Lompat ke isi

Hubungan Rusia dengan Uni Eropa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{In use}}
{{In use}}


Hubungan [[Rusia]] dengan [[Uni Eropa]] diwarnai dengan [[konflik]] dan [[kerja sama]]. Salah satu bidang [[kebijakan]] utama dari hubungan Rusia-Uni Eropa adalah [[keamanan]] [[Eropa]]<ref>{{Cite news|url=https://eu.boell.org/en/2017/07/26/eu-russia-relations-russian-point-view|title=EU-Russia Relations from a Russian Point of View|newspaper=Heinrich Böll Stiftung European Union|language=en|access-date=2018-05-22}}</ref>. Dalam [[Hubungan internasional|politik internasional]], hubungan Rusia-Uni Eropa dibentuk oleh pendekatan yang berbeda. Uni Eropa mengikuti jalan [[Liberalisme|liberal]], sedangkan Rusia mengejar [[paradigma]] [[Neorealisme (hubungan internasional)|neorealis]]<ref>{{Cite news|url=https://eu.boell.org/en/2017/07/03/eu-russia-relations-towards-increasingly-geopolitical-paradigm|title=EU-Russia Relations: Towards an Increasingly Geopolitical Paradigm|newspaper=Heinrich Böll Stiftung European Union|language=en|access-date=2018-05-22}}</ref>. Bagaimanapun, hubungan Rusia-Uni Eropa telah berkembang signifikan sejak pembubaran [[Uni Soviet]]<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/news/world-europe-35154633|title=Russia and Europe's evolving relationship|last=Sherr|first=James|date=2016|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2018-05-22}}</ref>.
Hubungan [[Rusia]] dengan [[Uni Eropa]] diwarnai dengan [[konflik]] dan [[kerja sama]]. Salah satu bidang [[kebijakan]] utama dari hubungan Rusia-Uni Eropa adalah [[keamanan]] [[Eropa]]<ref>{{Cite news|url=https://eu.boell.org/en/2017/07/26/eu-russia-relations-russian-point-view|title=EU-Russia Relations from a Russian Point of View|newspaper=Heinrich Böll Stiftung European Union|language=en|access-date=2018-05-22}}</ref>. Dalam [[Hubungan internasional|politik internasional]], hubungan Rusia-Uni Eropa dibentuk oleh pendekatan yang berbeda. Uni Eropa mengikuti jalan [[Liberalisme|liberal]], sedangkan Rusia mengejar [[paradigma]] [[Neorealisme (hubungan internasional)|neorealis]]<ref>{{Cite news|url=https://eu.boell.org/en/2017/07/03/eu-russia-relations-towards-increasingly-geopolitical-paradigm|title=EU-Russia Relations: Towards an Increasingly Geopolitical Paradigm|newspaper=Heinrich Böll Stiftung European Union|language=en|access-date=2018-05-22}}</ref>. Bagaimanapun, hubungan Rusia-Uni Eropa telah berkembang signifikan sejak pembubaran [[Uni Soviet]]<ref name=":2">{{Cite news|url=http://www.bbc.com/news/world-europe-35154633|title=Russia and Europe's evolving relationship|last=Sherr|first=James|date=2016|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2018-05-22}}</ref>.


== Promosi [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] (HAM) dan [[Demokrasi]] oleh Uni Eropa di Rusia ==
== Promosi [[Hak asasi manusia|Hak Asasi Manusia]] (HAM) dan [[Demokrasi]] oleh Uni Eropa di Rusia ==
Baris 9: Baris 9:


