Lompat ke isi

Stasiun Telagasari: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°27′53″S 108°14′05″E / 6.464836°S 108.234739°E / -6.464836; 108.234739
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k →‎top: clean up, replaced: persusulan → penyusulan (2)
Baris 9: Baris 9:
|kode= TLS
|kode= TLS
|tinggi=+7 m
|tinggi=+7 m
|line= ''Hanya untuk persusulan antarkereta api.''
|line= ''Hanya untuk penyusulan antarkereta api.''
|operator=[[Daerah Operasi III Cirebon]]
|operator=[[Daerah Operasi III Cirebon]]
|letak=km 170+324 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]–[[Stasiun Cikampek|Cikampek]]–[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon Prujakan]]–[[Stasiun Prupuk|Prupuk]]–[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Kroya|Kroya]]
|letak=km 170+324 lintas [[Stasiun Jakarta Kota|Jakarta]]–[[Stasiun Jatinegara|Jatinegara]]–[[Stasiun Cikampek|Cikampek]]–[[Stasiun Cirebon Prujakan|Cirebon Prujakan]]–[[Stasiun Prupuk|Prupuk]]–[[Stasiun Purwokerto|Purwokerto]]–[[Stasiun Kroya|Kroya]]
Baris 21: Baris 21:
Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan [[sepur badug]] menyambung di jalur 1.<ref>{{Cite book|date=1992|title=Ikhtisar Lintas dan Emplasemen|location=Bandung|publisher=Perumka|pages=06-056|url-status=live}}</ref> Sejak beroperasinya [[jalur ganda]] segmen Haurgeulis–Telagasari per 8 Januari 1997,<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1998|title=Merayap Pasti Merebut Kepercayaan|url=|journal=Warta Ekonomi|volume=IX|issue=46-52|pages=37|doi=}}</ref> jalur 1 baru stasiun dibangun tepat di depan pintu masuk asli stasiun sehingga saat ini Stasiun Telagasari dapat dipandang sebagai stasiun pulau. Sehingga, bangunan stasiun berada di antara jalur 1 dan 2. Namun sayangnya, kelanjutan jalur gandanya tidak dilanjutkan pembangunannya sampai Cirebon karena krisis ekonomi. Semenjak tahun 2007, jalur ganda tersebut sudah dapat dioperasikan,<ref>{{Cite book|url=http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/111987-[_Konten_]-Konten%20C7454.pdf|title=Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian|last=Direktorat Jenderal Perkeretaapian|first=|publisher=|year=2010|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2021-04-20|archive-date=2021-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210124155529/http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital%2F111987-%5B_Konten_%5D-Konten%20C7454.pdf|dead-url=yes}}</ref> sehingga stasiun ini kini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.
Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan [[sepur badug]] menyambung di jalur 1.<ref>{{Cite book|date=1992|title=Ikhtisar Lintas dan Emplasemen|location=Bandung|publisher=Perumka|pages=06-056|url-status=live}}</ref> Sejak beroperasinya [[jalur ganda]] segmen Haurgeulis–Telagasari per 8 Januari 1997,<ref>{{Cite journal|last=|first=|year=1998|title=Merayap Pasti Merebut Kepercayaan|url=|journal=Warta Ekonomi|volume=IX|issue=46-52|pages=37|doi=}}</ref> jalur 1 baru stasiun dibangun tepat di depan pintu masuk asli stasiun sehingga saat ini Stasiun Telagasari dapat dipandang sebagai stasiun pulau. Sehingga, bangunan stasiun berada di antara jalur 1 dan 2. Namun sayangnya, kelanjutan jalur gandanya tidak dilanjutkan pembangunannya sampai Cirebon karena krisis ekonomi. Semenjak tahun 2007, jalur ganda tersebut sudah dapat dioperasikan,<ref>{{Cite book|url=http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital/111987-[_Konten_]-Konten%20C7454.pdf|title=Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian|last=Direktorat Jenderal Perkeretaapian|first=|publisher=|year=2010|isbn=|location=|pages=|url-status=live|access-date=2021-04-20|archive-date=2021-01-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20210124155529/http://perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/file?file=digital%2F111987-%5B_Konten_%5D-Konten%20C7454.pdf|dead-url=yes}}</ref> sehingga stasiun ini kini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.


Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.
Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.


== Insiden ==
== Insiden ==

Revisi per 28 Juli 2022 02.20

Stasiun Telagasari

Stasiun Telagasari
Lokasi
Koordinat6°27′51″S 108°14′4″E / 6.46417°S 108.23444°E / -6.46417; 108.23444
Ketinggian+7 m
Operator
Letak
Jumlah peronTiga peron pulau yang agak tinggi (bangunan utama terletak di antara jalur 1 dan 2)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk penyusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Stasiun Telagasari (TLS) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Telagasari, Lelea, Indramayu yang terletak di sebelah barat stasiun Jatibarang. Stasiun yang terletak pada ketinggian +7 meter ini termasuk dalam Daerah Operasi III Cirebon.

Awalnya stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus dan sepur badug menyambung di jalur 1.[3] Sejak beroperasinya jalur ganda segmen Haurgeulis–Telagasari per 8 Januari 1997,[4] jalur 1 baru stasiun dibangun tepat di depan pintu masuk asli stasiun sehingga saat ini Stasiun Telagasari dapat dipandang sebagai stasiun pulau. Sehingga, bangunan stasiun berada di antara jalur 1 dan 2. Namun sayangnya, kelanjutan jalur gandanya tidak dilanjutkan pembangunannya sampai Cirebon karena krisis ekonomi. Semenjak tahun 2007, jalur ganda tersebut sudah dapat dioperasikan,[5] sehingga stasiun ini kini memiliki empat jalur kereta api dengan jalur 2 dan 3 merupakan sepur lurus.

Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.

Insiden

Pada 12 Oktober 2007, kereta api Senja Utama Solo jurusan Solo Balapan anjlok saat mencapai 150 meter mendekati Stasiun Telagasari pada pukul 23.20 WIB. Tidak ada korban jiwa, tetapi 900 penumpang yang naik kereta api tersebut harus berpindah dengan kereta api lain.[6]

Pada 27 Agustus 2011, kereta api Gajayana Lebaran dibajak di Stasiun Telagasari. Salah satu orang di antara mereka masuk lokomotif dan menyandera masinis. Kereta sempat berhenti di Stasiun Haurgeulis untuk menurunkan penumpang gelap tersebut di lokomotif. Dalam keadaan terluka, masinis terus menghubungi pusat kendali Cirebon agar Gajayana terus melaju tanpa henti. Ketika sampai di wilayah kerja Daop I, masinis KA Gajayana berusaha mengontak PK agar kereta diberhentikan luar biasa, tetapi gagal berhenti di Bekasi maupun di Jatinegara, dan diarahkan ke stasiun Pasar Senen. Pada pukul 09.35 Gajayana masuk jalur 4 dan berhenti dengan rem darurat oleh petugas teknisi, dan dihadang aparat Brimob yang sudah siaga di bibir peron.[7]

Galeri

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ Ikhtisar Lintas dan Emplasemen. Bandung: Perumka. 1992. hlm. 06–056. 
  4. ^ "Merayap Pasti Merebut Kepercayaan". Warta Ekonomi. IX (46-52): 37. 1998. 
  5. ^ Direktorat Jenderal Perkeretaapian (2010). Rencana Strategis Kementerian Perhubungan 2010-2014 Bidang Perkeretaapian (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-01-24. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  6. ^ antaranews.com. "Kereta Senja Solo Anjlok di Stasiun Telaga Sari Indramayu - ANTARA News". Antara News. Diakses tanggal 2018-11-22. 
  7. ^ "Kronologis Lengkap Pembajakan Kereta Api Gajayana Jurusan Malang-Jakarta | Republika Online". Republika Online. Diakses tanggal 2018-05-05. 
Stasiun sebelumnya Piktogram dari KA Jarak Jauh Lintas Kereta Api Indonesia Stasiun berikutnya
Terisi
ke arah Cikampek
Cikampek–Cirebon Prujakan Jatibarang

6°27′53″S 108°14′05″E / 6.464836°S 108.234739°E / -6.464836; 108.234739{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman