Lompat ke isi

Hikayat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11: Baris 11:
== Jenis ==
== Jenis ==


=== Fase Historis ===
=== Fase historis ===

* Hikayat berunsur Hindu berinduk pada dua hikayat utama: Hikayat Sri Rama don Mattabbhroto. Dad duo kisah ini, kemudian berkembang kisah atau hikayat lain seperti Hikayat Pandawa Limo dan Hikayat Sri Rama.
* Hikayat berunsur Hindu-Islam mengondung unsur Hindu don Islam merupakan hikayat yang berasal dari tradisi Hindu, kemudian diubah sesuai dengan memasukkon unsur-unsur Islam. Contohnya adalah Hikayot Jaya Lengkaro, Hikayat Si Miskin dan Hikayat Inderaputera.
* Hikayat berunsur Islam adalah hikayat yang berasal dori tradisi sastra Arab-Persia. Contohnya adalah Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamor al-Zamon.<ref>{{Cite book|last=Samsudin|first=Fitria Rosa, Neni Hermita, dan Achmad|date=2017-09-20|url=https://books.google.co.id/books?id=y1tDDwAAQBAJ&pg=PA4&dq=hikayat+dalam+sastra&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiulYPMueHtAhXCqksFHZTCApIQ6AEwA3oECAUQAg#v=onepage&q=hikayat%20dalam%20sastra&f=false|title=Karya Sastra Melayu Riau|location=Yogyakarta|publisher=Deepublish|isbn=978-602-453-522-3|pages=5|language=id|url-status=live}}</ref>


=== Berdasarkan isi ===
=== Berdasarkan isi ===

Revisi per 23 Desember 2020 03.29

Hikayat adalah salah satu bentuk karya sastra, terutama dalam bahasa Melayu yang berisikan tentang kisah, cerita, dan dongeng. Umumnya mengisahkan tentang kehebatan maupun kepahlawanan seseorang lengkap dengan keanehan, kesaktian serta mukjizat tokoh utama.[1] Istilah hikayat merupakan kata serapan dari bahasa Arab, yaitu haka yang berarti cerita.[2] Tapi, secara harfiah hikayat berarti kenang-kenangan yang merupakan antonim dari riwayat atau tarikh.[3] Hikayat dapat dibedakan menjadi cerita rakyat, epos, dongeng, cerita Islam, sejarah, biografi dan cerita berbingkai.[2] Hikayat ditulis oleh pujangga untuk mengekspresikan buah pikirannya  dituangkan dalam bentuk prosa rekaan berfungsi sebagai pelipur lara. Berbeda dengan Hikayat Aceh, karya sastra ini dikarang oleh pujangga ulama dengan menggunakan bahasa Aceh disusun dalam bentuk puisi sajak, isinya bukan fiksi dan legenda semata, tapi pendidikan moral dan ajaran agama.[4] Fungsinya sebagai pembangkit semangat juang, estetis, hiburan, pendidikan moral dan pemberantasan buta huruf.[3]

Ciri

  • Penggunaan bahasa Melayu klasik dalam ceritanya, karena hikayat bermula dari zaman Melayu klasik.
  • Berisi cerita tentang kehidupan istana atau kerajaan, keluarga kerajaan, atau orang-orang yang memiliki kekuatan yang tidak biasa.
  • Penggunaan kata-kata yang saat ini sudah tidak lagi digunakan. Seperti penggunaan kata seperti "syahdan", "sebermula", maupun "titah".
  • berisi cerita-cerita yang tidak masuk akal (fantasi).
  • Nama penulis yang tidak dituliskan atau disebut sebagai anonim, karena penuturan hikayat secara lisan dan secara turun temurun menyebabkan penulis atau orang pertama yang membuat hikayat ridak diketahui.[5]

Jenis

Fase historis

  • Hikayat berunsur Hindu berinduk pada dua hikayat utama: Hikayat Sri Rama don Mattabbhroto. Dad duo kisah ini, kemudian berkembang kisah atau hikayat lain seperti Hikayat Pandawa Limo dan Hikayat Sri Rama.
  • Hikayat berunsur Hindu-Islam mengondung unsur Hindu don Islam merupakan hikayat yang berasal dari tradisi Hindu, kemudian diubah sesuai dengan memasukkon unsur-unsur Islam. Contohnya adalah Hikayot Jaya Lengkaro, Hikayat Si Miskin dan Hikayat Inderaputera.
  • Hikayat berunsur Islam adalah hikayat yang berasal dori tradisi sastra Arab-Persia. Contohnya adalah Hikayat 1001 Malam dan Hikayat Qamor al-Zamon.[6]