Dalam mempromosikan HAM dan demokrasi di Rusia, Uni Eropa telah melakukan beberapa upaya nyata. Dimulai dengan ''European Neighbourhood Policy'' (NEP) yang diluncurkan pada tahun 2003<ref>{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/neighbourhood-enlargement/neighbourhood/overview_en|title=European Neighbourhood Policy - European Neighbourhood Policy And Enlargement Negotiations - European Commission|website=European Neighbourhood Policy And Enlargement Negotiations|language=en|access-date=2018-05-23}}</ref>, selain untuk memperluas pasar internal Uni Eropa dan untuk mempromosikan pergerakan bebas orang, barang, jasa, dan modal, juga untuk meningkatkan hubungannya dengan negara-negara tetangga atas dasar nilai-nilai bersama, penghormatan HAM, dan supremasi hukum<ref name=":1" />. Namun, Rusia telah menyatakan kurang berminat dalam kerangka kerja sama tersebut dan lebih memilih ''Strategic Partnership'' untuk memupuk hubungan bilateral dengan Uni Eropa<ref name=":1" />. Lalu, di tahun yang sama, Rusia dan Uni Eropa telah menyepakati '''four common spaces''<nowiki/>' pada ''St Petersburg Summit''<ref name=":1" />''.'' Dalam hal ini, Rusia dan Uni Eropa sepakat untuk bekerja sama pada pembangunan politik ekonomi, transfer [[pengetahuan]], bantuan kemanusiaan, dukungan untuk [[demokratisasi]], [[kejahatan terorganisasi transnasional]], ketidakamanan nuklir, dan [[kerusakan lingkungan]]<ref name=":1" />.
Dalam mempromosikan HAM dan demokrasi di Rusia, Uni Eropa telah melakukan beberapa upaya nyata. Dimulai dengan ''European Neighbourhood Policy'' (NEP) yang diluncurkan pada tahun 2003<ref>{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/neighbourhood-enlargement/neighbourhood/overview_en|title=European Neighbourhood Policy - European Neighbourhood Policy And Enlargement Negotiations - European Commission|website=European Neighbourhood Policy And Enlargement Negotiations|language=en|access-date=2018-05-23}}</ref>, selain untuk memperluas pasar internal Uni Eropa dan untuk mempromosikan pergerakan bebas orang, barang, jasa, dan modal, juga untuk meningkatkan hubungannya dengan negara-negara tetangga atas dasar nilai-nilai bersama, penghormatan HAM, dan supremasi hukum<ref name=":1" />. Namun, Rusia telah menyatakan kurang berminat dalam kerangka kerja sama tersebut dan lebih memilih ''Strategic Partnership'' untuk memupuk hubungan bilateral dengan Uni Eropa<ref name=":1" />. Lalu, di tahun yang sama, Rusia dan Uni Eropa telah menyepakati '''four common spaces''<nowiki/>' pada ''St Petersburg Summit''<ref name=":1" />''.'' Dalam hal ini, Rusia dan Uni Eropa sepakat untuk bekerja sama pada pembangunan politik ekonomi, transfer [[pengetahuan]], bantuan kemanusiaan, dukungan untuk [[demokratisasi]], [[kejahatan terorganisasi transnasional]], ketidakamanan nuklir, dan [[kerusakan lingkungan]]<ref name=":1" />.

== Hubungan Rusia-Uni Eropa Saat Ini ==
Hubungan Rusia-Uni Eropa tampaknya sangat dipengaruhi oleh [[kebijakan luar negeri]] [[Moskwa|Moskow]]. Setelah pemilihan [[Vladimir Putin]] sebagai [[presiden]], terdapat penguatan dan konsepsi diri baru dari [[Rusia|Federasi Rusia]]<ref name=":3">Schäffer, Sebastian. "EU-Russia Relations and the Eastern Partnership." ''Understanding European Neighbourhood Policies''. Nomos Verlagsgesellschaft mbH & Co. KG, 2012.</ref>. Vladimir Putin juga khawatir bahwa perluasan Uni Eropa akan menjadi sarana untuk mengecualikan Rusia dari 'zona pengaruh tradisional'<ref name=":2" />. Akibatnya, pola lama dari [[Perang Dingin]] telah kembali ke [[Kremlin Moskwa|Kremlin]]<ref name=":3" />. Artinya, [[lingkup pengaruh]] menjadi penting kembali dalam hubungan Rusia dan negara-negara tetangga<ref name=":3" />. Salah satu contohnya adalah keseriusan Moskow selama berperang dengan [[Georgia]] pada tahun 2008, di mana pasukan Rusia berbaris dalam jarak 50 km dari [[Tbilisi]] untuk melindungi warga mereka di [[Ossetia Selatan]] dan [[Abkhazia]]<ref name=":3" />. Tentu saja hal ini berdampak buruk terhadap hubungan Rusia-Uni Eropa. Negosiasi untuk ''Partnership and Cooperation Agreements'' yang baru antara Federasi Rusia dengan Uni Eropa ditangguhkan selama beberapa bulan setelah perjanjian yang lama berakhir pada tahun 2007<ref name=":3" />.

