Lompat ke isi

Napabalano, Muna: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sahrulhu16 (bicara | kontrib)
Penambahan Materi
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Sahrulhu16 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 41: Baris 41:
#[[Napalakura, Napabalano, Muna|Napalakura]] 18,54 km<sup>2</sup> , 1.249 jiwa dan 67 jiwa/km<sup>2</sup>
#[[Napalakura, Napabalano, Muna|Napalakura]] 18,54 km<sup>2</sup> , 1.249 jiwa dan 67 jiwa/km<sup>2</sup>
#[[Langkumapo, Napabalano, Muna|Langkumapo]] 14 km<sup>2</sup> , 878 jiwa dan 63 jiwa/km<sup>2</sup>
#[[Langkumapo, Napabalano, Muna|Langkumapo]] 14 km<sup>2</sup> , 878 jiwa dan 63 jiwa/km<sup>2</sup>

==Sosial==

===Pendidikan===
Data indikator yang dapat mengukur pelaksanaan pembangunan pendidikan meliputi jumlah TK, Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Nampak bahwa dalam tahun 2018/2019 jumlah sekolah TK adalah sebanyak 6 buah dengan jumlah guru 18 dan murid adalah 165 murid dengan rasio 9 murid per guru.

Kemudian jumlah sekolah dasar negeri sederajat pada tahun 2018/2019 sebanyak 8 unit, jumlah guru sebanyak 103 serta 1.685 murid.

Pada tingkatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) jumlah SLTP negeri sederajat tahun 2018/2018 sebanyak 3 unit dengan jumlah guru sebanyak 49 serta murid sebanyak 764 orang dengan rasio 15 murid per guru.

Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 4 unit dengan Jumlah guru sebanyak 82 serta 1.205 murid dengan rasio 15 murid per guru.

===Kesehatan===
Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Pembangunan kesehatan harus selalu dilakukan mengingat jumlah penduduk yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan penduduk dilakukan antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan. Kecamatan ‘’’Napabalano’’’ memilki 1 unit puskesmas, 3 unit puskesmas terpadu (Pustu) dan 1 unit Poskedes.

===Agama===
Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta dengan alam sekitarnya.

Indikator pembangunan bidang agama, digambarkan dengan pembangunan sarana peribadatan, pembinaan umat beragama, dan berbagai kegiatan keagamaan di ‘’’Napabalano’’’. Terdapat 11 unit Masjid yang menjadi pusat peribadatan masyarakat


==Pariwisata==
==Pariwisata==

Revisi per 27 April 2020 19.58

Napabalano
Negara Indonesia
ProvinsiSulawesi Tenggara
KabupatenMuna
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total11,971 (2.017) jiwa
Kode Kemendagri74.03.06 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS7402080 Edit nilai pada Wikidata
Luas- km²
Desa/kelurahan-

Napabalano adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Indonesia. [[1]]

Geografis

Secara astronomis, Kecamatan Napabalano terletak di bagian Utara pulau Muna. Secara geografis, Napabalano terletak di bagian Utara garis khatulistiwa, memanjang dari utara ke selatan di antara 5.00° – 6.25° Lintang Selatan dan membentang dari Barat ke Timur diantara 123.34° - 124.64° Bujur Timur.

Batas wilayah administrasi Kecamatan Napabalano sebagai berikut:

  1. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Towea
  2. Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Buton.
  3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Lasalepa.
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Napano Kusambi.

Luas daratan Kecamatan Napabalano yaitu sekitar 105,47 km2  yang terletak di bagian Utara Pulau Muna. Kecamatan Napabalano terdiri atas 4 desa dan 2 kelurahan yaitu Lambiku, Pentiro, Napabalano, Tampo, Langkumapo dan Napalakura.

Kecamatan Napabalano pada umumnya beriklim tropis dengan suhu rata-rata antara 25ºC – 27ºC. Seperti halnya daerah lain di Kabupaten Muna, pada bulan November sampai Juni angin bertiup dari benua asia dan samudera pasifik mengandung banyak uap air yang menyebabkan terjadinya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Kecamatan Napabalano.

