Lompat ke isi

Anggrek bulan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
ShareMan 15 (bicara | kontrib)
Dikembalikan ke revisi 13544348 oleh HsfBot (bicara): Suntingan ujicoba. (TW)
Tag: Pembatalan
Pertama kali ditemukan di Maluku dan dideskripsikan oleh ahli botani asal Jerman yaitu Rumphius dengan bukunya yang berjudul Herbarium Amboinense pada tahun 1750 dan tanaman ini diberi nama Majusi Ablum Agraecum [1]. Pada tahun 1825, tanaman ini ditemukan kembali oleh ahli botani asal Belanda Dr. C. L. Blume, kemudian nama tanaman ini dikukuhkan sebagai bagian dari Phalaenopsis. Phalaenopsis amabilis merupakan nama yang memiliki arti dalam bahasa Yunani yaitu, phalaina artinya kupu-kupu atau lebah, opsis artinya penampakan, dan amabilis yang artinya indah atau cantik. Tumbuh di daerah tropis dan sub tropis, seperti Asia.Cara hidup bunga ini secara epifit dengan menempel pada batang. Memiliki 2 fase pertumbuhan fase vegetatif dan generatif, serta memiliki sub spesies dari clade yang sama. Batangnya tumbuh pada satu titik tumbuh. Status konservasi oleh CITES untuk semua anggrek bulan yaitu Apendiks II dan termasuk flora dilindungi oleh peraturan pemerintah Indonesia PP no. 7 tahun 1999
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Phalaenopsis amabilis Orchi 03.jpg|ka|jmpl|300px|Anggrek Bulan{{br}}(''Phalaenopsis amabilis'')]]
[[Berkas:Phalaenopsis amabilis Orchi 03.jpg|ka|jmpl|300px|Anggrek Bulan{{br}}(''Phalaenopsis amabilis'')
'''Anggrek Bulan''' ''(Phalaenopsis amabilis)'' atau '''puspa pesona''' adalah salah satu [[bunga nasional Indonesia]]. Pertama kali ditemukan oleh seorang [[ahli botani]] [[Belanda]], Dr. C.L. Blume.


Kingdom : Plantae
Tanaman [[anggrek]] ini tersebar luas mulai dari [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Papua]], hingga ke [[Australia]]. Cara hidupnya secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut.

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Asparagales

Famili : Orchidaceae

Genus : ''Phalaenopsis''

Spesies : ''Phalaenopsis amabilis''
]]
'''Anggrek Bulan''' ''(Phalaenopsis amabilis)'' atau '''puspa pesona''' adalah salah satu [[bunga nasional Indonesia]]. Pertama kali ditemukan di Maluku dan dideskripsikan oleh ahli botani asal Jerman yaitu '''Rumphius''' dengan bukunya yang berjudul [[Herbarium Amboinense]] pada tahun 1750 dan tanaman ini diberi nama Majusi Ablum Agraecum <ref name=":0">http://mitraanggrek.blogspot.co.id/2010/03/phalaenopsis-amabilis-l-blume.html</ref>. Pada tahun 1825, tanaman ini ditemukan kembali oleh ahli botani asal Belanda '''Dr. C. L. Blume''', kemudian nama tanaman ini dikukuhkan sebagai bagian dari ''Phalaenopsis'', awalnya Blume dengan kacamata lapangannya salah mengartikan bahwa bunga yang dilihatnya tersebut adalah kawanan kupu-kupu yang sedang hinggap<ref>Teoh, E. S. 2005. ''Orchids of Asia''. Marshall Cavendish, Singapore.</ref>. ''Phalaenopsis amabilis'' merupakan nama yang memiliki arti dalam bahasa Yunani yaitu, ''phalaina'' artinya kupu-kupu atau lebah, ''opsis'' artinya penampakan, dan ''amabilis'' yang artinya indah atau cantik<ref name=":0" />.

'''Anggrek Bulan''' dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis, seperti Asia. Tanaman [[anggrek]] ini tersebar luas mulai dari [[Malaysia]], [[Indonesia]], [[Filipina]], [[Papua]], hingga ke [[Australia]]. Cara hidup bunga ini secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut dengan kelembaban 70%<ref>Mattjik, N.A. 2010. ''Budi Daya Bunga Potong dan Tanaman Hias''. IPB Press, Bogor.</ref>. Pertumbuhannya melalui 2 fase yaitu, fase vegetatif dan fase generatif (fase munculnya bunga). Dalam pertumbuhannya bunga ini dapat tumbuh pada suhu sesuai dengan habitatnya yaitu 20 derajat celsius pada malam hari dan 30 derajat celsius pada siang hari. Suhu malam yang rendah lebih penting di musim gugur dan musim dingin untuk menginduksi agar bunganya mekar dan sering terjadi selama beberapa bulan selama musim semi, dan awal musim panas karena bunganya sangat tahan lama<ref>Bercu, R., Bavaru, A., Broască, L. 2011. Anatomical aspects of ''Phalaenopsis amabilis (L.)''  blume. ''Annals of RSCB 16(2):102-109.''</ref>.

