Lompat ke isi

Benteng Lodewijk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Cahyo (WMID) (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Penulisan Jawa Barat diganti menjadi JAwa Timur karena kesalahan informasi
Baris 1: Baris 1:
'''Benteng Lodewijk''' adalah benteng yang terletak di Kelurahan [[Tanjungwidoro, Bungah, Gresik|Tanjung Widoro]], Kecamatan [[Bungah, Gresik|Bungah]], [[Kabupaten Gresik]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]].<ref name=":0" /> Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Gresik memberikan usulan agar Benteng Lodewijk dijadikan sebagai [[Daftar cagar budaya di Indonesia|cagar budaya Indonesia]] pada akhir tahun 2016. Sisa bangunan Benteng Lodewijk kemudian dimanfaatkan sebagai [[Lokawisata|objek wisata]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Benteng Lodewijk - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|url=http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2017011600001/benteng-lodewijk|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=11 Juli 2021}}</ref> Lokasi benteng ini sekitar 17 [[kilometer]] di bagian utara [[Kabupaten Gresik]]. Benteng Lodewijk berdekatan dengan [[Muara sungai|muara]] Sungai Cemara. Posisi benteng menghadap ke [[Selat Madura]]. Di dalam benteng terdapat banyak jenis [[tumbuhan]] yang hidup dengan lebat. Benteng Lodewijk sudah hancur dan tidak digunakan lagi. Di bekas benteng terdapat bekas [[bangunan]] dan [[benda]]-benda yang banyak dan beragam. Barang yang ditemukan dalam bentuk pecahan [[artefak]] dan [[ekofak]]. Jumlah artefak dan ekofak sedikitnya 10 ribu pecahan. Sebagian besar merupakan [[tembikar]]. Selebihnya berbentuk [[keramik]], [[kaca]], [[logam]] dan [[tulang]] [[Hewan|binatang]]. Tembikar yang ditemukan telah dibentuk menjadi [[kendi]], [[Poci|teko]], [[Penggorengan|kuali]], jambangan, wajan, [[piring]], [[mangkuk]] dan [[tempayan]]. Seluruh tembikar dibuat menggunakan [[roda]] pemutar. Peninggalan tembikar sebagian besar tidak diberi hiasan. Sebagian kecil lainnya hanya bermotif [[Geometri|geometris]] dengan teknik gores.<ref name=":0">{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2053/1/Buku%20Benteng2.pdf|title=Benteng Dulu, Kini dan Esok|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-65-4|editor-last=Adrisijanti|editor-first=Inajati|pages=223-224|url-status=live}}</ref> Benteng Lodewijk dibangun atas perintah [[Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jendral Hindia Belanda]], [[Herman Willem Daendels|Herman Willem Daendles]]. [[Pembangunan]] Benteng Lodewijk tidak selesai. Nama Lodewijk digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap [[Raja (gelar)|Raja]] [[Belanda]] yang menunjuk Daendles sebagai Gubernur Jendral. [[Informasi]] [[sejarah]] yang lain menjelaskan bahwa nama benteng ini adalah Benteng Louis. Nama tersebut berasal dari nama [[Louis XVII dari Prancis|Raja Louis]] yang memerintah [[Prancis]] ketika Kerajaan Belanda dikuasai. Pembangunan Benteng Lodewijk selesai pada tahun 1808 [[Masehi]]. Benteng Lodewijk dibangun sebagai pertahanan dari serangan pasukan [[Inggris]] di bagian barat laut pintu masuk menuju Selat Madura. Dari [[Kabupaten Gresik|Kota Gresik]], jarak Benteng Lodewijk sekitar 6 [[mil]] (± 9,66 km). Sedangkan dari [[Ujungpangkah, Gresik|Ujung Pangkah]] jaraknya sekitar 5 mil (± 8.05 km). Tembok benteng dibangun sepanjang 400 meter dan selebar 250 meter. Benten Lodewijk dapat menampung hingga 800 orang prajurit. Pertahanan Benteng Lodewijk dilengkapi dengan 102 [[Meriam tangan|meriam]]. Setelah Belanda memindahkan pusat pertahanan ke [[Kota Surabaya]], Benteng Lodewijk dihancurkan pada tahun 1857 M. Benteng baru yang dibangun ialah [[Benteng Kalimas]].<ref name=":1" />
