Keresidenan Bojonegoro: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Peta Keresidenan Bojonegoro, 1928 Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[File:1928 map of Bodjonegoro Residency from Schoolatlas van Nederlandsch Indië.jpg|jmpl|Peta Keresidenan Bojonegoro, 1928]] |
|||
'''Keresidenan Bojonegoro''' yaitu yang meliputi wilayah dengan pembagian: |
'''Keresidenan Bojonegoro''' yaitu yang meliputi wilayah dengan pembagian: |
||
# [[Kabupaten Bojonegoro]] |
# [[Kabupaten Bojonegoro]] |
Revisi per 23 Februari 2024 18.36
Keresidenan Bojonegoro yaitu yang meliputi wilayah dengan pembagian:
Meskipun sekarang ini pembagian administratif berdasarkan karesidenan sudah tidak digunakan lagi, namun tanda kendaraan bermotor (plat motor) yang dipakai di wilayah eks karesidenan Bojonegoro seperti Bojonegoro, Tuban dan Lamongan ditambah sebagian barat eks karesidenan Surabaya seperti Jombang dan Mojokerto semua menyandang kode "S" sebagai huruf awal. Sedangkan Kabupaten Blora menyandang kode "K" karena secara administratif sudah bergabung dengan wilayah Provinsi Jawa Tengah.
Residen
Berikut adalah daftar residen yang pernah berkuasa di Bojonegoro.
Residen Bojonegoro | Mulai | Selesai |
---|---|---|
Carl Eugenius Croes | 1 Juli 1928 | 2 November 1930 |
Hendrik Mispelblom van Altena | 2 November 1930 | 14 Januari 1932 |
Rudolf Adriaan Marie Mooij | 14 Januari 1932 | 28 Juli 1933 |
Jan Habbema | 28 Juli 1933 | 28 Juli 1936 |
Frederik Henri Nieuwenhuijzen | 28 Juli 1936 | 12 Agustus 1941 |
Marius Scheltema | 12 Agustus 1941 | Pendudukan Jepang |