Stasiun Yosowilangun: Perbedaan antara revisi
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) k →Referensi: Replace {{s-line}} with {{adjacent stations}}, replaced: {{s-rail-start}} {{s-rail|title=KAI}} {{s-line|system=KAI|previous=Kalipepe|line=Lumajang–Balung|next=Jombang (Jember)}} {{s-end}} → {{subst:#invok using AWB |
k clean up, replaced: dipo lokomotif → depo lokomotif (2) |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
Menurut Lekkerkerker (1938), jalur yang melewati stasiun ini aslinya adalah jalur trem dengan lebar sepur 600 mm. Pembangunan diprakarsai oleh [[Staatsspoorwegen]], dengan melanjutkan jalurnya dari Lumajang menuju Rambipuji via Balung. Jalur ini dibuka untuk segmen Lumajang–[[Stasiun Kencong|Kencong]] pada tanggal 25 Agustus 1927 dan kemudian ke arah Balung pada tanggal 1 November 1928. Setahun berikutnya jalur ini diputuskan untuk diganti sepurnya menjadi 1.067 mm.<ref>{{Cite book|title=Land en volk van Java|last=Lekkerkerker|first=C.G.|publisher=J.B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij|year=1938|isbn=|location=|pages=}}</ref> |
Menurut Lekkerkerker (1938), jalur yang melewati stasiun ini aslinya adalah jalur trem dengan lebar sepur 600 mm. Pembangunan diprakarsai oleh [[Staatsspoorwegen]], dengan melanjutkan jalurnya dari Lumajang menuju Rambipuji via Balung. Jalur ini dibuka untuk segmen Lumajang–[[Stasiun Kencong|Kencong]] pada tanggal 25 Agustus 1927 dan kemudian ke arah Balung pada tanggal 1 November 1928. Setahun berikutnya jalur ini diputuskan untuk diganti sepurnya menjadi 1.067 mm.<ref>{{Cite book|title=Land en volk van Java|last=Lekkerkerker|first=C.G.|publisher=J.B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij|year=1938|isbn=|location=|pages=}}</ref> |
||
Kompleks stasiun ini dulu merupakan stasiun kelas I, fasilitasnya dilengkapi dengan sebuah [[ |
Kompleks stasiun ini dulu merupakan stasiun kelas I, fasilitasnya dilengkapi dengan sebuah [[depo lokomotif]], [[pemutar rel|jembatan putar]], dan menara air untuk memasok kebutuhan [[lokomotif uap]]; barangkali dengan 4 atau 5 jalur rel. |
||
Panjang sepur-sepur ini sekitar 300 m. Semua bangunan itu kini berada di tengah-tengah permukiman warga, termasuk bangunan utama stasiun yang dimanfaatkan sebagai rumah tinggal. Sedangkan [[rel]], sistem [[wesel]], dan persinyalannya telah dibongkar semua. |
Panjang sepur-sepur ini sekitar 300 m. Semua bangunan itu kini berada di tengah-tengah permukiman warga, termasuk bangunan utama stasiun yang dimanfaatkan sebagai rumah tinggal. Sedangkan [[rel]], sistem [[wesel]], dan persinyalannya telah dibongkar semua. |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
File:Yosowilangun sta 130807-2530 lmj.JPG|Sisi peron |
File:Yosowilangun sta 130807-2530 lmj.JPG|Sisi peron |
||
File:Yosowilangun sta 130807-2527 lmj.JPG|Papan nama dan ketinggian |
File:Yosowilangun sta 130807-2527 lmj.JPG|Papan nama dan ketinggian |
||
File:Yosowilangun sta 130807-2542 lmj.JPG|Reruntuhan |
File:Yosowilangun sta 130807-2542 lmj.JPG|Reruntuhan depo lokomotif |
||
File:Yosowilangun sta 130807-2532 lmj.JPG|Bekas jembatan putar |
File:Yosowilangun sta 130807-2532 lmj.JPG|Bekas jembatan putar |
||
File:Yosowilangun sta 130807-2521 lmj.JPG|Menara air |
File:Yosowilangun sta 130807-2521 lmj.JPG|Menara air |
Revisi per 9 Februari 2021 06.52
Stasiun Yosowilangun
| ||
---|---|---|
Lokasi |
| |
Koordinat | 8°13′57″S 113°18′47″E / 8.23250°S 113.31306°E | |
Ketinggian | +11 m | |
Operator | ||
Letak | ||
Layanan | - | |
Konstruksi | ||
Jenis struktur | Atas tanah | |
Informasi lain | ||
Kode stasiun |
| |
Klasifikasi | I[2] | |
Sejarah | ||
Dibuka | 25 Agustus 1927 | |
Ditutup | 1986 | |
Nama sebelumnya | Station Josowilangoen | |
Lokasi pada peta | ||
Stasiun Yosowilangun (YWL) adalah stasiun kereta api nonaktif yang terletak di Yosowilangun Lor, Yosowilangun, Lumajang. Stasiun ini berada di jalur kereta api Lumajang ke Balung dan Rambipuji. Kini stasiun berketinggian +11 m ini termasuk dalam Wilayah Aset IX Jember dan asetnya masih dikuasai oleh PT Kereta Api Indonesia. Stasiun ini ditutup sekitar tahun 1986, kemungkinan karena dinilai tidak menguntungkan lagi.
Menurut Lekkerkerker (1938), jalur yang melewati stasiun ini aslinya adalah jalur trem dengan lebar sepur 600 mm. Pembangunan diprakarsai oleh Staatsspoorwegen, dengan melanjutkan jalurnya dari Lumajang menuju Rambipuji via Balung. Jalur ini dibuka untuk segmen Lumajang–Kencong pada tanggal 25 Agustus 1927 dan kemudian ke arah Balung pada tanggal 1 November 1928. Setahun berikutnya jalur ini diputuskan untuk diganti sepurnya menjadi 1.067 mm.[3]
Kompleks stasiun ini dulu merupakan stasiun kelas I, fasilitasnya dilengkapi dengan sebuah depo lokomotif, jembatan putar, dan menara air untuk memasok kebutuhan lokomotif uap; barangkali dengan 4 atau 5 jalur rel.
Panjang sepur-sepur ini sekitar 300 m. Semua bangunan itu kini berada di tengah-tengah permukiman warga, termasuk bangunan utama stasiun yang dimanfaatkan sebagai rumah tinggal. Sedangkan rel, sistem wesel, dan persinyalannya telah dibongkar semua.
Galeri
-
Sisi peron
-
Papan nama dan ketinggian
-
Reruntuhan depo lokomotif
-
Bekas jembatan putar
-
Menara air
Referensi
- ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
- ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.
- ^ Lekkerkerker, C.G. (1938). Land en volk van Java. J.B. Wolters' Uitgevers-Maatschappij.
Stasiun sebelumnya | Lintas Kereta Api Indonesia | Stasiun berikutnya | ||
---|---|---|---|---|
Kalipepe menuju Lumajang
|
Lumajang–Balung | Jombang (Jember) menuju Balung
|
8°13′53″S 113°18′31″E / 8.23139°S 113.30861°E{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman