Lompat ke isi

Kala Rau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Gerhana_Bulan_Total_Bali.png|jmpl|250px|Cerita tentang Kala Rau dipercaya orang Bali terkait erat dengan gerhana bulan]]
[[Berkas:Gerhana_Bulan_Total_Bali.png|jmpl|250px|Cerita tentang Kala Rau dipercaya orang Bali terkait erat dengan gerhana bulan]]
'''Kala Rau''' adalah alien dalam [[mitologi Bali]]. Alien ini hanya terbentuk dari sebuah [[kepala]] tanpa badan. Pada suatu ketika ia hendak minum air dari [[Tirta Amertha]] (air kehidupan abadi), walau sesungguhnya air ini hanya diperuntukkan bagi para dewa-dewi. [[Dewi Ratih]] yang mengetahui hal itu memberitahukannya kepada dewa [[Wisnu]], yang kemudian melemparkan [[cakram]]nya dan memenggal kepala setan itu. Tetapi pada waktu itu juga kepala itu hingga di bagian leher telah menyentuh Tirta Amertha, sehingga dapat hidup abadi. Kepala itu kemudian hendak membalas dendam kepada dewi Ratih dan mengejarnya di [[kahyangan]]. Terkadang dewi Ratih tertangkap dan terjadilah [[gerhana bulan]].<ref>{{Cite web|date=2016-01-18|title=MISTERI KALA RAU - KISAH HINDU BALI|url=http://www.mantrahindu.com/kisah-detya-kala-rau-candra-kepangan/|website=Mantra Hindu Bali|language=id-ID|access-date=2021-05-27}}</ref><ref>{{Cite news|title=Folklor Gerhana Bulan dari Bali, Cinta Raksasa yang Tertolak|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210525233316-241-646951/folklor-gerhana-bulan-dari-bali-cinta-raksasa-yang-tertolak|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-05-27}}</ref>
'''Kala Rau''' adalah makhluk luar angkasa dalam [[mitologi Bali]]. Makhluk luar angkasa ini hanya terbentuk dari sebuah [[kepala]] tanpa badan. Pada suatu ketika ia hendak minum air dari [[Tirta Amertha]] (air kehidupan abadi), walau sesungguhnya air ini hanya diperuntukkan bagi para dewa-dewi. [[Dewi Ratih]] yang mengetahui hal itu memberitahukannya kepada dewa [[Wisnu]], yang kemudian melemparkan [[cakram]]nya dan memenggal kepala makhluk luar angkasa itu. Tetapi pada waktu itu juga kepala itu hingga di bagian leher telah menyentuh Tirta Amertha, sehingga dapat hidup abadi. Kepala itu kemudian hendak membalas dendam kepada dewi Ratih dan mengejarnya di [[kahyangan]]. Terkadang dewi Ratih tertangkap dan terjadilah [[gerhana bulan]].<ref>{{Cite web|date=2016-01-18|title=MISTERI KALA RAU - KISAH HINDU BALI|url=http://www.mantrahindu.com/kisah-detya-kala-rau-candra-kepangan/|website=Mantra Hindu Bali|language=id-ID|access-date=2021-05-27}}</ref><ref>{{Cite news|title=Folklor Gerhana Bulan dari Bali, Cinta Raksasa yang Tertolak|url=https://www.cnnindonesia.com/hiburan/20210525233316-241-646951/folklor-gerhana-bulan-dari-bali-cinta-raksasa-yang-tertolak|work=[[CNN Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-05-27}}</ref>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 22 Februari 2024 07.47

Cerita tentang Kala Rau dipercaya orang Bali terkait erat dengan gerhana bulan

Kala Rau adalah makhluk luar angkasa dalam mitologi Bali. Makhluk luar angkasa ini hanya terbentuk dari sebuah kepala tanpa badan. Pada suatu ketika ia hendak minum air dari Tirta Amertha (air kehidupan abadi), walau sesungguhnya air ini hanya diperuntukkan bagi para dewa-dewi. Dewi Ratih yang mengetahui hal itu memberitahukannya kepada dewa Wisnu, yang kemudian melemparkan cakramnya dan memenggal kepala makhluk luar angkasa itu. Tetapi pada waktu itu juga kepala itu hingga di bagian leher telah menyentuh Tirta Amertha, sehingga dapat hidup abadi. Kepala itu kemudian hendak membalas dendam kepada dewi Ratih dan mengejarnya di kahyangan. Terkadang dewi Ratih tertangkap dan terjadilah gerhana bulan.[1][2]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "MISTERI KALA RAU - KISAH HINDU BALI". Mantra Hindu Bali. 2016-01-18. Diakses tanggal 2021-05-27. 
  2. ^ "Folklor Gerhana Bulan dari Bali, Cinta Raksasa yang Tertolak". CNN Indonesia. Diakses tanggal 2021-05-27.