Lompat ke isi

Kereta api bisnis: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 115: Baris 115:
|-
|-
| [[Kereta api Lodaya|Lodaya]]
| [[Kereta api Lodaya|Lodaya]]
| [[Stasiun Solo Balapan|SLO]] - [[Stasiun Bandung|BD]]
| rowspan="2" | [[Stasiun Solo Balapan|SLO]] - [[Stasiun Bandung|BD]]
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| Eksekutif Plus dan Premium Plus
| rowspan="2" | Solo Balapan (SLO)
| rowspan="2" | Solo Balapan (SLO)
Baris 122: Baris 122:
|-
|-
| [[Kereta api Lodaya|Lodaya Tambahan]]
| [[Kereta api Lodaya|Lodaya Tambahan]]
| [[Stasiun Solo Balapan|SLO]] - [[Stasiun Bandung|BD]]
| Eksekutif dan Bisnis AC
| Eksekutif dan Bisnis AC
| CC201/CC203/CC206
| CC201/CC203/CC206

Revisi per 30 Juli 2019 05.14

Interior kereta kelas bisnis KA Sawunggalih Utama yang telah dilengkapi AC
Interior kereta bisnis AC milik Daop V Purwokerto yang khas dengan rak bagasinya yang mirip dengan kelas eksekutif.

Kereta api bisnis adalah kelas kereta penumpang di bawah kelas eksekutif dan di atas kelas ekonomi.

Kini, seluruh kereta kelas bisnis di indonesia telah dilengkapi dengan penyejuk udara (AC). Jumlah kursi dalam kereta campuran lebih banyak dibandingkan kereta api eksekutif yaitu sebanyak 64 penumpang, tetapi masih lebih sedikit dibandingkan kereta ekonomi yang kapasitasnya sebanyak 80/106 Penumpang. Sama seperti kelas ekonomi AC, setiap gerbong dilengkapi 6 unit AC.

Kereta bisnis, pada umumnya ditarik lokomotif besar seperti CC 201, CC 203, atau CC 204. Tetapi CC 206 kadangkala dioperasikan untuk menggantikan ketiga jenis lokomotif tersebut.

Penomoran

Pada awalnya, kode kereta kelas bisnis hingga tahun 1986 adalah BW. Kemudian, format penomoran untuk kereta kelas bisnis yang berlaku sejak tahun 1986 yaitu K2-xxyzz. Artinya, K2 adalah gerbong bisnis, xx adalah tahun mulai operasi, y adalah jenis bogie, dan zz (nomor urut). Misalnya: K2-65534 artinya kereta kelas 2 (bisnis) yang mulai dinas tahun 1965 dengan jenis bogie '5' (bogie tipe NT.11/TB.398) urutan ke-34 ditambah dua atau tiga alfabet yang artinya kereta itu milik dipo tertentu.

Dengan berlakunya Peraturan Menteri Perhubungan No. KM 45 Tahun 2010, penomoran diubah. Semua gerbong menggunakan format penomoran K2 x yy zz. Artinya, K2 adalah gerbong bisnis, x adalah jenis penarik: 0 untuk lokomotif, 1 untuk Kereta Rel Listrik, 2 untuk Kereta Rel Diesel Elektrik, serta 3 untuk Kereta Rel Diesel Hidraulik; yy adalah tahun operasi, dan zz adalah nomor urut operasi. Contoh: K2 0 80 27 JAKK, artinya kereta bisnis yang ditarik lokomotif (0) mulai dinas tahun 1980 (80), dan memiliki nomor urut 27 dan diikuti dua atau tiga huruf alfabet yang menandakan kepemilikan Dipo Induk Jakarta Kota (JAKK).

Pengoperasian

Kereta api bisnis ini dibagi dua menjadi kereta api kelas campuran dan kelas bisnis saja.