Terlepas dari segala kekhawatiran, perdagangan Rusia dengan Uni Eropa tetap mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2012, Uni Eropa menyumbang 52% dari [[ekspor]] Rusia, 68% di antaranya terdiri dari [[bahan bakar]] dan energi<ref name=":2" />. Namun, hubungan kembali memanas setelah Uni Eropa menangguhkan hampir semua kerja sama seabagai tanggapan terhadap pencaplokan [[Krimea]] oleh Rusia pada tahun 2014<ref name=":2" />.
<nowiki/>{{Commonscat|Relations of Russia and the European Union}}
<nowiki/>{{Commonscat|Relations of Russia and the European Union}}

Revisi per 23 Mei 2018 10.19

Hubungan Rusia dengan Uni Eropa diwarnai dengan konflik dan kerja sama. Salah satu bidang kebijakan utama dari hubungan Rusia-Uni Eropa adalah keamanan Eropa[1]. Dalam politik internasional, hubungan Rusia-Uni Eropa dibentuk oleh pendekatan yang berbeda. Uni Eropa mengikuti jalan liberal, sedangkan Rusia mengejar paradigma neorealis[2]. Bagaimanapun, hubungan Rusia-Uni Eropa telah berkembang signifikan sejak pembubaran Uni Soviet[3].

Promosi Hak Asasi Manusia (HAM) dan Demokrasi oleh Uni Eropa di Rusia

Sejak tahun 1991, Rusia dan Uni Eropa telah meningkatkan kerja sama politik dan ekonomi atas dasar kepentingan bersama. Bagi Rusia, Uni Eropa adalah mitra dagang paling penting sekaligus mitra paling penting dalam hal investasi langsung luar negeri[4]. Sedangkan, bagi Uni Eropa, Rusia adalah mitra strategis di banyak bidang kerja sama, khususnya sebagai pemasok energi[4]. Perdagangan, energi, dan keuangan telah membentuk interdependensi bagi Rusia dan Uni Eropa sehingga secara signifikan memengaruhi kepentingan dan perilaku kedua belah pihak[4]. Selain itu, Rusia dan Uni Eropa juga memiliki kepentingan bersama dalam bidang keamanan. Tujuan jangka panjang dari Uni Eropa adalah untuk mengintegrasikan Rusia dalam sistem keamanan Eropa, sedangkan Rusia mendukung sistem keamanan kolektif pan-Eropa yang mencerminkan gagasan Rusia tentang dunia yang multipolar[5].

Walaupun, Rusia dan Uni Eropa memiliki kepentingan bersama, tetapi tidak mudah bagi kedua belah pihak untuk memformalisasikan hubungan di atas sebuah perjanjian. Pada tahun 1994, Rusia dan Uni Eropa menandatangani Partnership and Cooperation Agreements yang menawarkan kerangka umum untuk hubungan kedua belah pihak[6]. Namun, ratifikasi perjanjian tersebut ditunda oleh negara-negara anggota Uni Eropa sebagai protes terhadap perang di Chechnya dan mulai berlaku pada tahun 1997[6]. Lalu, pada bulan Juni 1999, Uni Eropa mengadopsi Common Strategy dalam hubungan Rusia-Uni Eropa dengan memulai Strategic Partnership[6]. Dalam Strategic Partnership, Uni Eropa mempertimbangkan konsolidasi demokrasi, supremasi hukum, dan lembaga publik di Rusia sebagai tujuan utama[7].

