Lompat ke isi

Suku Kampai: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jesse redmans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jesse redmans (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 10: Baris 10:
Pada masa perkembangannya, kini sebagian dari klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (utamanya yang hidup di Kabupaten Kampar) telah mengkafirkan diri dari Minangkabau dan menganggap diri mereka adalah suatu entitas tersendiri, hal tersebut tak lain dikarenakan pengaruh klan (''{{lang|min|suku}}'') tetangganya, yakni klan (''{{lang|min|suku}}'') [[Suku Malayu|Malayu]], yang sebagiannya juga meninggalkan matrilineal dan tata cara resam Minangkabau, dan mendakwakan diri sebagai [[Suku Melayu]] yang bercirikan Arabia (utamanya Yaman). Namun demikian, perbedaan antara klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (atau Kampar atau Ocu) dengan Malayu (atau Melayu) ialah masih kentalnya segi kebudayaan Minangkabau yang diadopsi dalam masyarakat klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai, dalam segi linguistik pun masyarakat berklan (''{{lang|min|bersuku}}'') Kampai masih menunjukkan identitas kebahasaan Minangkabau yang lebih menonjol.
Pada masa perkembangannya, kini sebagian dari klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (utamanya yang hidup di Kabupaten Kampar) telah mengkafirkan diri dari Minangkabau dan menganggap diri mereka adalah suatu entitas tersendiri, hal tersebut tak lain dikarenakan pengaruh klan (''{{lang|min|suku}}'') tetangganya, yakni klan (''{{lang|min|suku}}'') [[Suku Malayu|Malayu]], yang sebagiannya juga meninggalkan matrilineal dan tata cara resam Minangkabau, dan mendakwakan diri sebagai [[Suku Melayu]] yang bercirikan Arabia (utamanya Yaman). Namun demikian, perbedaan antara klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai (atau Kampar atau Ocu) dengan Malayu (atau Melayu) ialah masih kentalnya segi kebudayaan Minangkabau yang diadopsi dalam masyarakat klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai, dalam segi linguistik pun masyarakat berklan (''{{lang|min|bersuku}}'') Kampai masih menunjukkan identitas kebahasaan Minangkabau yang lebih menonjol.


== Distribusi ==
== Persebaran ==
Selain di daerah Kampar, klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai pada masa kini banyak ditemui juga di Sungai Pagu, [[Kabupaten Solok Selatan|Solok Selatan]], [[Kota Solok|Solok]], [[Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Tanah Datar]], dan lain sebagainya.
Selain di daerah Kampar, klan (''{{lang|min|suku}}'') Kampai pada masa kini banyak ditemui juga di Sungai Pagu, [[Kabupaten Solok Selatan|Solok Selatan]], [[Kota Solok|Solok]], [[Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota]], [[Tanah Datar]], dan lain sebagainya.



Revisi per 25 Maret 2023 01.49

Suku Kampai adalah salah satu klan (marga) Minangkabau.


Etimologi

Secara etimologinya, kampai adalah istilah dalam bahasa Minangkabau baku yang memiliki arti "tempat padi bersemai", dalam beberapa dialek Minangkabau lainnya (non-baku), kampai juga dieja sebagai kampar. Kemungkinan lokasi yang dimaksud ialah daerah Kampar, yang kini telah masuk ke dalam wilayah administrasi Riau pada masa modern (namun pada masa lampau, Kampar merupakan salah satu nagari dalam Ranah Minangkabau).

Sejarah

Sebagai bagian dari masyarakat Minangkabau, klan (suku) Kampai secara umum mengikuti sistem genealogi berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal) dan juga masih berpegang teguh pada seluruh aturan resam khas Minangkabau.

Pada masa perkembangannya, kini sebagian dari klan (suku) Kampai (utamanya yang hidup di Kabupaten Kampar) telah mengkafirkan diri dari Minangkabau dan menganggap diri mereka adalah suatu entitas tersendiri, hal tersebut tak lain dikarenakan pengaruh klan (suku) tetangganya, yakni klan (suku) Malayu, yang sebagiannya juga meninggalkan matrilineal dan tata cara resam Minangkabau, dan mendakwakan diri sebagai Suku Melayu yang bercirikan Arabia (utamanya Yaman). Namun demikian, perbedaan antara klan (suku) Kampai (atau Kampar atau Ocu) dengan Malayu (atau Melayu) ialah masih kentalnya segi kebudayaan Minangkabau yang diadopsi dalam masyarakat klan (suku) Kampai, dalam segi linguistik pun masyarakat berklan (bersuku) Kampai masih menunjukkan identitas kebahasaan Minangkabau yang lebih menonjol.

Persebaran

Selain di daerah Kampar, klan (suku) Kampai pada masa kini banyak ditemui juga di Sungai Pagu, Solok Selatan, Solok, Pesisir Selatan, Kabupaten Lima Puluh Kota, Tanah Datar, dan lain sebagainya.

Suku serumpun

Klan (suku) Kampai ini berkerabat dengan beberapa klan (suku) lainnya di wilayah timur Ranah Minangkabau, diantaranya yakni Malayu, Panai, dan lain sebagainya.

Penghulu suku

  • Dt. Rajo Malikan Nan Gomuak
  • Dt. Marajo Cindo Nan Kuniang
  • Dt. Rajo Pahlawan

Pranala luar