Pada umumnya, harga tiket yang ditawarkan oleh PT KAI di bawah kelas eksekutif dan lebih mahal dari kelas ekonomi, namun kini kereta api ekonomi ada yang lebih mahal khususnya untuk kelas ekonomi AC plus dan ekonomi AC premium. Akan tetapi, kenyamanan yang ditawarkan berada sedikit di atas ekonomi AC, dengan kapasitas penumpang yang lebih sedikit (64 kursi), serta jenis kursinya yang empuk dan sandarannya dapat diatur (reclining seat).

Kereta kelas bisnis (termasuk kereta makan, kereta makan pembangkit) ada yang diproduksi tahun 1964, 1965, 1978, 1980, 1981, 1982, 1984, 1985, 1986, 1991, dan terakhir 1996. KA buatan 1978, 1982, dan 1986 adalah yang paling mendominasi. Awalnya, kereta api bisnis diimpor dari luar negeri, tetapi sejak tahun 80-an, kereta bisnis dapat diproduksi oleh PT INKA.

Livery kereta kelas bisnis terbaru sama seperti yang ada di kereta Jayabaya, tetapi dengan pintu berwarna abu-abu. Livery ini juga dijadikan patokan untuk seluruh kereta ekonomi dan eksekutif yang sudah ada maupun yang baru.

Wacana penghapusan

Sebelum wacana penghapusan terlihat, sebenarnya kereta kelas bisnis sudah tidak diproduksi lagi sejak tahun 1996. Kereta kelas bisnis terakhir diproduksi oleh PT INKA Madiun sejumlah 3 unit pada masa itu. Sejak saat itu, PT INKA belum membuat KA bisnis baru lagi, karena rencananya, kereta kelas bisnis terancam dihapus.[1]

Sejak tahun 2011, kebijakan penghapusan kelas bisnis pun mulai terlihat. Dimulai dengan banyaknya kereta kelas bisnis dimodifikasi menjadi kereta bagasi (bagasi bercat hijau 1 pintu), kereta wisata (Jawa, Sumatra, Imperial, dan Priority), kereta makan kelas eksekutif (M1), kereta pembangkit (P), dan ada yang diretrofit menjadi KA eksekutif (K1).[1] Sementara beberapa unit kereta bisnis yang sudah uzur dan tidak dapat dimodifikasi pun dipensiunkan.

Perlahan-lahan kereta bisnis juga diganti, seperti KA Fajar dan Senja Utama Semarang yang diganti dengan KA Menoreh (ekonomi AC), KA Senja Kediri yang dulunya bisnis sekarang diganti dengan KA Majapahit kelas ekonomi AC, KA Jayabaya Utara, yang dulu kelas bisnis dan diluncurkan kembali sebagai KA ekonomi AC sebagai Jayabaya saja, dan pada kereta campuran, terlihat bahwa kereta kelas bisnis lebih sedikit dibandingkan eksekutif, meskipun dulu kereta bisnis dalam satu rangkaian kereta campuran seperti Cirebon Ekspres, bisa lebih banyak dari eksekutifnya. Kereta bisnis juga perlahan dihilangkan pada kereta kelas campuran seperti Purwojaya, yang kelasnya telah menjadi eksekutif sepenuhnya.

Penghapusan Kereta Bisnis

Kereta kelas Bisnis perlahan mulai dihapuskan sejak September 2016, dibuktikan dengan berubahnya kelas Bisnis di KA Mutiara Selatan, KA Fajar Utama Yogya, serta KA Senja Utama Yogya menjadi kelas Ekonomi AC plus non-PSO dengan rangkaian baru produksi PT INKA tahun 2016. Namun, sejak 15 Oktober 2016 ketiga kereta tersebut kembali menggunakan rangkaian kelas Bisnis karena kereta ekonomi AC Plus New Image buatan tahun 2016 memiliki jarak antar tempat duduk yang terlalu sempit untuk jarak jauh. Namun pada akhirnya, kereta tersebut mendapatkan kelas campuran, eksekutif dan ekonomi AC premium. Dengan berbagai perbaikan untuk meningkatkan kenyamanan dan ruang kaki pada kelas ekonomi AC premium, akhirnya posisi kereta bisnis pun dapat tergantikan.