Sedangkan musim kemarau terjadi antara bulan juli dan oktober, dimana pada bulan ini angin bertiup dari benua Australia yang sifatnya kering dan sedikit mengandung uap air. Seperti halnya daerah Sulawesi Tenggara pada umumnya, di Kecamatan Napabalano angin bertiup dengan arah yang tidak menentu, yang mengakibatkan curah hujan yang tidak menentu pula, dan keadaan ini dikenal sebagai musim pancaroba.

Kependudukan

Berdasarkan hasil Proyeksi Badan Pusat Statistik Tahun 2019 penduduk Kecamatan Napabalano mencapai 12.117 jiwa, terdiri dari 5.962 jiwa laki-laki dan 6.155 jiwa perempuan, mengalami kenaikan 146 jiwa, terdiri dari 70 jiwa laki-laki, dan 76 jiwa perempuan.

Wilayah Kecamatan Napabalano dengan luas 105,47 km2 , memiliki tingkat kepadatan penduduk sebesar 114 jiwa per km2. dengan rasio perjenis kelamin 96,86% berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan memiliki 97 orang penduduk laki – laki.

Persebaran penduduk di Kecamatan Napabalano sebagaimana berdasarkan hasil Proyeksi BPS Tahun 2019 berjumlah 12.117 jiwa tersebar di 4 Desa dan 2 Kelurahan, dengan jumlah penduduk terbesar berada di Kelurahan Napabalano sebanyak 4.586 jiwa dengan persentase 37,85% dan jumlah penduduk terkecil berada di Desa Pentiro dengan penduduk sebanyak 574 jiwa dengan persentase 4,74%.

Berikut Luas wilayah, jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk :

  1. Lambiku 20,46 km2 , 1.346 jiwa dan 66 jiwa/km2
  2. Pentiro 35,03 km2 , 574 jiwa dan 16 jiwa/km2
  3. Napabalano 11,67 km2 , 4.586 jiwa dan 393 jiwa/km2
  4. Tampo 5,77 km2 ,  3.484 jiwa dan 604 jiwa/km2
  5. Napalakura 18,54 km2 , 1.249 jiwa dan 67 jiwa/km2
  6. Langkumapo 14 km2 , 878 jiwa dan 63 jiwa/km2

Sosial

Pendidikan

Data indikator yang dapat mengukur pelaksanaan pembangunan pendidikan meliputi jumlah TK, Sekolah Dasar, Sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Nampak bahwa dalam tahun 2018/2019 jumlah sekolah TK adalah sebanyak 6 buah dengan jumlah guru 18 dan murid adalah 165 murid dengan rasio 9 murid per guru.

Kemudian jumlah sekolah dasar negeri sederajat pada tahun 2018/2019 sebanyak 8 unit, jumlah guru sebanyak 103 serta 1.685 murid.

Pada tingkatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) jumlah SLTP negeri sederajat tahun 2018/2018 sebanyak 3 unit dengan jumlah guru sebanyak 49 serta murid sebanyak 764 orang dengan rasio 15 murid per guru.

Sedangkan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 4 unit dengan Jumlah guru sebanyak 82 serta 1.205 murid dengan rasio 15 murid per guru.

Kesehatan

Pembangunan bidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah, merata dan murah. Pembangunan kesehatan harus selalu dilakukan mengingat jumlah penduduk yang selalu bertambah dari tahun ke tahun.

Upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan penduduk dilakukan antara lain dengan meningkatkan fasilitas dan sarana kesehatan. Kecamatan ‘’’Napabalano’’’ memilki 1 unit puskesmas, 3 unit puskesmas terpadu (Pustu) dan 1 unit Poskedes.

Agama

Pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa diarahkan untuk menciptakan keselarasan hubungan antar manusia dengan manusia, manusia dengan penciptanya serta dengan alam sekitarnya.

Indikator pembangunan bidang agama, digambarkan dengan pembangunan sarana peribadatan, pembinaan umat beragama, dan berbagai kegiatan keagamaan di ‘’’Napabalano’’’. Terdapat 11 unit Masjid yang menjadi pusat peribadatan masyarakat

Pariwisata

Cagar Alam Napabalano

Referensi

  1. ^ Data Badan Pusat Statistik Kabupaten Muna Kecamatan Napabalano[1]Diakses Pada Tanggal 27-04-2020