Lompat ke isi

Pemilihan Presiden Indonesia 1997: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NAR20110809 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
NAR20110809 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23: Baris 23:
| percentage2 = 14,89%
| percentage2 = 14,89%
| image3 = [[Berkas:Sri Bintang Pamungkas.jpeg|180x180px]]
| image3 = [[Berkas:Sri Bintang Pamungkas.jpeg|180x180px]]
| nominee3 = [[Sri Bintang Panmungkas]]
| party3 = Independen
| party3 = Independen
| electoral_vote3 = 62
| electoral_vote3 = 62

Revisi per 6 Oktober 2020 05.23

Pemilihan Presiden Indonesia 1997
Sebelum
1992
700 suara anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak untuk menang
Kandidat
  Berkas:Sri Bintang Pamungkas.jpeg
Calon Soeharto Megawati Soekarnoputri Sri Bintang Panmungkas
Partai Golkar PDI-P Independen
Suara elektoral 282 56 62
Persentase 68,10% 14,89% 17.00%
Presiden petahana
Soeharto

Golkar

Presiden terpilih

Soeharto
Golkar

Jelang Pemilu 1997, sosok Megawati sebagai Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) menjadi simbol perlawanan terhadap Orde Baru. Kondisi ini kemudian menyebabkan terjadinya konflik internal di PDI, hingga terjadinya kerusuhan 27 Juli 1996. Kerusuhan ini terjadi karena kelompok pro Megawati menguasai DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Kelompok yang mengaku pendukung Soerjadi kemudian menyerang dan berusaha menguasai DPP PDI. Setelah peristiwa 27 Juli, perlawanan terhadap Soeharto semakin masif. Pendukung PDI yang kemudian bergabung dengan pendukung Partai Persatuan Pembangunan yang jenuh dengan kepemimpinan Soeharto menggaungkan Mega-Bintang pada Pemilu 1997

Namun, upaya ini gagal setelah Golkar memenangkan Pemilu 1997. Setelah itu, Soeharto juga kembali terpilih sebagai presiden dalam Sidang Umum MPR pada Maret 1998. Setelah Soeharto kembali terpilih, perlawanan semakin masif. Mahasiswa kemudian turun ke jalan. Gelombang demonstrasi semakin besar hingga akhirnya menjatuhkan Soeharto pada Mei 1998.

Refrensi

[1]

Lihat Pula

Pemilihan umum legislatif Indonesia 1997