Peremajaan Rangkaian Kereta Bisnis menjadi Kereta Ekonomi AC Plus dan Kereta Eksekutif Stainless Steel

  • Mulai 3 Oktober 2016, KA Mutiara Selatan, KA Bogowonto dan KA Gajah Wong sudah menggunakan rangkaian baru Ekonomi AC Plus 2016 trainset 1, 2, 3 dan 4 yang menyebabkan KA Fajar Utama YK dan KA Senja Utama YK telah berhenti operasi dan sebagian gerbong Kereta Bisnis milik Dipo Bandung, Yogyakarta dan Jakarta Kota dihibahkan ke Jerakah.
  • Mulai 1 November 2016, KA Ranggajati, KA Tegal Bahari dan Cirebon Ekspres sudah menggunakan rangkaian baru Ekonomi AC Plus 2016 dengan nomor K3 0 16 41 - K3 0 16 48 untuk KA Ranggajati, K3 0 16 49 - K3 0 16 52 untuk KA Tegal Bahari dan K3 0 16 53 - K3 0 16 60 untuk KA Cirebon Ekspres.
  • Mulai 13 Maret 2017, Rangkaian Ekonomi AC Plus 2016 mulai disebarluaskan beserta karena KA Mutiara Selatan menggunakan K3 0 16 01 - K3 0 16 08 dan kereta difabel K3 0 16 05 dan K3 0 16 06, KA Malabar menggunakan K3 0 16 09 - K3 0 16 14 dan kereta difabel K3 0 16 15 dan K3 0 16 16, KA Lodaya 75-78 menggunakan K3 0 16 17 - K3 0 16 19 dan kereta difabel K3 0 17 41, KA Lodaya 76-77 menggunakan K3 0 16 20, K3 0 17 42 dan K3 0 17 43 serta kereta difabel K3 0 17 44, Argo Parahyangan menggunakan K3 0 17 45 - K3 0 17 53 beserta kereta difabel K3 0 17 54 - K3 0 17 56 dan Sancaka menggunakan K3 0 17 57 - K3 0 17 62 beserta kereta difabel K3 0 17 63 - K3 0 17 64.
  • Mulai 1 Maret 2018, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, KA Lodaya 76-77, KA Argo Parahyangan sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel 2018 dengan nomor K1 0 18 41 - K1 0 18 52 untuk KA Argo Parahyangan, K1 0 18 53 - K1 0 18 60 untuk KA Malabar, K1 0 18 61 - K1 0 18 68 untuk KA Mutiara Selatan, K1 0 18 69 - K1 0 18 72 untuk KA Lodaya 2
  • Mulai 24 Maret 2018, Sribilah U46-U47 sudah menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 17 65 - K3 0 17 74 yang merupakan rangkaian eks Mantab Depot Jakarta Kota. Namun, tanggal 30 April 2019 terakhir beroperasi dan dikirim ke Depot Kereta Api Siantar untuk digunakan oleh Siantar Ekspres
  • Mulai 27 Maret 2018, Sancaka 84-85 dan Malioboro Ekspres sudah menggunakan rangkaian Kereta Eksekutif Stainless Steel 2018 dengan nomor K1 0 18 93 - K1 0 18 100 untuk Malioboro Ekspres dan K1 0 18 101 - K1 0 18 104 untuk Sancaka 84-85
  • Mulai 17 April 2018, Sancaka 83-86 dan Mutiara Timur 87-90 sudah menggunakan rangkaian Kereta Eksekutif Stainless Steel 2018 dengan nomor K1 0 18 145 - K1 0 18 148 untuk Mutiara Timur 87-90 dan K1 0 18 149 - K1 0 18 152 untuk Sancaka 83-86 serta K3 0 18 01 - K3 0 18 04 khusus kelas Ekonomi AC Plus untuk Mutiara Timur 87-90.
  • Mulai 2 Juni 2018, KA Gumarang, KA Pangrango 1, KA Ciremai Ekspres 1, KA Kamandaka 1, KA Lodaya 1 dan KA Senja Utama Solo sudah menggunakan rangkaian Kereta Eksekutif Stainless Steel 2018 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K1 0 18 173 - K1 0 18 180, K3 0 18 05 - K3 0 18 08 untuk KA Gumarang, K1 0 18 181 - K1 0 18 184, K3 0 18 09 - K3 0 18 12 untuk KA Pangrango 1, K1 0 18 185 - K1 0 18 188, K3 0 18 13 - K3 0 18 16 untuk KA Ciremai Ekspres 1, K1 0 18 189 - K1 0 18 192 untuk KA Kamandaka 1, K1 0 18 193 - K1 0 18 196 untuk KA Lodaya 1 dan K3 0 18 17 - K3 0 18 36 untuk KA Senja Utama Solo.
  • Mulai 11 Juni 2018, Kuala Stabas diresmikan dengan menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus eks Mantab Depot Kereta Api Madiun rangkaian K3 0 17 75 - K3 0 17 84 namun mulai tanggal 28 Mei 2019 sudah diperpanjang ke Lubuklinggau via Prabumulih dan setengahnya dimutasi ke Depo Kereta Api Lubuklinggau.
