Lompat ke isi

Bacaan dalam salat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Dikembalikan ke revisi 15518071 oleh Haqqi Abdillah (bicara)
Tag: Pembatalan
Ian doang (bicara | kontrib)
Mewikifisasi artikel
Baris 1: Baris 1:
{{wikify}}
{{wikify}}
Ibadah [[salat]] yang dijalankan umat [[Islam]] memiliki bacaan-bacaan tertentu yang dituntunkan oleh ajaran Islam. Bacaan-bacaan tersebut berupa doa dan [[zikir]] yang lafal-lafalnya berasal dari Nabi [[Muhammad]] {{Saw}}. Bacaan-bacaan ini dipelajari dalam [[Fikih|ilmu fikih]].
Ibadah [[salat]] yang dipraktekkan oleh umat [[Islam]] memiliki bacaan-bacaan tertentu yang dituntunkan oleh ajaran Islam. Bacaan-bacaan tersebut berupa doa dan [[zikir]] yang lafal-lafalnya berasal dari Nabi [[Muhammad]] {{Saw}}. Bacaan-bacaan ini dipelajari dalam [[Fikih|ilmu fikih]].
== Takbiratul ihram ==
== Takbiratul ihram ==
Yang dimaksud takbiratul ihram adalah pengucapan "''Allahu akbar''" sambil mengangkat tangan ketika memulai salat.
Yang dimaksud takbiratul ihram adalah pengucapan "''Allahu akbar''" sambil mengangkat tangan ketika memulai salat.


== Ta'awudz ==
== Ta'awuz ==
Ta'awudz adalah doa yang dibaca setelah takbiratul ihram yang isinya adalah meminta perlindungan dari setan. Bacaannya ialah:
Bacaan ta'awuz, disebutkan juga isti'azah, adalah doa yang dibaca setelah takbiratul ihram yang isinya adalah meminta perlindungan dari setan. Bacaannya ialah:


<big><big>اَعُوذُبِاللَّهِ مِنَ الشَيطَانِ الرَّجِيم</big></big>
اَعُوذُبِاللَّهِ مِنَ الشَيطَانِ الرَّجِيم


Artinya:
''A`ūdzu billāhi minas syaithaanirrajiim''

''"Aku meminta perlindungan dari setan yang terkutuk".''


== Iftitah ==
== Iftitah ==
[[Iftitah]] atau Istiftah adalah doa yang dibaca ketika [[salat]], antara takbiratul ihram dan [[Ta'awuz|ta'awudz]] sebelum membaca surat [[Al fatihah|Al Fatihah]]. Ada beberapa macam jenis doa istiftah yang dibaca oleh Nabi Muhammad {{saw}} dan sahabatnya, berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih. Berikut ini beberapa doa iftitah yang shahih,
Bacaan [[iftitah]], disebut juga istiftah, adalah doa yang dibaca ketika [[salat]], antara takbiratul ihram dan [[Ta'awuz|ta'awuz,]] sebelum membaca surat [[Al fatihah|Al Fatihah]]. Ada beberapa variasi doa istiftah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad {{saw}} dan para sahabatnya, berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih. Berikut ini beberapa variasi doa iftitah.


'''Pertama'''
=== '''Variasi pertama''' ===
Membaca:


اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ
<big><big>اللَّهُمَّ
بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ
وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى
الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ
بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ</big></big>


Artinya:
“<em>Ya Allah, jauhkanlah antara
aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur
dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang
putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air,
salju, dan air dingin</em>”<ref>HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98</ref>


“<em>Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin</em>”<ref>HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98</ref>.
Doa ini biasa dibaca Rasulullah {{saw}}
dalam salat fardhu. Doa ini adalah doa yang paling shahih di antara doa
istiftah lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam ''[[Fathul Baari]]'' (2/183).


Doa ini biasa dibaca Rasulullah {{saw}} dalam salat fardu. Doa ini adalah doa yang paling shahih di antara doa istiftah lainnya<ref>{{Cite book|last=Al Asqalani|first=Ibnu Hajar|date=|url=|title=Fathul Bari|location=|publisher=|isbn=|pages=2/183|url-status=live}}</ref>.
'''Kedua'''


=== '''Variasi kedua''' ===
<big><big>وَجَّهْتُ
Membaca:

وَجَّهْتُ
وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا
وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا
أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ،
أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ،
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ

أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا
Artinya:
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي،

وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا
“<em>Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Akan aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari-Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari-Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dari-Mu dan aku bertobat kepada-Mu</em>”<ref>HR. Muslim 2/185 – 186</ref>
يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ
لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا
يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ
وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ
وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ
إِلَيْكَ</big></big>


