Lompat ke isi

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- di tahun + pada tahun)
Kota Sentani
Baris 20: Baris 20:
<references />
<references />


[[Kategori:Penulis Indonesia]]
[[Kategori:Penulis Lampung]]
[[Kategori:Penulis bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Penulis bahasa Indonesia]]
[[Kategori:Novelis Indonesia]]
[[Kategori:Novelis Lampung]]
[[Kategori:Tokoh Lampung]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandar Lampung]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]

Revisi per 6 Maret 2019 03.36

Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (lahir 10 Oktober 1993) adalah seorang sastrawan Indonesia. Salah satu novelnya yang berjudul Semua Ikan di Langit menjadi juara dalam sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2016.[1]

Kehidupan pribadi

Ziggy lahir dengan nama yang sama untuk keempat bersaudara, dengan nama depan Ziggy. Ia sendiri berspekulasi bahwa orangtuanya terinspirasi dari album The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars karya David Bowie. Nama belakang yang ayahnya berikan untuk masing-masing anak berbeda.[2]

Pada bulan Maret 2017, Ziggy dilaporkan sedang menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat.[2] Ia masuk ke fakultas hukum dengan mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang pengacara.[2]

Karier

Sejak tahun 2010, Ziggy terhitung telah menerbitkan 27 buku.[2] Buku pertama yang ia tulis berjudul Indigo Girl pada tahun 2010.[3] Cita-cita awal Ziggy adalah untuk menjadi penulis buku anak, namun setelah melihat bahwa pasar untuk buku anak tergolong sulit, maka ia pun menjadi penulis novel. Ziggy mengaku bahwa mungkin obsesinya untuk menjadi penulis buku anak mempengaruhi gaya penulisannya saat ini.[2]

Penerimaan

Zen Hae, seorang sastrawan Indonesia, menilai bahwa novel Ziggy adalah novel kompleks yang merupakan gabungan antara cerita anak, fantasi, fiksi ilmiah, dongeng, hingga mitos penciptaan dunia.[4]

Novelnya yang berjudul Di Tanah Lada menjadi juara kedua dalam sayembara novel tahunan yang diadakan oleh Dewan Kesenian Jakarta pada tahun 2015.[3] Tahun berikutnya, Semua Ikan di Langit menjadi juara sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta tahun 2016.[1]

Pandangan terkait kepenulisan

Terlepas dari kiprahnya di dunia sastra, Ziggy diketahui tidak ingin masuk ke dunia sastra melalui kampus. Ia takut tulisannya menjadi "terbatas" dan "menulis jadi structured", dan takut merasa terkekang apabila masuk jurusan susastra.[2]

Referensi

  1. ^ a b Ratnasari, Yuliana (16 Desember 2016). "Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Juarai Sayembara DKJ 2016". Tirto.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2018. Diakses tanggal 4 Mei 2018. 
  2. ^ a b c d e f Monalisa (21 Maret 2017). "Bincang-bincang bersama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (2)". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2018. Diakses tanggal 4 Mei 2018. 
  3. ^ a b Nugroho, Andi (21 Maret 2017). "Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie Cerita Soal Proses Kreatifnya". harnas.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2018. Diakses tanggal 4 Mei 2018. 
  4. ^ antaranews.com. "Bincang-bincang bersama Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie (1) - ANTARA News". Antara News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Juli 2018. Diakses tanggal 30 Juni 2018.