Lompat ke isi

Suku Atinggola: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
Konon orang Atinggola adalah orang [[Kota Ternate|Ternate]] yang pada abad pertengahan tidak setuju atas kebijaksanaan Kolonial Belanda di Ternate hal tersebut dapat dilihat dari nama keluarga “Patilima”.  Para leluhur berlayar ke [[Pulau Lembeh]] (pulau seberang [[Kota Bitung]], [[Sulawesi Utara]]).
Konon orang Atinggola adalah orang [[Kota Ternate|Ternate]] yang pada abad pertengahan tidak setuju atas kebijaksanaan Kolonial Belanda di Ternate hal tersebut dapat dilihat dari nama keluarga “Patilima”.  Para leluhur berlayar ke [[Pulau Lembeh]] (pulau seberang [[Kota Bitung]], [[Sulawesi Utara]]).


Sehingga akhirnya tiba di Tuntung, Dalapuli, Buko dan Tontulouw (Kec. Kaidipang, Kab Bolmong, Prop. Sulawesi Utara). Sehingga akhirnya tiba di Muara Sungai Andagile (Andagire), yang konon sungai ini berhulu di gunung Tilong Kabila (merupakan gunung tertinggi di Gorontalo).  Dimuara sungai ini dibangunlah kerajaan di Ota Jin (konon dulu dikuasai oleh para Jin), sehingga sampai saat ini dapat dilihat dengan nama Kotajin (merupakan Batu Karang besar mirip rumah / orang dulu menyebut rumah / kerajaan Jin) sangat cocok untuk dapat dijadikan tempat berwisata.
Sehingga akhirnya tiba di [[Tuntung, Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara|Tuntung]], [[Dalapuli, Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara|Dalapuli]], [[Buko, pinogaluman, bolaang mongondow utara|Buko]] dan [[Tontulow, Pinogaluman, Bolaang Mongondow Utara|Tontulouw]] (Kec. [[Kaidipang, Bolaang Mongondow Utara|Kaidipang]], [[Kabupaten Bolaang Mongondow]], Provinsi [[Sulawesi Utara]]). Sehingga akhirnya tiba di Muara Sungai Andagile (Andagire), yang konon sungai ini berhulu di gunung Tilong Kabila (merupakan gunung tertinggi di Gorontalo).  Dimuara sungai ini dibangunlah kerajaan di Ota Jin (konon dulu dikuasai oleh para Jin), sehingga sampai saat ini dapat dilihat dengan nama [[Kotajin, Atinggola, Gorontalo Utara|Kotajin]] (merupakan Batu Karang besar mirip rumah / orang dulu menyebut rumah / kerajaan Jin) sangat cocok untuk dapat dijadikan tempat berwisata.


== Bahasa Suku Atinggola ==
== Bahasa Suku Atinggola ==

Revisi per 17 September 2020 01.52

Suku Atinggola merupakan suku yang mendiami mendiami beberapa desa di dalam wilayah Kecamatan Atinggola, Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo.[1] Suku ini dianggap masih bagian dari suku Gorontalo, tetapi mereka mempunyai ciri bahasa dan beberapa ada yang berbeda.[1] Jumlah populasi sekitar 8.000 jiwa.[1] Bahasa suku ini termasuk ke dalam rumpun bahasa Gorontalik dari kelompok Bahasa Austronesia.[1]

Asal Usul Suku Atinggola

Suku Atinggola merupakan suku yang masuk dalam sub etnis Gorontalo (Hulondalo) dengan bahasa yang mirip dengan bahasa Mongondow, ciri khasnya adalah pada pengucapan huruf “R” dan “L”, selalu cedal dimana dalam pengucapannya kedua huruf itu sama bunyinya, sedangkan kosa katanya banyak yang mirip bahasa Gorontalo.[2]

Konon orang Atinggola adalah orang Ternate yang pada abad pertengahan tidak setuju atas kebijaksanaan Kolonial Belanda di Ternate hal tersebut dapat dilihat dari nama keluarga “Patilima”.  Para leluhur berlayar ke Pulau Lembeh (pulau seberang Kota Bitung, Sulawesi Utara).

Sehingga akhirnya tiba di Tuntung, Dalapuli, Buko dan Tontulouw (Kec. Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara). Sehingga akhirnya tiba di Muara Sungai Andagile (Andagire), yang konon sungai ini berhulu di gunung Tilong Kabila (merupakan gunung tertinggi di Gorontalo).  Dimuara sungai ini dibangunlah kerajaan di Ota Jin (konon dulu dikuasai oleh para Jin), sehingga sampai saat ini dapat dilihat dengan nama Kotajin (merupakan Batu Karang besar mirip rumah / orang dulu menyebut rumah / kerajaan Jin) sangat cocok untuk dapat dijadikan tempat berwisata.

Bahasa Suku Atinggola

Suku Atinggola menggunakan Bahasa Atinggola dalam percakapan sehari-hari yang merupakah salah satu bahasa di Provinsi Gorontalo.[3] Bahasa Atinggola disebut juga bahasa Andagile. Bahasa ini merupakan salah satu bahasa daerah yang terancam punah.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d Hidayah, Zulyani (2015). Ensiklopedia Suku Bangsa di Indonesia. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia. hlm. 36. ISBN 978-979-461-929-2. 
  2. ^ MTN. "Mengenal Asal Usul "Suku Atinggola" Gorontalo". Diakses tanggal 2020-09-15. 
  3. ^ a b "Bahasa Atinggola di Ambang Kepunahan". Hargo. 2017-01-06. Diakses tanggal 2020-09-15.