Inklinasi: Perbedaan antara revisi
Hidayatsrf (bicara | kontrib) k Suntingan 103.195.142.29 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh HsfBot Tag: Pengembalian |
Wagino Bot (bicara | kontrib) k →Referensi: Bot: Menata ulang templat stub |
||
Baris 67: | Baris 67: | ||
* McBride, Neil; Bland, Philip A.; Gilmour, Iain (2004). ''An Introduction to the Solar System''. Cambridge University Press. |
* McBride, Neil; Bland, Philip A.; Gilmour, Iain (2004). ''An Introduction to the Solar System''. Cambridge University Press. |
||
* [https://web.archive.org/web/20090420194536/http://home.comcast.net/~kpheider/MeanPlane.gif Bidang invariabel] |
* [https://web.archive.org/web/20090420194536/http://home.comcast.net/~kpheider/MeanPlane.gif Bidang invariabel] |
||
⚫ | |||
{{Authority control}} |
{{Authority control}} |
||
Baris 73: | Baris 72: | ||
[[ru:Кеплеровы элементы орбиты#Наклонение]] |
[[ru:Кеплеровы элементы орбиты#Наклонение]] |
||
⚫ |
Revisi per 2 Februari 2022 14.36
Inklinasi adalah sudut antara bidang yang menjadi acuan dengan bidang yang diukur kemiringannya.
Inklinasi umumnya digunakan dalam bidang astronomi yang menjadi satu dari enam parameter orbit dalam elemen Kepler yaitu eksentrisitas, aksis semimayor, inklinasi, dan sebagainya, yang kesemuanya menggambarkan bentuk dan orientasi orbit benda langit. Inklinasi bisa dikatakan sebagai jarak anguler antara bidang orbit planet terhadap bidang yang menjadi acuan (umumnya ekuator bumi, matahari, atau bahkan Jupiter) yang dinyatakan dengan derajat. Bidang yang menjadi acuan umumnya adalah ekuator bumi di mana pengamatan lebih banyak dilakukan di bumi.
Kebanyakan orbit planet-planet dalam tata surya memiliki inklinasi yang kecil terhadap ekuator Matahari akibat proses terbentuknya tata surya ini dan hubungan yang saling berkaitan satu sama lain. Pengecualian terjadi pada asteroid Eris (44 derajat inklinasi terhadap ekuator Matahari) dan Pallas (34 derajat inklinasi) serta Pluto (17 derajat inklinasi).
Inklinasi | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama | Inklinasi terhadap ekliptika (derajat) |
Inklinasi terhadap ekuator Matahari (derajat) |
Inklinasi terhadap bidang invariable (derajat) | ||||||||
Planet kebumian | Merkurius | 7.01 | 3.38 | 6.34 | |||||||
Venus | 3.39 | 3.86 | 2.19 | ||||||||
Bumi | N/A | 7.155 | 1.57 | ||||||||
Mars | 1.85 | 5.65 | 1.67 | ||||||||
Raksasa gas | Jupiter | 1.31 | 6.09 | 0.32 | |||||||
Saturnus | 2.49 | 5.51 | 0.93 | ||||||||
Uranus | 0.77 | 6.48 | 1.02 | ||||||||
Neptunus | 1.77 | 6.43 | 0.72 |
Inklinasi satelit alami maupun buatan diukur berdasarkan benda langit yang dikelilinginya. Untuk benda langit yang bidang ekuatornya sulit diketahui, inklinasi satelitnya akan ditentukan berdasarkan ekuator sistemnya (misal, jika terjadi pada bumi, maka ekuator bulan akan ditentukan berdasarkan ekliptika sistem tata surya).
Referensi
- Chobotov, Vladimir A. (2002). Orbital Mechanics (3rd ed.). AIAA.
- McBride, Neil; Bland, Philip A.; Gilmour, Iain (2004). An Introduction to the Solar System. Cambridge University Press.
- Bidang invariabel