Abdullah Amu: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 33: | Baris 33: | ||
|parents = |
|parents = |
||
}} |
}} |
||
H. '''Abdullah Amu''' ({{lahirmati|[[Gorontalo]]|2 |8| 1912 | [[Manado]], [[Sulawesi Utara]]| 27|7| 1991}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan, akademisi dan pejabat [[gubernur]] di [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara pada periode 1966–1967. |
[[Haji (gelar)|H.]] '''Abdullah Amu''' ({{lahirmati|[[Gorontalo]]|2 |8| 1912 | [[Manado]], [[Sulawesi Utara]]| 27|7| 1991}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan, akademisi dan pejabat [[gubernur]] di [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara pada periode 1966–1967. |
||
<!--Ia adalah gubernur pertama di Indonesia yang beragama Islam tetapi menjabat di daerah yang mayoritas Kristen. Pada saat itu provincy masih jadi satu bagian keseluruhan dinamakan Suluteng.(semua daerah sulawesi jadi satu) dan pada saat beliau menjabat sebagai gubernur maka diubah lah oleh gubernur Abdullah Amu menjadi 4 bagian provincy yakni sulawesi utara,sulawesi tengah,sulawesi selatan dan sulawesi tenggara dan beliau berjasa dalam membuat satu peraturan antar negara di perairan indonesia dan philipina dengan membuat satu monumen perbatasan antara wilayah laut indonesia dan philipina ,karena saat itu banyak penangkap ikan dari philipina mengambil ikan di perairan indonesia maupun hasil alam dari indonesia dijual belikan di tengah perairan secara ilegal. |
<!--Ia adalah gubernur pertama di Indonesia yang beragama Islam tetapi menjabat di daerah yang mayoritas Kristen. Pada saat itu provincy masih jadi satu bagian keseluruhan dinamakan Suluteng.(semua daerah sulawesi jadi satu) dan pada saat beliau menjabat sebagai gubernur maka diubah lah oleh gubernur Abdullah Amu menjadi 4 bagian provincy yakni sulawesi utara,sulawesi tengah,sulawesi selatan dan sulawesi tenggara dan beliau berjasa dalam membuat satu peraturan antar negara di perairan indonesia dan philipina dengan membuat satu monumen perbatasan antara wilayah laut indonesia dan philipina ,karena saat itu banyak penangkap ikan dari philipina mengambil ikan di perairan indonesia maupun hasil alam dari indonesia dijual belikan di tengah perairan secara ilegal. |
||
saat ini H.Abdullah Amu telah di resmikan menjadi salah satu pahlawan anak bangsa dari Gorontalo,dan dijadikan sebagai nama jalan dibeberapa daerah di sulawesi utara hingga saat ini. |
saat ini H.Abdullah Amu telah di resmikan menjadi salah satu pahlawan anak bangsa dari Gorontalo,dan dijadikan sebagai nama jalan dibeberapa daerah di sulawesi utara hingga saat ini. |
Revisi per 25 September 2022 05.25
Abdullah Amu | |
---|---|
Gubernur Sulawesi Utara ke-4 | |
Masa jabatan 27 April 1966 – 2 Maret 1967 | |
Presiden | Soekarno |
Informasi pribadi | |
Lahir | Abdullah Amu 2 Agustus 1912 Gorontalo |
Meninggal | 27 Juni 1991 Manado | (umur 78)
Suami/istri | Azisah Lembah Amu |
Hubungan | Adnan Purichta Ichsan (cicit) |
Anak |
|
Sunting kotak info • L • B |
H. Abdullah Amu (2 Agustus 1912 – 27 Juli 1991) adalah seorang pejuang kemerdekaan, akademisi dan pejabat gubernur di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Utara pada periode 1966–1967.
Keluarga
Abdullah Amu mempunyai 7 orang anak dan 33 orang cucu. Salah satu cucunya bernama Novita Madonza Amu, yang merupakan istri dari Ichsan Yasin Limpo yang pernah menjabat Bupati Gowa periode (2005–2015). Ia juga mempunyai cicit yang juga menjabat sebagai Bupati Gowa sejak 2016 bernama Adnan Purichta Ichsan.[1]
Penghargaan
Beberapa penghargaan yang pernah diperoleh Abdullah Amu, diantaranya:[2]
- Satyalancana Peristiwa Perang Kemerdekaan I (1959)
- Satyalancana Peristiwa Aksi Militer II (1959)
- Satyalancana Gerakan Operasi Militer III (1959)
- Satyalancana Gerakan Operasi Militer IV (1959)
- Tanda Jasa Pahlawan (1966)
- Surat Petikan tentang Pejuang Kemerdekaan RI (1981)
Referensi
- ^ "Mewakili Cicit Almarhum H. Abdullah Amu, Bupati Adnan Hadiri Upacara Pemindahan Makam". Humas Kabupaten Gowa. 23 November 2019. Diakses tanggal 12 September 2022.
- ^ "Makam Mantan Gubernur Sulut Dipindahkan ke TMP Pentadio". Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo. 23 November 2019. Diakses tanggal 12 September 2022.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Soenandar Prijosoedarmo |
Gubernur Sulawesi Utara 1966-1967 |
Diteruskan oleh: Hein Victor Worang |