  • Mulai 27 Agustus 2018, KA Sawunggalih sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 197 - K1 0 18 204 dan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 37 - K3 0 18 44.
  • Mulai 1 September 2018, KA Wijayakusuma untuk Depot Kereta Api Banyuwangi Baru menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 45 - K3 0 18 54.
  • Mulai 28 September 2018, KA Purwojaya, KA Kamandaka 2 dan KA Kutojaya Utara sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 205 - K1 0 18 208 untuk Purwojaya, K1 0 18 209 - K1 0 18 212 untuk Kamandaka serta Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 55 - K3 0 18 58 untuk Purwojaya dan K3 0 18 59 - K3 0 18 68 untuk Kutojaya Utara
  • Mulai 29 Oktober 2018, KA Ranggajati, Tegal Bahari dan Cirebon Ekspres sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 223 - K1 0 18 230 untuk Ranggajati, K1 0 18 231 - K1 0 18 234 untuk Tegal Bahari dan K1 0 18 235 - K1 0 18 242 untuk Cirebon Ekspres
  • Mulai 15 Desember 2018, KA Mutiara Timur 88-89 sudah menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 243 - K1 0 18 246 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 18 69 - K3 0 18 72.
  • Mulai 20 Desember 2018, KLB Tambahan BW-SGU-SBI-PSE-THB-MER diluncurkan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 247 - K1 0 18 258 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K1 0 18 73 - K1 0 18 84
  • Mulai 2 Januari 2019, KA Pangandaran diluncurkan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 18 259 - K1 0 18 266 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K1 0 18 85 - K1 0 18 92
  • Keterangan: Karena semua kereta sudah menggunakan kereta Eksekutif Stainless Steel walaupun ada yang masih menggunakan Ekonomi AC Plus keluaran 2010-2017, seluruh Kereta Eksekutif dan Kereta Bisnis yang masih tersisa milik Daop 1, 2 dan 3 dimutasi ke Divre 1 sedangkan milik Daop 4, 5 dan 6 dimutasi ke Divre 2 sedangkan Daop milik Daop 7, 8 dan 9 dimutasi ke Divre 3 untuk memenuhi sarana Gerbong Kereta Penumpang dan sebagai ujicoba Ditjen Perhubungan cq Balai Teknik Perkeretaapian Medan dan Palembang untuk sebagai ujicoba pembangunan rel Trans Sumatera sedangkan di Padang untuk ujicoba jalur rel yang mati.
  • Mulai 1 Februari 2019, KA Brantas, KA Kertajaya dan KA Kutojaya Selatan menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 19 01 - K3 0 19 20 untuk KA Brantas, K3 0 19 21 - K3 0 19 48 untuk KA Kertajaya dan K3 0 19 49 - K3 0 19 58 untuk KA Kutojaya Selatan
  • Mulai 17 Februari 2019, KA Mataram dan KA Jaka Tingkir sudah ditambah rangkaiannya dengan menggunakan rangkaian kereta Ekonomi AC Plus 2014 dengan nomor K3 0 14 42 - K3 0 14 45 untuk Mataram dan K3 0 14 46 - K3 0 14 49 untuk Jaka Tingkir serta Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 01 - K1 0 19 04 untuk Mataram dan K1 0 19 05 - K1 0 19 08 untuk Jaka Tingkir.
  • Mulai 5 Mei 2019, Dolok Martimbang diresmikan dengan menggunakan rangkaian Ekonomi AC Plus eks KA Tawang Jaya Plus dengan nomor K3 0 17 85 - K3 0 17 94.
  • Mulai 14 Mei 2019, Pangrango 2 diresmikan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 09 - K1 0 19 12 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 19 69 - K3 0 19 72.
  • Mulai 28 Mei 2019, Limex Sriwijaya menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 13 - K1 0 19 20 dan Ekonomi AC Plus dengan nomor K3 0 19 73 - K3 0 19 80.
  • Mulai 1 Juni 2019, Ciremai Ekspres 2 dan Purwojaya 2 diresmikan dengan menggunakan rangkaian Eksekutif Stainless Steel dengan nomor K1 0 19 21 - K1 0 19 24 untuk Ciremai Ekspres, K3 0 19 25 - K1 0 19 28 untuk Purwojaya sedangkan K3 0 19 81 - K3 0 19 84 untuk Ciremai Ekspres dan K3 0 19 85 - K3 0 19 88 untuk Purwojaya.

