Lompat ke isi

Pendidikan kewarganegaraan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
 
Referensi: Tambah lihat pula
Baris 17: Baris 17:
{{Lihat pula|Budi pekerti|Pendidikan Moral Pancasila|Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia}}
{{Lihat pula|Budi pekerti|Pendidikan Moral Pancasila|Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia}}
Pendidikan kewarganegaraan di [[Indonesia]] didesain dan diimplementasikan secara nasional.<ref name=Bjork>{{cite journal|last=Bjork|first=Christopher|title=Decentralisation in Education, Institutional Culture and Teacher Autonomy in Indonesia|journal=International Review of Education|year=2004|volume=50|issue=3/4|pages=245–262|jstor=4151598|doi=10.1007/s11159-004-2622-6}}</ref>
Pendidikan kewarganegaraan di [[Indonesia]] didesain dan diimplementasikan secara nasional.<ref name=Bjork>{{cite journal|last=Bjork|first=Christopher|title=Decentralisation in Education, Institutional Culture and Teacher Autonomy in Indonesia|journal=International Review of Education|year=2004|volume=50|issue=3/4|pages=245–262|jstor=4151598|doi=10.1007/s11159-004-2622-6}}</ref>

== Lihat pula ==
* [[Ilmu kewarganegaraan]] (''civics'')
* [[Pendidikan kewarganegaraan global]]
* {{section link|Hansard Society|Pendidikan Kewarganegaraan}}
* [[Kewarganegaraan spasial]]
* [[The Springfield Plan]]


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 27 Januari 2022 05.29

Pendidikan kewarganegaraan diajarkan di sekolah-sekolah, sebagai mata pelajaran akademik yang mirip dengan politik atau sosiologi. Ia dikenal dengan nama yang berbeda di berbagai negara - misalnya, citizenship education (atau singkatnya citizenship) di Inggris, civics di AS, dan 'pendidikan untuk kewarganegaraan demokratis' di beberapa bagian Eropa. Nama yang berbeda untuk mata pelajaran ini tercermin dalam pendekatan yang berbeda terhadap pendidikan kewarganegaraan yang diadopsi di berbagai negara. Ini sering merupakan konsekuensi dari perkembangan sejarah dan politik yang unik di berbagai negara.

Di banyak negara, fokus pengajaran adalah pada kewarganegaraan aktif. Tujuan dari "kewarganegaraan aktif" adalah untuk mengajarkan siswa untuk bekerja sama dan mengambil tindakan praktis, menggunakan pengetahuan dan pemahaman kewarganegaraan mereka untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih baik. Misalnya, setelah belajar tentang hak asasi manusia, keragaman dan kesenjangan sosial, siswa mungkin memutuskan untuk membuat proyek untuk mengatasi rasisme di sekolah atau komunitas lokal mereka. Contoh lain dari proyek kewarganegaraan aktif termasuk memulai program daur ulang, membentuk kelompok aksi siswa untuk mengatasi perundungan atau mempromosikan perdagangan adil atau kampanye untuk menurunkan usia pemilih menjadi 16 tahun.

Negara

Inggris

Pendidikan kewarganegaraan telah menjadi mata pelajaran wajib dalam Kurikulum Nasional Inggris sejak tahun 2001. Pendidikan kewarganegaraan harus diajarkan sebagai bagian dari kurikulum sekolah kepada semua siswa berusia 11–16 tahun di sekolah-sekolah yang dikelola (maintained school) di Inggris. Program Studi yang dipakai sekarang diperkenalkan pada tahun 2014, dan mengidentifikasi empat bidang utama secara rinci:

Indonesia

Pendidikan kewarganegaraan di Indonesia didesain dan diimplementasikan secara nasional.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Bjork, Christopher (2004). "Decentralisation in Education, Institutional Culture and Teacher Autonomy in Indonesia". International Review of Education. 50 (3/4): 245–262. doi:10.1007/s11159-004-2622-6. JSTOR 4151598. 

Pranala luar

Pendidikan kewarganegaraan di sekolah

European Citizenship Education