Lompat ke isi

Soepomo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Glorious Engine (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
enwiki
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
{{confused|Supomo}}
{{confused|Supomo}}
{{Infobox Officeholder
{{Infobox Officeholder
| honorific_prefix = [[Raden]]
| name = {{PAGENAME}}
| name = {{PAGENAME}}
| image = Supomo (Photographs by Daan Noske).jpg
| image = Supomo (Photographs by Daan Noske).jpg
| imagesize =
| imagesize =
| caption =Supomo di [[Bandara Schiphol]]
| caption =Supomo di [[Bandara Schiphol]], 1951
| office = Menteri Kehakiman Indonesia
| office = Menteri Kehakiman Indonesia
| order = ke-1
| order = ke-1
Baris 33: Baris 34:
| spouse =
| spouse =
| relations =
| relations =
| alma_mater = Bataviasche Rechtsschool
| alma_mater = Bataviasche Rechtsschool{{br}}[[Universitas Leiden]] ([[Meester in de Rechten|Mr.]])
| occupation =
| occupation = {{hlist|[[Politikus]]|[[pengacara]]}}
| profession =
| profession =
| signature = Sign Soepomo.png
| signature = Sign Soepomo.png
Baris 41: Baris 42:
}}
}}


[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Meester in de Rechten|Mr.]] ''' Soepomo''' ([[Ejaan Soewandi]]: '''Supomo'''; {{lahirmati|[[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]|22|1|1903|[[Jakarta]]|12|9|1958}}) adalah seorang [[pahlawan]] nasional [[Indonesia]]. Soepomo dikenal sebagai perancang [[UUD 45|Undang-undang Dasar 1945]], bersama dengan [[Muhammad Yamin]] dan [[Soekarno]].<ref name=Sim>lihat Marsillam Simanjuntak 1994. ''Pandangan negara integralistik: sumber, unsur, dan riwayatnya dalam persiapan UUD 1945''. Pustaka Graffiti.</ref>
[[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Meester in de Rechten|Mr.]] ''' Soepomo''' ([[Ejaan Soewandi]]: '''Supomo'''; {{lahirmati|[[Kabupaten Sukoharjo|Sukoharjo]], [[Jawa Tengah]]|22|1|1903|[[Jakarta]]|12|9|1958}}) adalah seorang adalah seorang politikus dan pengacara Indonesia yang menjabat sebagai [[Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia|Menteri Kehakiman]] pertama negara itu dari Agustus hingga November 1945 dan lagi dari Desember 1949 hingga 6 September 1950. Dikenal sebagai bapak [[konstitusi Indonesia]],{{sfn|Drooglever|1997| p = 69}} ia secara anumerta dinyatakan sebagai [[Pahlawan Nasional Indonesia]] oleh Presiden [[Soekarno]] pada tahun 1965. Soepomo dikenal sebagai perancang [[UUD 45|Undang-undang Dasar 1945]], bersama dengan [[Muhammad Yamin]] dan [[Soekarno]].<ref name=Sim>lihat Marsillam Simanjuntak 1994. ''Pandangan negara integralistik: sumber, unsur, dan riwayatnya dalam persiapan UUD 1945''. Pustaka Graffiti.</ref>


== Pendidikan ==
== Pendidikan ==

Revisi per 17 Agustus 2022 01.31

Soepomo
Supomo di Bandara Schiphol, 1951
Menteri Kehakiman Indonesia ke-1
Masa jabatan
19 Agustus 1945 – 14 November 1945
PresidenSoekarno
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, Jabatan baru
Pengganti
Soewandi
Sebelum
Masa jabatan
20 Desember 1949 – 6 September 1950
PresidenSoekarno
Perdana MenteriMohammad Hatta
Presiden Universiteit Indonesia ke-2
(Rektor UI)
Masa jabatan
1951–1954
Informasi pribadi
Lahir(1903-01-22)22 Januari 1903
Belanda Sukoharjo, Jawa Tengah, Hindia Belanda
Meninggal12 September 1958(1958-09-12) (umur 55)
Indonesia Jakarta, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Alma materBataviasche Rechtsschool
Universitas Leiden (Mr.)
Pekerjaan
Tanda tangan
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Prof. Dr. Mr. Soepomo (Ejaan Soewandi: Supomo; 22 Januari 1903 – 12 September 1958) adalah seorang adalah seorang politikus dan pengacara Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Kehakiman pertama negara itu dari Agustus hingga November 1945 dan lagi dari Desember 1949 hingga 6 September 1950. Dikenal sebagai bapak konstitusi Indonesia,[1] ia secara anumerta dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965. Soepomo dikenal sebagai perancang Undang-undang Dasar 1945, bersama dengan Muhammad Yamin dan Soekarno.[2]