Kereta api kelas campuran di Indonesia

Layanan kereta api kelas campuran (eksekutif-bisnis, eksekutif-bisnis-ekonomi, dan eksekutif (plus/satwa)-ekonomi (plus/new image/premium plus) di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra (Mulai 1 Maret 2019)

Nama Kereta Api Relasi Kelas Dipo Induk Lokomotif Lokal
Argo Parahyangan BD - GMR Eksekutif Plus dan Premium Plus Bandung (BD) CC206 Daerah Operasi II Bandung
Argo Parahyangan Tambahan Malam
Sawunggalih Utama KTA - PSE Kutoarjo (KTA) CC201/CC203/CC206 Daerah Operasi V Purwokerto
Sawunggalih Tambahan (Eksekutif &) Bisnis AC CC201/CC203
Wijayakusuma CP - BWB Eksekutif Satwa dan Premium Plus Purwokerto (PWT) CC201/CC203/CC204
Gumarang PSE - SBI Eksekutif dan Bisnis AC Jakarta Kota (JAKK) CC206 Daerah Operasi I Jakarta
Jayabaya PSE - ML (Eksekutif Satwa &) Ekonomi AC Plus
Majapahit Malang (ML) CC201/CC203 Daerah Operasi VIII Surabaya
Lodaya SLO - BD Eksekutif Plus dan Premium Plus Solo Balapan (SLO) CC206 Daerah Operasi VI Yogyakarta
Lodaya Tambahan Eksekutif dan Bisnis AC CC201/CC203/CC206
Cirebon Ekspres CN - GMR Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image Cirebon (CN) CC206 Daerah Operasi III Cirebon
Tegal Bahari TG - GMR
Sancaka YK YK - SGU Eksekutif Plus dan Premium Plus Yogyakarta (YK) CC201/CC203/CC206 Daerah Operasi VI Yogyakarta
Sancaka SDT Sidotopo (SDT) Daerah Operasi VIII Surabaya
Sancaka Tambahan YK Eksekutif dan Bisnis AC Solo Balapan (SLO) Daerah Operasi VI Yogyakarta
Sancaka Tambahan SDT Eksekutif Satwa dan Ekonomi Plus New Image Sidotopo (SDT) Daerah Operasi VIII Surabaya
Ranggajati CN - JR Eksekutif, Bisnis, (& Ekonomi AC plus) Cirebon (CN) Daerah Operasi III Cirebon
Malioboro Ekspres YK - ML Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus Yogyakarta (YK) Daerah Operasi VI Yogyakarta
Malabar BD - ML Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC Bandung (BD) CC206 Daerah Operasi II Bandung
Mutiara Timur BWB - SGU Eksekutif Plus dan Premium Plus Banyuwangi (BW) CC201/CC203/CC206 Daerah Operasi IX Jember
Mutiara Selatan BD - SGU - ML Bandung (BD) CC206 Daerah Operasi II Bandung
Harina BD - SBI
Sriwijaya TNK - KPT Eksekutif Plus, (Bisnis,) & Premium Plus Tanjung Karang (TNK) CC201/CC204 Divisi Regional IV Lampung
Sribilah MDN - RAP Eksekutif dan Bisnis AC Medan (MDN) CC201/BB203 Divisi Regional I Medan