''Phalaenopsis amabilis'' memiliki ''[[clade]]'' sub-spesies yang diturunkan dan hasilnya tersebar di berbagai penjuru seperti Borneo/Kalimantan, Jawa, Mentawai, Timor, Palawan, Mindanao, dan Australia. Sub spesies dari ''Phalaenopsis amabilis'' contohnya ''Phalaenopsis amabilis subsp. moluccana'' dan ''Phaleonopsis amabilis subsp. rosenstromii'', misalnya dari ''Phaleonopsis amabilis subsp. rosenstromii'' penyebarannya di Australia Utara dan Timor<ref>Chen, H. H. 2011. ''Orchid Biotechnology II Volume 2.'' World Scientific, Singapore.</ref>.


== Karakteristik tanaman ==
== Karakteristik tanaman ==


Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek [[monopodial]] yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang serta terasa berdaging. Bunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10&nbsp;cm lebih.
Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek [[monopodial]] yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya, dimana hanya ada satu titik tumbuh untuk batangnya sehingga batang akan tumbuh terus ke atas pada titik tumbuh tersebut. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang berdaging sebagai penyimpan cadangan makanan untuk keberlangsungan hidupnya. Tangkai bunga akan tumbuh di antara titik tumbuh daun<ref>Hew, C.S., and Young, J.W.H. 1997. ''The Physiology of Tropical Orchids in Relation to the Industry''. World Scientific, Singapore.</ref>. Kelopaknya berwarna putih dan lebar<ref name=":1">https://blogs.uajy.ac.id/ancilla/2014/09/09/anggrek-bulan-keindahan-puspa-pesona-indonesia-wajib-dibudidayakan/</ref>, saat berbunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10&nbsp;cm lebih.


== Galeri ==
== Galeri ==
Baris 16: Baris 33:
File:Phalaenopsis sp Cagar Alam Tangkoko.jpg|Anggrek bulan di Cagar Alam Tangkoko
File:Phalaenopsis sp Cagar Alam Tangkoko.jpg|Anggrek bulan di Cagar Alam Tangkoko
</gallery>
</gallery>

{{Commons|Phalaenopsis amabilis|Anggrek Bulan (''Phalaenopsis amabilis'')}}
==== <u>Status Konservasi</u> ====
{{anggrek-stub}}
{{Commons|Phalaenopsis amabilis|Anggrek Bulan (''Phalaenopsis amabilis'')}}''Phalaenopsis amabilis'' memiliki nilai ekonomis dan [[konservasi]] yang tinggi sehingga keberadaannya terancam. Tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman hias, sehingga banyak diperjualbelikan baik di dalam negeri maupun di ekspor keluar negeri. Oleh sebab itu, [[CITES|'''CITES''']] (''Convention on international Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora)'' menetapkan status konservasi semua jenis '''anggrek bulan''' masuk ke dalam [[Apendiks II]]<ref>CITES. 2009. ''CITES World Official Newsletter of the Parties: Convention on international Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).''<nowiki>https://www.cites.org/sites/default/files/eng/news/world/9.pdf</nowiki></ref>.

Status [[Apendiks II]] merupakan status suatu spesies yang tidak terancam kepunahannya, namun akan [[terancam]] apabila terjadi perdagangan secara terus menerus tanpa adanya tindakan atau peraturan pemerintah. Pemerintah [[Indonesia]] menetapkan Anggrek Bulan (''Phalaenopsis amabilis'') sebagai salah satu daftar jenis [[flora]] yang dilindungi di Indonesia yang tercantum dalam '''PP No. 7 tahun 1999'''<ref name=":1" />. {{anggrek-stub}}
{{taxonbar}}
{{taxonbar}}



Revisi per 29 Maret 2018 09.10

Anggrek Bulan
(Phalaenopsis amabilis) Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Asparagales Famili : Orchidaceae Genus : Phalaenopsis Spesies : Phalaenopsis amabilis

Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) atau puspa pesona adalah salah satu bunga nasional Indonesia. Pertama kali ditemukan di Maluku dan dideskripsikan oleh ahli botani asal Jerman yaitu Rumphius dengan bukunya yang berjudul Herbarium Amboinense pada tahun 1750 dan tanaman ini diberi nama Majusi Ablum Agraecum [1]. Pada tahun 1825, tanaman ini ditemukan kembali oleh ahli botani asal Belanda Dr. C. L. Blume, kemudian nama tanaman ini dikukuhkan sebagai bagian dari Phalaenopsis, awalnya Blume dengan kacamata lapangannya salah mengartikan bahwa bunga yang dilihatnya tersebut adalah kawanan kupu-kupu yang sedang hinggap[2]. Phalaenopsis amabilis merupakan nama yang memiliki arti dalam bahasa Yunani yaitu, phalaina artinya kupu-kupu atau lebah, opsis artinya penampakan, dan amabilis yang artinya indah atau cantik[1].

