Daftar Rektor Universitas Brawijaya: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 89: | Baris 89: | ||
| align="center" |1987 |
| align="center" |1987 |
||
|- |
|- |
||
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Harsono, M.Ec menjabat sebagai rektor tahun 1979-1987, |
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Harsono, M.Ec menjabat sebagai rektor tahun 1979-1987, lahir di [[Surabaya]], [[8 September]] [[1939]], wafat [[3 Juni]] [[1999]]. Guru besar FEB ini sewaktu menjadi rektor berperan besar dalam pembebasan tanah untuk Kampus Dinoyo dan pembangunan fasilitas fisik berupa gedung-gedung, antara lain gedung Kantor Pusat (lama), Perpustakaan Pusat, Asrama Mahasiswa, gedung Kuliah Bersama, gedung-gedung laboratorium Biologi, Fisika, Kimia, dan Komputer, gedung serbaguna Sasana Samanta Krida, kompleks Politeknik, dan gedung-gedung lain di Kampus Dinoyo. |
||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |7 |
| rowspan="2" |7 |
||
Baris 116: | Baris 116: | ||
| align="center" |2002 |
| align="center" |2002 |
||
|- |
|- |
||
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Eka Afnan Troena, MBA menjabat sebagai rektor tahun 1998-2002, lahir di [[Sidoarjo]], [[12 Agustus]] [[1942]]. Pada masa kepemimpinannya, doktor lulusan [[Universitas Harvard|Harvard]] ini dikenal sangat visioner dan mulai menerima mahasiswa asing |
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Eka Afnan Troena, MBA menjabat sebagai rektor tahun 1998-2002, lahir di [[Sidoarjo]], [[12 Agustus]] [[1942]]. Pada masa kepemimpinannya, doktor lulusan [[Universitas Harvard|Harvard]] ini dikenal sangat visioner dan mulai menerima mahasiswa asing dari berbagai negara dan dimulainya era jaringan serat optik untuk pengembangan teknologi informasi (TI) di kampus lewat pelaksanaan distance learning bekerjasama dengan [[Keio University]], [[Jepang]]. Ia juga memulai program pemberian beasiswa besar-besaran untuk studi lanjut bagi sivitas akademika UB. Selain itu, ia juga menyusun rencana jangka panjang UB yang nantinya akan dikenang sebagai</small> <small>''Visi Brawijaya 2030''.</small> |
||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |10 |
| rowspan="2" |10 |
||
Baris 125: | Baris 125: | ||
| align="center" |2006 |
| align="center" |2006 |
||
|- |
|- |
||
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, M.Agr.Sc, menjabat sebagai rektor tahun 2002-2006, |
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, M.Agr.Sc, menjabat sebagai rektor tahun 2002-2006, diahirkan di [[Surabaya]], [[7 Juni]] [[1945]]. Guru besar budidaya pertanian ini adalah rektor pertama yang secara demokratis di era reformasi. Beliau mencanangkan visi menjadikan UB sebagai perguruan tinggi terkemuka melewati batas wilayah nasional, melakukan persiapan-persiapan untuk menjadi perguruan tinggi otonom, mengupayakan peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut, memperluas kerjasama luar negeri, mengadakan penataan jenjang karier staf administrasi, merintis pemberian subsidi biaya perjalanan haji bagi karyawan, serta menempatkan perencanaan sebagai dasar penetapan program dan kegiatan UB. |
||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |11 |
| rowspan="2" |11 |
||
Baris 134: | Baris 134: | ||
| align="center" |2014 |
| align="center" |2014 |
||
|- |
|- |
||
| colspan="2" |<small>[[Yogi Sugito|Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, MS]] menjabat sebagai rektor pada tahun 2006 sampai 2014, beliau lahir di [[Tulungagung]], [[10 Juni]] [[1951]]. Pada masa kepemimpinan guru besar Fakultas Pertanian ini, Universitas Brawijaya diarahkan untuk menjadi ''entrepreneurial university'' yang bertaraf internasional, dibuat logo Universitas Brawijaya, mulai diperkenalkan singkatan “UB” menggantikan “Unibraw”, diberlakukan SPP proporsional bagi mahasiswa baru, dibangun gedung |
| colspan="2" |<small>[[Yogi Sugito|Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, MS]] menjabat sebagai rektor pada tahun 2006 sampai 2014, beliau lahir di [[Tulungagung]], [[10 Juni]] [[1951]]. Pada masa kepemimpinan guru besar Fakultas Pertanian ini, Universitas Brawijaya diarahkan untuk menjadi ''entrepreneurial university'' yang bertaraf internasional, dibuat logo Universitas Brawijaya, mulai diperkenalkan singkatan “UB” menggantikan “Unibraw”, diberlakukan SPP proporsional bagi mahasiswa baru, dibangun gedung pusat bisnis, gedung kuliah <small>FEB, gedung Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran, tugu rektorat, |
||
<small>dan pembentukan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati. Rektor ini sangat memperhatikan keindahan, keamanan, dan kenyamanan kampus. |
|||
|- |
|- |
||
|- |
|- |
||
Baris 145: | Baris 147: | ||
| align="center" |2018 |
| align="center" |2018 |
||
|- |
|- |
||
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS adalah rektor UB ke-12 yang menjabat mulai tahun 2014. Beliau lahir di Malang 26 November 1958. Pada masa kepemimpinan guru besar teknik pengairan ini, UB secara konsisten masuk 5 |
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS adalah rektor UB ke-12 yang menjabat mulai tahun 2014. Beliau lahir di Malang 26 November 1958. Pada masa kepemimpinan guru besar teknik pengairan ini, UB secara konsisten masuk 5 universitas terbaik di Indonesia dan berhasil menerapkan sistem remunerasi kinerja dosen, tenaga kependidikan sekaligus reformasi birokrasi. Rumah Sakit Akademik UB, Rumah Sakit Hewan dan puluhan laboratorium riset juga telah diresmikan dan mulai beroperasi. Secara mengagumkan, UB meraih ''[[hattrick]]'' juara [[Karya ilmiah|PIMNAS]] dan mendapatkan</small> <small>piala tetap. Dalam bidang kerjasama, UB berhasil mendapatkan hak</small> |
||
<small>kelola hutan dari [[Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia|Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan]]</small> |
|||
<small>seluas 544 ha yang kemudian diberi nama UB Forest.</small> |
|||
|- |
|- |
||
| rowspan="2" |13 |
| rowspan="2" |13 |
||
Baris 154: | Baris 160: | ||
|'''Petahana''' |
|'''Petahana''' |
||
|- |
|- |
||
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Ir Nuhfil Hanani AR, MS adalah rektor UB ke-13 yang mulai menjabat tahun pada Juli 2018. Beliau lahir di Jember, 28 November 1958 |
| colspan="2" |<small>Prof. Dr. Ir Nuhfil Hanani AR, MS adalah rektor UB ke-13 yang mulai menjabat tahun pada Juli 2018. Beliau lahir di Jember, 28 November 1958 dan terpilih berdasarkan proses PILREK (Pemilihan Rektor) yang dilaksanakan pada 23 Mei 2018 di Gedung Widyaloka UB. Sebelumnya, ia adalah dekan [[Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya|Fakultas Pertanian (FP UB)]]. Di masa kepempimpinannya, UB resmi menjadi [[Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum|PTN BH]] dan melakukan komersialisasi besar-besaran dalam rangka meraih kemajuan kampus yang pesat serta internasionalisasi di seluruh aspek untuk menjadi ''World Class Entreprenurial University'' secara ''all out''.</small> |
||
|} |
|} |
||
[[Kategori:Daftar tokoh Indonesia menurut profesi|Rektor UB]] |
[[Kategori:Daftar tokoh Indonesia menurut profesi|Rektor UB]] |
Revisi per 15 Juli 2018 11.18
Rektor Universitas Brawijaya | |
---|---|
Berkas:Logo UB.png | |
Petahana Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS sejak 28 Juni 2018 | |
Menjabat selama | 4 Tahun |
Pemegang pertama | Dr. Doel Arnowo |
Dibentuk | 5 Januari 1963 |
Situs web | https://pilrek.ub.ac.id/ |
Universitas Brawijaya (UB) |
---|
Berikut ini adalah daftar Rektor Universitas Brawijaya (UB), Malang dari masa ke masa:
No | Nama Rektor | Mulai Menjabat | Akhir Menjabat | |
---|---|---|---|---|
1 | Dr. Doel Arnowo | 1963 | 1966 | |
Dr. Doel Arnowo adalah rektor Universitas Brawijaya pertama yang menjabat pada tahun 1963 s.d 1966. Beliau lahir di Surabaya, 30 Oktober 1904, wafat pada tanggal 18 Januari 1985. Selama kepemimpinannya, Universitas Brawijaya dalam proses penegerian. Banyak tenaga, pikiran serta harta pribadi dicurahkan untuk proses ini. Jebolan Doktor Lomonosov, Rusia ini memiliki lobi yang sangat kuat termasuk dengan Presiden Sukarno dan sangat menentukan proses penegerian dari Universitas Brawijaya. | ||||
2 | Brigjen. Prof. Dr. dr. Eri Soedewo |
1966 | 1966 | |
Brigjen. Prof. Dr. dr. Eri Soedewo adalah Rektor Universitas Brawijaya pertama yang berasal dari kalangan militer (1966). Dokter ahli bedah yang berpangkat Brigadir Jendral ini mengemban tugas mengembalikan fungsi perguruan tinggi di Jawa Timur selama terjadi kekacauan politik saat itu. Selain sebagai Ketua Presidium Universitas Brawijaya, ia juga menjadi Koordinator Perguruan Tinggi Negeri se-Jawa Timur, Pejabat Rektor Universitas Airlangga, Ketua Presidium IKIP Malang, Ketua Presidium IKIP Surabaya dan anggota kehormatan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). | ||||
3 | Mayjen Moejadhi |
1966 | 1969 | |
Panglima Daerah Militer (Pangdam) V Brawijaya ini ditugaskan sebagai Rektor Universitas Brawijaya dengan misi utama menormalkan kehidupan kampus yang sedang bergolak sebagai imbas situasi politik G30S-PKI di luar kampus pada saat itu. Setelah berhasil mengendalikan situasi, ia mengakhiri tugasnya sebagai rektor dan mendapat tugas belajar di SESKOAD. Beliau juga mengambil bagian dalam pendirian Grup 2 Sandi Yudha Para Komando atau dikenal dengan grup 2 Kopassus TNI AD. | ||||
4 | Prof. Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo |
1969 | 1973 | |
Prof. Dr. Ir. Moeljadi Banoewidjojo menjabat sebagai rektor tahun 1969-1973, dia lahir di Ponorogo, November 1924, wafat pada tanggal 7 November 1990. Banyak hal telah dilakukan guru besar Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (FP) ini selama kariernya sebagai rektor, antara lain pengadaan tenaga dosen maupun staf administrasi dalam jumlah besar, mengirim ratusan dosen untuk mengajar di Universitas Putra Malaysia serta sangat berperan dalam proses pembebasan dan perluasan tanah Kampus Dinoyo secara bertahap. | ||||
5 | Prof. Dr. Darji Darmodiharjo, LLM | 1973 | 1979 | |
Prof. Darji Darmodiharjo, LLM menjabat sebagai rektor pada tahun 1973 sampai 1979, beliau lahir di Blora, 5 Maret 1920. Alumni Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Brawijaya yang berpangkat Kolonel TNI AD ini saat menjabat rektor, antara lain menetapkan singkatan “Unibraw” sebagai pengganti “Unbra”, menjadikan Kampus Dinoyo sebagai kampus utama dengan memindahkan Kantor Pusat dari Jalan Guntur dan gedung kuliah dari kawasan Kotalama ke Kampus Dinoyo. Sebelum habis masa jabatannya selaku rektor, Prof Darji diangkat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. | ||||
6 | Prof. Dr. Harsono, M.Ec | 1979 | 1987 | |
Prof. Dr. Harsono, M.Ec menjabat sebagai rektor tahun 1979-1987, lahir di Surabaya, 8 September 1939, wafat 3 Juni 1999. Guru besar FEB ini sewaktu menjadi rektor berperan besar dalam pembebasan tanah untuk Kampus Dinoyo dan pembangunan fasilitas fisik berupa gedung-gedung, antara lain gedung Kantor Pusat (lama), Perpustakaan Pusat, Asrama Mahasiswa, gedung Kuliah Bersama, gedung-gedung laboratorium Biologi, Fisika, Kimia, dan Komputer, gedung serbaguna Sasana Samanta Krida, kompleks Politeknik, dan gedung-gedung lain di Kampus Dinoyo. | ||||
7 | Prof. Drs. Zainal Arifin Achmady, MPA | 1987 | 1993 | |
Prof. Drs. Zainal Arifin Achmady, MPA menjabat sebagai rektor tahun 1987-1993, lahir di Jember, 10 September 1940. Guru besar Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) ini sangat berdisiplin. Saat menjadi Rektor, terselenggara Simposium Nasional Cendekiawan Muslim Indonesia di Kampus Universitas Brawijaya yang berujung pada pembentukan Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI). Selain itu banyak pembangunan fasilitas pembangunan fisik seperti gedung Rektorat berlantai 8 dan gedung Widyaloka. Prof ZA Achmady diangkat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 1993 sebelum masa jabatannya berakhir. | ||||
8 | Prof. Dr. Ir. Hasyim Baisoeni, M.Eng | 1994 | 1998 | |