Dalam mempromosikan HAM dan demokrasi di Rusia, Uni Eropa telah melakukan beberapa upaya nyata. Dimulai dengan European Neighbourhood Policy (NEP) yang diluncurkan pada tahun 2003[8], selain untuk memperluas pasar internal Uni Eropa dan untuk mempromosikan pergerakan bebas orang, barang, jasa, dan modal, juga untuk meningkatkan hubungannya dengan negara-negara tetangga atas dasar nilai-nilai bersama, penghormatan HAM, dan supremasi hukum[6]. Namun, Rusia telah menyatakan kurang berminat dalam kerangka kerja sama tersebut dan lebih memilih Strategic Partnership untuk memupuk hubungan bilateral dengan Uni Eropa[6]. Lalu, di tahun yang sama, Rusia dan Uni Eropa telah menyepakati 'four common spaces' pada St Petersburg Summit[6]. Dalam hal ini, Rusia dan Uni Eropa sepakat untuk bekerja sama pada pembangunan politik ekonomi, transfer pengetahuan, bantuan kemanusiaan, dukungan untuk demokratisasi, kejahatan terorganisasi transnasional, ketidakamanan nuklir, dan kerusakan lingkungan[6].

Hubungan Rusia-Uni Eropa Saat Ini

Hubungan Rusia-Uni Eropa tampaknya sangat dipengaruhi oleh kebijakan luar negeri Moskow. Setelah pemilihan Vladimir Putin sebagai presiden, terdapat penguatan dan konsepsi diri baru dari Federasi Rusia[9]. Vladimir Putin juga khawatir bahwa perluasan Uni Eropa akan menjadi sarana untuk mengecualikan Rusia dari 'zona pengaruh tradisional'[3]. Akibatnya, pola lama dari Perang Dingin telah kembali ke Kremlin[9]. Artinya, lingkup pengaruh menjadi penting kembali dalam hubungan Rusia dan negara-negara tetangga[9]. Salah satu contohnya adalah keseriusan Moskow selama berperang dengan Georgia pada tahun 2008, di mana pasukan Rusia berbaris dalam jarak 50 km dari Tbilisi untuk melindungi warga mereka di Ossetia Selatan dan Abkhazia[9]. Tentu saja hal ini berdampak buruk terhadap hubungan Rusia-Uni Eropa. Negosiasi untuk Partnership and Cooperation Agreements yang baru antara Federasi Rusia dengan Uni Eropa ditangguhkan selama beberapa bulan setelah perjanjian yang lama berakhir pada tahun 2007[9].

Terlepas dari segala kekhawatiran, perdagangan Rusia dengan Uni Eropa tetap mengalami peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2012, Uni Eropa menyumbang 52% dari ekspor Rusia, 68% di antaranya terdiri dari bahan bakar dan energi[3]. Namun, hubungan kembali memanas setelah Uni Eropa menangguhkan hampir semua kerja sama seabagai tanggapan terhadap pencaplokan Krimea oleh Rusia pada tahun 2014[3].

  1. ^ "EU-Russia Relations from a Russian Point of View". Heinrich Böll Stiftung European Union (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-22. 
  2. ^ "EU-Russia Relations: Towards an Increasingly Geopolitical Paradigm". Heinrich Böll Stiftung European Union (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-22. 
  3. ^ a b c d Sherr, James (2016). "Russia and Europe's evolving relationship". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-22. 
  4. ^ a b c Hubel, Helmut. "The Baltic Sea subregion after dual enlargement." Cooperation and Conflict 39.3 (2004): 283-298.
  5. ^ Forsberg, Tuomas. "EU-Russia Security Partnership: Why the Opportunity Was Missed, The." Eur. Foreign Aff. Rev. 9 (2004): 247.
  6. ^ a b c d e f g Sonia., Lucarelli,; Ian., Manners,. Values and principles in European Union foreign policy (edisi ke-1st ed). London. ISBN 0415371368. OCLC 61513063. 
  7. ^ Relations., European Commission. DG External (2007). The European Union and Russia : close neighbours, global players, strategic partners. Luxembourg: Office for Official Publications of the European Communities. ISBN 9789279063909. OCLC 231012369. 
  8. ^ "European Neighbourhood Policy - European Neighbourhood Policy And Enlargement Negotiations - European Commission". European Neighbourhood Policy And Enlargement Negotiations (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-23. 
  9. ^ a b c d e Schäffer, Sebastian. "EU-Russia Relations and the Eastern Partnership." Understanding European Neighbourhood Policies. Nomos Verlagsgesellschaft mbH & Co. KG, 2012.