Lompat ke isi

Pa kapal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
new
 
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Baris 4: Baris 4:
| Latin = Pha
| Latin = Pha
| Fonem = [pʰ]
| Fonem = [pʰ]
| Warga = Osthya<br>([[konsonan labial]])
| Warga = Osthya{{br}}([[konsonan labial]])
| Gantungan = [[Berkas:Bali G. Pha.png|50px|Gempelan Pa kapal]]<br>(disebut juga gempelan Pa kapal)
| Gantungan = [[Berkas:Bali G. Pha.png|50px|Gempelan Pa kapal]]{{br}}(disebut juga gempelan Pa kapal)
}}
}}
'''Pa kapal''' adalah salah satu huruf dalam [[aksara Bali]] yang termasuk ke dalam warga [[Osthya]] ([[konsonan labial]]), dibaca seperti huruf "p" yang disusul oleh hembusan "ha".<ref>Surada, hal. 9.</ref> Bila Pa kapal dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "pha".<ref>Surada, hal. 5.</ref> Pa kapal juga termasuk ke dalam aksara mahaprana, karena bila dibaca maka hembusannya harus jelas terdengar.
'''Pa kapal''' adalah salah satu huruf dalam [[aksara Bali]] yang termasuk ke dalam warga [[Osthya]] ([[konsonan labial]]), dibaca seperti huruf "p" yang disusul oleh hembusan "ha".<ref>Surada, hal. 9.</ref> Bila Pa kapal dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi [[huruf Latin]], maka ditulis "pha".<ref>Surada, hal. 5.</ref> Pa kapal juga termasuk ke dalam aksara mahaprana, karena bila dibaca maka hembusannya harus jelas terdengar.

Revisi per 29 Juni 2009 14.40

Pa kapal
Huruf LatinPha
Fonem[pʰ]
Warga aksaraOsthya
(konsonan labial)
Gantungan[[Berkas:Gempelan Pa kapal
(disebut juga gempelan Pa kapal)|50px|alt=|link=]]

Pa kapal adalah salah satu huruf dalam aksara Bali yang termasuk ke dalam warga Osthya (konsonan labial), dibaca seperti huruf "p" yang disusul oleh hembusan "ha".[1] Bila Pa kapal dialihaksarakan dari aksara Bali menjadi huruf Latin, maka ditulis "pha".[2] Pa kapal juga termasuk ke dalam aksara mahaprana, karena bila dibaca maka hembusannya harus jelas terdengar.

Fonem

Pa kapal melambangkan bunyi /pʰa/, yaitu bunyi /p/ yang disusul oleh hembusan /ha/. Bunyi tersebut dihasilkan dengan mengatupkan bibir atas dan bibir bawah sambil mengucapkan "p", lalu membuka mulut sambil menghembuskan "ha". Metode tersebut sama seperti mengucapkan /bʰa/, dan perbedaannya terletak pada intonasi suara. Meskipun Pa kapal diucapkan /pʰa/, namun kini dalam percakapan berbahasa Bali sehari-hari, perbedaan antara bunyi /pʰa/ dan /pa/ hampir tak terdengar dan disamakan pengucapannya.[3]

Suku Bali terdengar lebih fasih mengucapkan "pa" daripada "pha", sehingga kosakata bahasa asli mereka lebih banyak memuat huruf Pa daripada Pa kapal (pha). Dan apabila ada kata dalam bahasa Bali yang mengandung bunyi /pʰa/, itupun sebagian besar merupakan kata serapan dari bahasa non-Bali (misalnya bahasa Sanskerta).

Penggunaan

Pa kapal biasanya digunakan saat menulis kata-kata yang mengandung bunyi "Pha". Biasanya, kata-kata tersebut jarang terdapat pada kosakata bahasa Bali asli, melainkan pada kosakata bahasa Bali yang diserap dari bahasa non-Bali (misalnya bahasa Sansekerta maupun bahasa Jawa Kuna). Contoh beberapa kata serapan (dalam bahasa Bali) yang menggunakan Pa kapal, yaitu: pala (dari bahasa Sanskerta: phala); repa (dari bahasa Sanskerta: raipha); palguna (dari bahasa Sanskerta: phalguṇa). Huruf Latin "p" pada kata-kata tersebut patut diganti dengan Pa kapal apabila disalin menjadi aksara Bali.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Surada, hal. 9.
  2. ^ Surada, hal. 5.
  3. ^ Tinggen, hal. 7.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.