=== '''Variasi ketiga''' ===
“<em>Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta
Membaca:
langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang
yang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku,
hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu
bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk
orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak
ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha
Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi
diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku
semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa
melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada
yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang
buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya
melainkan hanya Engkau. Akan aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku
tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan
keburukan tidak datang dari-Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang
yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu.
Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari-Mu. Maha Suci
Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dari-Mu dan aku bertobat kepada-Mu</em>”<ref>HR. Muslim 2/185 – 186</ref>


اللَّهِ
Doa ini biasa dibaca Rasulullah {{saw}} dalam salat fardhu dan salat sunnah.
أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ


Artinya:
'''Ketiga'''


“<em>Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji</em>”.<ref>HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam ''Sifatu Salatin Nabi ''1/251</ref>
<big><big>اللَّهِ
أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ
حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي
وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ
لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ
أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ</big></big>


=== '''Variasi keempat''' ===
“<em>Aku
Membaca:
hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai
muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik.
Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya
semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya.
Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang
yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada
Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha
Terpuji</em>”.<ref>HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam ''Sifatu Salatin Nabi ''1/251</ref>


إِنَّ
'''Keempat'''
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ


Artinya:
<big><big>إِنَّ
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.
اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا
يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ
وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ</big></big>


“<em>Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, tunjukilah aku amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menujukkanku kepadanya kecuali Engkau. Jauhkanlah aku dari amal
“<em>Sesungguhnya
dan akhlak yang buruk. Tidak ada yang dapat menjauhkanku darinya kecuali Engkau”.</em><ref>HR. An Nasa-i 1/141, Ad Daruquthni 112</ref>
salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk
Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku
patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri.
Ya Allah, tunjukilah aku amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang
dapat menujukkanku kepadanya kecuali Engkau. Jauhkanlah aku dari amal
dan akhlak yang buruk. Tidak ada yang dapat menjauhkanku darinya kecuali
Engkau”.</em><ref>HR. An Nasa-i 1/141, Ad Daruquthni 112</ref>


'''Kelima'''
=== '''Variasi kelima''' ===
Membaca:


<big><big> سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ </big></big>
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ


Artinya:
“<em>Maha
suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu
penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain
Engkau</em>”<ref>HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10,
Ad Darimi 1/282, Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri,
dihasankan oleh Al Albani dalam ''[[Sifatu Salatin Nabi]]'' 1/252</ref>


“<em>Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau</em>”<ref>HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10, Ad Darimi 1/282, Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri, dihasankan oleh Al Albani dalam ''[[Sifatu Salatin Nabi]]'' 1/252</ref>
Doa ini juga diriwayatkan dari sahabat lain secara ''marfu''', yaitu dari 'Aisyah, Anas bin Malik dan Jabir ''Radhiallahu'anhum''.


Demikianlah, doa ini banyak diamalkan oleh para sahabat Nabi, sehingga para ulama pun banyak yang lebih menyukai untuk mengamalkan doa ini dalam salat. Selain itu doa ini cukup singkat dan sangat tepat bagi imam yang mengimami banyak orang yang kondisinya lemah, semisal anak-anak dan orang tua.
Demikianlah,
doa ini banyak diamalkan oleh para sahabat Nabi, sehingga para ulama
pun banyak yang lebih menyukai untuk mengamalkan doa ini dalam salat.
Selain itu doa ini cukup singkat dan sangat tepat bagi imam yang
mengimami banyak orang yang kondisinya lemah, semisal anak-anak dan
orang tua.


Terdapat beberapa doa iftitah lain yang sahih berdasarkan penelitian Syaikh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Muhammad Nashiruddin Al Albani]] ''rahimahullah'' terhadap dalil-dalil doa istiftah, yang tercantum dalam kitab dia ''[[Sifatu Salatin Nabi]] {{saw}}'':
Terdapat beberapa doa iftitah lain yang sahih berdasarkan penelitian Syaikh [[Muhammad Nashiruddin Al-Albani|Muhammad Nashiruddin Al Albani]] ''rahimahullah'' terhadap dalil-dalil doa istiftah, yang tercantum dalam kitab dia ''[[Sifatu Salatin Nabi]] {{saw}}'':

Revisi per 31 Agustus 2020 04.06

Ibadah salat yang dipraktekkan oleh umat Islam memiliki bacaan-bacaan tertentu yang dituntunkan oleh ajaran Islam. Bacaan-bacaan tersebut berupa doa dan zikir yang lafal-lafalnya berasal dari Nabi Muhammad ﷺ. Bacaan-bacaan ini dipelajari dalam ilmu fikih.

Takbiratul ihram

Yang dimaksud takbiratul ihram adalah pengucapan "Allahu akbar" sambil mengangkat tangan ketika memulai salat.

