Lompat ke isi

Arya Sandhiyudha: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor-alih
Tambahan informasi yang dilampirkan berdasarkan persetujuan orang (Arya Sandhiyudha, Ph.D) yang bersangkutan untuk memberikan referensi kepada masyarakat Indonesia.
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 1: Baris 1:
'''Arya Sandhiyudha Pratama Abdurrahman Siddiq''' ({{lahirmati|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|6|12|1983}}) adalah seorang pengamat politik internasional, intelektual pro demokrasi dan keterbukaan informasi,<ref>https://www.goodreads.com/author/show/1793055.Arya_Sandhiyudha</ref> <ref>https://tirto.id/m/arya-sandhiyudha-bSc</ref> serta pegiat sosial kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) asal Indonesia. Arya menjalani peran intelektual dan kepakaran sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI) yang merupakan lembaga inkubator yang aktif mengadakan diskusi bersama para Pegiat, Analis, Pakar, dan Doktor Muda<ref>https://www.rmol.id/read/2016/04/04/242000/Arya-Sandhiyudha-WNI-Pertama-Doktor-Ilmu-Politik-Dan-HI-Dari-Kampus-Turki-</ref> <ref>https://www.id-initiative.id/2020/04/17/uud-nri-5-0-pks-the-guardian-of-democracy/</ref> alam bidang sosial kemanusiaan, Arya juga aktif sebagai Wakil Ketua atau Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan di Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta.<ref>https://pmidkijakarta.or.id/tentang/struktur-organisasi</ref> <ref>https://pmidkijakarta.or.id/berita/salingbantu-rusef-ajak-pemuda-pancasila-donasi-bulan-dana-dengan-rp-2-ribu</ref> Arya merupakan Komisioner terpilih Komisi Informasi Provinsi (KIP) DKI Jakarta. <ref>http://dprd-dkijakartaprov.go.id/dprd-tetapkan-lima-komisioner-kip-dki-jakarta/</ref> <ref>http://www.beritajakarta.id/read/83177/dprd-tetapkan-lima-komisioner-kip-dki</ref> <ref>https://www.radarnonstop.co/read/22540/Wajah-Baru-Komisioner-KIP-DKI-Jakarta-Siap-Siap-Dilantik-Anies-Baswedan</ref>
'''Arya Sandhiyudha Pratama Abdurrahman Siddiq''' ({{lahirmati|[[Jakarta]], [[Indonesia]]|6|12|1983}}) adalah seorang pengamat politik internasional, intelektual pro demokrasi dan keterbukaan informasi,<ref>https://www.goodreads.com/author/show/1793055.Arya_Sandhiyudha</ref> <ref>https://tirto.id/m/arya-sandhiyudha-bSc</ref> serta pegiat sosial kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) asal Indonesia. Arya menjalani peran intelektual dan kepakaran sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI)[https://www.instagram.com/p/B6UKAwdH0EN/] yang merupakan lembaga inkubator yang aktif mengadakan diskusi bersama para Pegiat, Analis, Pakar, dan Doktor Muda<ref>https://www.rmol.id/read/2016/04/04/242000/Arya-Sandhiyudha-WNI-Pertama-Doktor-Ilmu-Politik-Dan-HI-Dari-Kampus-Turki-</ref> <ref>https://www.id-initiative.id/2020/04/17/uud-nri-5-0-pks-the-guardian-of-democracy/</ref> alam bidang sosial kemanusiaan, Arya juga aktif sebagai Wakil Ketua atau Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan di Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta.<ref>https://pmidkijakarta.or.id/tentang/struktur-organisasi</ref> <ref>https://pmidkijakarta.or.id/berita/salingbantu-rusef-ajak-pemuda-pancasila-donasi-bulan-dana-dengan-rp-2-ribu</ref> Arya merupakan Komisioner terpilih Komisi Informasi Provinsi (KIP) DKI Jakarta. <ref>http://dprd-dkijakartaprov.go.id/dprd-tetapkan-lima-komisioner-kip-dki-jakarta/</ref> <ref>http://www.beritajakarta.id/read/83177/dprd-tetapkan-lima-komisioner-kip-dki</ref> <ref>https://www.radarnonstop.co/read/22540/Wajah-Baru-Komisioner-KIP-DKI-Jakarta-Siap-Siap-Dilantik-Anies-Baswedan</ref>
[[Berkas:Kelulusan Sidang Disertasi Ph.D di Istanbul, Turki.jpg|al=Sidang Kelulusan DIsertasi Ph.D|kiri|jmpl|312x312px|[https://www.instagram.com/p/B19BP2Dn-2I/ Sidang Kelulusan DIsertasi Ph.D]]]


