordomo, ia merupakan seorang pemimpin de facto di Kerajaan Franka dari tahun 718 sampai kematiannya.

Ayahanda Karl adalah Pippin II dan ibundanya adalah seorang bangsawan wanita bernama Alpaida, Karl berhasil menjadi ahli waris ayahandanya sebagai seorang tokoh yang berkuasa di dalam kancah politik suku Franka. Ia melanjutkan dan membangun karya ayahandanya dan mengembalikan pusat pemerintahan di Kerajaan Franka serta memulai serangkaian kampanye militer untuk mendirikan kembali suku Franka sebagai master dari seluruh Galia.

Setelah bekerja untuk mempersatukan Galia, perhatian Karl beralih ke konflik asing dan ia berurusan dengan perkembangan Islam ke Eropa Barat yang membuatnya prihatin. Pasukan Arab dan Berber Islam telah menaklukkan Spanyol (711), menyeberangi Pirenia (720), menyita ketergantungan utama Visigoth (721–725), dan setelah tantangan berselang, dibawah Abdul Rahman Al Ghafiqi, Gubernur Arab Al-Andalus, maju menuju Galia dan Tours, "kota suci Galia"; di bulan Oktober 732, pasukan Kekhalifahan Umayyah yang dipimpin oleh Al Ghafiqi bertemu dengan pasukan Franka dan Bourgogne di bawah pimpinan Karl di sekitar kota-kota Tours dan Poitiers (modern utara pusat-Perancis, yang menjadi medan pertempuran sengit dan yang menjadi sejarah penting yang dikenal sebagai Pertempuran Tours (atau ma'arakat Balâṭ ash-Shuhadâ, Pertempuran Istana Para Martir), yang mengakhiri "serangan besar bangsa Arab yang terakhir di Perancis," kemenangan militer yang "brilian" di bagian Karl. Karl kemudian menyerang Tours, menghancurkan benteng-benteng di Agde, Béziers dan Maguelonne, dan menghadapi pasukan Islam di Nimes, meskipun akhirnya gagal memulihkan Narbonne (737) atau untuk sepenuhnya merebut kembali Visigoth Narbonensis ini. Ia kemudian mengambil keuntungan dari luar lebih lanjut terhadap kerajaan-kerajaan sesamanya yang Kristen, dengan membangun kendali Franka atas Bayern, Alemanni, dan Frisia, dan menarik beberapa Bangsa Sachsen untuk menawarkan upeti (738).

Terlepas dari upaya militer, Karl dianggap sebagai tokoh pendiri Abad Pertengahan. Terampil sebagai seorang administrator dan sebagai seorang pejuang, ia berjasa di dalam pengembangan sistem Feodalisme Franka. Lebih dari itu, Karl sebagai pelindung Santo Bonifasius yang pertama-tama membuat rekonsiliasi di antara suku Franka dan Kepausan. Paus Gregorius III, yang kekuasaannya terancam oleh Lombardia, berharap Karl dapat menjadi pembela Tahta Suci dan menawarkannya menjadi Konsul Romawi, meskipun Karl menolaknya.

Ia membagi Frankia di antara putra-putranya, Karlmann dan Pippin. Yang terakhir kemudian menjadi pelopor Wangsa Karoling. Cucu Karl, Charlemagne, memperluas Kerajaan Franka dan memasukkan banyak dari Barat, dan menjadi Kaisar pertama di Barat sejak runtuhnya Roma.

Latar belakang

Karl Martell adalah putra Pippin II dan istri keduanya Alpaida.[3][4][5][6] Ia memiliki seorang saudara yang bernama Childebrand I, yang kemudian menjadi dux Perancis (yang berarti adipati) di Bourgogne.

Di dalam historiografi kuno, Karl digambarkan sebagai "anak haram". Hal ini menjadi sebuah kebudayaan populer karena poligami adalah sah di Franka pada zaman itu oleh karena itu tidak mungkin apabila Karl dianggap sebagai "anak haram". Sangat mungkin bahwa penafsiran "anak haram" adalah sebuah anggapan yang berasal dari istri pertama Pippin, (Plectrude) yang berhasrat keturunannya dapat menjadi ahli waris kekuasaan Pippin.[3][4]

Setelah pemerintahan Dagobert I (629–639) bangsa Meroving secara efektif menyerahkan kekuasaan kepada Pippinid, yang memerintah wilayah Franka di Austrasia hanya di nama saja sebagai Mayordomo. Mereka menguasai harta kerajaan, meniadakan patronase, dan menjamin wilayah dan hak atas nama raja boneka. Ayahanda Karl, Pippin, berada di urutan kedua dari keluarga yang memerintah suku Franka. Pippin mampu menyatukan seluruh kerajaan Franka dengan menaklukkan Neustria dan Bourgogne. Ia menjadi tokoh pertama yang menyebut dirinya sebagai Adipati dan Pangeran Franka, sebuah gelar yang nantinya akan diambil oleh Karl.

Referensi

  1. ^ This sculpture was located in the Palace of Versailles as of this publication date. By Debaye, pere, sculpted marble, 1839, first displayed at the Salon in 1839. Height 2.09m. Soulié (1855), op. cit.
  2. ^ Eudore Soulié (1855) Notice des peintures et sculptures composant le musée impérial de Versailles, Versailles, FRA: Montalant-Bougleux, see [1], accessed 2 August 2015.
  3. ^ a b Joch, Waltraud (1999). Legitimität und Integration: Untersuchungen zu den Anfängen Karl Martells. Husum, Germany: Matthiesen Verlag. 
  4. ^ a b Gerberding, Richard A. (October 2002). "Review of Legitimität und Integration: Untersuchungen zu den Anfängen Karl Martells by Waltraud Joch". Speculum. 77 (4). hlm. 1322–1323. 
  5. ^ Mark Grossman (2007). World military leaders: a biographical dictionary. Facts on File. hlm. 63. ISBN 978-0-8160-4732-1. Diakses tanggal 2 June 2011. 
  6. ^ Kurth, Godefroid (1908). "Charles Martel," In The Catholic Encyclopedia, Vol. 3, New York, NY, USA: Robert Appleton, see [2], accessed August 2, 2015.[dated info]
Karl Martell
Lahir: 686 Meninggal: 741
Gelar
Didahului oleh:
Pippin II
    Mayordomo Austrasia    
717–741
Diteruskan oleh:
Karlmann
Didahului oleh:
Raganfrid
Mayordomo Neustria
717–741
Diteruskan oleh:
Pippin
Didahului oleh:
Theuderich IV
Raja Franka
(Bertindak)

737–741
Diteruskan oleh:
Childerich III