Lompat ke isi

Ballo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 114.125.198.66 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh AABot
Tag: Pengembalian
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 1: Baris 1:
'''Ballo''' adalah sebuah minuman ber[[alkohol]] khas [[Sulawesi Selatan]] yang terbuat dari getah pohon lontar dan sering disajikan dalam cangkir [[bambu]]. Ballo terdiri dari dua jenis yakni penyamakan ballo dan kacci ballo. Penyamakan ballo memiliki sifat manis dan halus, dan mengandung alkohol hingga 10 persen, sementara kacci ballo memiliki sifat yang tajam, asam, dan kuat. Minuman ini sering dikonsumsi selama ritual keagamaan atau selama pertemuan sosial.<ref>http://bali.tribunnews.com/2018/04/03/6-minuman-alkohol-khas-indonesia-yang-digemari-turis-wisman-dari-arak-bali-hingga-tuak?page=2.</ref>
'''Ballo''' adalah sebuah minuman ber[[alkohol]] khas [[Sulawesi Selatan]] yang terbuat dari getah pohon lontar dan sering disajikan dalam cangkir [[bambu]]. Ballo terdiri dari dua jenis yakni penyamakan ballo dan kacci ballo. Penyamakan ballo memiliki sifat manis dan halus, dan mengandung alkohol hingga 10 persen, sementara kacci ballo memiliki sifat yang tajam, asam, dan kuat. Minuman ini sering dikonsumsi selama ritual keagamaan atau selama pertemuan sosial.<ref>{{Cite news|url=http://bali.tribunnews.com/2018/04/03/6-minuman-alkohol-khas-indonesia-yang-digemari-turis-wisman-dari-arak-bali-hingga-tuak?page=2.|work=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]}}</ref>


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 26 Desember 2023 08.12

Ballo adalah sebuah minuman beralkohol khas Sulawesi Selatan yang terbuat dari getah pohon lontar dan sering disajikan dalam cangkir bambu. Ballo terdiri dari dua jenis yakni penyamakan ballo dan kacci ballo. Penyamakan ballo memiliki sifat manis dan halus, dan mengandung alkohol hingga 10 persen, sementara kacci ballo memiliki sifat yang tajam, asam, dan kuat. Minuman ini sering dikonsumsi selama ritual keagamaan atau selama pertemuan sosial.[1]

Referensi