Sindang Marga KPT - LLG Kertapati (KPT) CC201 Divisi Regional III Palembang
Senja Utama Solo SLO - PSE Eksekutif Plus dan Premium Plus Solo Balapan (SLO) CC206 Daerah Operasi VI Yogyakarta
Sidomukti YK - SLO CC201/CC203
Argo Parahyangan Tambahan Pasarsenen PSE - BD CC206 Daerah Operasi I Jakarta
Pangandaran BJR - BD - GMR Bandung (BD) Daerah Operasi II Bandung
Senja Utama Cirebon PSE - CN Solo Balapan (SLO) Daerah Operasi I Jakarta
Fajar Utama Yogya YK - PSE Eksekutif Plus dan Premium Plus Yogyakarta (YK) CC201/CC203 Daerah Operasi VI Yogyakarta
Senja Utama Yogya
Kamandaka PWT - SMT Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus Purwokerto (PWT) CC201/CC203/CC206 Daerah Operasi V Purwokerto
Joglosemarketo PWT - SLO
Mantab MN - PSE Bisnis AC Yogyakarta (YK) Daerah Operasi VII Madiun
Prabu Jaya KPT - PBM Eksekutif dan Bisnis AC Kertapati (KPT) CC201 Divisi Regional III Palembang
Pangrango BOO - SI Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Jakarta Kota (JAKK) CC206 Daerah Operasi I Jakarta
Brantas Tambahan BL - PSE Bisnis dan Ekonomi AC Blitar (BL) CC201/CC203 Daerah Operasi VII Madiun
Kertajaya Tambahan SBI - PSE Surabaya Pasarturi (SBI) Daerah Operasi VIII Surabaya
Kutojaya Selatan Tambahan KTA - KAC Kutoarjo (KTA) Daerah Operasi V Purwokerto
Singasari BL - PSE Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus Blitar (BL) Daerah Operasi VII Madiun
Mataram LPN - PSE Eksekutif dan Bisnis AC Yogyakarta (YK) Daerah Operasi VI Yogyakarta
Bogowonto Eksekutif Satwa dan Ekonomi AC Plus
Gajahwong

Keterangan:

  • BOO = Bogor
  • SI = Sukabumi
  • PSE = Pasarsenen
  • GMR = Gambir
  • BJR = Banjar
  • KAC = Kiaracondong
  • BD = Bandung
  • CN = Cirebon
  • TG = Tegal
  • SMT = Semarang Tawang
  • PWT = Purwokerto
  • CP = Cilacap
  • KTA = Kutoarjo
  • YK = Yogyakarta
  • LPN = Lempuyangan
  • SLO = Solobalapan
  • BL = Blitar
  • SGU = Surabaya Gubeng
  • SBI = Surabaya Pasarturi
  • ML = Malang
  • JR = Jember
  • BWB = Banyuwangi Baru
  • MDN = Medan
  • RAP = Rantau Prapat
  • TNK = Tanjungkarang
  • KPT = Kertapati
  • PBM = Prabumulih
  • LLG = Lubuklinggau
Berkas:Senja singosari.jpg
Kereta api bisnis Senja Singosari. Saat ini kereta ini telah diganti dengan Kereta api Majapahit dengan kelas Ekonomi AC.

Lihat pula

Referensi

Pranala luar