Berdasarkan isi

  • Hikayat agama, yaitu hikayat yang berisi berbagai ajaran agama yang terkait dengan hukum, akhlak, tasawuf, filsafat dan sebagainya.
  • Hikayat sejarah, yaitu hikayat yang berisi sejarah masa lampau, baik sejarah Islam maupun sejarah lainnya.
  • Hikayat peristiwa, yaitu hikayat yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian.
  • Hikayat jihad, yaitu hikayat yang kandungannya berisi semangat jihad untuk melawan musuh.
  • Hikayat cerita, yaitu hikayat yang berisi cerita percintaan atau roman, baik roman fiksi atau roman sejarah.[1]

Bentuk

  • Cerita rakyat, bentuk hikayat cerita jenaka (hikayat Guda) yang berisi asal muasal. Contohnya Hikayat Rhang Manyang dan cerita binatang seperti cerita Peu Landok Keunce.
  • Roman adalah bentuk hikayat yang bercerita tentang kehidupan asmara dan rumah tangga. Contohnya adalah Hikayat Malem Diwa, Hikayat Putroe Gambak Meuh, Hikayat Nabi Meukreuet.
  • Epos merupakan bentuk hikayat yang menceritakan kepahlawanan. Contohnya adalah Hikayat Muhammad Napiah, Hikayat Meukuta Alam, Hikayat Prang Kompeuni.
  • Tambeh adalah hikayat yang berisi tuntunan atau pedoman hidup. Contohnya adalah Hikayat Tambek Tujoh Blah, Hikayat Ranto, Hikayat Prang Sabi.
  • Chara adalah bentuk hikayat yang menitikberatkan pada tokoh yang berkarakter terpuji dan penuh tuntunan. Contohnya adalah Hikayat Palilat Uroe Achura, Hikayat Hiyaken Tujoh.
  • Bentuk peralihan, menceritakan kisah pada masa sekarang. Contohnya Hikayat Nanggroe Gayo dan Hikayat Batak.[7]

Referensi

  1. ^ a b Della Maretha R (2019). "Analisis Unsur Inrinsik dan Ekstrinsik dalam Cerita Hikayat Karya Yulita Fitriana dan Aplikasinya sebagai Bahan Ajar Kelas X SMK Priority". Bahastra. 4 (1): 78-79. ISSN 2550-0848. 
  2. ^ a b Kosasih, E. (2008). Apresiasi Sastra Indonesia (PDF). Jakarta: Nobel Edumedia. hlm. 20. ISBN 978-602-8219-57-0. 
  3. ^ a b Pramasto, Arafah (2018-09-20). Hikayat Mas Topra (Muslihat Bank Prodeo). Sukabumi: CV Jejak (Jejak Publisher). hlm. 4. ISBN 978-602-474-411-3. 
  4. ^ Khadijah (Juli –Desember 2013). "Hikayat Indra Budiman Telaah Nilai-Nilai Religius(Kajian Hermeneutika)". Metamorfosa. 1 (2): 23. ISSN 2338-0306. 
  5. ^ Wening, Tyas (21 April 2019). "Pernah Mendengar Cerita Hikayat? Ini Dia Ciri-Ciri Hikayat". bobo.grid.id. Diakses tanggal 2020-12-22. 
  6. ^ Samsudin, Fitria Rosa, Neni Hermita, dan Achmad (2017-09-20). Karya Sastra Melayu Riau. Yogyakarta: Deepublish. hlm. 5. ISBN 978-602-453-522-3. 
  7. ^ Itshifa, Kemal (Juli–Desember 2014). "Analisis Tokoh dan Penokohan dalam Hikayat Muda Baliakarya Teuku Abdullah dan M. Nasir". Genta Mulia. 5 (2): 7. ISSN 2301-6671. 

Lihat pula