Lompat ke isi

Mesin VVT-i: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4: Baris 4:
VVT-i (sering disalahartikan dengan injeksi) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam ''pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif''. VVT-i diperkenalkan pada tahun 1995.
VVT-i (sering disalahartikan dengan injeksi) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam ''pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif''. VVT-i diperkenalkan pada tahun 1995.


VVT-i pertama kali hadir di Indonesia sejak 2000. Mobil Toyota dengan mesin berteknologi VVT-i pertama kali hadir di Indonesia adalah [[Toyota Crown]] (2000), [[Toyota Previa]] (2000), [[Toyota RAV4]] (2001), [[Toyota Camry]] (2002), [[Toyota Vios]] (2003), [[Toyota Corolla (E120)|Toyota Corolla Altis]] (2003), [[Toyota Avanza]] S VVT-i (2004), [[Toyota Kijang Innova]] (2004), [[Toyota Fortuner]] (2005), [[Toyota Yaris]] (2006), [[Toyota Rush]] (2006) dan [[Toyota Hilux]] (2007).
VVT-i pertama kali hadir di Indonesia sejak 2000. Mobil Toyota dengan mesin berteknologi VVT-i pertama kali hadir di Indonesia adalah [[Toyota Crown]] (2000), [[Toyota Previa]] (2000), [[Toyota RAV4]] (2001), [[Toyota Camry]] (2002), [[Toyota Vios]] (2003), [[Toyota Corolla (E120)|Toyota Corolla Altis]] (2003), [[Toyota Avanza]] S VVT-i (2004), [[Toyota Kijang Innova]] (2004), [[Toyota Fortuner]] (2005) dan [[Toyota Yaris]] (2006).


Pada awalnya, mesin VVT-i hanya tersedia versi bensin. Setelah versi bensin menuai sukses, mesin VVT-i berbahan bakar [[Bahan bakar diesel|solar]] pun diluncurkan, yaitu [[Mesin GD Toyota|2GD-FTV]] yang digunakan pada beberapa mobil Toyota keluaran terbaru seperti generasi keenam [[Toyota Kijang]] (generasi kedua [[Toyota Kijang Innova]]) maupun generasi kedua [[Toyota Fortuner]].
Pada awalnya, mesin VVT-i hanya tersedia versi bensin. Setelah versi bensin menuai sukses, mesin VVT-i berbahan bakar [[Bahan bakar diesel|solar]] pun diluncurkan, yaitu [[Mesin GD Toyota|2GD-FTV]] yang digunakan pada beberapa mobil Toyota keluaran terbaru seperti generasi keenam [[Toyota Kijang]] (generasi kedua [[Toyota Kijang Innova]]) maupun generasi kedua [[Toyota Fortuner]].

Revisi per 8 Agustus 2019 11.44

1ZZ-FE engine with VVT-i

Mesin berteknologi VVT-i (Variable Valve Timing with intelligence) adalah mesin berteknologi variable valve timing yang dikembangkan oleh Toyota. VVT-i menggantikan teknologi VVT Toyota yang sudah mulai diterapkan tahun 1991 di mesin Toyota 4A-GE 5 silinder. Mesin yang sudah dipakai di sebagian besar mobil Toyota ini diklaim membuat mesin semakin efisien dan bertenaga, ramah lingkungan serta hemat bahan bakar.

VVT-i (sering disalahartikan dengan injeksi) bisa diterjemahkan dalam kalimat awam pengaturan pintar waktu buka tutup valve yang variatif. VVT-i diperkenalkan pada tahun 1995.

VVT-i pertama kali hadir di Indonesia sejak 2000. Mobil Toyota dengan mesin berteknologi VVT-i pertama kali hadir di Indonesia adalah Toyota Crown (2000), Toyota Previa (2000), Toyota RAV4 (2001), Toyota Camry (2002), Toyota Vios (2003), Toyota Corolla Altis (2003), Toyota Avanza S VVT-i (2004), Toyota Kijang Innova (2004), Toyota Fortuner (2005) dan Toyota Yaris (2006).