Ta'awuz

Bacaan ta'awuz, disebutkan juga isti'azah, adalah doa yang dibaca setelah takbiratul ihram yang isinya adalah meminta perlindungan dari setan. Bacaannya ialah:

اَعُوذُبِاللَّهِ مِنَ الشَيطَانِ الرَّجِيم

Artinya:

"Aku meminta perlindungan dari setan yang terkutuk".

Iftitah

Bacaan iftitah, disebut juga istiftah, adalah doa yang dibaca ketika salat, antara takbiratul ihram dan ta'awuz, sebelum membaca surat Al Fatihah. Ada beberapa variasi doa istiftah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ dan para sahabatnya, berdasarkan riwayat-riwayat yang shahih. Berikut ini beberapa variasi doa iftitah.

Variasi pertama

Membaca:

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ، كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ المَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنَ الخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالبَرَدِ

Artinya:

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin[1].

Doa ini biasa dibaca Rasulullah ﷺ dalam salat fardu. Doa ini adalah doa yang paling shahih di antara doa istiftah lainnya[2].

Variasi kedua

Membaca:

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا، وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي، وَنُسُكِي، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ، اللهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْتَ رَبِّي، وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي، وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعًا، إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ عَنِّي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ وَالْخَيْرُ كُلُّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Artinya:

Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagiNya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji. Engkaulah Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku telah menzhalimi diriku sendiri dan akui dosa-dosaku. Karena itu ampunilah dosa-dosaku semuanya. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni segala dosa melainkan Engkau. Tunjukilah aku akhlak yang paling terbaik. Tidak ada yang dapat menunjukkannya melainkan hanya Engkau. Jauhkanlah akhlak yang buruk dariku, karena sesungguhnya tidak ada yang sanggup menjauhkannya melainkan hanya Engkau. Akan aku patuhi segala perintah-Mu, dan akan aku tolong agama-Mu. Segala kebaikan berada di tangan-Mu. Sedangkan keburukan tidak datang dari-Mu. Orang yang tidak tersesat hanyalah orang yang Engkau beri petunjuk. Aku berpegang teguh dengan-Mu dan kepada-Mu. Tidak ada keberhasilan dan jalan keluar kecuali dari-Mu. Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Kumohon ampunan dari-Mu dan aku bertobat kepada-Mu[3]

Variasi ketiga

Membaca:

اللَّهِ أَكْبَرُ وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الْمَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ

Artinya:

Aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang Maha Pencipta langit dan bumi sebagai muslim yang ikhlas dan aku bukan termasuk orang yang musyrik. Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, Engkaulah Maha Penguasa. Tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Engkau. Mahasuci Engkau dan Maha Terpuji”.[4]

Variasi keempat

Membaca:

إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ. اللَّهُمَّ اهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَعْمَالِ وَأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ، وَقِنِي سَيِّئَ الْأَعْمَالِ وَسَيِّئَ الْأَخْلَاقِ لَا يَقِي سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ

Artinya:

Sesungguhnya salatku, sembelihanku, hidupku dan matiku, hanya semata-mata untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Oleh karena itu aku patuh kepada perintahNya, dan aku termasuk orang yang aku berserah diri. Ya Allah, tunjukilah aku amal dan akhlak yang terbaik. Tidak ada yang dapat menujukkanku kepadanya kecuali Engkau. Jauhkanlah aku dari amal dan akhlak yang buruk. Tidak ada yang dapat menjauhkanku darinya kecuali Engkau”.[5]

Variasi kelima

Membaca:

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ تَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ

Artinya:

Maha suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan nama-Mu dengan memuji-Mu. Nama-Mu penuh berkah. Maha tinggi Engkau. Tidak ilah yang berhak disembah selain Engkau[6]

Demikianlah, doa ini banyak diamalkan oleh para sahabat Nabi, sehingga para ulama pun banyak yang lebih menyukai untuk mengamalkan doa ini dalam salat. Selain itu doa ini cukup singkat dan sangat tepat bagi imam yang mengimami banyak orang yang kondisinya lemah, semisal anak-anak dan orang tua.

Terdapat beberapa doa iftitah lain yang sahih berdasarkan penelitian Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani rahimahullah terhadap dalil-dalil doa istiftah, yang tercantum dalam kitab dia Sifatu Salatin Nabi:

Referensi

  1. ^ HR.Bukhari 2/182, Muslim 2/98
  2. ^ Al Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Bari. hlm. 2/183. 
  3. ^ HR. Muslim 2/185 – 186
  4. ^ HR. An Nasa-i, 1/143. Di shahihkan Al Albani dalam Sifatu Salatin Nabi 1/251
  5. ^ HR. An Nasa-i 1/141, Ad Daruquthni 112
  6. ^ HR.Abu Daud 1/124, An Nasa-i, 1/143, At Tirmidzi 2/9-10, Ad Darimi 1/282, Ibnu Maajah 1/268. Dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri, dihasankan oleh Al Albani dalam Sifatu Salatin Nabi 1/252

Pranala luar