Sastra Jawa-Bali: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Robot: Cosmetic changes |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
* [[Kidung Tantri Demung]], Ida Padanda Nyoman Pidada dan adiknya Ida Padanda Ketut Pidada, 1728 Masehi. |
* [[Kidung Tantri Demung]], Ida Padanda Nyoman Pidada dan adiknya Ida Padanda Ketut Pidada, 1728 Masehi. |
||
{{ |
{{sastra-stub}} |
||
[[Kategori:Sastra Jawa]] |
|||
[[ms:Sastera Jawa-Bali]] |
[[ms:Sastera Jawa-Bali]] |
Revisi per 30 Juni 2008 03.18
Bali ditaklukkan oleh Majapahit pada tahun 1343 Masehi. Setelah itu, pemerintahan gaya Jawa diterapkan di Bali. Para bangsawan Bali juga berasal dari Jawa.
Setelah agama Islam berjaya di Jawa semenjak abad keenam belas, konon banyak orang-orang Jawa dari kalangan bangsawan yang melarikan diri ke Bali. Hal ini pantas dipertentangkan, sebab proses Islamisasi di Jawa berjalan secara sangat bertahap.
Tema-tema yang dibahas dalam sastra Jawa-Bali mencerminkan apa yang pernah populer di Jawa pada masa Kerajaan Majapahit sebab Sastra Jawa-Bali merupakan terusan Sastra Jawa Tengahan.
Daftar Karya Sastra
Lain-Lain
- Kidung Malat atau Kidung Panji Amalat Rasmi.
- Kidung Tantri Kediri, abad 17 - 18 Masehi.
- Kidung Tantri Demung, Ida Padanda Nyoman Pidada dan adiknya Ida Padanda Ketut Pidada, 1728 Masehi.