Pada usia 32 tahun, Arya menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang meraih gelar doktor di Universitas Fatih, Istanbul, Turki. Kemudian, setelah Universitas Fatih ditutup karena dinamika dalam negeri Turki, Arya mendapatkan gelar Doktor bidang Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Istanbul University. Selama menjadi mahasiswa di Turki, Arya pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki pada periode 2014-2015. Ia juga pernah menjadi dosen di Universitas Budi Luhur. Sebagai lulusan Turki, kini Arya menjadi Brand Ambassador dari Merhaba - lembaga konsultan pendidikan dan beasiswa Indonesia - Turki.

[[Berkas:KASYP.jpg|al=Lulusan Terbaik Konrad Adenauer Stiftung for Young Politician (KASYP) Batch 2|jmpl|239x239px|Lulusan Terbaik Angkatan 2 Konrad Adenauer Stiftung for Young Politician ([https://www.instagram.com/p/B1fTpAznLaN/ KASYP]) ]]





Baris 7: Baris 14:


Pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2019]], Arya maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan [[Bali]] untuk [[Partai Keadilan Sejahtera]].<ref>http://www.baliekbis.com/arya-sandhiyudha-caleg-dpr-ri-dapil-bali-janjikan-hapus-pajak-sepeda-motor-dan-sim-seumur-hidup/</ref><ref>https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/poakpr430/pks-bali-dinilai-masih-berpeluang-loloskan-wakilnya-ke-dpr</ref> Menurut [[Tirto.id]], ia turut ikut serta dalam mengelola enam situs "siluman" Papua bersama dengan Syani Zuraida.<ref>https://tirto.id/ada-kader-pks-plus-tenaga-ahli-dpr-di-balik-media-siluman-papua-da5D</ref> Dalam CNN, ia menjelaskan bahwa media tersebut dikelola sebagai bentuk berkontribusi bagi '''NKRI''' untuk menjelaskan cinta dan kontribusi Indonesia kepada Papua; sehingga tidak membiarkan informasi salah dan hoax tentang Papua beredar kepada khalayak Internasional sambil menjelekkan Indonesia. Istilah siluman juga tidak tepat, karena setiap tulisan dicantumkan nama penulisnya. Selain itu, situs '''media''' '''opini''' juga tidak harus memenuhi ketentuan sebagaimana situs '''media''' pers, karena bersifat '''opini'''.<ref name="CNN">https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181207081035-20-351783/propaganda-nkri-di-bumi-cenderawasih</ref>
Pada [[pemilihan umum legislatif Indonesia 2019]], Arya maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan [[Bali]] untuk [[Partai Keadilan Sejahtera]].<ref>http://www.baliekbis.com/arya-sandhiyudha-caleg-dpr-ri-dapil-bali-janjikan-hapus-pajak-sepeda-motor-dan-sim-seumur-hidup/</ref><ref>https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/poakpr430/pks-bali-dinilai-masih-berpeluang-loloskan-wakilnya-ke-dpr</ref> Menurut [[Tirto.id]], ia turut ikut serta dalam mengelola enam situs "siluman" Papua bersama dengan Syani Zuraida.<ref>https://tirto.id/ada-kader-pks-plus-tenaga-ahli-dpr-di-balik-media-siluman-papua-da5D</ref> Dalam CNN, ia menjelaskan bahwa media tersebut dikelola sebagai bentuk berkontribusi bagi '''NKRI''' untuk menjelaskan cinta dan kontribusi Indonesia kepada Papua; sehingga tidak membiarkan informasi salah dan hoax tentang Papua beredar kepada khalayak Internasional sambil menjelekkan Indonesia. Istilah siluman juga tidak tepat, karena setiap tulisan dicantumkan nama penulisnya. Selain itu, situs '''media''' '''opini''' juga tidak harus memenuhi ketentuan sebagaimana situs '''media''' pers, karena bersifat '''opini'''.<ref name="CNN">https://www.cnnindonesia.com/nasional/20181207081035-20-351783/propaganda-nkri-di-bumi-cenderawasih</ref>



== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 15 November 2020 03.54

Arya Sandhiyudha Pratama Abdurrahman Siddiq (lahir 6 Desember 1983) adalah seorang pengamat politik internasional, intelektual pro demokrasi dan keterbukaan informasi,[1] [2] serta pegiat sosial kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI) asal Indonesia. Arya menjalani peran intelektual dan kepakaran sebagai Direktur Eksekutif The Indonesian Democracy Initiative (TIDI)[1] yang merupakan lembaga inkubator yang aktif mengadakan diskusi bersama para Pegiat, Analis, Pakar, dan Doktor Muda[3] [4] alam bidang sosial kemanusiaan, Arya juga aktif sebagai Wakil Ketua atau Ketua Bidang Kerjasama dan Kemitraan di Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta.[5] [6] Arya merupakan Komisioner terpilih Komisi Informasi Provinsi (KIP) DKI Jakarta. [7] [8] [9]

Sidang Kelulusan DIsertasi Ph.D
Sidang Kelulusan DIsertasi Ph.D


Pada usia 32 tahun, Arya menjadi Warga Negara Indonesia pertama yang meraih gelar doktor di Universitas Fatih, Istanbul, Turki. Kemudian, setelah Universitas Fatih ditutup karena dinamika dalam negeri Turki, Arya mendapatkan gelar Doktor bidang Ilmu Politik dan Hubungan Internasional dari Istanbul University. Selama menjadi mahasiswa di Turki, Arya pernah menjadi Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki pada periode 2014-2015. Ia juga pernah menjadi dosen di Universitas Budi Luhur. Sebagai lulusan Turki, kini Arya menjadi Brand Ambassador dari Merhaba - lembaga konsultan pendidikan dan beasiswa Indonesia - Turki.

Lulusan Terbaik Konrad Adenauer Stiftung for Young Politician (KASYP) Batch 2
Lulusan Terbaik Angkatan 2 Konrad Adenauer Stiftung for Young Politician (KASYP)


Dalam pendidikan informal, Arya merupakan penerima plaque of recognition sebagai kandidat The Most Outstanding Alumni dari Konrad Adenauer Stiftung for Young Politician (KASYP) [10] [11]. KAS adalah lembaga politik terbesar di Uni Eropa, sayap Christian Democratic Union (CDU), Jerman partai berkuasa pimpinan Perdana Menteri Angela Merkel. Arya juga penerima sertifikat pelatihan Clingendael Institute of International Relations, Belanda dalam bidang pemerintahan, keamanan, dan diplomasi.

Arya bekerja juga pernah menjabat sebagai Tenaga Ahli Komisi I DPR RI bidang Pertahanan, Intelijen, Luar Negeri, serta Komunikasi dan Informasi. Arya juga menjadi Dewan Penasihat media online berbasis di Bali [12] : Sandi Merah Putih dot com, serta Dewan Pengawas SADAQA Internasional.

Pada pemilihan umum legislatif Indonesia 2019, Arya maju sebagai calon anggota legislatif dari daerah pemilihan Bali untuk Partai Keadilan Sejahtera.[13][14] Menurut Tirto.id, ia turut ikut serta dalam mengelola enam situs "siluman" Papua bersama dengan Syani Zuraida.[15] Dalam CNN, ia menjelaskan bahwa media tersebut dikelola sebagai bentuk berkontribusi bagi NKRI untuk menjelaskan cinta dan kontribusi Indonesia kepada Papua; sehingga tidak membiarkan informasi salah dan hoax tentang Papua beredar kepada khalayak Internasional sambil menjelekkan Indonesia. Istilah siluman juga tidak tepat, karena setiap tulisan dicantumkan nama penulisnya. Selain itu, situs media opini juga tidak harus memenuhi ketentuan sebagaimana situs media pers, karena bersifat opini.[16]


Referensi