'''Benteng Lodewijk''' adalah benteng yang terletak di Kelurahan [[Tanjungwidoro, Bungah, Gresik|Tanjung Widoro]], Kecamatan [[Bungah, Gresik|Bungah]], [[Kabupaten Gresik]], [[Jawa Timur|Provinsi Jawa Barat]], [[Indonesia]].<ref name=":0" /> Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Gresik memberikan usulan agar Benteng Lodewijk dijadikan sebagai [[Daftar cagar budaya di Indonesia|cagar budaya Indonesia]] pada akhir tahun 2016. Sisa bangunan Benteng Lodewijk kemudian dimanfaatkan sebagai [[Lokawisata|objek wisata]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Benteng Lodewijk - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya|url=http://cagarbudaya.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/detail/PO2017011600001/benteng-lodewijk|website=cagarbudaya.kemdikbud.go.id|access-date=11 Juli 2021}}</ref> Lokasi benteng ini sekitar 17 [[kilometer]] di bagian utara [[Kabupaten Gresik]]. Benteng Lodewijk berdekatan dengan [[Muara sungai|muara]] Sungai Cemara. Posisi benteng menghadap ke [[Selat Madura]]. Di dalam benteng terdapat banyak jenis [[tumbuhan]] yang hidup dengan lebat. Benteng Lodewijk sudah hancur dan tidak digunakan lagi. Di bekas benteng terdapat bekas [[bangunan]] dan [[benda]]-benda yang banyak dan beragam. Barang yang ditemukan dalam bentuk pecahan [[artefak]] dan [[ekofak]]. Jumlah artefak dan ekofak sedikitnya 10 ribu pecahan. Sebagian besar merupakan [[tembikar]]. Selebihnya berbentuk [[keramik]], [[kaca]], [[logam]] dan [[tulang]] [[Hewan|binatang]]. Tembikar yang ditemukan telah dibentuk menjadi [[kendi]], [[Poci|teko]], [[Penggorengan|kuali]], jambangan, wajan, [[piring]], [[mangkuk]] dan [[tempayan]]. Seluruh tembikar dibuat menggunakan [[roda]] pemutar. Peninggalan tembikar sebagian besar tidak diberi hiasan. Sebagian kecil lainnya hanya bermotif [[Geometri|geometris]] dengan teknik gores.<ref name=":0">{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/2053/1/Buku%20Benteng2.pdf|title=Benteng Dulu, Kini dan Esok|location=Yogyakarta|publisher=Kepel Press|isbn=978-602-1228-65-4|editor-last=Adrisijanti|editor-first=Inajati|pages=223-224|url-status=live}}</ref> Benteng Lodewijk dibangun atas perintah [[Daftar Gubernur-Jenderal Hindia Belanda|Gubernur Jendral Hindia Belanda]], [[Herman Willem Daendels|Herman Willem Daendles]]. [[Pembangunan]] Benteng Lodewijk tidak selesai. Nama Lodewijk digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap [[Raja (gelar)|Raja]] [[Belanda]] yang menunjuk Daendles sebagai Gubernur Jendral. [[Informasi]] [[sejarah]] yang lain menjelaskan bahwa nama benteng ini adalah Benteng Louis. Nama tersebut berasal dari nama [[Louis XVII dari Prancis|Raja Louis]] yang memerintah [[Prancis]] ketika Kerajaan Belanda dikuasai. Pembangunan Benteng Lodewijk selesai pada tahun 1808 [[Masehi]]. Benteng Lodewijk dibangun sebagai pertahanan dari serangan pasukan [[Inggris]] di bagian barat laut pintu masuk menuju Selat Madura. Dari [[Kabupaten Gresik|Kota Gresik]], jarak Benteng Lodewijk sekitar 6 [[mil]] (± 9,66 km). Sedangkan dari [[Ujungpangkah, Gresik|Ujung Pangkah]] jaraknya sekitar 5 mil (± 8.05 km). Tembok benteng dibangun sepanjang 400 meter dan selebar 250 meter. Benten Lodewijk dapat menampung hingga 800 orang prajurit. Pertahanan Benteng Lodewijk dilengkapi dengan 102 [[Meriam tangan|meriam]]. Setelah Belanda memindahkan pusat pertahanan ke [[Kota Surabaya]], Benteng Lodewijk dihancurkan pada tahun 1857 M. Benteng baru yang dibangun ialah [[Benteng Kalimas]].<ref name=":1" />