Pendidikan

Sebagai putra keluarga priyayi, ia berkesempatan meneruskan pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo (1920), dan menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool di Batavia pada tahun 1923. Ia kemudian ditunjuk sebagai pegawai negeri pemerintah kolonial Hindia Belanda yang diperbantukan pada Ketua Pengadilan Negeri Sragen (Soegito 1977).

Antara tahun 1924 dan 1927 Soepomo mendapat kesempatan melanjutkan pendidikannya ke Rijksuniversiteit Leiden di Belanda di bawah bimbingan Cornelis van Vollenhoven, profesor hukum yang dikenal sebagai "arsitek" ilmu hukum adat Indonesia dan ahli hukum internasional, salah satu konseptor Liga Bangsa Bangsa.

Thesis doktornya yang berjudul Reorganisatie van het Agrarisch Stelsel in het Gewest Soerakarta (Reorganisasi sistem agraria di wilayah Surakarta) tidak saja mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta, tetapi juga secara tajam menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta (Pompe 1993). Ditulis dalam bahasa Belanda, kritik Soepomo atas wacana kolonial tentang proses transisi agraria ini dibungkus dalam bahasa yang halus dan tidak langsung, menggunakan argumen-argumen kolonial sendiri, dan hanya dapat terbaca ketika kita menyadari bahwa subyektivitas Soepomo sangat kental diwarnai etika Jawa (lihat buku Franz Magnis-Suseno "Etika Jawa" dan tulisan-tulisan Ben Anderson dalam Language and Power sebagai tambahan acuan tentang etika Jawa untuk memahami cara pandang dan strategi agency Soepomo).

Pemikiran

Hampir tidak ada biografi tentang Soepomo, kecuali satu yang dikerjakan Soegito (1977) berdasarkan proyek Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Marsilam Simanjuntak berpendapat bahwa Soepomo adalah sumber dari munculnya fasisme di Indonesia. Soepomo mengagumi sistem pemerintahan Jerman dan Jepang. Simanjuntak menilai Negara "Orde Baru" ala Jenderal Soeharto adalah bentuk negara yang paling dekat dengan ideal Soepomo, kesimpulan yang masih perlu diperdebatkan ulang.[2]

Meninggal dunia

Soepomo meninggal dalam usia muda akibat serangan jantung di Jakarta pada 12 September 1958 dan dimakamkan di Solo.

Referensi

  1. ^ Drooglever 1997, hlm. 69.
  2. ^ a b lihat Marsillam Simanjuntak 1994. Pandangan negara integralistik: sumber, unsur, dan riwayatnya dalam persiapan UUD 1945. Pustaka Graffiti.

Pranala luar

Jabatan politik
Posisi baru Menteri Kehakiman Indonesia
1945
Diteruskan oleh:
Soewandi
Didahului oleh:
Susanto Tirtoprodjo
Menteri Kehakiman Indonesia
1949–1950
Diteruskan oleh:
AG. Pringgodigdo
Jabatan akademik
Didahului oleh:
Pandji Soerachman Tjokroadisoerjo
Presiden Universiteit Indonesia (Rektor UI)
1951–1954
Diteruskan oleh:
Bahder Djohan
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Soebandrio
Duta Besar Indonesia untuk Britania Raya
1954–1956
Diteruskan oleh:
Soenario