Lompat ke isi

Singa Salju: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Pierrewee (bicara | kontrib)
Baris 8: Baris 8:


==Dalam kebudayaan Tibet==
==Dalam kebudayaan Tibet==
Singa salju sering disebutkan dalam lagu-lagu rakyat Tibet dan peribahasa. Diperkirakan hewan ini tinggal di pegunungan tertinggi karena merupakan "raja binatang buas" yang akan menabrak binatang-binatang lain dari tingkat yang lebih rendah. Singa salju juga bisa mewakili para pertapa dan [[yogi]] yang tinggal di ketinggian pegunungan.<ref name="snow lion"/> [[Marpa Lotsawa|Marpa]] dipanggil untuk menafsirkan makna ketika, "yogi besar Tibet, Milarepa, pernah memiliki mimpi kenabian yang mencakup singa salju."<ref name=":0" />
Singa salju sering disebutkan dalam lagu-lagu rakyat Tibet dan peribahasa. Diperkirakan hewan ini tinggal di pegunungan tertinggi karena merupakan "raja binatang buas" yang akan menabrak binatang-binatang lain dari tingkat yang lebih rendah. Singa salju juga bisa mewakili para pertapa dan [[yogi]] yang tinggal di ketinggian pegunungan.<ref name="snow lion"/> [[Marpa Lotsawa|Marpa]] dipanggil untuk menafsirkan makna ketika, "praktisi yogi besar Tibet, Milarepa, pernah memiliki mimpi kenabian yang mencakup singa salju."<ref name=":0" />


==Lihat juga==
==Lihat juga==

Revisi per 28 November 2018 12.08

Snow Lion seperti yang digambarkan dalam Lambang Tibet.

Singa Salju, kadang-kadang juga Singasalju (Tibet: གངས་སེང་གེ་Wylie: gangs seng ge; Hanzi: 瑞獅; Pinyin: ruìshī), adalah hewan surgawi dari Tibet. Hewan ini adalah lambang Tibet, mewakili pegunungan bersalju dan gletser Tibet,[1] dan mungkin juga melambangkan kekuasaan dan kekuatan, dan keberanian dan sukacita, timur dan unsur bumi.[2][3] Hewan ini merupakan salah satu Empat Kemuliaan.[4] Hewan ini tersebar di seluruh pegunungan, dan umumnya digambarkan berwarna putih dengan bulu tengkuk pirus.

Sebagai lambang nasional Tibet

Bendera Tibet, digunakan antara tahun 1912 dan 1950. Lambang ini menampilkan dua Singa Salju di antara unsur-unsur lainnya dan masih terus digunakan oleh Pemerintahan Tibet dalam Pengasingan, tetapi dilarang di Republik Rakyat Tiongkok

Dari tahun 1909 hingga 1959, singa salju tunggal atau sepasang dari mereka digunakan sebagai lambang Tibet nasional pada koin, prangko, uang kertas, dan bendera nasional Tibet. Versi yang ditampilkan di sebelah kanan dengan dua Singa Salju diperkenalkan oleh Dalai Lama ke-13 pada tahun 1912 berdasarkan panji-panji militer lama, dan masih digunakan oleh Pemerintah Tibet dalam Pengasingan.[1] Bendera ini populer dikenal sebagai Bendera Singa Salju(gangs seng dar cha).[5]

Dalam kebudayaan Tibet

Singa salju sering disebutkan dalam lagu-lagu rakyat Tibet dan peribahasa. Diperkirakan hewan ini tinggal di pegunungan tertinggi karena merupakan "raja binatang buas" yang akan menabrak binatang-binatang lain dari tingkat yang lebih rendah. Singa salju juga bisa mewakili para pertapa dan yogi yang tinggal di ketinggian pegunungan.[1] Marpa dipanggil untuk menafsirkan makna ketika, "praktisi yogi besar Tibet, Milarepa, pernah memiliki mimpi kenabian yang mencakup singa salju."[6]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ a b c Mona Schrempf (2002), Toni Huber, ed., Amdo Tibetans in Transition: Society and Culture in the Post-Mao Era (PDF), Brill, hlm. 147–169, ISBN 9004125965 
  2. ^ "Legend of the SnowLion". Snow Lion Tour. 
  3. ^ "Tibetan Buddhist Symbols". A view on Buddhism. 
  4. ^ Rudy Harderwijk. "The Four Dignities". Symbols of Tibetan Buddhism. A View on Buddhism. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 13, 2004. Diakses tanggal 2007-01-19. 
  5. ^ Lama Jabb (10 June 2015). Oral and Literary Continuities in Modern Tibetan Literature: The Inescapable Nation. Lexington Books. hlm. 35. ISBN 9781498503341. 
  6. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama :0

Pranala luar