Pada awalnya, mesin VVT-i hanya tersedia versi bensin. Setelah versi bensin menuai sukses, mesin VVT-i berbahan bakar solar pun diluncurkan, yaitu 2GD-FTV yang digunakan pada beberapa mobil Toyota keluaran terbaru seperti generasi keenam Toyota Kijang (generasi kedua Toyota Kijang Innova) maupun generasi kedua Toyota Fortuner.

VVTL-i

VVTL-i (Variable Valve Timing and Lift intelligent system) adalah versi yang disempurnakan dari VVT-i yang dapat mengubah katup angkat (dan durasi ) sekaligus valve timing. Pada kasus 2ZZ-GE , kepala mesin mempunyai desain khas menyerupai DOHC, memiliki cam terpisah untuk intake dan exhaust dan memiliki dua katup intake dan exhaust (empat) per silinder.

Sistem ini pertama kali dipakai pada Toyota Celica 2000 dengan 2ZZ-GE. Toyota sudah menyetop produksi mesin VVTL-i di banyak negara karena mesin ini tidak memenuhi spesifikasi standar Euro IV. Maka, beberapa model diantaranya Corolla T-Sport (Europe), Corolla Sportivo (Australia), Celica, Corolla XRS, Toyota Matrix XRS dan Pontiac Vibe GT tidak menggunakan mesin 2ZZ-GE lagi.

Dual VVT-i

Sistem Dual VVT-i melakukan penyesuaian waktu pada camshaft intake dan exhaust. Pertama kali diperkenalkan pada tahun 1998 di RS200 Altezza dengan mesin 3S-GE. Dual VVT-i juga digunakan di mesin generasi baru V6 Toyota, 3.5 liter 2GR-FE pertama dipakai di Toyota Avalon.

Konsep teknologi

Tinjauan dasar VVT-i adalah mengoptimalkan torsi mesin pada setiap kecepatan dan kondisi pengemudian yang membuat konsumsi BBM menjadi lebih efisien dan menurunka tingkat emisi bahan bakar serendah mungkin.

Itulah sebabnya kendaraan bermesin teknologi VVT-i sanggup menghasilkan tenaga yang besar sekalipun kapasitas cc slinder mesin kecil.

Mekanisme

Cara kerjanya cukup sederhana. Untuk menghitung waktu buka tutup katup (valve timing) yang optimal, ECU (Electronic Control Unit) menyesuaikan dengan kecepatan mesin, volume udara masuk, posisi throttle (akselerator) dan temperatur air. Agar target valve timing selalu tercapai, sensor posisi chamshaft atau crankshaft memberikan sinyal sebagai respon koreksi.

Mudahnya sistem VVT-i akan terus mengoreksi valve timing atau jalur keluar masuk bahan bakar dan udara. Disesuaikan dengan pijakan pedal gas dan beban yang ditanggung demi menghasilkan torsi optimal di setiap putaran dan beban mesin.

Pemeliharaan

Adopsi teknologi VVT-i ke mesin mobil juga memberikan kelebihan minimnya biaya pemeliharaan yang harus ditanggung. Sebab tune-up seperti setel klep dan lain sebagainya tidak diperlukan lagi.

Namun demikian, sebaiknya tetap lakukan service berkala, hindari sembarangan bengkel, dan gunakan oli mesin dengan grade yang dibutuhkan sesuai dengan manual yang dikeluarkan pihak pabrikan mobil. Memilih sembarang bengkel untuk mobil ini menjadi pantangan, pasalnya mesin ini memerlukan komputer diagnosa khusus yang hanya tersedia dibengkel resminya. Suatu hal yang masih sulit untuk dilakukan pemilik mobil mayoritas di Indonesia yang umumnya mengutamakan mobil yang serbaguna, handal, terjangkau dan tidak sulit perawatan dan bengkel saat darurat.

Pranala luar