Lompat ke isi

Semenanjung Malaya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rachmat-bot (bicara | kontrib)
k tidy up
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 7: Baris 7:


Daerah ini terbagi secara politis :
Daerah ini terbagi secara politis :
* daerah barat laut ialah bagian terselatan [[Myanmar]]
* daerah barat laut ialah bagian terselatan [[Myanmar]]
* wilayah tengah dan timur laut ialah bagian selatan [[Thailand]]
* wilayah tengah dan timur laut ialah bagian selatan [[Thailand]]
* yang terselatan ialah bagian [[Malaysia]] yang disebut [[Malaysia Barat]]
* yang terselatan ialah bagian [[Malaysia]] yang disebut [[Malaysia Barat]]
* di ujung selatannya terletak [[Singapura]].
* di ujung selatannya terletak [[Singapura]].


==Catatan==
== Catatan ==
<references/>
<references/>


Baris 19: Baris 19:
* [[Melayu]]
* [[Melayu]]
* [[Chi Tu]]
* [[Chi Tu]]
{{geo-stub}}


[[Kategori:Malaysia]]
[[Kategori:Malaysia]]
[[Kategori:Thailand]]
[[Kategori:Thailand]]
[[Kategori:Semenanjung|Malaya]]
[[Kategori:Semenanjung|Malaya]]


{{geo-stub}}

Revisi per 24 Januari 2017 22.03

Semenanjung Malaya

Semenanjung Malaya, Semenanjung Malaka, atau Semenanjung Melayu adalah semenanjung besar di daerah Asia Tenggara. Pada peta-peta Ptolemeus semenanjung ini dianggap sebagai chersonesus aurea (bahasa Latin, berarti "semenanjung emas"). Negarakertagama menyebutnya sebagai Ujung Medini.

Ujung terselatan benua Eurasia ini terbentang dari utara ke selatan. Titik tersempitnya ialah Tanah Genting Kra. Bagian pesisir barat daya terpisah dari pulau Sumatera oleh Selat Malaka. Di seberang timur Laut Cina Selatan terletaklah pulau Kalimantan.

Nama semenanjung ini berasal dari nama suku Melayu. Namun, kini para sejarahwan dan filolog (pakar naskah kuno) bersepakat bahwa ketatapan masyarakat Melayu di semenanjung secara umum.[1]

Daerah ini terbagi secara politis :

Catatan

  1. ^ K. Adelaar, "Where does Malay come from? Twenty years of discussions about homeland, migrations and classifications", Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde 160 (2004), no: 1, Leiden, 1-30

Lihat pula