Ayam pelung: Perbedaan antara revisi
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
Baris 33: | Baris 33: | ||
{{burung-stub}} |
{{burung-stub}} |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Kabupaten Cianjur]] |
||
[[Kategori: |
[[Kategori:Ras ayam]] |
Revisi per 9 Mei 2019 09.20
Negara asal | Indonesia |
---|---|
Karakteristik | |
Berat | Jantan: 5-6 kg |
Klasifikasi |
Ayam pelung adalah ras ayam lokal unggul dari daerah Cianjur, Jawa Barat. Berbeda dengan kebanyakan biakan ayam yang diseleksi untuk penampilan fisik, ayam pelung diseleksi karena suara kokokannya yang panjang dan memiliki lagu, seperti ayam ketawa dan ayam Berg. Tentu saja hanya ayam jantan yang memiliki sifat ini.
Ciri
Ukuran ayam ini relatif besar dengan bulu yang berkilau. Tidak ada standar khusus untuk fisik, tetapi telah ada standar bagi alunan suara kokokan. Ayam dewasa berukuran 5-6 kg dengan tinggi 40-50 cm.
Sejarah
Penangkar dan pemulia pertama ayam ini adalah seorang petani dan tokoh agama dari Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Cianjur, bernama H. Djarkasih (Mama' Acih). Ia memulai penangkaran sejak tahun 1850 dengan mengambil seekor ayam jantan muda yang diamatinya memiliki kokokan lebih panjang daripada yang lainnya. Penangkaran dilakukan pertama kali dengan mengawinsilangkan dengan ayam betina biasa.[1].
Kontes
Kontes dan lomba ayam pelung telah menjadi kegiatan rutin bagi penggemar-penggemar fanatiknya. Bahkan dalam kunjungan ke Indonesia, Pangeran Mahkota Naruhito dari Jepang, yang dikenal sebagai pemulia ayam ras, menaruh perhatian terhadap ras ini dan membawa beberapa contoh ke Jepang untuk dibiakkan lebih lanjut.
Catatan kaki
- ^ Ayam pelung, dari laman resmi Kabupaten Cianjur