Lompat ke isi

ANZUS: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aans03 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Aans03 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 34: Baris 34:
== Sejarah pembentukan ==
== Sejarah pembentukan ==
Pada tahun-tahun setelah Perang Dunia Kedua, Australia dan Selandia Baru mulai mendesak Amerika Serikat untuk jaminan keamanan formal. Kedua negara merasa terancam oleh kemungkinan kebangkitan Jepang dan penyebaran komunisme ke Utara mereka. [8] Selain itu, jatuhnya Singapura pada tahun 1942 telah menunjukkan bahwa pelindung tradisional mereka, Inggris, tidak lagi memiliki kekuatan di wilayah tersebut. Ini menambah rasa kerentanan mereka. Amerika Serikat pada awalnya enggan, menawarkan jaminan perlindungan informal. Tetapi kebutuhan untuk memperkuat Barat melawan komunisme tumbuh dengan kemenangan Komunis dalam Perang Saudara Cina pada 1949 dan Perang Korea 1950-1953. Selain itu, Amerika Serikat ingin mendapatkan persetujuan Australia dan Selandia Baru untuk 'perdamaian lembut' dengan Jepang. Perjanjian itu menghilangkan antipodean karena khawatir perdamaian semacam itu akan memungkinkan Jepang untuk mengancam mereka lagi. [9] [10]
Pada tahun-tahun setelah Perang Dunia Kedua, Australia dan Selandia Baru mulai mendesak Amerika Serikat untuk jaminan keamanan formal. Kedua negara merasa terancam oleh kemungkinan kebangkitan Jepang dan penyebaran komunisme ke Utara mereka. [8] Selain itu, jatuhnya Singapura pada tahun 1942 telah menunjukkan bahwa pelindung tradisional mereka, Inggris, tidak lagi memiliki kekuatan di wilayah tersebut. Ini menambah rasa kerentanan mereka. Amerika Serikat pada awalnya enggan, menawarkan jaminan perlindungan informal. Tetapi kebutuhan untuk memperkuat Barat melawan komunisme tumbuh dengan kemenangan Komunis dalam Perang Saudara Cina pada 1949 dan Perang Korea 1950-1953. Selain itu, Amerika Serikat ingin mendapatkan persetujuan Australia dan Selandia Baru untuk 'perdamaian lembut' dengan Jepang. Perjanjian itu menghilangkan antipodean karena khawatir perdamaian semacam itu akan memungkinkan Jepang untuk mengancam mereka lagi. [9] [10]


Perjanjian yang dihasilkan disimpulkan di San Francisco pada 1 September 1951, dan mulai berlaku pada tanggal 29 April 1952. Perjanjian itu mengikat para penandatangan untuk mengakui bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik terhadap mereka akan membahayakan perdamaian dan keselamatan yang lain. Disebutkan, "Para Pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun menurut pendapat mereka, kemerdekaan politik, atau keamanan salah satu Pihak terancam di Pasifik". Ketiga negara juga berjanji untuk mempertahankan dan mengembangkan kemampuan individu dan kolektif untuk melawan serangan. [11]

== Bacaan lanjutan ==

== Referensi ==

== Pranala luar ==
{{Wikisource|Australia, New Zealand, United States Security Treaty}}

