Mimpi menurut Islam: Perbedaan antara revisi

← Revisi sebelumnya Revisi selanjutnya →

Konten dihapus Konten ditambahkan

Sebaris

Revisi per 10 Februari 2023 07.06

Mimpi menurut Islam dibedakan menjadi mimpi baik dan mimpi buruk. Asal mimpi ada yang dari Allah dan ada yang dari setan. Allah memberikan mimpi yang benar sebagai pertanda kenabian seseorang. Dalam pandangan sufi, mimpi merupakan hidayah.

Dalil

Al-Qur'an

Al-Qur'an menyebutkan istilah mimpi dengan nama al-ru’ya dan al-busyra. Kata al-ru’ya berarti penglihatan dalam tidur, sedangkan kata al-busyra berarti kabar gembira.^[1] Penggunaan kata Al-ru’ya khusus digunakan untuk menyebutkan mimpi yang dialami oleh para orang saleh termasuk para nabi.^[2]

Jenis

Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim menyebutkan bahwa mimpi terbagi menjadi mimpi baik dan mimpi buruk. Mimpi baik berasal dari Allah, sedangkan mimpi buruk berasal dari setan. Namun semua jenis mimpi merupakan hasil penciptaan dari Allah. Kepada para nabi-Nya, Allah memberikan mimpi yang berisi kabar gembira dan peringatan, Mimpi ini disebut sebagai mimpi yang benar. Mimpi yang benar ini merupakan salah satu bagian dari pertanda kenabian.^[3]

Pandangan

Sufi

Sufi menganggap keberadaan mimpi yang berisi petunjuk. Mimpi ini diyakini berasal dari Allah dan merupakan bentuk hidayah. Sufi menganggap bahwa mimpi ini merupakan isyarat akan keberadaan Allah.^[4]

Referensi

^ Nurhayat, Muhamad Arpah (Juni 2016). "Mimpi dalam Pandangan Islam" (PDF). JIA. 17 (1): 63. ISSN 2443-0919.
^ Yuminah (2018). "Konsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam: Studi Komparasi Psikologi Islam dan Psikologi Barat". Jurnal Psikologi Islam. 5 (2): 89.
^ Sirin, Muhammad Ibnu (2018). Tafsir Mimpi menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah. Diterjemahkan oleh Syihabuddin dan Sopian, A. Depok: Gema Insani. hlm. 1. ISBN 978-602-250-563-1.
^ Rajab, Hadrah (2020). Akhlak Tasawuf. Tangerang Selatan: Media Kalam. hlm. 219–220. ISBN 978-623-93027-1-9.

[1] Nurhayat, Muhamad Arpah (Juni 2016). "Mimpi dalam Pandangan Islam" (PDF). JIA. 17 (1): 63. ISSN 2443-0919.

[2] Yuminah (2018). "Konsep Mimpi dalam Perspektif Psikologi Islam: Studi Komparasi Psikologi Islam dan Psikologi Barat". Jurnal Psikologi Islam. 5 (2): 89.

[3] Sirin, Muhammad Ibnu (2018). Tafsir Mimpi menurut Al-Qur'an dan as-Sunnah. Diterjemahkan oleh Syihabuddin dan Sopian, A. Depok: Gema Insani. hlm. 1. ISBN 978-602-250-563-1.

[4] Rajab, Hadrah (2020). Akhlak Tasawuf. Tangerang Selatan: Media Kalam. hlm. 219–220. ISBN 978-623-93027-1-9.

[1]

[2]

[3]

[4]

Revisi per 7 Februari 2023 00.31 sunting JumadilM (bicara \| kontrib) Pengecualian blokir IP, Peninjau 44.540 suntingan k Menambah Kategori:Ilmu-ilmu Islam menggunakan HotCat ← Revisi sebelumnya		Revisi per 10 Februari 2023 07.06 sunting balikkan Arya-Bot (bicara \| kontrib) Bot, Pengecualian blokir IP 261.428 suntingan k →‎top: pembersihan kosmetika dasar, added orphan tag Tag: AWB Revisi selanjutnya →
Baris 1:		Baris 1:
			{{Orphan\|date=Februari 2023}}

	'''Mimpi menurut Islam''' dibedakan menjadi [[mimpi]] baik dan mimpi buruk. Asal mimpi ada yang dari [[Allah (Islam)\|Allah]] dan ada yang dari [[setan]]. Allah memberikan mimpi yang benar sebagai pertanda kenabian seseorang. Dalam pandangan [[sufi]], mimpi merupakan [[Hidayah (Islam)\|hidayah]].		'''Mimpi menurut Islam''' dibedakan menjadi [[mimpi]] baik dan mimpi buruk. Asal mimpi ada yang dari [[Allah (Islam)\|Allah]] dan ada yang dari [[setan]]. Allah memberikan mimpi yang benar sebagai pertanda kenabian seseorang. Dalam pandangan [[sufi]], mimpi merupakan [[Hidayah (Islam)\|hidayah]].