Prof. Dr. Ir. Hasyim Baisoeni, M.Eng menjabat sebagai rektor tahun 1994-1998, lahir di Pamekasan, 15 April 1937. Guru besar fakultas teknik yang selama masa jabatannya banyak mendorong dosen untuk studi lanjut dan banyaknya dosen yang berhasil menjadi Guru Besar, dibentuknya Pembantu Rektor IV bidang Perencanaan dan Kerjasama, dibentuknya BAPSI (Biro Administrasi dan Sistem Informasi), dan mulai diresmikan penggunaan website resmi UB dan aplikasi SIMPT terpadu. | ||||
9 | Prof. Dr. Eka Afnan Troena, MBA | 1998 | 2002 | |
Prof. Dr. Eka Afnan Troena, MBA menjabat sebagai rektor tahun 1998-2002, lahir di Sidoarjo, 12 Agustus 1942. Pada masa kepemimpinannya, doktor lulusan Harvard ini dikenal sangat visioner dan mulai menerima mahasiswa asing dari berbagai negara dan dimulainya era jaringan serat optik untuk pengembangan teknologi informasi (TI) di kampus lewat pelaksanaan distance learning bekerjasama dengan Keio University, Jepang. Ia juga memulai program pemberian beasiswa besar-besaran untuk studi lanjut bagi sivitas akademika UB. Selain itu, ia juga menyusun rencana jangka panjang UB yang nantinya akan dikenang sebagai Visi Brawijaya 2030. | ||||
10 | Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, M.Agr.Sc | 2002 | 2006 | |
Prof. Dr. Ir. Bambang Guritno, M.Agr.Sc, menjabat sebagai rektor tahun 2002-2006, diahirkan di Surabaya, 7 Juni 1945. Guru besar budidaya pertanian ini adalah rektor pertama yang secara demokratis di era reformasi. Beliau mencanangkan visi menjadikan UB sebagai perguruan tinggi terkemuka melewati batas wilayah nasional, melakukan persiapan-persiapan untuk menjadi perguruan tinggi otonom, mengupayakan peningkatan kualitas dosen melalui studi lanjut, memperluas kerjasama luar negeri, mengadakan penataan jenjang karier staf administrasi, merintis pemberian subsidi biaya perjalanan haji bagi karyawan, serta menempatkan perencanaan sebagai dasar penetapan program dan kegiatan UB. | ||||
11 | Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, MS | 2006 | 2014 | |
Prof. Dr. Ir. Yogi Sugito, MS menjabat sebagai rektor pada tahun 2006 sampai 2014, beliau lahir di Tulungagung, 10 Juni 1951. Pada masa kepemimpinan guru besar Fakultas Pertanian ini, Universitas Brawijaya diarahkan untuk menjadi entrepreneurial university yang bertaraf internasional, dibuat logo Universitas Brawijaya, mulai diperkenalkan singkatan “UB” menggantikan “Unibraw”, diberlakukan SPP proporsional bagi mahasiswa baru, dibangun gedung pusat bisnis, gedung kuliah FEB, gedung Pusat Pendidikan Fakultas Kedokteran, tugu rektorat,
dan pembentukan Laboratorium Sentral Ilmu Hayati. Rektor ini sangat memperhatikan keindahan, keamanan, dan kenyamanan kampus. | ||||
12 | Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS | 2014 | 2018 | |
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS adalah rektor UB ke-12 yang menjabat mulai tahun 2014. Beliau lahir di Malang 26 November 1958. Pada masa kepemimpinan guru besar teknik pengairan ini, UB secara konsisten masuk 5 universitas terbaik di Indonesia dan berhasil menerapkan sistem remunerasi kinerja dosen, tenaga kependidikan sekaligus reformasi birokrasi. Rumah Sakit Akademik UB, Rumah Sakit Hewan dan puluhan laboratorium riset juga telah diresmikan dan mulai beroperasi. Secara mengagumkan, UB meraih hattrick juara PIMNAS dan mendapatkan piala tetap. Dalam bidang kerjasama, UB berhasil mendapatkan hak
kelola hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan seluas 544 ha yang kemudian diberi nama UB Forest. | ||||
13 | Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS | 2018 | Petahana | |
Prof. Dr. Ir Nuhfil Hanani AR, MS adalah rektor UB ke-13 yang mulai menjabat tahun pada Juli 2018. Beliau lahir di Jember, 28 November 1958 dan terpilih berdasarkan proses PILREK (Pemilihan Rektor) yang dilaksanakan pada 23 Mei 2018 di Gedung Widyaloka UB. Sebelumnya, ia adalah dekan Fakultas Pertanian (FP UB). Di masa kepempimpinannya, UB resmi menjadi PTN BH dan melakukan komersialisasi besar-besaran dalam rangka meraih kemajuan kampus yang pesat serta internasionalisasi di seluruh aspek untuk menjadi World Class Entreprenurial University secara all out. |