Kata sedeng: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Uc1.b4517596-seq 61.jpg|jmpl|Senarai kata ''sedeng'' yang terdapat dalam buku ber[[bahasa Belanda]] ''Soendaneesche Spraakkunst'' (1904) karya [[Sierk Coolsma]]]] |
|||
'''Kata ''sedeng''''' atau '''''kecap sedeng''''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda baku]]: {{Sund|ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮞᮨᮓᮨᮀ}}, {{IPA-su|kəcap sədəŋ}}) adalah kosakata [[bahasa Sunda]] yang digunakan dalam ragam [[Tatakrama bahasa Sunda#Hormat ka sorangan|bahasa ''hormat ka sorangan'']]. Sesuai dengan penggunaannya, kata ini digunakan untuk menghormati sekaligus merendahkan diri di hadapan lawan bicara. Pada zaman dahulu, kata ''sedeng'' digunakan untuk membicarakan orang lain di hadapan atasan, hal ini dilakukan karena penggunaan [[Kata lemes|kata ''lemes'']] dirasa terlalu tinggi dan [[Kata loma|kata ''loma''/''kasar'']] dirasa terlalu rendah.{{Sfn|Coolsma|1985|pp=41}} ''Sedeng'' sendiri memiliki arti sedang. Kata ini terkadang sering dipertukarkan pengertiannya dengan [[Kata panengah|kata ''panengah'']].{{Sfn|Coolsma|1985|pp=14}} |
'''Kata ''sedeng''''' atau '''''kecap sedeng''''' ([[Aksara Sunda Baku|aksara Sunda baku]]: {{Sund|ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮞᮨᮓᮨᮀ}}, {{IPA-su|kəcap sədəŋ}}) adalah kosakata [[bahasa Sunda]] yang digunakan dalam ragam [[Tatakrama bahasa Sunda#Hormat ka sorangan|bahasa ''hormat ka sorangan'']]. Sesuai dengan penggunaannya, kata ini digunakan untuk menghormati sekaligus merendahkan diri di hadapan lawan bicara. Pada zaman dahulu, kata ''sedeng'' digunakan untuk membicarakan orang lain di hadapan atasan, hal ini dilakukan karena penggunaan [[Kata lemes|kata ''lemes'']] dirasa terlalu tinggi dan [[Kata loma|kata ''loma''/''kasar'']] dirasa terlalu rendah.{{Sfn|Coolsma|1985|pp=41}} ''Sedeng'' sendiri memiliki arti sedang. Kata ini terkadang sering dipertukarkan pengertiannya dengan [[Kata panengah|kata ''panengah'']].{{Sfn|Coolsma|1985|pp=14}} |
||
Revisi per 27 Desember 2021 07.24
Kata sedeng atau kecap sedeng (aksara Sunda baku: ᮊᮨᮎᮕ᮪ ᮞᮨᮓᮨᮀ, pengucapan bahasa Sunda: [kəcap sədəŋ]) adalah kosakata bahasa Sunda yang digunakan dalam ragam bahasa hormat ka sorangan. Sesuai dengan penggunaannya, kata ini digunakan untuk menghormati sekaligus merendahkan diri di hadapan lawan bicara. Pada zaman dahulu, kata sedeng digunakan untuk membicarakan orang lain di hadapan atasan, hal ini dilakukan karena penggunaan kata lemes dirasa terlalu tinggi dan kata loma/kasar dirasa terlalu rendah.[1] Sedeng sendiri memiliki arti sedang. Kata ini terkadang sering dipertukarkan pengertiannya dengan kata panengah.[2]
Dalam kamus-kamus atau buku tata bahasa Sunda, kata sedeng biasanya ditandai dengan S atau s.[2]
Kosakata
Di bawah ini adalah contoh kata sedeng (yang ditebali) dengan padanannya dalam kata loma dan kata lemes.[2]
Indonesia | Loma | Sedeng | Lemes |
---|---|---|---|
pulang | balik | wangsul | mulih |
bawa | bawa | bantun | candak |
malu | éra | isin | lingsem |
kambuh | karugrag | kanceuh | kaseuit |
tahu | apal | terang | uninga |
rumah | imah | rorompok | bumi |
istri | pamajikan | bojo | geureuha |
Lihat pula
Rujukan
Catatan
- ^ Coolsma 1985, hlm. 41.
- ^ a b c Coolsma 1985, hlm. 14.
Daftar Pustaka
- Coolsma, S (1985) [1904]. Tata bahasa Sunda. Diterjemahkan oleh Wijayakusumah, Husein; Rusyana, Rus. Jakarta: Djambatan.
Pranala luar
- Pedoman Ejaan Bahasa Sunda Yang Disempurnakan
- Kamus Sunda-Indonesia Repositori Kemdikbud
- Kamus Bahasa Sunda-Inggris oleh F.S. Eringa
- Konverter Aksara Latin-Aksara Sunda di kairaga.com
- Tabel Karakter Unicode Aksara Sunda di unicode-table.com