* [https://web.archive.org/web/20070929091015/http://www.nzhistory.net.nz/node/2276 ANZUS classroom activities (NZHistory.net.nz)]
* [http://www.disarmsecure.org/ ''Disarmament and Security Centre, New Zealand Peace Foundation'']
* [http://www.austlii.edu.au/au/other/dfat/treaties/1952/2.html Text of the ANZUS Treaty]
* [https://web.archive.org/web/20041226215657/http://www.cis.org.au/policy/spr03/polspr03-5.htm Will New Zealand ever rejoin ANZUS?]
* [http://adst.org/2015/06/no-nukes-for-new-zealand-breakdown-of-the-anzus-treaty/ ADST oral histories on Breakdown of ANZUS Treaty]
Perjanjian yang dihasilkan disimpulkan di San Francisco pada 1 September 1951, dan mulai berlaku pada tanggal 29 April 1952. Perjanjian itu mengikat para penandatangan untuk mengakui bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik terhadap mereka akan membahayakan perdamaian dan keselamatan yang lain. Disebutkan, "Para Pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun menurut pendapat mereka, kemerdekaan politik, atau keamanan salah satu Pihak terancam di Pasifik". Ketiga negara juga berjanji untuk mempertahankan dan mengembangkan kemampuan individu dan kolektif untuk melawan serangan. [11]{{politik-stub}}
{{DEFAULTSORT:Anzus}}
{{DEFAULTSORT:Anzus}}
[[Kategori:Perjanjian Perang Dingin]]
[[Kategori:Perjanjian Perang Dingin]]

Revisi per 22 Januari 2020 14.37

Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat
SingkatanANZUS
Tanggal pendirian1 September 1951
TipeOrganisasi pertahanan internasional
Jumlah anggota
3 negara anggota (Australia, Selandia Baru, AS)
Bahasa resmi
Inggris

Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat (bahasa Inggris: Australia, New Zealand, United States Security Treaty (ANZUS) atau Pakta ANZUS) adalah aliansi militer yang mengikat antara Australia dan Selandia Baru dan, secara terpisah, Australia dan Amerika Serikat bekerjasama dalam hal pertahanan di daerah Samudra Pasifik, meskipun saat ini perjanjian dipahami untuk menghubungkan serangan di daerah manapun.

Perjanjian ini adalah salah satu seri yang dibentuk Amerika Serikat pada era 1949-1955 sebagai bagian dari tanggapan kolektifnya terhadap ancaman komunisme selama Perang Dingin. [1] Selandia Baru diskors dari ANZUS pada tahun 1986 karena memprakarsai zona bebas nuklir di perairan teritorialnya; pada akhir 2012 Amerika Serikat mencabut larangan kunjungan oleh kapal-kapal perang Selandia Baru yang menyebabkan mencairnya ketegangan. Selandia Baru mempertahankan zona bebas nuklir sebagai bagian dari kebijakan luar negerinya dan sebagian ditangguhkan dari ANZUS, karena Amerika Serikat mempertahankan kebijakan ambigu apakah kapal perang membawa senjata nuklir atau tidak dan mengoperasikan banyak kapal induk dan kapal selam bertenaga nuklir; namun Selandia Baru memulai kembali bidang-bidang utama perjanjian ANZUS pada 2007. [2] [3]

Struktur perjanjian

Perjanjian itu sebelumnya adalah pakta pertahanan tiga arah penuh, tetapi menyusul perselisihan antara Selandia Baru dan Amerika Serikat pada tahun 1984 tentang hak kunjungan untuk kapal dan kapal selam yang mampu membawa senjata nuklir [4] atau kapal bertenaga nuklir dari Angkatan Laut AS untuk Pelabuhan Selandia Baru, perjanjian itu menjadi antara Australia dan Selandia Baru dan antara Australia dan Amerika Serikat, yaitu perjanjian itu telah berakhir antara Amerika Serikat dan Selandia Baru, meskipun perjanjian itu tetap berlaku secara terpisah antara kedua negara tersebut dan Australia. [5] Pada tahun 2000, Amerika Serikat membuka pelabuhannya sekali lagi untuk Angkatan Laut Kerajaan Selandia Baru, dan di bawah kepresidenan Bill Clinton di AS dan pemerintah Helen Clark di Selandia Baru, negara-negara tersebut telah membangun kembali kerjasama bilateral dalam bidang pertahanan dan keamanan untuk perdamaian dunia. [6]

Sementara ANZUS secara umum diakui telah berpisah pada tahun 1984, aliansi Australia-AS tetap berkekuatan penuh. Kepala pertahanan dari satu atau kedua negara sering bergabung dengan pertemuan tingkat menteri tahunan, yang dilengkapi dengan konsultasi antara Komandan Pasukan Tempur AS Pasifik dan Kepala Angkatan Pertahanan Australia. Ada juga konsultasi sipil dan militer reguler antara kedua pemerintah di tingkat yang lebih rendah.

Pertemuan tahunan untuk membahas masalah-masalah pertahanan ANZUS berlangsung antara Sekretaris Pertahanan dan Negara Amerika Serikat dan Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Australia dikenal oleh akronim AUSMIN. Pertemuan AUSMIN untuk 2011 berlangsung di San Francisco pada bulan September. Pertemuan AUSMIN 2012 diadakan di Perth, Australia Barat pada bulan November. [7]

Tidak seperti Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO), ANZUS tidak memiliki struktur pertahanan terpadu atau pasukan khusus. Meskipun demikian, Australia dan Amerika Serikat melakukan berbagai kegiatan bersama. Ini termasuk latihan militer mulai dari latihan angkatan laut dan pendaratan di tingkat kelompok tugas hingga pelatihan pasukan khusus tingkat batalion, menugaskan perwira ke dinas bersenjata masing-masing, dan peralatan standardisasi dan doktrin operasional. Kedua negara juga mengoperasikan beberapa fasilitas pertahanan bersama di Australia, terutama stasiun darat untuk satelit mata-mata, dan menandakan spionase intelijen di Asia Tenggara dan Timur sebagai bagian dari jaringan ECHELON.

Selama 2010-an, Selandia Baru dan AS melanjutkan hubungan dekat, meskipun tidak jelas apakah kemitraan yang bangkit kembali berada di bawah perlindungan perjanjian trilateral 1951. Deklarasi Wellington tahun 2010 mendefinisikan "kemitraan strategis" antara Selandia Baru dan AS, dan Selandia Baru bergabung dengan Pelek dua tahunan dari latihan militer Pasifik di lepas pantai Hawaii pada 2012, untuk pertama kalinya sejak 1984. Larangan AS terhadap kapal-kapal Selandia Baru membuat pelabuhan di pangkalan AS dicabut setelah latihan 2012. [6]

Sejarah pembentukan

Pada tahun-tahun setelah Perang Dunia Kedua, Australia dan Selandia Baru mulai mendesak Amerika Serikat untuk jaminan keamanan formal. Kedua negara merasa terancam oleh kemungkinan kebangkitan Jepang dan penyebaran komunisme ke Utara mereka. [8] Selain itu, jatuhnya Singapura pada tahun 1942 telah menunjukkan bahwa pelindung tradisional mereka, Inggris, tidak lagi memiliki kekuatan di wilayah tersebut. Ini menambah rasa kerentanan mereka. Amerika Serikat pada awalnya enggan, menawarkan jaminan perlindungan informal. Tetapi kebutuhan untuk memperkuat Barat melawan komunisme tumbuh dengan kemenangan Komunis dalam Perang Saudara Cina pada 1949 dan Perang Korea 1950-1953. Selain itu, Amerika Serikat ingin mendapatkan persetujuan Australia dan Selandia Baru untuk 'perdamaian lembut' dengan Jepang. Perjanjian itu menghilangkan antipodean karena khawatir perdamaian semacam itu akan memungkinkan Jepang untuk mengancam mereka lagi. [9] [10]


Perjanjian yang dihasilkan disimpulkan di San Francisco pada 1 September 1951, dan mulai berlaku pada tanggal 29 April 1952. Perjanjian itu mengikat para penandatangan untuk mengakui bahwa serangan bersenjata di wilayah Pasifik terhadap mereka akan membahayakan perdamaian dan keselamatan yang lain. Disebutkan, "Para Pihak akan berkonsultasi bersama kapan pun menurut pendapat mereka, kemerdekaan politik, atau keamanan salah satu Pihak terancam di Pasifik". Ketiga negara juga berjanji untuk mempertahankan dan mengembangkan kemampuan individu dan kolektif untuk melawan serangan. [11]

Bacaan lanjutan

Referensi

Pranala luar