Lompat ke isi

Pemilihan Presiden Indonesia 1983: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NAR20110809 (bicara | kontrib)
NAR20110809 (bicara | kontrib)
Baris 36: Baris 36:
== Hasil ==
== Hasil ==


{{electiontable|Hasil Pilpres 1993|Ringkasan hasil pemilihan Presiden Indonesia 10 Maret 1993}}
{{electiontable|Hasil Pilpres 1993|Ringkasan hasil pemilihan Presiden Indonesia 10 Maret 1983}}
|- bgcolor="#E9E9E9" align="center"
|- bgcolor="#E9E9E9" align="center"
! colspan="2" align="left" | Calon
! colspan="2" align="left" | Calon
Baris 69: Baris 69:
|}
|}


{{electiontable|Hasil Pilwapres 1993|Ringkasan hasil pemilihan Wakil Presiden Indonesia 10 Maret 1993}}
{{electiontable|Hasil Pilwapres 1993|Ringkasan hasil pemilihan Wakil Presiden Indonesia 10 Maret 1983}}
|- bgcolor="#E9E9E9" align="center"
|- bgcolor="#E9E9E9" align="center"
! colspan="2" align="left" | Calon
! colspan="2" align="left" | Calon

Revisi per 15 Mei 2022 13.33

Pemilihan Presiden Indonesia 1983
10 Maret 1983
598 suara anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
Ditetapkan berdasarkan perolehan suara terbanyak untuk menang
Kandidat
 
Calon Soeharto
Partai Golkar
Suara elektoral 440
Persentase 80,27%
Presiden petahana
Soeharto

Golkar

Presiden terpilih

Soeharto
Golkar

Pemilihan presiden Indonesia 1983 adalah suatu pemungutan suara untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk masa jabatan 1983–1988. Secara tradisi, Golongan Karya sebagai fraksi dengan kursi terbanyak di Majelis Permusyawaratan Rakyat sejak 1971 mengusung Soeharto sebagai calon presiden. Alhasil, Soeharto kembali mempertahankan kursi kekuasaan dan dilaksanakan pelantikan pada 10 Maret 1983.

Latar Belakang

Pada pemilu 1982, Pemilih Golput semakin banyak, Sejak dikampanyekan tahun 1970-an, Golput pengikutnya semakin banyak dan semakin bertambah, Namun pemerintah menyebarkan kampanye untuk menghentikan Pemilih Golput ini, Namun kampanye Golkar menjadi ricuh setelah kejadian yang ricuh di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.

Namun kejadian ini tidak mengalahkan Golkar di pemilu, Golkar tetap menang telak dan mendapat suara yang banyak, Dan sudah dipastikan, Soeharto terpilih di Sidang Umum MPR 1982, Soeharto tetap berkuasa.

Sementara, Wakil Presiden akhirnya yang terpilih adalah Umar Wirahadikusumah.[1]


Hasil

s • b Ringkasan hasil pemilihan Presiden Indonesia 10 Maret 1983
Calon Partai Fraksi Suara %
Soeharto Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
440 80,27
Total 598 100%
Suara sah 598 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 128 21,40
s • b Ringkasan hasil pemilihan Wakil Presiden Indonesia 10 Maret 1983
Calon Partai Fraksi Suara %
Umar Wirahadikusumah Golongan Karya Fraksi Karya Pembangunan
Fraksi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
638 100,00
Total 663 100%
Suara sah 663 100,0
Suara tidak sah 0 0,0
Abstain 0 0,0

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Firdausi, Fadrik Aziz (13 April 2019). "Sejarah Pemilu 1982: Cap Haram Golput & Dalih Kebangkitan PKI". hlm. all. Diakses tanggal 15 Mei 2022.