Anggrek Bulan dapat tumbuh di daerah tropis dan sub tropis, seperti Asia. Tanaman anggrek ini tersebar luas mulai dari Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua, hingga ke Australia. Cara hidup bunga ini secara epifit dengan menempel pada batang atau cabang pohon di hutan-hutan dan tumbuh subur hingga 600 meter di atas permukaan laut dengan kelembaban 70%[3]. Pertumbuhannya melalui 2 fase yaitu, fase vegetatif dan fase generatif (fase munculnya bunga). Dalam pertumbuhannya bunga ini dapat tumbuh pada suhu sesuai dengan habitatnya yaitu 20 derajat celsius pada malam hari dan 30 derajat celsius pada siang hari. Suhu malam yang rendah lebih penting di musim gugur dan musim dingin untuk menginduksi agar bunganya mekar dan sering terjadi selama beberapa bulan selama musim semi, dan awal musim panas karena bunganya sangat tahan lama[4].

Phalaenopsis amabilis memiliki clade sub-spesies yang diturunkan dan hasilnya tersebar di berbagai penjuru seperti Borneo/Kalimantan, Jawa, Mentawai, Timor, Palawan, Mindanao, dan Australia. Sub spesies dari Phalaenopsis amabilis contohnya Phalaenopsis amabilis subsp. moluccana dan Phaleonopsis amabilis subsp. rosenstromii, misalnya dari Phaleonopsis amabilis subsp. rosenstromii penyebarannya di Australia Utara dan Timor[5].

Karakteristik tanaman

Anggrek bulan termasuk dalam tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari sebagai penunjang hidupnya, dimana hanya ada satu titik tumbuh untuk batangnya sehingga batang akan tumbuh terus ke atas pada titik tumbuh tersebut. Daunnya berwarna hijau dengan bentuk memanjang. Akar-akarnya berwarna putih dan berbentuk bulat memanjang berdaging sebagai penyimpan cadangan makanan untuk keberlangsungan hidupnya. Tangkai bunga akan tumbuh di antara titik tumbuh daun[6]. Kelopaknya berwarna putih dan lebar[7], saat berbunganya memiliki sedikit keharuman dan waktu mekar yang lama serta dapat tumbuh hingga diameter 10 cm lebih.

Galeri

Status Konservasi

Phalaenopsis amabilis memiliki nilai ekonomis dan konservasi yang tinggi sehingga keberadaannya terancam. Tanaman ini sering dijadikan sebagai tanaman hias, sehingga banyak diperjualbelikan baik di dalam negeri maupun di ekspor keluar negeri. Oleh sebab itu, CITES (Convention on international Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) menetapkan status konservasi semua jenis anggrek bulan masuk ke dalam Apendiks II[8]. Status Apendiks II merupakan status suatu spesies yang tidak terancam kepunahannya, namun akan terancam apabila terjadi perdagangan secara terus menerus tanpa adanya tindakan atau peraturan pemerintah. Pemerintah Indonesia menetapkan Anggrek Bulan (Phalaenopsis amabilis) sebagai salah satu daftar jenis flora yang dilindungi di Indonesia yang tercantum dalam PP No. 7 tahun 1999[7].

  1. ^ a b http://mitraanggrek.blogspot.co.id/2010/03/phalaenopsis-amabilis-l-blume.html
  2. ^ Teoh, E. S. 2005. Orchids of Asia. Marshall Cavendish, Singapore.
  3. ^ Mattjik, N.A. 2010. Budi Daya Bunga Potong dan Tanaman Hias. IPB Press, Bogor.
  4. ^ Bercu, R., Bavaru, A., Broască, L. 2011. Anatomical aspects of Phalaenopsis amabilis (L.)  blume. Annals of RSCB 16(2):102-109.
  5. ^ Chen, H. H. 2011. Orchid Biotechnology II Volume 2. World Scientific, Singapore.
  6. ^ Hew, C.S., and Young, J.W.H. 1997. The Physiology of Tropical Orchids in Relation to the Industry. World Scientific, Singapore.
  7. ^ a b https://blogs.uajy.ac.id/ancilla/2014/09/09/anggrek-bulan-keindahan-puspa-pesona-indonesia-wajib-dibudidayakan/
  8. ^ CITES. 2009. CITES World Official Newsletter of the Parties: Convention on international Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES).https://www.cites.org/sites/default/files/eng/news/world/9.pdf