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 18 Februari 2022 12.12

Benteng Lodewijk adalah benteng yang terletak di Kelurahan Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Barat, Indonesia.[1] Tim Ahli Cagar Budaya Kabupaten Gresik memberikan usulan agar Benteng Lodewijk dijadikan sebagai cagar budaya Indonesia pada akhir tahun 2016. Sisa bangunan Benteng Lodewijk kemudian dimanfaatkan sebagai objek wisata.[2] Lokasi benteng ini sekitar 17 kilometer di bagian utara Kabupaten Gresik. Benteng Lodewijk berdekatan dengan muara Sungai Cemara. Posisi benteng menghadap ke Selat Madura. Di dalam benteng terdapat banyak jenis tumbuhan yang hidup dengan lebat. Benteng Lodewijk sudah hancur dan tidak digunakan lagi. Di bekas benteng terdapat bekas bangunan dan benda-benda yang banyak dan beragam. Barang yang ditemukan dalam bentuk pecahan artefak dan ekofak. Jumlah artefak dan ekofak sedikitnya 10 ribu pecahan. Sebagian besar merupakan tembikar. Selebihnya berbentuk keramik, kaca, logam dan tulang binatang. Tembikar yang ditemukan telah dibentuk menjadi kendi, teko, kuali, jambangan, wajan, piring, mangkuk dan tempayan. Seluruh tembikar dibuat menggunakan roda pemutar. Peninggalan tembikar sebagian besar tidak diberi hiasan. Sebagian kecil lainnya hanya bermotif geometris dengan teknik gores.[1] Benteng Lodewijk dibangun atas perintah Gubernur Jendral Hindia Belanda, Herman Willem Daendles. Pembangunan Benteng Lodewijk tidak selesai. Nama Lodewijk digunakan sebagai bentuk penghormatan terhadap Raja Belanda yang menunjuk Daendles sebagai Gubernur Jendral. Informasi sejarah yang lain menjelaskan bahwa nama benteng ini adalah Benteng Louis. Nama tersebut berasal dari nama Raja Louis yang memerintah Prancis ketika Kerajaan Belanda dikuasai. Pembangunan Benteng Lodewijk selesai pada tahun 1808 Masehi. Benteng Lodewijk dibangun sebagai pertahanan dari serangan pasukan Inggris di bagian barat laut pintu masuk menuju Selat Madura. Dari Kota Gresik, jarak Benteng Lodewijk sekitar 6 mil (± 9,66 km). Sedangkan dari Ujung Pangkah jaraknya sekitar 5 mil (± 8.05 km). Tembok benteng dibangun sepanjang 400 meter dan selebar 250 meter. Benten Lodewijk dapat menampung hingga 800 orang prajurit. Pertahanan Benteng Lodewijk dilengkapi dengan 102 meriam. Setelah Belanda memindahkan pusat pertahanan ke Kota Surabaya, Benteng Lodewijk dihancurkan pada tahun 1857 M. Benteng baru yang dibangun ialah Benteng Kalimas.[2]

Referensi

  1. ^ a b Adrisijanti, Inajati (ed.). Benteng Dulu, Kini dan Esok (PDF). Yogyakarta: Kepel Press. hlm. 223–224. ISBN 978-602-1228-65-4. 
  2. ^ a b "Benteng Lodewijk - Sistem Registrasi Nasional Cagar Budaya". cagarbudaya.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 11 Juli 2021.